Legenda Futian

Kau Tidak Mampu!



Kau Tidak Mampu!

0"Kau, yang dianggap sebagai sosok tak tertandingi, mampukah kau menerima seranganku ini!?"     

Suaranya bergema ke seluruh penjuru Kota Tianyan, dan siapa pun yang mendengarnya bisa merasakan jiwa mereka bergetar.     

Memang benar bahwa selama ini Ye Futian lebih cenderung bertahan, dan Wang Xiao adalah satu-satunya yang melancarkan serangan. Namun, bahkan dengan kekuatan Palu Pengguncang Langit yang menakjubkan itu, dia tetap tidak bisa melukai Ye Futian. Teknik serangan sekuat itu hanya berhasil menghempaskannya beberapa kali, menunjukkan betapa kokohnya kekuatan pertahanan yang dimiliki oleh Ye Futian.     

Namun, memang benar bahwa hingga detik ini, dia belum melancarkan serangan apa pun!     

Apakah serangannya akan semengerikan pertahanannya?      

Mampukah Wang Xiao menerima serangannya ini?     

Pria ini memang sangat sombong. Wang Xiao telah menampilkan bakatnya yang tak tertandingi di Kompetisi Armorer, namun Ye Futian baru saja bertanya apakah dia mampu menerima serangan darinya!     

Akan sekuat apakah serangan ini?     

Wang Xiao mengamati area di bagian bawah, dan tatapan matanya masih sedingin es. Sepasang mata itu seperti dikelilingi oleh kobaran api emas. Aliran hawa panas yang tak terbatas menyebar untuk melelehkan segala sesuatu yang ada di dunia ini; area Jalur Agung itu tampaknya telah berubah menjadi sebuah area yang dipenuhi oleh kobaran api berwarna emas.     

Pada saat yang bersamaan, sosok dewa yang berada di atas langit itu mengangkat palu ilahi raksasa di tangannya. Dalam sekejap, rentetan gelombang kejut dikerahkan ke bawah, lapis demi lapis. Kekuatan semengerikan apa yang terkandung dalam 108.000 gelombang kejut?     

Wang Xiao adalah seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane. Setiap serangan yang dia keluarkan mengandung kekuatan mengerikan dari hukuman ilahi. Satu gelombang kejut saja sudah cukup mengerikan, apalagi 108.000 gelombang kejut sekaligus. Di tingkat Plane ini, dia benar-benar seseorang yang berdiri di puncak kekuatan. Di seluruh penjuru Prefektur Ilahi, sulit untuk menemukan siapa pun yang mampu bersaing dengannya di tingkat Plane ini.     

Pemimpin Kota Kota Tianyan sendiri adalah sosok yang luar biasa dan cerdik, selain itu dia tidak mungkin melewatkan hal ini, atau dia tidak akan mengagumi Wang Xiao hingga sedemikian rupa, bahkan menganggapnya sebagai sosok yang tak tertandingi. Dia bahkan memiliki pemikiran untuk menjodohkan Wang Xiao dengan putri semata wayang dari Donghuang Agung.     

Dia memiliki pemikiran seperti itu karena Wang Xiao memiliki bakat yang begitu luar biasa.     

*Whoosh* Dengan menjadikan Ye Futian sebagai titik pusatnya, jejak kekuatan Jalur Agung yang tak terlihat menyebar ke kejauhan. Terdapat sebuah lingkaran cahaya yang menyelimuti sosoknya, dan tirai cahaya itu semakin membesar. Itu adalah Cahaya Buddha.     

Dengan dikelilingi oleh rune Buddha yang tak ada habisnya, banyak sosok Buddha telah muncul di atas langit. Pada saat ini, para Buddha ini secara bersamaan merapalkan sutra Buddha dan mengucapkan Six Syllables of Truth. Tiba-tiba, kekuatan Buddha yang agung dan suci menembus ruang hampa, mendorong tirai cahaya itu untuk menyebar ke kejauhan.     

*Boom* Tiba-tiba terdengar suara benturan yang keras. Di atas langit, Palu Pengguncang Langit kembali diayunkan ke bawah. Pada saat berikutnya, gelombang kejut yang tak terbatas itu tampaknya telah berubah menjadi palu ilahi yang tak terhitung jumlahnya, menerjang ke area di bagian bawah. Pada saat yang bersamaan, di antara 108.000 gelombang kejut itu, muncul sebuah palu ilahi penghancur, yang langsung membelah ruang hampa. Seolah-olah ruang hampa telah ditembus, dan semua kekuatan itu melesat menuju Ye Futian.     

Ye Futian mengangkat tangan kirinya di momen yang hampir bersamaan; rasanya seolah-olah sang Buddha telah mengangkat tangannya dan mengerahkannya ke depan. Tiba-tiba, para Buddha di atas langit ikut mengangkat tangan mereka secara bersamaan dan menghasilkan jejak telapak tangan Buddha raksasa yang dikerahkan ke bawah, bertabrakan dengan palu ilahi yang tak terhitung jumlahnya dari atas langit. Cahaya Buddha yang berapi-api terus menyebar ke atas, bertabrakan dengan gelombang kejut yang menerjang ke bawah.     

Suara benturan kembali terdengar, dan jauh di atas langit, sebuah lingkaran cahaya penghancur menyebar ke sekelilingnya, dan suasana di area ini kini terasa sangat menyesakkan.     

Tubuh Ye Futian menghilang dari tempatnya; seolah-olah dia telah berubah menjadi seberkas cahaya, yang ternyata adalah sebuah tombak.     

Cahaya itu melesat ke atas langit, melawan momentum yang menghalanginya. Dalam prosesnya, tombak itu tidak hanya tidak menemui kesulitan apa pun, tetapi ada gelombang kekuatan lain yang muncul di sekitar tombak tersebut, saling tumpang tindih hingga membentuk sebuah serangan tombak yang sempurna.     

Dua sinar cahaya itu bertabrakan saat palu ilahi yang berada di bagian tengah berbenturan dengan tombak milik Ye Futian. Palu itu membawa kekuatan yang mengerikan di dalamnya, sedangkan tombak yang menjadi lawannya itu sangatlah tajam dan membawa kekuatan yang tidak kalah mengerikan bersamanya.     

*Boom* Banyak orang merasa gendang telinga mereka telah pecah. Gelombang penghancur yang tak terlihat itu telah menyelimuti seluruh penjuru Kota Tianyan. Banyak kultivator yang tidak bersalah pasti kembali terkena dampak dari gelombang penghancur ini. Mereka yang berada paling dekat dengan Kantor Pemimpin Kota semuanya adalah kultivator di tingkat Renhuang, tetapi gelombang kejut itu masih membuat mereka memuntahkan darah meskipun medan pertempuran itu berada di atas langit, jauh dari lokasi mereka saat ini.     

Namun, tidak peduli sebesar apa pun dampak yang mereka terima, tatapan mata mereka masih terpaku pada area di atas langit; mereka tidak ingin melewatkan serangan yang tak tertandingi ini.     

Bagaimana bentuk akhir dari serangan ini?     

Mereka bisa melihat seberkas cahaya yang membelah langit. Di atas langit, muncul sebuah pusaran berwarna emas. Di dalam pusaran tersebut, ada gelombang mengerikan yang mengalir semakin tinggi ke atas langit. Di tengah-tengah pusaran itu, muncul sebuah tombak ilahi yang langsung membelah langit.     

Pemandangan yang muncul di depan mata mereka ini sangatlah mengejutkan; suasana di Kota Tianyan kembali sunyi senyap. Hanya terdengar suara benturan yang keras dan aura penekan yang menyebar di seluruh tempat.     

Bahkan langit juga ikut terbelah?     

Seberkas cahaya muncul di area yang telah terkoyak itu. Mata mereka mengikuti cahaya tersebut dan melihat apa yang ada di bagian ujung dari pusaran emas itu. Ketika mereka mengetahui apa yang sedang terjadi di sana, jantung mereka tanpa sadar berdegup kencang.     

*Boom, Boom, Boom, Boom*     

Pada akhirnya, muncul gelombang suara yang mengerikan di bagian bawah, seolah-olah ada gelombang kejut yang masih belum mereda, namun pertempuran itu dianggap sudah berakhir.     

Setelah beberapa saat, ketika semuanya kembali tenang, lapisan tirai cahaya keemasan itu masih berada di sana, sedangkan jejak-jejak aura tombak yang tersisa di atas langit kini berubah menjadi seberkas cahaya suci berwarna emas, seolah-olah cahaya itu tidak akan mudah menghilang.     

"Satu serangan!"     

Semua kultivator tampak tercengang, dan saat ini, Kota Tianyan menjadi sunyi senyap, termasuk di dalam Kantor Pemimpin Kota.     

Di atas langit, Ye Futian berdiri di sana seperti seorang dewa, dan tombak di tangannya tidak lagi diacungkan pada bayangan Wang Xiao tetapi langsung ke tenggorokannya. Jika dia maju satu inci lagi, dia bisa merenggut nyawa Wang Xiao saat itu juga.     

Apakah dia terluka akibat serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian?     

Wang Xiao, Pemimpin Kota Muda dari Kota Tianyan, yang telah menjadi pemenang utama dalam Kompetisi Armorer kali ini, telah menikmati semua kejayaan pada hari ini. Dia mendapat dukungan tertinggi dari Pemimpin Kota Tianyan sendiri, yang mempromosikannya dan menjadikannya sebagai Pemimpin Kota Tianyan di masa depan, sehingga dia dapat memimpin para kultivator dari Prefektur Ilahi untuk melenyapkan Ye Futian dan menaklukkan Pecahan Ziwei.     

Namun, pada saat ini, muncul kultivator jenius terkenal lainnya. Namanya telah mengguncang seluruh penjuru Prefektur Ilahi bahkan sebelum Wang Xiao meraih ketenaran. Dia sekarang adalah sosok yang paling diperbincangkan di seluruh penjuru Prefektur Ilahi, yang namanya diketahui oleh semua orang. Dia memimpin pasukannya untuk menyerang dan menghancurkan Tanah Suci Taichu dan membunuh Kaisar Saint Taichu.     

Hari ini, dua sosok terkemuka ini akhirnya bertemu dan bertarung satu sama lain.     

Dan pada akhirnya, Wang Xiao berhasil dikalahkan!     

Di dunia ini, siapa yang mampu dianggap sebagai sosok yang tak tertandingi selain para Kaisar Agung?     

Pada awalnya, mereka mengira bahwa sosok itu adalah Wang Xiao. Namun jika benar demikian, lalu bagaimana dengan Ye Futian?     

Dia masih berada di Renhuang Plane tingkat kesembilan, namun dia mampu mengalahkan Wang Xiao dengan satu serangan tombaknya.     

Ekspresi Pemimpin Kota Tianyan tampak serius, dan wajah para kultivator lainnya juga tampak muram.     

Sosok terkuat yang bisa mereka hadirkan, Wang Xiao, yang merupakan sosok terkenal yang menjadi tumpuan harapan mereka, kini telah dikalahkan dengan mudah oleh Ye Futian.     

Ketika semua kultivator di Prefektur Ilahi menyaksikan pemandangan ini, mereka memiliki pemikiran tersendiri tentang hal ini. Bagi beberapa orang, keinginan mereka untuk membunuh Ye Futian kini menjadi semakin kuat.     

Selama Ye Futian masih hidup, mereka tidak akan pernah bisa hidup dengan tenang. Apalagi dia selama ini telah menyamar di Kantor Pemimpin Kota sebagai Changkong, dimana dia telah mengetahui siapa saja yang ingin membunuhnya, jadi dia jelas akan membalas dendam di masa depan.     

Jauh di atas langit, tatapan mata Wang Xiao tampak membeku. Dia mengamati pria di hadapannya itu seolah-olah dia masih belum bisa menerima kekalahannya. Dia baru saja dikalahkan oleh Ye Futian, yang masih berada di Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

Bagaimana dia bisa melakukannya? Bagaimana caranya dia bisa memiliki kekuatan serangan yang begitu mengerikan?     

Tapi Ye Futian memandangnya dengan sangat tenang, tampak acuh tak acuh dan santai. Seolah-olah apa yang baru saja dia lakukan adalah sesuatu yang sangat sederhana, dan tidak ada yang istimewa dari hal tersebut. Apa yang telah terjadi sama sekali tidak bisa membuat jantungnya berdegup kencang.     

Atau mungkin, sejak awal Ye Futian tidak pernah menganggapnya sebagai lawan yang sepadan.     

Dia ingin menaklukkan Ye Futian dan Pecahan Ziwei untuk membuat julukannya sebagai sosok yang tak terkalahkan menjadi kenyataan di Prefektur Ilahi. Tapi bahkan sebelum dia bisa memulai misinya, dia sudah dikalahkan di wilayah kekuasaannya sendiri. Setelah meraih posisi pertama di Kompetisi Armorer, dia justru kalah dengan sangat menyedihkan.     

"Kau tidak bisa menahan seranganku!" ujar Ye Futian, yang suaranya bergema di langit di atas Kota Tianyan.     

Wang Xiao. sang Pemimpin Kota Muda dari Kota Tianyan, pewaris dari Tianyan Agung, dan pemenang utama dari Kompetisi Armorer, rupanya tidak mampu menahan satu serangan dari Ye Futian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.