Renkarnasi Raja Iblis

Chapter 55 : Assassination Group



Chapter 55 : Assassination Group

1Ren yang tersenyum sangat cerah tampak seperti setan ganas di mata pemimpin kelompok pembunuhan yang menyerang itu. Seluruh tubuh nya bergetar saat dia menghadapi Ren. Dia hanya bisa berpikir bahwa pria di depan nya ini bisa membunuh nya dengan hanya menggunakan jari nya. Jadi dia menjawab pertanyaan nya dengan sejujur mungkin.     

"Itu adalah anak dari keluarga Saulon, bernama Alastair. Dia ingin membalas dendam padamu karena mempermalukan nya di depan semua bangsawan muda lainnya.     

'Oh, jadi itu adalah bocah yang aku injak beberapa waktu lalu. Karena tidak bisa mengalahkan ku, jadi dia meminta orang lain untuk melakukan nya. Menyedihkan ... 'Sementara Ren memikirkan betapa tidak berguna nya Alastair, tiba-tiba dia punya pikiran lain.     

"hmm, apakah aku satu-satunya orang yang di jadikan target untuk di bunuh?"     

"Tidak, dia memberi kita dua target lagi seorang pria bernama Valdel dan seorang gadis bernama Lara." Pemimpin kelompok pembunuh itu dengan cepat mengaku karena tidak ada gunanya merahasiakan informasi ini. Dia berpikir bahwa jika dia memberikan lebih banyak informasi, dia mungkin benar-benar di beri kesempatan untuk hidup.     

"Jadi begitu ... hmm , apakah kamu mengirim beberapa pria untuk menyerang mereka, atau apakah kalian membawa semua pria yang kamu miliki untuk menyerang ku di sini?" Pemimpin itu serasa mengguncang kematian nya.     

"Tidak, ada orang lain yang menunggu kesempatan untuk menyerang target."     

"Apakah kelompok yang kalian kirim untuk menyerang teman-temanku lebih kuat dari yang kamu bawa?"     

"Untuk gadis bernama Lara, yang menyerangnya lebih lemah. Sementara yang menyerang pria bernama Valdel adalah elit dari kelompok kami, bahkan bos bergabung dengan kelompok itu dan pergi untuk membunuh nya. Melihat dia adalah pendekar pedang Peringkat Master dan juga menghadiri akademi ksatria Grenton, bos memutuskan bahwa dia adalah yang paling sulit untuk di tangani, jadi dia ingin membunuh Valdel dengan tangan nya sediri."     

Ren agak terhina karena orang – orang ini mengira dia lebih lemah dari pada Valdel. Yah dia belum benar – benar mendapat peringkat dalam ilmu pedang atau sihir dan peringkat B tidak benar-benar sebagus ahli pedang peringkat Master, jadi mungkin dia tidak perlu merasa terhina.     

"Seberapa kuat bosmu?"     

"Dia adalah penyihir tingkat menengah dan pendekar pedang tingkat tinggi." Ketika Ren mendengar ini, dia kecewa karena bos dari grup ini tidak pergi untuk nya. Jika dia melakukan nya, dia mungkin mendapatkan sesi pemanasan yang lebih baik. Yah, tidak ada yang bisa dia lakukan sekarang.     

"Baiklah kalau begitu terima kasih atas kerja sama mu." Setelah mengatakan ini, Ren berbalik dan pergi. Dia terburu-buru karena dia menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain-main dengan orang – orang lemah ini. Ketika pria yang memimpin kelompok pembunuhan melihat Ren pergi, dia akhirnya menghela napas lega.     

Namun sebelum dia dapat melakukan apa pun, dia melihat dunia tiba-tiba berbalik ke samping, dan sekarang dia dapat melihat tubuh nya yang tidak memiliki kepala. Itu adalah hal terakhir yang dilihat nya sebelum dia meninggal. Ren dengan bersih memotong kepala nya tanpa dia sadari.     

Ren langsung menuju hutan kabut dan tidak mengkhawatirkan Lara atau Valdel. Karena orang-orang yang mengejar Lara adalah yang terlemah, dia tidak benar-benar mengkhawatirkan nya, dia bahkan bisa meminta Hilda untuk membantu nya. Valdel. Di sisi lain, ia sendirian dan menghadapi lawan di atas rata-rata, yang memiliki sekutu dan kemungkinan besar akan menggunakan taktik kotor. Namun, jika dia bahkan tidak bisa berurusan dengan level lawan seperti itu maka dia harus berhenti bermimpi untuk menjadi pahlawan terkuat.     

Hal yang sebenar nya membuat Ren sedikit khawatir adalah keluarga Saulon, berdasarkan bagaimana Alastair pergi dan menyewa pembunuh untuk berurusan dengan nya, Ren tahu bahwa Keluarga Saulon bukan keluarga bangsawan yang terhormat.     

Jelas bahwa Alastair akan melaporkan kekalahan memalukan yang di terima nya dari Ren. Dia kemungkinan besar juga akan mengeluh tentang Valdel yang berasal dari kalangan orang biasa yang menghadiri sekolah yang sama dengan nya. Pada saat ini Ren tidak tidak menyangka akan seperti ini, dan dia tidak tahu seberapa kuat keluarga Saulon.     

Tetapi berdasarkan informasi yang dia kumpulkan beberapa waktu lalu, keluarga dengan pangkat Earl dan lebih tinggi biasa nya memiliki seseorang yang sekuat petualang peringkat S atau bahkan lebih kuat melindungi mereka. Tidak hanya itu, mereka bahkan memiliki pasukan pribadi yang mereka kontrol. Pada kemampuan Ren saat ini bahkan dengan Silika, dia hampir tidak bisa mengalahkan petualang peringkat S apalagi seseorang yang lebih kuat dari itu.     

Jadi dia perlu menjadi lebih kuat dengan cepat, dan satu-satunya cara yang dapat di lakukan pada saat ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan dari Dungeon Cores, jantung Naga muda.     

....     

Ketika Ren sedang menuju ke hutan kabut, Lara yang berada di gang belakang dengan Hilda baru saja selesai menembak jatuh pembunuh terakhir dari atap. Dia dengan cepat menyadari bahwa dia sedang di ikuti dan tanpa ragu menembaki orang-orang yang bersembunyi di atap.     

Dia tidak tahu siapa mereka dan apa yang mereka inginkan, tetapi mereka adalah orang – orang yang mengarahkan niat membunuhnya dan dengan alasan itu saja sudah cukup bagi Lara untuk mengantarkan mereka ke pintu ke matian mereka sendiri. Ren selalu memberitahunya, tidak masalah apakah itu terlihat seperti anak kecil, atau apakah itu wanita yang sombong, atau bahkan seorang pria tua, selama orang yang mengarahkan nita membunuh itu bermaksud untuk membunuh mereka maka bunuhlah terlebih dahulu.     

Dia bahkan tidak membiarkan satu orang pun hidup-hidup untuk di tanyai. Hilda yang bersama nya tidak dapat menghentikan Lara membunuh semua pembunuh. Dia ingin menanyai mereka tetapi ia tidak bisa bertanya pada mayat.     

...     

Valdel yang melakukan latihan seperti biasa di luar kota di tempat dia dan Ren melakukan sparring, saat ini sedang bertarung dengan seorang pria paruh baya yang menyerangnya dengan mantra tingkat lanjut. Di sekeliling mereka ada beberapa pria yang sudah meninggal yang Valdel bunuh sebelum bertarung satu lawan satu dengan pria berusia 40 an.     

Dari kejauhan, Alastair sedang menonton. Dia tidak bisa percaya bahwa orang biasa seperti Valdel akan sekuat ini. Yang lebih mengejutkannya, adalah pedang yang di pegangnya mampu benar-benar menyerap mantra. Setelah beberapa pukulan lagi tanpa menggunakan sihir, pria paruh baya itu juga di kalahkan.     

Alastair yang melihat apa yang terjadi merasa frustrasi. Mengapa orang biasa seperti dia begitu keras kepala? ... Ketika Alastair memikirkan hal ini, dia datang dengan jawabannya sendiri. Itu pasti senjata yang dia gunakan, senjata yang bisa menyerap sihir.     

'Bagaimana orang biasa seperti dia bahkan memiliki senjata seperti itu? Dia kemungkinan besar mencurinya. Bukan hanya Kepala Sekolah menerima orang biasa sebagai siswa tetapi juga seorang pencuri ... Nikmati kemenangan yang kamu miliki sekarang ini orang biasa yang kotor, tetapi aku akan mengekspos kepada semua orang betapa kotornya kamu sebenarnya. "     

Setelah melihat pedang Valde, Zweihander dengan keserakahan, Alastair meninggalkan tempat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.