Kakak Dewiku, Aku Datang
Kakak Dewiku, Aku Datang
"Tuan, di sini tempatnya," kata Xi San saat menunjuk ke sebuah bangunan yang dikelilingi oleh hutan hijau dan tidak jauh dari tempat mereka. Terlihat sedikit tertutup kabut, dan tampak papan tulisan yang terdiri dari tiga kata, yaitu 'Paviliun Lan Sang'.
Xuanyuan Poxi merapatkan bibirnya dan tersenyum dalam hati. Hehehehe, kakak Dewiku, aku datang! Aku yang sangat tampan, anggun, tidak tertandingi dari siapapun juga, dan begitu berbakat. Paras dan tubuhku semuanya bagus, aura wibawaku sangat besar, sungguh bermartabat dan tidak biasa. Sungguh luar biasa sekali. Lihat saja, bagaimana aku akan menaklukkanmu! Aku, akan menjadikanmu istriku! batinnya.
Dengan khayalan yang begitu indah itu, Tuan muda yang begitu arogan tersebut mengangkat jubah putih cerahnya, lalu berjalan menuju hutan hijau yang mengelilingi paviliun Lan Sang. Di belakang Xuanyuan Poxi, ada beberapa pelayan yang membawa puluhan kotak kayu besar berwarna kuning yang begitu mewah.
Xi San juga mengikuti Tuan mudanya itu. Tapi, ketika dia melewati hutan hijau di sekitar paviliun Lan Sang, dia sangat bingung dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya dalam hati, Pohon-pohon apa ini? Di akhir musim dingin seperti ini, bagaimana mungkin bisa tumbuh pepohonan yang selebat ini?
***
Xuanyuan Poxi berjalan memasuki Paviliun Lan Sang. Kemudian dia menyadari kalau pemandangan di paviliun ini bagai sebuah lukisan. Bisa-bisanya begitu terpencil dan dingin, tapi hijau seperti dalam balutan musim gugur. Bahkan, juga tidak ada sosok manusia sama sekali di sana.
Xuanyuan Poxi kemudian masuk lebih dalam lagi, lalu tiba-tiba ada dua sosok menghampirinya. Yang satu berwarna merah dan yang satunya lagi berwarna oranye dan muncul di depan matanya.
"Kamu siapa?" tanya Hong Yun sambil mengerutkan keningnya kepada Xuanyuan Poxi. Wajah kecil yang begitu cantik dan lembut itu sulit menyembunyikan tatapan sombong dalam dirinya. Dia tampak mengangkat dagunya dengan penuh keheranan.
"Apa kamu tidak tahu, kalau hari ini paviliun Lan Sang tidak menerima pemeriksaan pasien? Cepat keluar sana!" kata Cheng Xiang dengan angkuhnya kepada Xuanyuan Poxi sambil bertolak pinggang.
Begitu melihat dua orang itu bukanlah pendekar besar yang dikenalnya, Xi San pun membuka mulutnya dan mencoba untuk memperingatkan mereka. "Orang-orang kecil tapi berani sekali kalian bersikap kurang ajar! Kalian tidak boleh..." Namun, belum sempat menyelesaikan ucapannya, Xuanyuan Poxi segera menghentikannya.
"Xi San!" panggil Xuanyuan Poxi sambil memberikan tatapan mata yang mengisyaratkan Xi San untuk diam saja dan menutup mulutnya. Akhirnya, Xi San pun diam dengan patuhnya.
Setelah Xuanyuan Poxi menyuruh Xi San diam, kemudian dia tersenyum sambil melengkungkan bibirnya, lalu berkata kepada sosok merah dan sosok oranye itu, "Dua kakak yang cantik, aku adalah pangeran Xuanyuan Poxi. Kalian boleh memanggilku Poxi saja. Aku datang ke sini tidak untuk memeriksakan kesehatan, tapi untuk bersilaturahmi dan menemui Dewi tabib di paviliun ini."
Hong Yun dan Cheng Xiang seketika langsung menaikkan alis mereka. Kemudian mereka memandangi Xuanyuan Poxi dari atas ke bawah, dan merasa kalau Xuanyuan Poxi adalah pemuda yang berwibawa.
Pakaian putih cerah dan bersih, paras wajah yang sangat tampan dan menggoda, ditambah lagi cara bicaranya yang begitu sopan. Dalam sekejap, mereka merasakan kesan yang cukup baik untuk Xuanyuan Poxi. Lalu, sikap dan perbuatan pemuda itu selanjutnya, malah membuat kesan baik itu semakin kuat lagi.
Xuanyuan Poxi kemudian melihat perubahan ekspresi di wajah dua kakak cantik itu, lalu dia pun langsung menjentikkan jarinya. Xi San yang mengerti apa maksud Xuanyuan Poxi, setelah itu segera berbalik dan berkata kepada para pelayan dan pengawal di belakangnya, "Bawa masuk semua barang ke dalam."
"Laksanakan," jawab mereka semua.
Sehingga, para pelayan dan pengawal yang ada di belakang pun mulai mengangkat puluhan kotak besar berwarna kuning yang mewah itu, lalu meletakkannya berjajar dengan rapi di halaman paviliun Lan Sang. Setelah beberapa saat, halaman luar paviliun Lan Sang itu telah penuh dengan kotak kayu besar yang mewah. Hingga rasanya sulit untuk berjalan beberapa langkah lagi di sana.
Setelah kotak itu diletakkan di tanah, beberapa pelayan pun mulai membuka kotak kayu besar yang mewah itu dengan gerakan yang serempak. Ketika berbagai kristal indah di dalam kotak itu ditampilkan, mata Hong Yun dan Cheng Xiang langsung terpesona dan sangat tertegun, seolah menunjukkan khayalan baru yang berbunyi 'Nonaku akan hidup di gunung emas'. Kemudian mereka membatin, Kaya! Kaya sekali ini!
"Ini hanyalah hadiah kecil saja. Kakak-kakak cantik..." kata Xuanyuan Poxi. Namun, belum selesai dia berucap, tapi lengan kanan dan kirinya dengan segera sudah diraih langsung oleh dua kakak cantik itu. Mereka juga menariknya untuk masuk ke dalam halaman.
Xi San langsung geleng-geleng kepala dan membatin, Kalian berdua ini ya, sangat cepat merubah penilaian begitu melihat uang. Apa bisa tidak terlalu diperlihatkan jelas. Bukannya paviliun Lan Sang ini adalah paviliun medis, ya? Kenapa...