Legenda Futian

Hilang Tanpa Jejak



Hilang Tanpa Jejak

2Wajah Lin Yu menjadi pucat saat dia menyaksikan Ye Futian menarik Tombak Ruang dan Waktu dari leher Liu Shi. Dia seperti bisa merasakan ejekan di dalam pandangan mata Ye Futian. Hanya satu gerakan yang dibutuhkan oleh Ye Futian untuk membuatnya mundur ketakutan.     

Pada saat itu, para kultivator dari tiga tempat suci tampak ragu-ragu. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Ye Futian, Pemimpin Istana dari sebuah tempat suci di Negeri Barren telah jauh-jauh datang kemari, memecahkan rahasia dari Raja Samudra, membunuh seekor monster legendaris yang dikenal dengan nama Jiuying, dan mendapatkan Tombak Ruang dan Waktu, dimana tidak ada seorang-pun dari Laut Endless yang mampu mendapatkannya selama bertahun-tahun.     

Sepertinya ini bukan pertama kalinya Ye Futian membunuh seseorang di tingkat Saint Plane. Rumor mengatakan bahwa Saint Chess juga tewas di tangannya.     

"Tangkap dan bawa dia ke Istana Samudra untuk ditangani oleh Pemimpin Istana." Lin Yu bisa merasakan ancaman yang begitu luar biasa di mata Ye Futian, tetapi dengan situasi seperti itu, dia tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja.     

Seorang kultivator Sage Plane tingkat bawah dari Istana Samudra menerjang ke arah Ye Futian dengan membawa sebuah tombak perak di tangannya. Air laut bergejolak dan berubah menjadi seekor naga es yang meraung dengan ganas ke arah Ye Futian. Air laut membeku dan berubah menjadi sebuah kristal es raksasa, dan hawa dingin yang tak berbatas dikerahkan menuju Ye Futian. Naga es itu terlihat sangat ganas saat menerjang ke arahnya.     

Ye Futian menggerakkan tangannya. Tombak Ruang dan Waktu telah menyerap kekuatan Hukum Ruang dan Waktu dalam jumlah besar, dan kini tubuhnya dikelilingi oleh cahaya yang menyilaukan. Dia melangkah ke depan dan mengerahkan tombaknya ke depan, kemudian seberkas cahaya menembus kristal es tersebut, menghancurkannya hingga tak bersisa.     

Ruang hampa telah terkoyak oleh kekuatan Hukum Ruang dan Waktu.     

Semua orang menyaksikan saat kristal es dan naga es itu dihancurkan hingga tak bersisa. Cahaya emas yang menyilaukan itu menembus segalanya saat melintasi laut dengan membentuk sebuah lengkungan yang indah. Suara jeritan terdengar saat Tombak Ruang dan Waktu menusuk tubuh Sage tersebut. Detik berikutnya, tubuhnya telah tercabik-cabik, kemudian hilang tak berbekas.     

Ye Futian melayang di dalam laut dengan memancarkan cahaya yang menyilaukan di sekitarnya. Dia terlihat seperti seorang dewa, pergerakannya tidak bisa dihentikan. Kedua matanya berubah menjadi warna emas, dan ketika ada seseorang yang menatapnya, tubuh mereka langsung gemetar     

"Kita akan menyerangnya bersama-sama," ujar Lin Yu. Ye Futian tidak mungkin bisa membunuh semua kultivator tingkat Sage Plane hanya dengan satu serangan.     

Ye Futian mengangkat Tombak Ruang dan Waktu, dan dalam sekejap sinar-sinar cahaya menghujani semua orang.     

"Space-freezing," gumam Ye Futian. Pada saat itu semua orang merasa bahwa tubuh mereka sulit untuk digerakkan. Para kultivator yang berada di tingkat Plane yang lebih rendah Lin Yu terhenti di tempat mereka masing-masing, dan tidak bisa bergerak sedikit-pun. Hanya orang-orang yang berada di tingkat Sage Plane yang masih bisa bergerak, tetapi mereka masih kesulitan bergerak. Jantung mereka berdegup kencang.     

Dia sangat kuat.     

Bahkan dengan bantuan dari peralatan ritual Saint, seorang Magi tingkat menengah tidak akan bisa mencapai tingkat kekuatan seperti ini. Meskipun Tombak Ruang dan Waktu menempati posisi ketiga dalam Peringkat Peralatan Ritual Saint, namun dengan tingkat Plane Ye Futian yang masih serendah itu, seharusnya dia tidak dapat menggunakan kekuatan semacam ini.     

Sinar-sinar cahaya yang terbentuk dari partikel-partikel Hukum Ruang dan Waktu yang mengerikan itu mengalir ke arah para kultivator, membuat semua orang merasakan ada bahaya yang mengancam. "Berhati-hatilah," ujar seorang Sage, dan dia bergegas mundur ke belakang. Tetapi dia melihat kedua mata Ye Futian tiba-tiba berubah menjadi warna emas dan tubuhnya bersinar dengan cahaya yang menyilaukan. Dia terlihat seperti seorang kaisar yang diselimuti dalam cahaya suci. Kekuatan auranya masih terus meningkat, dan aura yang menyelimuti Tombak Ruang dan Waktu menjadi semakin mengerikan.     

"Ayo kita pergi dari sini!" seorang Sage tingkat menengah berteriak. Dia mengeluarkan kekuatan hukum miliknya dan tubuhnya terbebas dari efek Hukum Space-freezing kemudian dia langsung berbalik untuk melarikan diri. Pada saat ini, dia memiliki firasat bahwa mereka tidak akan bisa menandingi Ye Futian,     

"Kalian tidak perlu berlari," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Sebuah kekuatan hukum yang lebih kuat dari sebelumnya menyebar di sekitarnya. Hukum Ruang dan Waktu yang mengerikan itu mengamuk, bahkan para Sage tingkat menengah kini benar-benar tidak bisa bergerak. Tampaknya kekuatannya telah meningkat akibat aura kaisar. Cahaya yang dipancarkan oleh Tombak Ruang dan Waktu semakin terang, dan menutupi segala sesuatu yang berada di sekitarnya.     

"Bunuh mereka." Tubuh Ye Futian bergerak, dan tombak itu dilemparkan ke arah para kultivator dari Palung Utara. Pada saat itu, cahaya yang lebih menyilaukan dari sebelumnya bersinar, dan tombak itu menelan cahaya emas yang tak berbatas tersebut. Saat ini tombak itu sama menyilaukannya dengan matahari, dan semua air laut di area itu telah mengering, menguap hingga tak bersisa. Cahaya itu diarahkan pada para kultivator dari Palung Utara dan menembus tubuh mereka.     

Dalam sekejap, tubuh mereka meledak.     

Satu-satunya yang tersisa hanyalah Sage tingkat menengah yang masih berusaha melarikan diri. Ye Futian meliriknya dan mengerahkan Tombak Ruang dan Waktu ke arah Sage itu, menembus tubuhnya secara langsung dan mencabik-cabiknya.     

Semua kultivator dari Palung Utara telah tewas terbunuh.     

Para Kultivator dari Istana Samudra dan Tebing Surgawi tampak sangat terkejut saat menyaksikan pemandangan ini. Mereka merasa napas mereka telah berhenti dan wajah mereka menjadi pucat.     

Saat ini Ye Futian terlihat seperti seorang kaisar sehingga mereka harus berlutut di hadapannya.     

Mereka semua bertanya-tanya apakah patung Raja Samudra yang berada di luar istana itu dihancurkan oleh Ye Futian.     

"Pemimpin Istana Ye, tempat-tempat suci di Laut Endless dan Istana Holy Zhi adalah tempat suci yang ada di Sembilan Negara. Jika anda membantai kami semua di sini, seperti apa konsekuensi yang akan anda terima nantinya?" tanya seorang Sage dari Tebing Surgawi.     

"Reruntuhan Hilang kini telah lenyap, bersama dengan semua kultivator yang pergi kesana. Tombak Ruang dan Waktu menghilang, dan Ye Futian tidak pernah berada di sana."     

Kultivator dari Tebing Surgawi itu tampak putus asa. Mereka baru saja diselamatkan dari Jiuying, tetapi karena keserakahan mereka untuk mendapatkan Tombak Ruang dan Waktu, mereka kembali terjebak dalam situasi antara hidup dan mati.     

"Jika kami tahu bahwa anda adalah Pemimpin Istana Ye, kami tidak akan melakukan hal ini," ujar seseorang.     

"Tidak, kalian tetap akan melakukannya." Ye Futian menatapnya dengan dingin. "Kalian tetap akan melakukan hal ini selama kalian bisa mendapatkan Tombak Ruang dan Waktu. Setelah kalian membunuhku, Istana Holy Zhi akan runtuh. Kalian semua adalah kultivator, memangnya apa yang telah dilakukan oleh Istana Holy Zhi pada kalian?"     

Alasan mengapa saat ini mereka tidak berkomentar apa-apa adalah karena nyawa mereka sekarang berada di tangannya.     

"Sekarang, aku baru saja membuat pilihan yang sama dengan kalian." Ketika dia selesai berbicara, sosoknya yang terlihat seperti dewa itu melesat ke depan dan seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar ke bawah seperti kobaran api penghancur. Segala sesuatu yang berada di sekitarnya dihancurkan saat itu juga. Dalam sekejap para kultivator dari Tebing Surgawi telah menghilang.     

Dengan bantuan dari aura kaisar yang meledak-ledak di tubuhnya, Ye Futian terlalu kuat bagi mereka. Tingkat kultivasi miliknya saat ini tidak lebih lemah dari seorang Sage.     

Ye Futian memandang ke arah Lin Yu dan melihat tubuhnya gemetar. Apakah dia benar-benar bisa mengalahkan Ye Futian, sang pahlawan dari Sembilan Negara?     

Saat ini, Ye Futian terlihat seperti seorang kaisar. Di matanya, Lin Yu mungkin tidak lebih dari seekor semut. Ye Futian melangkah ke arah Lin Yu. Akibat pengaruh dari Hukum Space-freezing, bahkan Lin Yu tidak bisa menggerakkan jari-jarinya saat dia menyaksikan dewa kematian itu turun ke arahnya selangkah demi selangkah.     

*Whoosh* Tombak Ruang dan Waktu menerjang ke arahnya, mengakhiri nyawanya.     

Ye Futian tidak berhenti sampai disitu saja. Sosoknya terus melesat dari satu tempat ke tempat lainnya. Semua Sage tewas terbunuh oleh tombak tersebut. Tidak ada satu-pun dari mereka yang mampu menandinginya.     

Pada akhirnya, hanya ada tiga orang yang masih hidup selain Ye Futian.     

Mereka adalah Liu Yu, Liu Han, dan Liu Zixuan.     

Dia telah membunuh semua anggota Klan Liu lainnya.     

Mereka bertiga menatap ke arah Ye Futian, saat ini pikiran mereka sangat kacau. Bahkan para anggota dari Klan Liu tidak bisa lolos dari kematian.     

Ye Futian tidak berkomentar apa-apa. Mungkin kultivasi benar-benar membuat sikap seseorang menjadi semakin dingin. Dia jadi mengingat kembali kata-kata Saint Chess kala itu: "Jalur Agung bukanlah tempat untuk orang-orang yang mementingkan perasaan, dan kultivasi tidak jauh berbeda dari menjarah."     

Tentu saja, Ye Futian tidak menyesali tindakannya ini. Para kultivator dari ketiga tempat suci ini ingin membunuhnya dan mengambil Tombak Ruang dan Waktu. Dia hanya membuat pilihan yang sama dengan apa yang mereka pilih.     

Dia berbalik, dan kedua matanya yang menakjubkan memandang laut di sekitarnya, tatapan matanya tertuju pada naga hitam raksasa yang berada di kejauhan. Banyak monster-monster raksasa berada di belakang naga itu, dan mereka menatap ke arahnya dengan dingin.     

"Apakah kau sudah puas melihat-lihat?" Suara Ye Futian bergema hingga ke seberang lautan.     

Sebuah ombak raksasa muncul dari laut saat naga hitam itu terbang mendekat. Naga itu memandangnya dengan kedua matanya yang berukuran sangat besar. Dia diikuti oleh sekelompok monster raksasa di belakangnya.     

"Luar biasa," ujar sang naga hitam. Apa yang baru saja terjadi merupakan sebuah pertunjukan yang luar biasa.     

Ye Futian melayang ke udara hingga dia sejajar dengan kepala sang naga.     

"Aku sudah menunggumu," ujarnya sambil tersenyum.     

Ekspresi naga itu terlihat aneh. "Apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau bisa berurusan denganku?"     

Dia adalah sang penguasa laut.     

Ye Futian mencengkeram Tombak Ruang dan Waktu di tangannya. Kobaran api kaisar terbakar di dalam dirinya. Tiba-tiba, seberkas cahaya yang lebih kuat dari sebelumnya terpancar dari tubuhnya. Aura kaisar yang mengerikan memasuki tombak itu dan saling beresonansi satu sama lain. Seberkas cahaya yang menyilaukan meledak. Pada saat ini aura Ye Futian setara dengan seseorang yang berada di tingkat Sage Plane.     

"Tunduklah padaku." Ye Futian menatap ke arah naga hitam itu dengan ekspresi dingin di wajahnya. Sebuah badai spiritual yang mengerikan muncul di dalam matanya yang menakjubkan dan langsung menerobos masuk ke dalam pikiran naga tersebut.     

*Roar* Naga itu tiba-tiba menjadi panik saat satu sosok muncul di dalam pikirannya. Itu adalah sosok Ye Futian yang menyerupai seorang kaisar, dia hendak meninggalkan tanda di dalam pikirannya. Dia menyesal telah datang kemari. Bagaimana mungkin manusia ini begitu kuat? Dia adalah seekor monster iblis Sage Plane tingkat atas, sang penguasa laut. Semua monster laut di area ini tunduk padanya.     

"Tunduklah padaku." Ye Futian melangkah ke dalam air, dan cahaya kaisar bersinar dari tubuhnya. Naga hitam itu meraung, berusaha menyingkirkan kegelisahan yang dia rasakan.     

Tombak Ruang dan Waktu menghisap semua cahaya itu, membuat Hukum Ruang dan Waktu di sekitar Ye Futian bersinar terang. Akhirnya, Ye Futian bergerak, dan Tombak Ruang dan Waktu menghantam lautan. Naga hitam itu meraung dan melesat ke depan sambil mengerahkan cakarnya yang tajam, berusaha mencabik-cabik tubuh Ye Futian hingga menjadi bagian-bagian kecil.     

*Jleb* Tombak Ruang dan Waktu menembus cakar naga tersebut. Darah mengalir dari cakarnya saat dia meraung kesakitan.     

Ye Futian menarik tombaknya. Dia berdiri di depan kepala naga itu. Sepertinya apa yang harus dilakukan oleh naga itu hanyalah mengerahkan rahangnya ke depan dan dia bisa menghancurkan kepala Ye Futian. Tapi dia tampak ragu-ragu.     

"Ini sudah yang ketiga kalinya. Menyerahlah. Tunduklah padaku atau mati," ujar Ye Futian. Naga hitam itu meraung, dan deretan ombak berdeburan di lautan. Ye Futian masih menatapnya dengan ekspresi dingin di wajahnya. Akhirnya, naga itu menundukkan kepalanya dan menyerah. Dia telah diberi tanda oleh aura spiritual milik Ye Futian.     

"Panggil semua monster laut yang ada di area ini," Ye Futian memberi perintah. Naga hitam itu kembali meraung, dan tiba-tiba laut mulai bergejolak saat monster-monster raksasa yang tak terhitung jumlahnya bermunculan.     

"Kemarilah." Ye Futian melihat ke arah beberapa monster iblis Sage Plane tingkat atas. Semua monster itu maju ke depan dan diberi tanda oleh Ye Futian satu per satu.     

Dia naik ke atas punggung naga hitam dan menatap ke arah Liu Zixuan dan dua orang lainnya. "Naiklah." Liu Zixuan, Liu Yu dan Liu Han melihat ke arah sosok yang mengesankan ini dan hati mereka berdebar kencang. Kemudian mereka naik ke atas punggung naga tersebut.     

"Periksa kembali area laut ini, setelah itu bawa semua monster iblis pergi dari sini. Ayo kita pergi," perintah Ye Futian.     

Segala sesuatu yang telah terjadi di sini akan terkubur di dalam laut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.