Chpater 90 : Training
Chpater 90 : Training
Hilda di sisi lain, mempunyai masalahnya tersendiri. Dia sudah terbiasa dengan gaya bertarungnya sendiri, dan mengajari cara-cara baru sebenarnya bisa menghambat pertumbuhan. Semua gaya bertarung Ren murni ofensif, bahkan orang-orang dalam visinya adalah tipe ofensif, tapi gaya Hilda lebih menyeluruh.
'Silika.'
Setelah memanggil namanya, seorang wanita berkerudung hitam yang mengenakan gaun hitamnya muncul di hadapan Ren. Hilda dan Lara memang sudah sadar akan kehadiran Silika, tapi Iselv dan yang lainnya takjub dengan kemunculan Silika yang tiba-tiba. Karena sepertinya dia muncul begitu saja.
"Apa yang Anda inginkan, Tuanku."
"Aku ingin kamu berlatih tanding dengan keduanya." Ren menunjuk Lara dan Hilda.
"Seperti permintaan tuanku." Silika kemudian memanggil si Sabit Kematian. Hilda dan Lara terkejut dengan apa yang terjadi, dan berdiri di sana dengan tercengang.
"Kalian berdua, ini latihan kalian. Pada dasarnya kalian hanya perlu bertarung dengan Silika. Satu-satunya cara untuk menyelesaikan pelatihan ini, adalah jika kalian bisa memukul Silika sekali. Bisakah kalian melakukannya? "
Hilda tidak menjawab dan hanya menyiapkan pedang dan perisainya, Lara melakukan hal yang sama dan memegang lima anak panah di tangannya. Ren tersenyum melihat reaksi keduanya.
"Tidak perlu bersikap lunak pada mereka. Pastikan saja untuk tidak membunuh mereka. "
"Seperti yang anda minta tuanku."
...
Setelah menginstruksikan Silika apa yang harus dilakukan, Ren berjalan menuju dua penyihir tingkat pemula. Kedua gadis itu menjadi kaku saat mereka berdiri berhadapan dengan Ren. Biasanya mereka tidak akan takut pada siapa pun tidak peduli seberapa kuatnya orang di hadapan mereka, karena mereka bisa menggunakan tubuh mereka untuk mengendalikan lawan, tapi Ren bukanlah seseorang yang bisa mereka pengaruhi dengan pesona mereka. Bahkan nyonya mereka Kithra yang kecantikannya dikenal jauh dan luas, tetap tidak bisa membuat pria ini melirik.
"Kalian berdua akan berlatih meningkatkan kapasitas mana kalian yang pada dasarnya membuat kolam mana yang berada di tumbuh lebih besar. Biasanya seseorang harus menunggu kolam mana di dalam dirinya untuk tumbuh secara bertahap. Namun ada cara untuk memperkuat kolam mana itu secara paksa, pada tahap awal sebelum kalian mencapai level high-end. kalian hanya perlu menghabiskan cadangan mana kalian, sampai kalian pingsan. Setelah kalian bangun aku ingin kalian mengulanginya lagi. Kalian akan mengulangi ini sampai aku mengatakan berhenti, apakah kalian berdua mengerti? "
"Iya!" keduanya tidak punya pilihan lain selain mengatakan ini, tatapan yang diberikan Ren kepada mereka, memberi tahu mereka bahwa jika mereka tidak mau mengikuti arahan maka mereka tidak diperlukan. Mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan pria ini kepada orang yang tidak dia butuhkan.
Mendengar jawaban antusias dari mereka berdua, Ren mengangguk sebagai jawaban dan meninggalkan kedua gadis itu dan menuju ke Iselv dan Kithra.
"Kalian berdua, aku tidak yakin bagaimana cara melatih kalian. Aku kira untuk Iselv aku bisa mengajari mu dasar-dasar ilmu pedang ku, tetapi dengan kekuatan mu yang luar biasa, aku kira menggunakan senjata tumpul seperti palu adalah pilihan yang lebih baik. Untuk saat ini bagaimana kalau kamu mencoba menebang pohon di sana. "
Ren menujuk ke pohon yang ada di hutan terdekat.
"Hah? Apakah ada gunanya melakukan itu, aku bisa melakukannya dengan mudah. " tanpa jurus dan hanya mengangkat kapaknya menggunakan kedua tangannya dan menebas pohon tersebut. Sebagian besar dipotong, setelah dua ayunan lagi, pohon itu tumbang.
"Lihat," Iselv menunjuk ke pohon tumbang.
"Tidak, aku tidak ingin kamu menebang pohon seperti itu. Aku ingin kamu menebangnya dengan satu tangan dan dengan satu gerakan, berikan aku kapak mu, aku akan tunjukkan. "
Iselv menyerahkan Ren kapaknya, ketika Ren memegang kapak itu dia menyesuaikan kekuatannya agar sesuai dengan kekuatan Iselv. Dia lalu mengangkat kapak dengan satu tangan, lalu mengambil posisi. Kakinya agak terpisah, sedikit ke depan. Dia menurunkan tubuhnya sedikit dan kemudian dengan satu tangan dia mengayunkan kapak bersama dengan pinggangnya yang terpelintir saat dia mengayunkan kapak.
Dengan satu gerakan cepat, Ren mampu menebang sebatang pohon.
"Begitulah cara ku saat menebang pohon. Jangan bilang itu tidak mungkin, karena aku melakukannya dengan kekuatan yang sama persis dengan yang kamu miliki. "
Ren kemudian mengembalikan kapak itu. Iselv yang sekarang memegang kapaknya mengertakkan giginya saat dia mencoba meniru sikap Ren dan memotong pohon itu. Melihat Iselv sekarang sibuk mencoba menebang pohon dalam satu gerakan, Ren mengalihkan perhatiannya pada Kihtra.
Sebenarnya dia benar-benar tidak tahu cara terbaik untuk melatih wanita ini. Jadi dia hanya menjelaskan kepada Kithra bagaimana melakukan teknik meditatinnya. Mendengar penjelasan Ren, Kithra langsung mencobanya.
...
Semua orang sekarang melakukan sesuatu, hanya tersisa satu orang, dan itu adalah pria bernama Hanz. Pemuda itu melihat Ren mendekatinya pada saat ini, dia memiliki banyak emosi tentang Ren, tetapi satu emosi yang paling memukulnya adalah ketakutan.
"Kamu sudah menjadi penyihir tingkat menengah dan kolam mana mu cukup baik, tetapi tubuh mu terlalu lemah. Ada dua pilihan yang bisa kamu ambil sekarang. aku akan memberi mu opsi untuk memilih gaya pelatihan mana yang ingin kamu gunakan. Opsi pertama adalah jalur tradisional, yang merupakan pelatihan dasar untuk memperkuat fondsi mu, melakukan ini akan membuat mu lebih kuat, tetapi hasilnya tidak akan terlihat di awal, dan kamu hanya akan melihat perubahan setelah beberapa kali pelatihan. Pilihan kedua adalah melalui rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa. Namun dengan memilih opsi ini, tubuh mu akan menjadi lebih kuat dan lebih cepat, dalam beberapa hari kamu akan melihat peningkatan yang luar biasa. Jadi, opsi mana yang akan kamu pilih? "
Hanz memandang Ren yang menyeringai, yang sepertinya sudah tahu pilihan mana yang akan dia pilih.