Legenda Futian

Pertempuran Kakak Ketiga



Pertempuran Kakak Ketiga

1Ye Futian berjalan menuruni panggung pertempuran setelah dia mendapatkan Token Jiutian untuk memasuki Lapisan Langit Ketujuh. Lu Chong juga pergi meninggalkan panggung pertempuran, ekspresinya terlihat sedih. Tatapan mata semua orang tertuju pada Lu Chong, yang terlihat menundukkan kepalanya dan merasa terkesan dengan rentetan kesialannya yang mengerikan itu.     

Tapi sekali lagi, Ye Futian memang sangat kuat. Kekuatan yang dimiliki oleh Lu Chong pasti memenuhi syarat untuk memasuki Lapisan Langit Ketujuh, tapi nasibnya sangat sial. Jika Ye Futian mampu mengalahkan orang-orang seperti Lu Chong hanya dalam hitungan detik, bisa dibilang bahwa dia telah mengamankan posisinya di Lapisan Langit Ketujuh.     

Namun, tidak ada yang bisa memastikan apakah dia akan bisa melewati Lapisan Langit Ketujuh atau tidak. Peraturan yang berlaku di Lapisan Langit Ketujuh dan Kedelapan di Kuil Jiutian jauh lebih mengerikan daripada Lapisan Langit keenam. Bahkan peraturan itu dianggap orang-orang sebagai peraturan yang sangat kejam     

Setiap pertempuran yang terjadi di Lapisan Langit Keenam menuju Lapisan Langit Ketujuh pasti akan menghasilkan satu orang pemenang. Meskipun hanya ada beberapa pertempuran yang terjadi dalam waktu satu hari, namun seiring berjalannya waktu, akan ada banyak kultivator yang berhak mendapatkan akses menuju Lapisan Langit Ketujuh. Namun, situasinya benar-benar berbeda di Lapisan Langit Kedelapan. Jika seseorang hendak memasuki Lapisan Langit Kedelapan dari Lapisan Langit Ketujuh, maka dia harus menghadapi tantangan yang lebih besar dari sebelumnya. Hal yang sama juga berlaku pada Lapisan Langit Kedelapan menuju Lapisan Langit Kesembilan.     

Karena itulah, meskipun Ye Futian sangat luar biasa dan sepertinya bisa dijamin bahwa dia akan mendapatkan hasil yang cemerlang di Lapisan Langit Ketujuh, tetap saja dia akan menghadapi kesulitan yang mengerikan untuk bisa mencapai Lapisan Langit Kedelapan. Oleh karena itu, orang-orang tidak bisa memastikan apa-pun. Ditambah lagi, seseorang juga membutuhkan momen yang tepat.     

Alih-alih langsung pergi, Ye Futian kembali menempati tempat duduknya, karena Yu Sheng masih belum bertarung. Tampaknya sepuluh kultivator di putaran pertempuran Yu Sheng masih belum terkumpul. Pemandu acara masih menunggu para peserta.     

Kemudian, terdapat momen dimana orang-orang akan naik ke atas panggung pertempuran, dan ada pula yang datang dari bawah. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pemandu acara mengumumkan bahwa pertempuran akan dilanjutkan, lalu Yu Sheng naik ke atas panggung pertempuran.     

Ye Futian tidak repot-repot memikirkan apakah Yu Sheng akan lolos atau tidak, karena dia memang tidak perlu melakukan hal tersebut.     

Seperti yang diharapkan, saat pertempuran dimulai, Yu Sheng mengeluarkan kekuatannya yang luar biasa dan melempar salah satu lawannya keluar dari panggung pertempuran, dia tampak tak terkalahkan saat melakukan hal tersebut. Ketika Yu Sheng sedang bertarung, seberkas cahaya yang menyilaukan mengalir dari atas langit. Banyak orang yang berada di sekitar panggung mendongak dan menyaksikan cahaya yang berkilauan di atas langit. Pada saat yang sama, dua sinar cahaya muncul di atas panggung, bersinar ke arah dua sosok yang berbeda.     

Ye Futian dapat menyaksikan semuanya dengan lebih jelas dari tempat duduknya di Lapisan Langit Keenam, dia melihat satu sosok sedang berdiri dari tempat duduknya, dimana tatapan matanya terlihat tajam seperti bilah-bilah pedang dan menembus udara, memandang Lapisan Langit Kesembilan. Sosok itu mengenakan jubah berwarna putih yang terlihat bersih dan seputih salju. Dia mengenakan hiasan kepala yang membuatnya tampak gagah. Dia terlihat seperti sosok terpelajar dan dia hanya berdiri di tempatnya, namun dia tetap terlihat menakjubkan.     

"Kakak Ketiga." Ye Futian berteriak dalam hati. Kakak Ketiga benar-benar berada di Kuil Jiutian, tepatnya di Lapisan Langit Kedelapan. Jika Kakak Ketiga berada di sini, maka Jieyu dan yang lainnya seharusnya juga berada di sekitar sini.     

"Mu Fanchen." Pada saat itu, suara-suara yang dipenuhi dengan keterkejutan menyebutkan satu nama. Sudah jelas mereka mengenali sosok yang berdiri di samping Gu Dongliu, dia adalah seorang jenius yang tak tertandingi bernama Mu Fanchen.     

Di antara para kultivator yang sangat kuat di Lapisan Langit Kedelapan, rumor mengatakan bahwa Mu Fanchen telah membuat rekor dengan meraih delapan kemenangan secara berturut-turut, yang menunjukkan bahwa dia hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk bisa mendapatkan posisi di Lapisan Langit Kesembilan, dan selanjutnya namanya akan masuk ke dalam Peringkat Jiutian. Hal itu akan membuatnya sejajar dengan tokoh-tokoh legendaris, reputasinya akan menyamai orang-orang tersebut. Ditambah lagi, Mu Fanchen jelas memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mendapatkan reputasi seperti itu.     

"Bukankah itu Gu Dongliu?" Suara-suara mulai terdengar satu per satu.     

"Ya. Dia telah muncul di pertempuran Lapisan Langit Ketujuh sebelumnya," ujar seseorang. Akhirnya Ye Futian mengerti dari perbincangan yang terjadi di sekitarnya bahwa dalam pertempuran utama di Lapisan Langit Ketujuh dan Kedelapan, panggung yang berada di bagian atas memancarkan cahaya yang lebih kuat dari panggung pertempuran lainnya, sehingga memungkinkan semua orang yang berada di dalam Kuil Jiutian untuk menyaksikan pertempuran-pertempuran itu.     

"Dia memang sosok yang luar biasa. Lihat saja berapa hari yang dibutuhkan oleh Gu Dongliu untuk mendapatkan delapan kemenangan secara beruntun di Lapisan Langit Kedelapan," banyak orang menimpali dengan nada terkejut dan terkesan.     

"Rumor mengatakan bahwa Gu Dongliu berasal dari Dunia Bawah. Bakat seperti itu memang mengerikan."     

Dalam peraturan yang berlaku di Lapisan Langit Ketujuh dan Kedelapan, para kultivator yang berhasil meraih delapan kemenangan secara berturut-turut akan bertarung melawan kultivator lainnya yang juga telah meraih delapan kemenangan secara beruntun. Salah satu dari mereka pasti akan kalah dan dia diminta untuk memulai pertempuran dari awal lagi. Peraturan ini berlaku untuk semua orang. Jika Mu Fanchen telah meraih delapan kemenangan secara berturut-turut, hal itu menunjukkan bahwa Gu Dongliu, yang sedang berdiri di hadapannya, juga telah meraih delapan kemenangan secara berturut-turut.     

Itu akan menjadi pertempuran kesembilan mereka, dan pemenang dari pertempuran itu akan berhak untuk menantang kultivator lain yang telah meraih sembilan kemenangan secara beruntun di Lapisan Langit Kedelapan. Pemenang dari pertempuran kesepuluh itu akan diberi akses untuk memasuki Lapisan Langit Kesembilan dan namanya akan masuk ke dalam Peringkat Jiutian.     

"Dia memang kuat, tapi aku mendengar informasi bahwa Gu Dongliu dan kultivator lainnya dari Dunia Bawah telah terlibat konflik dengan Pei Qianying. Alasan mengapa Gu Dongliu bertarung di Kuil Jiutian adalah agar dia bisa menantang Pei Qianying, yang namanya tertera dalam Peringkat Jiutian. Dia pasti akan merasa kecewa setelah ini."     

"Aku juga mendengar berita tentang sang Puteri Kecil terkait masalah ini. Jika Gu Dongliu benar-benar mampu mencapai Lapisan Langit Kesembilan, aku akan membeli tempat di Lapisan Langit Kesembilan, terlepas dari semahal apa-pun harga yang harus kubayarkan, hanya untuk menyaksikan pertempuran antara dia dan Pei Qianying secara langsung."     

Orang-orang yang berada di sekitarnya kini menjadi gelisah dan sebuah suara terdengar di udara, "Gu Dongliu, yang telah meraih delapan kemenangan secara berturut-turut, akan bertarung melawan Mu Fanchen, yang juga telah meraih delapan kemenangan secara berturut-turut, di Lapisan Langit Kedelapan dari Kuil Jiutian, satu jam dari sekarang." Suara itu berasal dari Lapisan Langit Kedelapan, dan semua orang bisa mendengarnya dengan jelas.     

Tatapan mata Ye Futian berubah menjadi sangat serius. Dia telah membiasakan diri dengan peraturan yang berlaku pada pertempuran-pertempuran di Kuil Jiutian dan karena itulah, dia mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Kakak Ketiga telah meraih delapan kemenangan secara berturut-turut di Lapisan Langit Kedelapan dan hendak memasuki Lapisan Langit Kesembilan selangkah demi selangkah.     

"Kakak Ketiga, tunggu aku disana," ujar Ye Futian pada dirinya sendiri. Dia akan naik kesana dan menyaksikan pertempuran itu sebagai salah satu penonton, tetapi dia tampaknya ingin menjadi lebih dari sekedar penonton. Dia ingin melihat sendiri di Lapisan Langit Kesembilan, sosok seperti apa Pei Qianying, seseorang yang berani mengambil Roh Kehidupan milik Wuchen.     

Hal itu akan lebih mudah dilakukan jika Xia Qingyuan hadir di sini, karena nama Kaisar Xia tidak boleh dinodai, dan hal yang sama juga berlaku untuk Xia Qingyuan. Dengan hadirnya Xia Qingyuan di sini, dia bisa melakukan apa saja dan tidak ada seorang-pun yang bisa bertindak macam-macam padanya, yaitu seorang pemimpin dari sebuah tempat suci di Sembilan Negara di Dunia Bawah, selama dia bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Karena itulah, Ye Futian harus menaati peraturan dan dia tidak boleh melanggarnya. Meskipun dia dia adalah seorang Pemimpin Istana, namun saat ini dia sedang berada di Dunia Kaisar Xia, dan statusnya tidak begitu berarti di sini.     

Yu Sheng juga mendengar suara yang berasal dari Lapisan Langit Kedelapan tersebut. Kemudian dia berhasil mengalahkan semua kultivator yang berada di atas panggung pertempuran dengan kekuatannya yang luar biasa, sehingga dia mendapatkan Token Jiutian yang memberinya akses menuju Lapisan Langit Ketujuh, lalu dia berjalan menuruni panggung pertempuran.     

Dia berdiri di samping Ye Futian dan mendongak. Gu Dongliu dan Mu Fanchen sedang berdiri di atas panggung pertempuran di Lapisan Langit Kedelapan, tetapi mereka belum bertarung. Itu adalah peraturan dari Kuil Jiutian. Pertempuran dengan tingkat seperti itu tentu saja membutuhkan lebih banyak perhatian, dan pertempuran itu akan membuat beberapa orang rela membayar mahal untuk bisa menyaksikannya secara langsung di Lapisan Langit Kedelapan.     

Pada saat itu, tidak ada satu-pun orang-orang di Kuil Jiutian yang tampak bersemangat untuk menyaksikan pertempuran yang berlangsung di hadapan mereka lagi. Mereka semua menatap ke arah cahaya yang menyilaukan di Lapisan Langit Kedelapan. Mereka yang berada di lapisan-lapisan bawah merasa kesal berada di tempat yang begitu rendah dan ingin menyaksikan pertempuran yang akan berlangsung di Lapisan Langit Kedelapan dari dekat.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian pada Yu Sheng, yang mengangguk pelan. Mereka berdua berjalan menuju tangga yang berada di bagian samping.     

"Mereka akan naik ke Lapisan Langit Ketujuh." Mereka yang selama ini telah menyaksikan pertempuran yang dijalani oleh Ye Futian dan Yu Sheng melihat ke atas sebelum mengalihkan perhatian mereka ke arah mereka berdua lagi. Beberapa di antara mereka berdiri dari tempat duduknya dan memutuskan untuk pergi menuju ke Lapisan Langit Ketujuh, karena hal itu memungkinkan mereka untuk bisa menyaksikan pertempuran antara Gu Dongliu dan Mu Fanchen lebih dekat.     

Pada saat yang sama, mereka juga ingin menyaksikan penampilan Ye Futian dan Yu Sheng di Lapisan Langit Ketujuh. Mereka ingin melihat apakah mereka berdua, yang hanya menjalani tiga pertempuran sebelum sampai ke Lapisan Langit Ketujuh, dapat terus tampil dengan menakjubkan di tahap berikutnya.     

Pada saat itu, sekelompok orang muncul di area tangga. Mereka tidak lain adalah Li Qingyun dan pasukannya, yang ditugaskan untuk menjaga Tangga Langit. Li Qingyun adalah sosok yang tangguh dan dia memiliki sebuah peralatan ritual Saint. Rumor mengatakan bahwa peralatan ritual itulah yang mampu membuatnya tiba di Kuil Jiutian dari Tangga Langit dalam waktu singkat. Dia tampak terkejut saat melihat Gu Dongliu dan Mu Fanchen muncul di atas langit. Dia tidak menyangka bahwa Gu Dongliu bisa melangkah sejauh ini.     

"Itu mereka." Li Qingyun melihat sosok Ye Futian dan Yu Sheng, yang sedang berjalan menuju tangga yang mengarah ke Lapisan Langit Ketujuh, dan dia tampak terkejut.     

"Mereka sudah sampai sejauh ini." Orang-orang yang berada di belakangnya merasa terkesan. Mereka semua berhasil tiba di sini karena adanya bantuan dari peralatan ritual Saint. Waktu tempuh mereka kemari tidak terlalu lama dan kini mereka merasa terkejut ketika melihat Ye Futian dan Yu Sheng sudah berada di Lapisan Langit Ketujuh.     

Li Qingyun merasa seperti seorang pecundang. Dia pernah menjadi orang yang sangat sombong, tetapi dia dikalahkan dalam sekejap oleh satu serangan dari tombak Ye Futian. Dua orang ini menganggap hambatan yang ada di Tangga Langit sama sekali tidak berarti, bahkan Ye Futian mengatakan bahwa dia berhak datang ke Dunia Atas sesuka hatinya. Li Qingyun dan pasukannya bergegas mengejar mereka dan kini menemukan Ye Futian sudah berada di Lapisan Langit Ketujuh. Mereka sangat luar biasa sehingga membuat dia merasa iri. Mungkin Ye Futian benar-benar akan menjadi orang yang bisa mencapai Lapisan Langit Kesembilan.     

"Ikuti mereka," ujar Li Qingyun, kemudian mereka membuntuti Ye Futian dan Yu Sheng, hingga akhirnya mereka tiba di tribun penonton dari Lapisan Langit Ketujuh.     

Ye Futian telah menyerahkan tokennya pada pihak Kuil Jiutian dan meminta mereka menjadwalkan pertempurannya. Namun, tidak ada seorang-pun yang sedang bertempur di Lapisan Langit Ketujuh, dan sepertinya tidak ada yang berminat untuk bertempur. Tatapan mata mereka tertuju pada Gu Dongliu dan Mu Fanchen, siap untuk menyaksikan siapa di antara mereka berdua yang akan muncul sebagai pemenangnya.     

Jumlah kursi yang ada di Lapisan Langit Ketujuh semakin sedikit dari lapisan sebelumnya, dan mereka yang bisa duduk disana semuanya adalah tokoh-tokoh penting. Banyak dari mereka berasal dari klan-klan terkemuka di Dunia Kaisar Xia.     

"Mu Fanchen akan memenangkan pertempuran kesembilannya secara berturut-turut, dan tidak lama lagi namanya akan tertera dalam Peringkat Jiutian," seseorang berkomentar.     

"Pria bernama Gu Dongliu ini tidak bisa diremehkan. Roh Kehidupannya juga istimewa. Kalau tidak, dia tidak akan mampu melangkah sejauh ini."     

"Dia memang kuat, tapi tetap saja dia berasal dari Dunia Bawah. Mu Fanchen bukan seseorang yang bisa dia kalahkan dengan mudah. Pertempuran ini akan menjadi pemberhentian terakhir bagi Gu Dongliu di Kuil Jiutian. Dia tidak akan bisa menantang Pei Qianying," ujar seorang wanita yang berpenampilan luar biasa.     

"Mu Fanchen telah memberimu instruksi sebelumnya, jadi apakah kau menaruh perasaan untuknya sekarang?" ujar seorang pemuda dengan nada bercanda dari bagian samping.     

"Hentikan omong kosongmu itu." Wanita itu tampak malu dan melanjutkan kata-katanya, "Aku hanya berusaha berbicara jujur. Orang-orang dari Dunia Bawah dibawa kemari oleh sang Puteri untuk berlatih, tetapi beberapa orang telah berani bersikap tidak tahu diri dan benar-benar ingin namanya tertera dalam Peringkat Jiutian."     

"Sosok tidak penting dari Dunia Bawah yang baru saja kau bicarakan itu sekarang sedang berdiri di Lapisan Langit Kedelapan dan perhatian semua orang kini tertuju padanya. Jika aku boleh bertanya, dimana posisimu sekarang?" tiba-tiba terdengar sebuah suara bernada dingin!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.