Pria yang Tidak Beruntung
Pria yang Tidak Beruntung
Meskipun kekuatan hukum dari pedang itu telah melemah, seharusnya serangannya tidak menjadi selemah itu. Bisa dibilang bahwa pertahanan fisik Ye Futian begitu kuat sehingga kekuatan hukum-pun tidak mampu menembusnya.
Xu Tu menatap ke arah Ye Futian dengan eskpresi tercengang di wajahnya. Ye Futian hanya menatapnya sebelum dia mengerahkan kepalan tinju ke arahnya. Xu Tu bergegas mundur seperti hembusan angin, tetapi ketika kepalan tinju itu menghantam tubuhnya, aura yang terkandung di dalamnya menembus tubuhnya dan membuatnya merasa seolah-olah organ dalamnya dicabik-cabik oleh kekuatan mengerikan dari kepalan tinju tersebut. Dia dihempaskan ke udara sambil memuntahkah darah.
"Apa-apaan ini." Orang-orang yang telah mengamati penampilan Xu Tu dari Lapisan Langit Pertama menyaksikan pemandangan itu dengan ekspresi tercengang. Mereka menganggap Xu Tu sebagai salah satu kultivator yang pasti akan berhasil mencapai Lapisan Langit Ketujuh.
"Ye Futian berasal dari pasukan mana?" Terdapat beberapa orang yang merasa penasaran tentang latar belakangnya dan mulai berspekulasi.
"Aku tidak tahu." Tidak ada seorang-pun yang mengetahui latar belakangnya. Namun, mengingat bahwa sebagian besar orang yang berada di sana berasal dari Dunia Kaisar Xia, wajar saja apabila tidak ada satu-pun dari mereka yang mengetahui identitasnya. Mereka hanya mengetahui bahwa ada satu kultivator berbakat yang mulai menarik perhatian orang-orang di Kuil Jiutian. Mungkin Ye Futian bertujuan untuk mencapai Lapisan Langit Kedelapan atau bahkan memasuki Peringkat Jiutian, yang merupakan Lapisan Langit Kesembilan. Mengenai kelayakannya untuk lolos ke babak berikutnya, tidak seorang-pun yang meragukan kemampuannya. Dia mampu mengalahkan Xu Tu dan hal itu menunjukkan bahwa sudah bisa dipastikan bahwa dia akan mampu mencapai Lapisan Langit Keenam.
Tubuh Wang Yin bergetar hebat dan Lin Yuxiu menggigit bibirnya. Tampaknya permasalahannya bukan berasal dari kekuatan mereka, tetapi dari keberuntungan mereka. Secara kebetulan, mereka langsung bertemu dengan satu sosok monster berbentuk manusia pada pertempuran pertama mereka di Kuil Jiutian, dan monster itu adalah seorang jenius yang baru pertama kali bertarung di Kuil Jiutian, sama seperti mereka.
Para peserta yang berada di atas panggung pertempuran tampaknya memiliki pemikiran yang sama dan tidak ada satu-pun dari mereka yang berani bertarung melawan Ye Futian. Mereka saling bertarung satu sama lain sampai akhirnya, hanya Shan Zhi yang tersisa di atas panggung pertempuran.
Kedua mata Shan Zhi tampak jernih saat dia melihat ke arah Ye Futian. Tiba-tiba, sebuah aura spiritual yang kuat terpancar dan Ye Futian merasa seolah-olah ada sebuah kekuatan mistis yang berusaha untuk mengendalikan auranya. Wanita yang berada di hadapannya ini memiliki kemampuan yang mirip dengan Hua Jieyu.
"Aku tidak akan menyakitimu. Menyerahlah jika kau tahu apa yang kumaksud," ujar Ye Futian dengan nada datar. Suaranya terdengar seperti lonceng, terus berdering di dalam benak Shan Zhi. Besarnya kekuatan yang terkandung di dalam suara itu membuatnya sadar bahwa Ye Futian bukanlah orang yang bisa dia kendalikan. Hasil pertempuran di antara mereka sudah bisa ditebak; Ye Futian bukan seseorang yang bisa dikalahkan oleh Shan Zhi.
"Aku menyerah." Shan Zhi mengaku kalah dan menarik kembali kekuatannya. Sama seperti dugaan orang-orang, Ye Futian hanya memerlukan satu serangan untuk bisa menjadi pemenang dari pertempuran tersebut. Tetua yang bertugas menjadi pemandu acara mengumumkan hasil pertempuran dan memberi Ye Futian sebuah Token Jiutian. Kata "enam" terukir di permukaan token itu, beserta namanya: Ye Futian.
Ye Futian berjalan menuruni panggung dengan membawa token itu di tangannya. Yu Sheng telah menunggunya di bawah dan Ye Futian merasa kasihan. Mereka yang berada satu panggung dengannya memang kurang beruntung. Keduanya berjalan menuju tangga di bagian samping dan terus bergerak ke atas.
"Ayo kita pergi ke Lapisan Langit Keenam." Banyak orang mengikuti keduanya dan dalam waktu singkat terbentuk rombongan besar di belakang keduanya. Tentu saja Ye Futian menyadari keributan itu tetapi dia tidak mempedulikannya. Situasi akan semakin menguntungkan apabila keributan itu semakin membesar. Jika Hua Jieyu dan rekan-rekannya yang lain secara kebetulan melihat keributan ini, maka mereka akan tahu bahwa dia telah datang kemari.
Ye Futian dan Yu Sheng kini tidak lagi terpisah di Lapisan Langit Keenam, karena hanya ada satu panggung untuk setiap tingkat Plane. Jumlah peserta di sini jauh lebih sedikit dan tidak perlu mendirikan tiga panggung di tahap ini. Hanya ada beberapa pertempuran yang terjadi apabila panggung diatur sedemikian rupa. Ditambah lagi, token mereka akan diambil begitu mereka mencapai Lapisan Langit Keenam. Peraturan yang berlaku di sana juga berbeda; pertempuran akan diatur oleh orang-orang yang bekerja di Kuil Jiutian alih-alih tanpa peraturan khusus.
Ye Futian dan Yu Sheng naik ke atas panggung dan menempati tempat duduk mereka masing-masing, dan banyak orang duduk di area sekitar mereka. Fenomena ini menarik perhatian banyak orang dan terdapat beberapa orang yang bertanya, "Apa yang sedang terjadi?"
"Ada beberapa orang yang berhasil mencapai Lapisan Langit Keenam hanya dengan menjalani dua pertempuran saja. Orang-orang itu mungkin akan benar-benar berhasil mencapai Lapisan Langit Ketujuh hanya dengan menjalani tiga pertempuran," jawab seseorang di antara kerumunan.
"Siapa orang-orang itu?"
Semua orang menunjuk ke arah Ye Futian dan Yu Sheng, sambil berkata, "Mereka berdua masing-masing baru bertempur dalam dua pertempuran. Jika mereka bisa meraih posisi pertama dalam pertempuran yang akan datang, mereka bisa langsung memasuki Lapisan Langit Ketujuh."
"Apakah sangat sulit untuk bisa mencapai Lapisan Langit Keenam hanya dengan dua pertempuran saja?" terdengar suara bernada dingin dan banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke arah sumber suara. Seorang pemuda yang sangat tampan mengamati semua orang yang berada disekitarnya dan berkata, "Banyak orang di Lapisan Langit Keenam ini mampu melakukan apa yang baru saja kalian katakan, tetapi banyak di antara mereka yang gagal di sini. Hanya satu dari sepuluh orang yang akan berhasil mencapai Lapisan Langit Ketujuh, dan mereka tidak akan bertarung dengan orang-orang dari tingkat seperti itu lagi nantinya."
Pemuda itu juga satu sosok yang luar biasa, tetapi selama ini dia telah berusaha untuk mencapai Lapisan Langit Ketujuh dan dia selalu gagal. Ditambah lagi, seseorang hanya diberi kesempatan untuk mencoba menembus lapisan berikutnya satu kali sehari. Jika mereka gagal, mereka hanya bisa mencoba lagi keesokan harinya.
Banyak orang mengangguk dan mereka tahu bahwa apa yang dikatakannya memang benar adanya. Semua orang yang mampu mencapai Lapisan Langit Keenam adalah orang-orang yang berhasil melewati rangkaian proses seleksi. Ditambah lagi, dalam pertempuran berikutnya yang melibatkan sepuluh kultivator di dalamnya, hanya ada satu orang yang akan lolos dan berhak untuk memasuki Lapisan Langit Ketujuh.
Perlu dicatat bahwa selain orang-orang yang baru saja berhasil melewati Lapisan Langit Kelima, para kultivator di Lapisan Langit Keenam juga terdiri dari mereka yang gagal mencapai Lapisan Langit Ketujuh. Mereka juga orang-orang yang berasal dari Lapisan Langit Kelima sebelumnya. Ditambah lagi, menurut catatan sejarah dari Kuil Jiutian mengenai para kultivator yang berusaha menembus sembilan lapisan langit, orang-orang yang akan bertarung di Lapisan Langit Keenam merupakan para pendatang baru dan veteran, dimana masing-masing pihak memiliki jumlah yang sama.
"Tidak masalah jika mereka gagal. Aku sudah berusaha untuk mencapai Lapisan Langit Ketujuh selama 100 hari berturut-turut. Jika hari ini aku kalah lagi, maka aku sudah mengalami 100 kekalahan. Semoga, kau akan cukup beruntung untuk tidak bertarung melawanku," seorang pria gemuk yang berada di sampingnya ikut menimpali dengan nada bercanda.
Banyak orang menanggapinya sambil tertawa. Pria gemuk itu sangat terkenal di Lapisan Langit Keenam. Namanya adalah Lu Chong, dan meskipun dia sebenarnya tidak lemah, bahkan bisa dikatakan dia sangat kuat, namun dia benar-benar tidak beruntung. Sosok yang menjadi lawannya saat dia bertempur setiap hari adalah orang-orang yang sangat kuat. Dari 99 kekalahan yang dia alami sebelumnya, ada lebih dari 30 pertempuran dimana dia meraih posisi kedua. Kesialannya dapat terlihat dengan jelas.
Ye Futian menatap ke arah Lu Chong setelah menyadari bahwa pembicaraan di sekitarnya terdengar aneh. Dia dan Lu Chong berada di tahap yang sama, begitu pula dengan Yu Sheng. Hal itu menunjukkan bahwa Lu Chong memiliki peluang yang sangat tinggi untuk bertarung melawannya atau Yu Sheng, atau mungkin melawan mereka berdua sekaligus.
"Kau benar-benar tidak beruntung," ujar Ye Futian.
"Aku tahu, tapi aku merasa akan lebih beruntung hari ini karena tampaknya tidak ada peserta yang sangat kuat hari ini. Pria berwajah pucat dan berpenampilan rapi itu mungkin memiliki beberapa trik, tapi dia tetap akan menjadi lawan yang mudah," Lu Chong menjelaskan sambil tersenyum. Dia berbicara tentang pemuda tampan yang bernama He Liu.
Ye Futian tidak berkomentar apa-apa lagi. Pada saat itu, terdengar sebuah suara dari arah panggung pertempuran yang mengumumkan: "Lu Chong, Wang Ye, Jiang He, Ye Futian, He Liu silahkan naik ke atas panggung."
Nama Yu Sheng tidak disebutkan. Dia sengaja meminta untuk dipisahkan dari Ye Futian saat dia menyerahkan tokennya, dan tampaknya pihak Kuil Jiutian memenuhi keinginannya itu.
Banyak sosok naik ke udara satu per satu dan tidak lama kemudian sepuluh kultivator sudah berdiri di atas panggung pertempuran.
*Boom* Sebuah aura yang sangat mengerikan menyebar dan tubuh gemuk Lu Chong membatu dalam sekejap. Roh Kehidupan yang berbentuk seperti seorang dewa batu dikeluarkan dan dalam waktu singkat sosoknya telah berubah. Tubuhnya terus membesar dan kini sosoknya terlihat seperti raksasa batu.
"Nak, kau-lah yang tidak beruntung," ujar Lu Chong pada Ye Futian dan dia mengerahkan kekuatan hukum yang mengerikan ke arahnya. Sembilan kultivator lainnya diselimuti dengan sihir Light of Petrification, dan tubuh mereka mulai membatu sedikit demi sedikit.
Lu Chong terus menyerang sembilan kultivator yang berada di sekitarnya, yang menjadi sebuah bukti dari kepercayaan dirinya terhadap kekuatannya. Para kultivator lainnya mengeluarkan kekuatan hukum mereka satu per satu, berusaha menghentikan Hukum Pemadatan yang menyerang tubuh mereka. Tapi sekali lagi, lengan Lu Chong memanjang dalam sekejap dan membentuk banyak lengan batu lainnya, yang menyerang sembilan kultivator lainnya bersamaan.
Ye Futian mulai mengerti mengapa Lu Chong selalu bernasib sial. Sejak pertempuran dimulai, dia bertujuan untuk menyerang semua orang. Serangan yang mencolok seperti itu pada akhirnya akan berakibat buruk baginya jika dia tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengalahkan semua orang. Tetapi sekali lagi, tampaknya dia sangat percaya diri dengan kekuatannya.
Lengan-lengan batunya dikerahkan ke bawah seperti deretan pegunungan yang membawa kekuatan luar biasa. Ye Futian hanya mengerahkan satu kepalan tinju. Kekuatan dari Hukum Bintang miliknya bertabrakan dengan kekuatan Hukum Pemadatan lawannya, dan dalam sekejap kekuatan dari kedua belah pihak hancur menjadi debu.
"Haha, kau hebat juga, nak," ujar Lu Chong sambil terkekeh. Lengan-lengan batunya yang mengerikan terus menyebar di atas panggung pertempuran, tidak lama kemudian serangannya mendarat pada dua orang kultivator dan keduanya menderita luka dalam yang parah.
"Berhenti di tempat kalian masing-masing!" Lu Chong berteriak dan gunung-gunung mulai bermunculan di atas panggung yang luas itu, berusaha untuk menyegel area yang mereka tempati di dalam bebatuan. Ada beberapa orang yang tubuhnya benar-benar telah diselimuti oleh sihir Light of Petrification. Mereka berusaha melepaskan diri sebelum serangan Lu Chong terlihat turun dari atas langit, yang tidak lama lagi akan mendorong mereka ke posisi semula.
Ye Futian menyaksikan Hukum Pemadatan yang kuat itu berubah menjadi bebatuan dan mulai menyelimuti tubuhnya. Kekuatan hukum yang mampu menghancurkan segalanya mengalir di sekelilingnya. Tampaknya kekuatan Lu Chong memang tangguh, namun dia benar-benar kurang beruntung.
Ye Futian tidak repot-repot melakukan apa-pun dan hanya berdiri di tempatnya, menyaksikan bagaimana Lu Chong berusaha menghancurkan delapan kultivator lainnya seorang diri.
"Sepertinya Lu Chong akan berhasil mencapai Lapisan Langit Ketujuh kali ini," ujar beberapa orang yang berada di sekitar panggung pertempuran sambil tertawa.
"Orang yang baru saja kau bicarakan tampaknya tidak sehebat penjelasanmu. Pertempuran ini tidak begitu menarik," beberapa orang tertawa dan membuat lelucon, saat melihat bagaimana sekujur tubuh Ye Futian ditutupi oleh batu.
"Perhatikan baik-baik," jawab mereka yang datang kemari bersama Ye Futian. Semua orang yang pernah melihat Ye Futian bertarung tahu betul sekuat apa dia sebenarnya. Meskipun Lu Chong memang sangat kuat, Ye Futian masih bisa mengalahkannya.
"Bagaimana menurutmu?" Lu Chong menatap ke arah Ye Futian dan melanjutkan kata-katanya, "Tampaknya kau cukup kuat. Bagaimana kalau kau ikut denganku?"
Ye Futian menatapnya dan berkata, "Kau memang tangguh, tapi ini sangat memalukan."
"Memalukan? Bagaimana bisa begitu?" Lu Chong menatap ke arah Ye Futian, yang sekujur tubuhnya ditutupi oleh batu, dan bertanya sambil tertawa.
*Boom* Batu-batu yang menutupi tubuh Ye Futian hancur berkeping-keping diikuti dengan suara ledakan yang keras dan dia melesat ke arah Lu Chong seperti sambaran petir.
Lu Chong tampak tercengang, tetapi dia dengan cepat tertawa dan berkata, "Kau memang kuat." Lengan batu yang tak terhitung jumlahnya dikerahkan menuju Ye Futian begitu Lu Chong selesai berbicara. Namun, Ye Futian tidak berniat untuk menghindar. Cahaya bintang bersinar di sekitar tubuhnya sementara dia menghadapi lengan-lengan batu itu secara langsung.
"Apakah kau ingin mati?" Lu Chong merasa bingung tetapi dia segera menyadari bahwa lengan-lengan batunya telah dihancurkan menjadi debu. Dia segera merespon dengan mengerahkan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya pada Ye Futian, tetapi upayanya itu terbukti sia-sia. Sinar-sinar cahaya yang menyilaukan melesat ke depan, diikuti dengan sebuah jari yang memancarkan cahaya tak berbatas ke arah tubuhnya yang berukuran besar. Tubuh raksasa batu itu meledak dalam sekejap, dan tubuh Lu Chong kini kembali terlihat, tampak gemetar saat dia melihat ke arah Ye Futian yang berada di hadapannya.
"Kuharap kau akan memiliki keberuntungan yang lebih baik besok." Ye Futian tersenyum.
"Aku..." Lu Chong sangat ingin menghajar Ye Futian, tapi sepertinya dia tahu bahwa dia berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Dia benar-benar mengalami 100 kekalahan secara berturut-turut.
Satu sosok monster lainnya? Banyak orang yang berada di sekitar panggung menyaksikan pemandangan itu dengan ekspresi tercengang. Mereka semua tidak bisa berkata-kata. Situasi ini sama seperti apa yang diduga oleh orang-orang yang datang kemari bersamanya, Ye Futian hanya menjalani tiga pertempuran sebelum sampai ke Lapisan Langit Ketujuh. Bahkan orang-orang sekuat Lu Chong dikalahkan dalam hitungan detik.
Kesialan Lu Chong benar-benar tidak wajar, karena dia bertemu dengan orang seperti Ye Futian bahkan di pertempurannya yang keseratus.
Ye Futian menatap ke arah sosok yang menjadi pemandu acara dalam pertempuran ini. Sosok itu mengeluarkan sebuah Token Jiutian dan mengukir nama Ye Futian serta kata "tujuh" di permukaannya sebelum melemparkannya ke arah Ye Futian, lalu berkata, "Ye Futian, kau berhasil lolos ke babak berikutnya. Mulai saat ini, kau berhak untuk menjalani tantangan di Lapisan Langit Ketujuh."
Dia berhasil mencapai Lapisan Langit Ketujuh. Tiga lapisan langit dalam waktu satu hari!