pelampiasan kekesalan (adult)
pelampiasan kekesalan (adult)
Di dalam kantor Jeffery.
"Sial! Kenapa tidak ada yang memberitahu aku kalau neneknya Sinta meninggal tadi malam!" Teriak Jeffery, dia memukul meja kerjanya dengan keras.
Dia merasa kesal karena Sinta benar-benar sudah melupakannya. Bahkan dari info yang dia dengar jika pemakaman pagi itu, Sinta bersama Daffin dan Sinta terus memeluknya tanpa melepaskannya sedikit pun.
Rasa marah, cemburu dan benci menyatu didalam aliran darahnya.
Jeffery mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Sinta. Tapi Sinta tidak menjawabnya sama sekali. Bahkan Sinta menolak panggilannya sehingga Jeffery semakin marah.
"Sial! Kamu benar-benar meninggalkan aku demi pria brengsek itu! Sialan … sialan kamu Daffin! Aku bersumpah akan mengambil Sinta kembali, apapun yang terjadi, dia hanya akan menjadi milikku!" Teriak Jeffery sambil melempar ponselnya keatas meja.
Wajah dan matanya memerah karena menahan emosi yang sudah berada dipuncak kepalanya.
Hingga ada suara ketukan pintu dari luar.
Tok … tok … tok ….
Jeffery yang masih marah langsung menoleh kearah pintu dan dia pun berteriak dengan suara keras.
"Masuk!"
Krekk' …
Pintu pun terbuka, Amanda datang dengan penampilan seksinya. Dia berjalan dan mendekati Jeffery dengan senyuman nakalnya.
"Jeff, kamu sedang apa? Apakah aku sudah mengganggu kamu?" Tanya Amanda sambil melemparkan senyuman nakalnya.
Jeffery memalingkan wajahnya. Dia sebenarnya tidak mau melihat Amanda tapi, demi melampiaskan kekesalannya, akhirnya dia terpaksa tersenyum kepadanya dan dia mendekati Amanda lalu menarik tubuhnya untuk masuk ke dalam pelukannya.
Amanda merasa sangat terkejut saat melihat sikap Jeffery yang berbeda hari ini. Jeffery yang sulit didekati kini berubah menjadi pria agresif.
Amanda tersenyum nakal dan dia mengalungkan kedua tangannya dileher Jeffery.
"Jeff sayang, kamu kenapa? Apakah kamu ingin bercinta denganku lagi?" Tanya Amanda sambil mengedipkan mata genitnya. Dia mendekati wajah Jeffery dan langsung mencium bibirnya dan menghisapnya sangat dalam.
Awalnya Jeffery tidak membalasnya tapi mengingat ucapan Sinta yang mengatakan jika dia sudah menikah dengan Daffin dan malam itu dimana dia mendengar suara Sinta dan Daffin bercinta. Membuat api amarah Jeffery semakin menyala dan membangkitkan hasrat yang ada didalam hatinya.
Api gairah dan api amarah bersatu dan menjadikannya ingin memakan Amanda yang ada didepannya saat ini.
Jeffery membalas lumatan dan hisapan dari bibir Amanda dengan rakusnya sehingga Amanda semakin bersemangat untuk mendapatkan Jeffery hari ini juga.
Tanpa mereka sadari, mereka pun terjebak dalam api hasrat keduanya dan tenggelam dalam dunia cintanya yang dipenuhi dengan hasrat yang menggebu-gebu.
Jeffery melepaskan pakaian Amanda secepatnya dan Amanda melepaskannya pakaian Jeffery dengan ahlinya.
Setelah keduanya sudah tidak bisa mengendalikan dirinya dan mereka pun akhirnya melanjutkan percintaan itu hingga keduanya merasa puas.
"Oh Jeff sayang, kamu sangat luar biasahh," ucap Amanda dengan suara serak bercampur dengan suara desahan yang sangat kuat.
Jeffery masih berada diatas tubuhnya dan menikmati tubuh Amanda yang berada dibawahnya saat ini.
Didalam dunia fantasi liarnya. Jeffery melihat Amanda adalah Sinta dan yang saat ini mengerang dengan kuat dibawah kendali tubuhnya adalah Sinta, wanita yang paling dia cintai.
"Ahhhh … sayang … ahhhh …," Erangan Jeffery sangat kuat ketika dia melakukan pelempasan terakhirnya dan Amanda merasa sangat puas karena Jeffery benar-benar luar biasa dalam bercinta. Amanda merasa ketagihan dan ingin melakukannya lagi dengan Jeffery karena Amanda sangat menyukainya.
Amanda tersenyum puas dan mengusap lembut rambut Jeffery yang saat ini dalam posisi dirinya masih ada diatas tubuhnya.
"Uhhh … Jeff sayang, kamu benar-benar buas. Aku sangat menyukainya," ucap Amanda. Dia langsung mencium pipi Jeffery berkali-kali yang saat ini kepalanya masih ada disebelahnya.
Jeffery sedang menutup mata dan menikmati pelepasannya yang hampir saja selesai.
"Manda, apa yang kamu katakan? Kamu menyukainya?" Tanya Jeffery dengan suara terengah-engah. Dia masih dalam kendali hasratnya yang masih tersisa didalam hatinya.
Amanda tersenyum dan mengangguk sambil menatap wajah tampan Jeffery yang berada tepat disampingnya.
"Iya, sangat menyukainya. Kamu sangat kuat dan memuaskan Jeff. Aku merasa jika aku pasti akan terus mengingankan kamu Jeff," ucap Amanda dengan nada malu-malu.
Jeffery membuka matanya dan menatap wajah Amanda yang berada tepat didepannya dan menatapnya lebih dalam lagi.
Jeffery kembali membayangkan wajah Sinta dan berharap jika yang mengatakan ini adalah Sinta bukanlah Amanda.
Untuk sejenak, Jeffery merasa hatinya sakit. Dia bercinta dengan Amanda tapi hati dan pikirannya hanya tertuju untuk Sinta.
Jeffery tersenyum pahit dan dia mengecup lembut kening Amanda lalu dia bangun dari atas tubuhnya.
Jeffery mengambil pakaian yang berjatuhan diatas lantai dan memberikannya kepada Amanda lalu dirinya juga memakai pakaiannya kembali.
Amanda menatap wajah dingin Jeffery yang kembali seperti semula.
Entah kenapa hatinya merasa sedih melihat itu semua. Padahal dirinya sering bercinta dengan banyak pria dan tidak pernah kekurangan pria manapun. Tapi hari ini, dia merasakan namanya rasa sedih karena dia menikmati percintaannya dengan sensasi berbeda yang tanpa dia sadari sudah mulai menyentuh hatinya.
"Ada apa denganku? Kenapa aku merasa sedih saat melihat Jeffery kembali seperti biasanya? Mana senyum lembut yang dia berikan tadi. Senyuman tadi benar-benar sangat lembut dan itu membuat Amanda menginginkannya. Senyuman penuh cinta dan tulus dari Jeffery untuknya. Tapi sekarang? Jeffery kembali ke biasa lagi dan itu menunjukkan jika dirinya hanyalah pengganti dari Sinta.
Perih, hatinya terasa sakit jika membayangkan itu semua. Amanda menunduk dan akhirnya dia tahu rasanya sakit hati. Padahal dia sebelumnya belum pernah merasakan sakit seperti ini.
Amanda mencoba menenangkan hatinya dan dia pun langsung memakai pakaiannya kembali hingga dia kembali ke semula.
Jeffery sudah selesai terlebih dahulu dan duduk kembali dibelakang meja kerjanya dan kembali mengerjakan pekerjaannya.
Amanda berjalan dan mendekati Jeffery.
Dia berdiri tepat didepan Jeffery saat ini dan bertanya, "Jeff, kamu kenapa? Harusnya kamu merasa senang karena kita baru selesai bercinta tapi kenapa kamu seperti ini?" Tanya Amanda dengan tatapan penuh pertanyaan.
Jeffery pun melihat kearah Amanda dan tersenyum dengan terpaksa.
"Aku merasa sangat senang, terima kasih karena mau bercinta denganku," ucap Jeffery, suaranya terdengar datar dan tidak ada kepuasaan apapun didalam raut wajahnya.
Amanda merasa ada kepahitan didalam hatinya.
Untuk pertama kalinya dia diperlakukan semacam ini oleh pria, biasanya dia selalu dipuja dan mendapatkan pujian dari semua pria-pria tampan yang sudah bercinta dengannya.
Amanda menelan ludah berkali-kali dan tiba-tiba merasa sangat membenci Sinta karena dia sudah mengganggu pikiran jeffery hingga saat bercinta pun Jeffery menganggapnya bukanlah Amanda tapi dia adalah Sinta.
Amanda mengepalkan tangannya dan berusaha untuk tersenyum. Dia menyembunyikan rasa bencinya terhadap Sinta dan masih berpura-pura baik didepan Jeffery.
Amanda meraih tangan Jeffery dan mengajaknya untuk makan siang bersama.
"Jeff, bisakah kita makan siang bersama? Aku … aku, aku ingin lebih dekat dengan kamu. Kita sebentar lagi akan menikah. Jadi kita kan harus …."
Amanda menghentikan ucapannya karena Jeffery tiba-tiba menaruh berkas yang berada ditangannya dengan nada keras.
Jeffery menatap Amanda dan bangun dari tempat duduknya.
"Ayo, kita pergi!" Ucap Jeffery, dia langsung berjalan terlebih dahulu dan Amanda mengikutinya dari belakang.
Amanda tersenyum puas karena Jeffery akhirnya tidak menolak ajakannya.
Author Note :
Mohon maaf kepada semua readers, jika tulisan aku sulit di mengerti ya! Aku dapat komplenan dari bab sebelumnya kalau aku ini tulisannya kurang bagus dan mohon dimaklumi kalau aku ini masih amatiran dan aku bukan Author famous disini.
(Hehehehe …)
Aku masih belajar jadi mohon di maklumi ya!
Terima kasih kepada readers semuanya yang masih mengikuti story' ini hingga saat ini.
Karena komplenan itu. Aku mau revisi ulang semua story' di aplikasi ini, jadi mungkin agak mengganggu update untuk semua story' yang ada di aplikasi ini.
Mohon pengertiannya ya semuanya. Demi mencegah aku kena kritikan lagi. Aku harus benahi semuanya jadi aku butuh waktu.
Salam sayang dariku :
Dhini_218