Aria, wait for me
Aria, wait for me
"Sudah 3 menit berlalu." Kata the locker.
"Bagaimana ini?" Pikir Stormy.
"Kau kehabisan waktu.." kata the locker.
"Kata Kurosa, kata Yukina, kata semua murid Kannoya Academy, kekuatan perasaan..." pikir Stormy.
"Selama ini.." pikir Stormy.
Ia mulai tenggelam di dalam pikirannya.
"Selama ini, aku tidak pernah menganggap Aria spesial. Aku hanya menganggapnya sebagai rival. Tetapi, karena ia sedikit lebih lemah dariku, aku sering mengejeknya. Jika ia mati, aku tidak akan peduli.. karena dia hanyalah rival..
Tetapi, itu dulu. Sekarang,
Aria adalah satu-satunya teman yang kupunya. Ia selalu mendukungku. Ia berusaha untuk membantuku di saat aku butuh, dan terkadang di saat aku tidak butuh.
Maaf, Aria.. aku hanyalah seseorang pengendali petir yang busuk, yang tidak pernah menganggapmu. Padahal kau selalu membantuku. Kau adalah teman terbaik. "
"Oleh karena itu!" Kata Stormy.
Di sekeliling Stormy mulai beraliran listrik.
"AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMU MATI!" Teriak Stormy.
Di atas Stormy, langit mulai berubah menjadi abu-abu. Langit penuh dengan awan gelap. Langit menjadi semakin gelap. Petir menyambar-nyambar.
Stormy telah memperlihatkan kekuatan perasaannya yang selama ini ia anggap hanyalah sebuah omong kosong.
"Lightning.. AREA!" Teriak Stormy yang sedikit menggema.
Petir dari atas pun menyambar ke bawah, listrik itu mengalir ke sekitarnya, sehingga menyetrum semuanya, termasuk the locker.
Listrik di kota itu langsung konslet.
"Sekuat ini?" Pikir Stormy terkagum-kagum.
Biasanya, 'lightning area' milik Stormy hanya bisa menyambar dan menyetrum sekitarnya seluas lapangan bola basket saja, atau arena turnamen. Sekarang, karena kekuatan perasaannya, ia bisa menyambar seluas 1 kota.
The locker masih berdiri, tetapi tubuhnya sedikit gosong. The locker tertawa.
Stormy pun terkejut, ia melihat kelereng itu makin hancur.
"Hahaha! Lucunya! Kau membuat durasi hidup temanmu hanya 1 menit saja! Kau sekarang justru membunuh temanmu sendiri! Hahaha!" Tawa the locker.
Stormy pun sangat terkejut.
Ia pun mulai menangis.
"Mengapa.. tidak.."
"Jangan pergi... jangan tinggalkan aku Aria.." tangis Stormy yang menyadari bahwa temannya akan mati, dan ia tidak punya cara lain untuk membantunya.
The locker terus tertawa, menertawakan tangisan Stormy.
"Aku benar-benar lemah.. bahkan tidak bisa menyelamatkan temanku sendiri.. bagaimana mungkin aku bisa menjadi seorang pahlawan.. bahkan, sifatku tidak layak.." pikir Stormy.
Seseorang memegang bahunya itu,
"Terimakasih Stormy, atas usaha dan airmata yang telah kau berikan untuk pertarungan ini. Sekarang, giliranku."
Stormy pun melihat ke belakang.
"Kurosa?" Tanya Stormy.
Stormy kebingungan, karena biasanya rambut Kurosa hitam, tetapi setengahnya sekarang berwarna pirang.
Kurosa tersenyum pada Stormy.
"Jangan khawatir, percayalah." Kata Kurosa.
"Haha! Dia sebentar lagi akan mati! 30 detik, kau membuang-buang waktu!" Kata the locker.
Kurosa menghela nafas.
"Jangan hancurkan kelerengnya, Kurosa! Nanti dia ma-"
"Ya, aku sudah tahu semuanya." Kata Kurosa.
"Light!" Teriak Kurosa.
Semua rambutnya sekarang menjadi pirang.
"Take control!" Teriak Kurosa sambil mengarahkan tangannya ke arah the locker.
5 kelereng muncul.
"Rupanya kau sudah menangkap banyak orang." Kata Kurosa.
"Open seal 1, open seal 2, close seal 3, open seal 4, open seal 5, close seal 6, open seal 7." Kata Kurosa dengan sangat cepat.
Kelereng itu mulai terbuka sedikit.
"Open the last sealer, the locker!" Kata Kurosa.
Kelereng itu membuka makin besar. Kelereng itu mulai bercahaya.
"Tidak mungkin! Tidak ada yang bisa membuka kelereng ini!" Teriak the locker.
Kurosa hanya tersenyum,
"Sekarang kau tekah melihat yang kau anggap tidak mungkin itu."
Dari 5 kelereng itu, keluarlah 5 orang yang sudah terluka. Salah satunya ialah Aria.
Stormy segera menghampiri Aria.
"ARIA! ARIA! KAU BAIK-BAIK SAJA?" Tanya Stormy panik.
"Stormy? Tidak biasa kau mengkhawatirkanku." Kata Aria.
Lalu Aria mulai terbatuk-batuk. Dari batuknya itu, keluarlah sedikit darah.
"ARIA! BERTAHANLAH!" Teriak Stormy.
"Stormy.. bawalah ia ke pohon sakura biru." Kata Kurosa.
"Baik." Kata Stormy.