Legenda Futian

Gunung Jiuyi



Gunung Jiuyi

2"Petunjuk seperti apa itu?" tanya Ye Futian. Para kultivator dari Istana Pemimpin Wilayah sedang bersembunyi saat ini, jadi dia sudah mencapai tujuannya.     

Setelah insiden ini berakhir, para kultivator dari Prefektur Ilahi yang ingin berurusan dengannya maupun kultivator dari Pecahan Ziwei harus mempertimbangkan apakah mereka mampu menanggung pembalasan dendam darinya sebelum mengambil tindakan.     

Jadi, tujuan berikutnya adalah membuat ramuan-ramuan tingkat tinggi.     

Ramuan adalah komponen pendukung dalam berkultivasi, namun fungsi utama mereka bukanlah untuk meningkatkan tingkat kultivasi seseorang, tetapi untuk membantu orang-orang mendapatkan pencerahan, seperti pil yang mengandung kekuatan dari Jalur Agung Kehidupan yang telah dia buat untuk memperkuat fondasi kultivasinya kala itu.     

Ramuan dapat dibedakan dalam banyak kategori. Para Ahli Alkimia terbaik seharusnya mengetahui mana ramuan-ramuan yang bernilai paling tinggi.     

Karena keterbatasan dari tingkat kultivasi yang dimiliki oleh Dewa Tertinggi Donglai, resep-resep yang semula sangat cocok dengannya kini tidak lagi membawa dampak yang sama baginya. Dia membutuhkan ramuan yang lebih kuat. Oleh sebab itulah dia meminta bantuan dari Xi Chiyao.     

Dan Xi Chiyao tidak mengecewakannya. Tidak butuh waktu lama hingga dia membawa kabar baik padanya.     

"Peta Dewa," ujar Xi Chiyao. "Memang tidak ada Ahli Alkimia tingkat tinggi di Prefektur Ilahi untuk saat ini, tetapi Wilayah Laut Barat tetap menjadi wilayah paling unggul dalam hal alkimia. Ada banyak ahli alkimia di sini, dan banyak Pulau Dewa memiliki pengetahuan alkimia yang kuat di dalamnya. Apa kau tahu sebabnya?"     

Ye Futian menggelengkan kepalanya. Menurut sepengetahuannya, Wilayah Laut Barat memang sangat menonjol di antara 18 wilayah di Prefektur Ilahi dalam hal alkimia, yang merupakan alasan kedua kenapa dia datang ke sini. Namun, dia tidak tahu apa alasan di balik hal tersebut.     

"Ada sebuah legenda yang sangat terkenal di wilayah ini. Memang mustahil untuk memastikan apakah legenda itu benar atau tidak, tetapi bisa jadi sebagian besar hal di dalamnya memang benar bahkan jika legenda itu tidak sepenuhnya benar. Namun setidaknya kau harus mendengarnya." Xi Chiyao melanjutkan kata-katanya, "Legenda ini berlatar belakang pada Zaman Para Dewa sebelum runtuhnya Jalur Surgawi. Ada banyak Kaisar Agung di zaman itu, dan nantinya, banyak perubahan besar yang terjadi pada Hukum Surgawi. Para dewa berjatuhan, dan Jalur Surgawi pun runtuh. Dunia lama itu berkembang dan berubah menjadi dunia seperti saat ini. Namun, para dewa tidak mengalami kejatuhan sepenuhnya atau binasa setelah runtuhnya Jalur Surgawi. Sebaliknya, aura mereka tetap tersebar di seluruh penjuru dunia. Contohnya adalah warisan Shenyin Agung yang kau dapatkan sebelumnya."     

Ye Futian mendengarkan penjelasan Xi Chiyao dengan tenang. Shenyin Agung telah menjelajahi area kosong selama bertahun-tahun di atas punggung seekor penyu hitam, dan rohnya tersegel di dalam sebuah guqin bernama 'Kerinduan.'     

Faktanya, dia memang pernah berasumsi bahwa para dewa dari zaman kuno memang masih hidup hingga saat ini, namun dalam bentuk yang berbeda.     

Dan asumsi ini telah terbukti kebenarannya di Dunia Asal.     

"Legenda mengatakan bahwa ada seorang Ahli Alkimia yang merupakan seorang Kaisar Agung di era itu. Dia menjelma sebagai sebuah ramuan yang berkomitmen untuk mengabdi pada seorang kultivator kuno dan memberikan kemampuan alkimianya kepada kultivator tersebut. Pada akhirnya, kultivator itu selamat dari hari-hari yang penuh dengan kekacauan sebagian besar berkat bantuan aura sang Kaisar Agung. Bertahun-tahun kemudian, ketika dia telah mencapai tingkat kultivasi yang sangat tinggi, dia mendirikan sebuah sekolah alkimia dan tinggal di gunung surgawi untuk berkultivasi."     

"Namun, orang-orang merasa iri padanya karena kemampuan alkimia yang dia miliki. Para kultivator yang tak terhitung jumlahnya dari era itu mengepungnya dan berniat untuk membunuhnya. Pada akhirnya, dia pun kehilangan nyawanya dengan cara seperti itu. Dikabarkan bahwa banyak harta karunnya telah dijarah, namun murid-muridnya juga mengambil banyak hal, yang kemudian dimiliki oleh penduduk lokal."     

"Gunung surgawi yang dimaksud saat ini berada di Wilayah Laut Barat. Itulah sebabnya banyak resep ramuan tingkat tinggi bermunculan di Wilayah Laut Barat. Selain itu, ada pula Peta Dewa yang kusinggung sebelumnya. Peta itu dikabarkan adalah kunci untuk menemukan gunung surgawi tersebut."     

Xi Chiyao menatap Ye Futian dengan tenang setelah dia menyelesaikan ceritanya. Ye Futian sepertinya sedang memahami apa yang dia dengar. Dia memandang Xi Chiyao setelah terdiam sejenak. "Jadi, Peta Dewa itu mungkin telah muncul di Gunung Jiuyi?"     

"Ya. Selalu ada rumor seperti itu di Wilayah Laut Barat, dan banyak Ahli Alkimia telah mencari Peta Dewa tersebut. Lagipula Ahli Alkimia berbeda dari kultivator pada umumnya. Apa yang mereka cari adalah ramuan-ramuan yang luar biasa, dan banyak dari mereka adalah sosok pertapa yang tidak tertarik untuk mendirikan sekolah atau sekte apa pun. Tentu saja, pencarian ramuan yang lebih kuat dilakukan untuk meningkatkan tingkat kultivasi mereka juga. Semakin tinggi tingkat kultivasi mereka, maka semakin bagus pula ramuan yang dapat mereka ciptakan. Keduanya saling melengkapi satu sama lain."     

Xi Chiyao langsung menambahkan, "Namun kita mendapat kabar bahwa Peta Dewa kemungkinan besar telah muncul. Oleh sebab itulah, aku menyebut Renhuang Ye sebagai sosok yang terpilih sebelumnya."     

"Mungkin itu hanya sebuah kebetulan," jawab Ye Futian sambil tersenyum. Pada kenyataannya, dia juga menyadari bahwa banyak hal aneh terus menerus menimpanya, dan kebetulan semacam itu sudah tidak asing lagi baginya. Hal yang sama juga sering terjadi padanya di masa lalu.     

Dia menyebut dirinya sendiri sebagai pemilik Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi, namun mungkinkah dia benar-benar memiliki takdir seperti itu? Apakah dia memang dilahirkan untuk menjadi seorang kaisar?     

Dia pun tidak bisa menjelaskan semua itu.      

"Jadi, kemunculan Peta Dewa bisa menyulut pertumpahan darah lagi, bukan?" tanya Ye Futian. Peta Dewa memiliki keterkaitan dengan gunung surgawi yang legendaris, dan warisan sang Kaisar Agung mungkin tersimpan di sana. Dengan mengesampingkan para Ahli Alkimia, bahkan pasukan lain akan ikut bersaing untuk mendapatkannya, karena jika mereka mendapatkan warisan itu, keluarga mereka tidak akan pernah kekurangan Ahli Alkimia terbaik di masa depan.     

Mereka dapat memanfaatkan Ahli Alkimia yang sudah ada maupun mengembangkan sosok-sosok baru di antara anggota mereka sendiri.     

"Sepertinya hal itu sudah tidak bisa dihindari lagi. Aku adalah salah satu pihak pertama yang mendapatkan berita tersebut. Renhuang Ye, kau dapat memajukan jadwalmu dalam memulai perjalanan ini. Dengan demikian, kau mungkin bisa mengungguli pasukan lainnya." Xi Chiyao menambahkan, "Jika kau butuh sesuatu, Istana Kekaisaran Barat dapat menawarkan bantuan untukmu."     

Ye Futian cukup terkejut dengan penawaran yang diajukan oleh Xi Chiyao. Dia memandangnya dengan heran, lalu berkata, "Peta Dewa akan membantu siapa pun dalam menemukan harta karun dan gunung surgawi di Wilayah Laut Barat. Jika Istana Kekaisaran Barat mendapatkannya, kau akan menarik perhatian banyak Ahli Alkimia dari Wilayah Laut Barat ke pasukanmu, dan mereka akan berguna bagimu. Jadi, kenapa Istana Kekaisaran Barat malah memberitahukan tentang berita itu padaku daripada mencoba menemukannya sendiri?"     

Itu adalah kesempatan emas yang bahkan tidak akan dilewatkan oleh pasukan-pasukan terkemuka sekalipun. Ditambah lagi, Istana Kekaisaran Barat adalah pasukan yang sangat kuat di Wilayah Laut Barat. Peluang mereka dalam mendapatkan Peta Dewa sangatlah tinggi.     

"Kami mungkin memang bisa mendapatkan Peta Dewa, tetapi sulit untuk menemukan Ahli-Ahli Alkimia terbaik. Namun, menurutku, Renhuang Ye mungkin akan menjadi salah satunya. Karena itulah, jika Renhuang Ye menemukan Peta Dewa dan gunung surgawi itu dengan bantuan Istana Kekaisaran Barat, kuharap kita dapat berbagi keuntungan dan saling bekerja sama," ujar Xi Chiyao dengan suara pelan. Area di sekitar kapal itu telah disegel oleh beberapa kultivator kuat sehingga tidak ada yang bisa mendengar perbincangan mereka.     

Sambil memandang Xi Chiyao, Ye Futian pun berkata, "Apakah Istana Kekaisaran Barat tidak takut akan menyinggung Istana Kekaisaran Donghuang apabila beraliansi denganku?     

Kini dia dikenal sebagai penerus dari Kaisar Ye Qing. Tidak ada seorang pun di Prefektur Ilahi yang memiliki nyali untuk mendekatinya.     

Hal ini dikarenakan tidak ada seorang pun yang ingin menyinggung Istana Kekaisaran Donghuang.     

"Tentu saja kami takut. Oleh karena itulah ini akan menjadi sebuah aliansi rahasia," ujar Xi Chiyao sambil tersenyum. "Renhuang Ye sebagian besar akan bekerja keras sendirian. Istana Kekaisaran Barat akan membantumu sebisa mungkin."     

"Dewi Chiyao, apakah kau mempercayaiku sepenuhnya?" Ye Futian bertanya sambil menatap tajam ke arah sang Dewi.     

"Menilai dari masa lalu Renhuang Ye, tentu saja aku mempercayaimu sepenuhnya," jawab Xi Chiyao. Kepercayaan yang mereka bicarakan ini memiliki makna yang berbeda-beda.     

"Terima kasih." Ye Futian memandang Xi Chiyao dengan penuh arti.     

"Kapan kau akan berangkat, Renhuang Ye?" tanya Xi Chiyao.     

"Sekarang juga," jawab Ye Futian.     

"Baiklah." Xi Chiyao mengangguk sebagai tanggapan. "Renhuang Ye, kecepatanmu sudah tidak perlu diragukan lagi. Aku yakin kau tidak akan membutuhkanku sebagai penunjuk jalan. Ini adalah peta laut dari Wilayah Laut Barat. Pulau-pulau utama di wilayah ini semuanya sudah ditandai di atas peta. Kau akan merasa sangat terbantu oleh peta ini. Tentu saja, ada juga beberapa pulau khusus yang jarang sekali diketahui oleh orang-orang atau bahkan belum ditemukan sebelumnya. Pulau-pulau itu tentu saja tidak ditandai di atas peta."     

Ye Futian menerima gulungan giok pemberian Xi Chiyao itu dan berkata, "Terima kasih, Dewi Chiyao."     

"Hati-hati di jalan, Renhuang Ye. Istana Kekaisaran Barat juga sudah mengambil tindakan. Beberapa anggota kami telah tiba di Gunung Jiuyi, dan aku pun akan pergi ke sana," ujar Xi Chiyao.     

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa lagi di Gunung Jiuyi," ujar Ye Futian.     

Xi Chiyao mengangguk sebagai tanggapan. Kemudian, dia melihat Ye Futian menghilang dari atas kapal tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.     

Melihatnya menghilang, Xi Chiyao pun tersenyum, dan kedua matanya yang indah tampak berbinar. Namun, lelaki tua di sebelahnya mengerutkan kening. Dia berkata, "Pria itu baru saja berada di sini, namun kami tetap tidak dapat mendeteksi jejak-jejak auranya, sama seperti sebelumnya. Dia akan sangat menyulitkan jika dia adalah musuh kita."     

"Yah, itulah yang dialami oleh Ketua Xihai sekarang," ujar Xi Chiyao sambil tersenyum.     

Lelaki tua itu menggelengkan kepalanya, berharap agar Ye Futian tidak menjadi musuh mereka di masa depan, karena musuh seperti itu akan membuat Istana Kekaisaran Barat mendapat masalah.     

…     

Gunung Jiuyi tidak hanya sekedar gunung biasa, melainkan sebuah pulau yang didirikan di gunung tersebut.     

Pada awalnya, Gunung Jiuyi disebut sebagai Pegunungan Jiuyi. Kemudian, sebuah kota besar dibangun di wilayah pegunungan yang luas itu. Jika dilihat dari atas langit, pegunungan itu tampak seperti kawanan naga yang tubuhnya saling bertautan satu sama lain.     

Kota yang dibangun pada Gunung Jiuyi itu sangatlah makmur. Namun di sisi lain, kekacauan juga melanda kota tersebut. Dahulu, tempat itu adalah wilayah tandus yang tidak berpenghuni, dan semua kultivator yang tinggal di sana adalah orang asing.     

Terkadang, para Ahli Alkimia datang kemari untuk melakukan perdagangan, dan mereka akan kembali dalam jangka waktu tertentu. Hal inilah yang membuat para Ahli Alkimia mulai berdatangan kemari.     

Karena banyak Ahli Alkimia yang tinggal di sini, sudah jelas kota itu memiliki berbagai macam ramuan dan barang berharga lainnya di dalamnya. Oleh sebab itulah, para kultivator dari berbagai tempat datang kemari untuk mencari harta karun.     

Seiring berjalannya waktu, Pegunungan Jiuyi yang tandus berkembang menjadi Gunung Jiuyi seperti saat ini dan melahirkan sebuah kota yang makmur. Seluruh bagian dari Wilayah Laut Barat kini mengetahui tentang Pulau Dewa ini, dan orang-orang akan berdatangan kemari untuk berdagang dan mencari harta karun.     

Itulah sebabnya kota tersebut dianggap makmur dan kacau secara bersamaan.     

Pembunuhan dan penjarahan seringkali terjadi di sana.     

Bahkan beberapa pasukan dan Ahli Alkimia mulai menetap di sana.     

Dalam beberapa hari terakhir, semakin banyak orang yang datang berkunjung ke Gunung Jiuyi. Mereka bepergian melintasi laut dari jalur udara hingga akhirnya tiba di Gunung Jiuyi. Rumor mengatakan bahwa Peta Dewa telah muncul di sini, sehingga para kultivator kuat dari berbagai macam pulau di Wilayah Laut Barat tertarik untuk datang kemari.     

Di antara kerumunan kultivator yang telah tiba di Gunung Jiuyi, ada seorang pria berambut abu-abu yang sangat tampan dengan tangan disatukan di belakang punggungnya. Dia memandang ke bawah. Dengan menggunakan jiwa spiritualnya, dia mendapati bahwa para kultivator yang berada di gunung surgawi ini semuanya sangat kuat.     

Mereka yang relatif lemah mungkin tidak akan datang kemari karena kunjungan mereka akan berakhir sia-sia.     

Dia memandang ke kejauhan. Xi Chiyao memberitahunya bahwa gunung surgawi ini dipenuhi dengan Ahli Alkimia. Jika dia bisa merekrut beberapa dari mereka, tidak diragukan lagi itu akan menjadi hal yang baik untuk meningkatkan kekuatan Pecahan Ziwei secara keseluruhan. Selain itu, dia mungkin bisa meminta Dewi Donglai untuk mengumpulkan Ahli Alkimia di Pulau Dewa Timur jika kesempatan itu benar-benar terjadi.     

Meskipun ramuan yang biasa-biasa saja sudah tidak berdampak besar baginya, namun ramuan di tingkat manapun akan berguna bagi kemajuan Pecahan Ziwei, dan dia dapat memberikannya pada Ahli Alkimia lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.