Keuntungan Mutlak
Keuntungan Mutlak
Ekspresinya sedikit berubah. Dia telah meremehkan Gu Dongliu untuk mendukung Mu Fanchen. Namun pada kenyataannya, Gu Dongliu telah meraih delapan kemenangan secara beruntun dan dia hanya membutuhkan dua kemenangan saja untuk bisa masuk ke dalam Peringkat Jiutian. Ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dan jelas bukan sesuatu yang bisa dia lakukan.
Namun, tentu saja dia tidak akan mengakui hal ini di depan semua orang, jadi dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Aku baru saja mengatakan bahwa orang-orang dari Dunia Bawah tidak memiliki pemahaman yang mendalam. Apakah kau merasa keberatan dengan hal itu?"
"Anak ayam yang mengejek seekor phoenix [1][1], hanya untuk memuaskan ego-nya sendiri, bahkan dia tidak tahu kemampuan orang-orang di luar sana." Ye Futian melirik ke arah Zhao Shi dengan ekspresi dingin di wajahnya. Setelah itu, dia mengalihkan pandangannya ke arah dua sosok yang berada di Lapisan Langit Kedelapan.
"Kau..." Ekspresi Zhao Shi berubah. Pria itu benar-benar menggunakan kata yang tidak sopan seperti "anak ayam" [2][2] sebagai sebutan namanya. Pemuda yang berada di sebelahnya memandang ke arah Ye Futian. Tatapan matanya terlihat tajam, dan terpancar sebuah aura yang mengancam dari tubuhnya.
Seorang Saint telah mengunjungi Klan Zhao berpuluh-puluh tahun yang lalu, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki status tersendiri di Dunia Kaisar Xia. Mereka adalah sebuah pasukan yang berada di tingkat Saint, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan Mu Fanchen. Mereka memiliki hubungan dekat dengan keluarga Mu Fanchen, dan Zhao Shi memang tertarik padanya, jadi tentu saja dia akan membelanya dan meremehkan Gu Dongliu, tetapi dia tidak ingin diejek dan dihina seperti ini.
"Tarik kembali apa yang baru saja kau katakan dan minta maaf sekarang juga." Di sampingnya, tatapan mata Zhao Ci menjadi sedingin es saat dia melirik ke arah Ye Futian. Sosoknya memancarkan hawa dingin dan tekanan yang tak terlihat.
Ye Futian menoleh ke belakang dan menatap ke arah Zhao Ci dengan ekspresi dingin di wajahnya. Dua orang ini jelas berasal dari pasukan yang sama. Namun di sini, di Lapisan Langit Ketujuh, mereka telah mengejek Gu Dongliu untuk meningkatkan reputasi Mu Fanchen, sehingga menunjukkan sifat mereka yang menyedihkan.
Yu Sheng mengambil satu langkah ke depan. Tubuhnya yang kekar dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan. Beberapa orang berdiri di dekat Zhao Shi dan Zhao Ci, dimana mereka semua memancarkan kekuatan samar yang dikerahkan menuju Yu Sheng dan Ye Futian. Bahkan terdapat para Sage di antara mereka, mereka semua adalah para kultivator dari Klan Zhao.
"Enyahlah," ujar Yu Sheng pada Zhao Ci. Ye Futian mengalihkan pandangannya dari Zhao Shi. Seseorang yang telah menunjukkan sikapnya yang sombong tidak layak untuk mendapatkan perhatiannya lagi, apalagi permintaan maaf. Jika bukan karena Zhao Shi yang telah menghina Kakak Ketiga, dia tidak akan mempedulikan keberadaannya.
Ekspresi Zhao Shi dan kultivator lainnya berubah. Dua orang ini benar-benar kurang ajar. Ye Futian seperti meremehkan mereka dengan tindakannya, seolah-olah dia terlalu malas untuk melihat mereka. Mereka belum pernah menemui orang sesombong ini sebelumnya. Bahkan Mu Fanchen begitu rendah hati dan sopan; memangnya kapan dia pernah bersikap seperti Ye Futian?
Semakin rendah sifat seseorang, maka mereka semakin percaya diri dengan keunikan mereka masing-masing. Mereka pikir mereka lebih hebat dari orang lain, tetapi mereka tidak tahu betapa bodohnya mereka.
Saat ini, seorang kultivator memandang ke arah mereka dan berkata, "Seharusnya kau telah memahami peraturan yang berlaku di Kuil Jiutian. Jika ada masalah, kau bisa menyelesaikannya di Panggung Pertempuran Law."
"Aku mengerti." Zhao Ci mengangguk, lalu dia menatap ke arah Ye Futian. "Apakah kau datang kemari untuk berpartisipasi dalam Pertempuran Law di Lapisan Langit Ketujuh?" Karena mereka telah berani berbicara dengan cara yang begitu mencolok, mereka pasti memiliki kekuatan yang luar biasa, dan karena itulah mereka mampu mencapai Lapisan Langit Ketujuh.
Ye Futian masih mengabaikannya, tetapi sosok yang datang bersamanya berkata, "Kami sudah bertempur di Lapisan Langit Ketujuh sebelumnya."
Semua orang tampak tertarik dan menyaksikan pemandangan itu dengan penuh semangat.
Pria bernama Ye Futian ini sangat sombong. Dia telah menghina Klan Zhao di hadapan semua orang. Zhao Ci telah bertarung berkali-kali di Lapisan Langit Ketujuh. Dia memiliki rekor kemenangan beruntun sebanyak tujuh kemenangan, jadi bisa dikatakan dia adalah sosok yang sangat kuat. Meskipun, ketika dia hendak meraih kemenangan kedelapannya secara berturut-turut, dia telah dikalahkan dan harus memulai dari awal lagi, namun kekuatannya jelas tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, sepertinya saat ini dia sudah meraih lima kemenangan secara berturut-turut.
"Kalau begitu, bukankah sebaiknya kita saling memahami satu sama lain di atas Panggung Pertempuran Law?" tanya Zhao Ci.
"Bisakah kau diam?" Ye Futian masih mengabaikan Zhao Ci, tatapan matanya tertuju pada dua sosok yang berada di atas langit.
Pertempuran akan segera dimulai.
"Ini..." orang-orang yang berada di sekitar mereka tidak bisa berkata-kata. Pria ini sangat sombong sehingga Zhao Ci sama sekali tidak mendapatkan perhatiannnya.
"Kau menunjukkan kehebatanmu dengan cara seperti ini, namun kau malah menghindari pertempuran? Sungguh menggelikan." Tatapan mata Zhao Ci terlihat dingin.
Ye Futian berbalik dan akhirnya dia menatap ke arah Zhao Ci dan Zhao Shi. Hawa dingin terpancar dari matanya dan dia berkata, "Jika pihak Kuil Jiutian menjadwalkan bahwa aku harus bertempur melawanmu, maka aku tidak keberatan."
"Baiklah." Zhao Ci mengangguk, lalu dia menatap ke arah orang yang memimpin jalannya pertempuran di Panggung Pertempuran Law. "Apakah anda bisa menjadwalkan sebuah Pertempuran Law untuk kami?"
Dia memandang ke arah Zhao Ci dan berkata, "Kau sudah meraih lima kemenangan secara berturut-turut."
Orang-orang yang telah meraih lima kemenangan secara berturut-turut biasanya akan menghadapi kultivator yang juga telah meraih lima kemenangan secara berturut-turut, sehingga semakin jauh mereka melangkah maka semakin tinggi pula tingkat kesulitannya. Sebagian besar orang tidak akan pernah bisa melewatinya dan tetap berada di Lapisan Langit Ketujuh.
"Pertempuran ini tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan kemenangan saya," ujar Zhao Ci dengan acuh tak acuh.
"Baiklah." Kultivator itu tidak bisa berkomentar banyak. Terdapat tekanan di dalam nada bicara Zhao Ci. Sebelumnya, ketika Ye Futian dan Yu Sheng mengeluarkan kekuatan mereka, tentu saja dia bisa merasakan tingkat kultivasi mereka. Keduanya adalah Magi tingkat menengah, sementara dia berada di puncak Magi Plane. Pencapaian terbaiknya di Panggung Pertempuran Law dari Lapisan Langit Ketujuh adalah meraih tujuh kemenangan secara berturut-turut.
Bagaimana mungkin seseorang yang baru saja berpartisipasi dalam Pertempuran Law berharap bisa bertarung melawannya?
Zhao Ci duduk di atas tribun penonton sambil memandang ke arah Lapisan Langit Kedelapan, dan ekspresinya terlihat sangat acuh tak acuh.
"Mari kita mulai." Pada saat itu terdengar sebuah suara di suatu tempat. Jauh di atas Lapisan Langit Kedelapan, Gu Dongliu dan Mu Fanchen berdiri dan saling berhadapan satu sama lain.
Pada saat itu, di dalam Kuil Jiutian yang begitu luas dan menjulang tinggi, selain Pertempuran Law yang tak ada habisnya, semua pertempuran lainnya dihentikan untuk sementara, dan tatapan mata semua orang kini tertuju pada Lapisan Langit Kedelapan.
Delapan kemenangan secara beruntun adalah sebuah pencapaian yang paling mengesankan selain sembilan kemenangan secara beruntun. Oleh karena itu, sudah jelas para penonton memusatkan perhatian mereka pada pertempuran ini. Seberkas cahaya yang menyilaukan terpancar dari Panggung Pertempuran Law di Lapisan Langit Kedelapan, membuat pertempuran itu menjadi lebih mudah untuk melihat dan membuat para kultivator di Kuil Jiutian semakin bersemangat.
Alasan mengapa Kuil Jiutian begitu terkenal di Dunia Kaisar Xia adalah karena perjuangan dan pertumpahan darah yang mereka alami disana. Inilah hal yang didambakan oleh setiap kultivator.
Cahaya itu sangat menyilaukan. Roh Kehidupan milik Gu Dongliu muncul, dan dalam sekejap, Cincin Sembilan Kata mengelilingi tubuhnya, menyerap cahaya yang menyilaukan tersebut. Sebuah Bayangan Suci juga muncul di sekitar tubuhnya. Bayangan Suci yang terbentuk dari Cincin Sembilan Kata itu membuat cahaya suci mengalir di sekujur tubuhnya. Itu adalah sebuah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat.
Aku tidak pernah membayangkan bahwa ada sosok tak tertandingi seperti itu di Dunia Bawah, banyak orang yang berada tribun Kuil Jiutian bergumam dalam hati. Pertempuran antara keduanya belum dimulai, tetapi mereka sudah bisa merasakan ketegangannya.
Pada saat yang sama, satu sosok muncul di belakang Mu Fanchen. Setelah itu, sosoknya terbagi menjadi beberapa tubuh yang berdiri di berbagai tempat di atas Panggung Pertempuran Law. Masing-masing tubuh itu menyerupai sosok Mu Fanchen, tetapi semuanya memiliki temperamen yang berbeda-beda, begitu pula dengan aura mereka.
Sebuah raungan yang memekakkan telinga terdengar di sekitar Kuil Jiutian. Mu Fanchen jelas memiliki reputasi yang luar biasa, dan banyak orang yang berkerumun di sekitar panggung pertempuran percaya bahwa dia akan memenangkan pertempuran ini.
"Setiap tubuh ganda Mu Fanchen memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dia telah mengeluarkan enam tubuh ganda. Rumor mengatakan bahwa dia berlatih sangat keras sehingga dia dapat menghasilkan hingga sembilan tubuh ganda, dimana setiap tubuh ganda memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan kemampuan sekuat itu bagaimana mungkin Gu Dongliu bisa memenangkan pertempuran ini?" ujar Zhao Ci dengan acuh tak acuh.
Ye Futian juga menyaksikan tubuh Mu Fanchen berubah. Teknik penggandaan tubuh ini jauh lebih kuat daripada teknik yang dimiliki oleh Keluarga Zhuge. Karena Mu Fanchen mampu meraih delapan kemenangan secara berturut-turut di Lapisan Langit Kedelapan, dia disebut-sebut sebagai sosok berikutnya yang akan menempati Peringkat Jiutian. Dia cukup luar biasa.
Namun meskipun begitu, Ye Futian tidak terlalu terganggu akan hal tersebut. Setelah Roh Kehidupan milik Kakak Ketiga mengalami perubahan, kini dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Sekarang, setelah menjalani tes selama lebih dari tiga tahun, pasti dia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kakak Ketiga pasti akan berjuang mati-matian menuju Lapisan Langit Kesembilan.
Tiba-tiba, beberapa sosok yang terlihat seperti dewa-dewa perang muncul di sekitar Gu Dongliu. Sebuah kata kuno terukir pada setiap sosok tersebut, dan secara keseluruhan, terdapat sembilan kata. Ketika sembilan kata kuno itu berbaris, jumlah mereka lebih banyak daripada tubuh ganda milik Mu Fanchen. Pemandangan ini membuat semua orang menjadi semakin bersemangat, seolah-olah mereka adalah orang yang bertarung dalam pertempuran ini.
Meskipun kemampuan Gu Dongliu dan Mu Fanchen berbeda, namun efek yang ditimbulkan tidak jauh berbeda satu sama lain.
Jadi, siapa yang lebih kuat di antara mereka berdua?
Pada saat itu, seberkas cahaya suci yang tak berbatas terpancar dari tubuh Gu Dongliu, menyelimuti sosok sembilan dewa perang yang baru saja dipanggil. Sosok-sosok itu sepertinya telah beresonansi dengan Roh Kehidupannya. Pada saat itu, sinar-sinar cahaya yang dipancarkan dari tubuh Gu Dongliu telah menyelimuti Panggung Pertempuran Law.
Tampaknya kekuatan langit dan bumi yang berada di atas panggung pertempuran telah beresonansi dengannya dan siap untuk digunakan olehnya.
Terkadang Ye Futian bertanya-tanya mengapa Roh Kehidupan milik Kakak Ketiga bisa terbangun. Dia belum pernah mendengar Kakak Ketiga menyebutkan informasi mengenai keluarganya. Menurut sang Guru, pada awalnya, setelah bertemu dengan Kakak Kedua, Kakak Ketiga tidak ingin ikut bersamanya. Namun, tampaknya sang Guru pasti telah menculiknya dengan sengaja, meskipun dia tidak tahu seperti apa detailnya. Tetapi sumber dari Roh Kehidupan, secara umum berasal dari latar belakang seseorang, terutama Roh-Roh Kehidupan yang sangat kuat.
Sembilan dewa perang yang dihiasi dengan ukiran kata-kata kuno di tubuhnya itu bergerak sebagai satu kesatuan, dan mereka melesat turun seperti sambaran petir menuju lawan mereka, sambil membentuk sebuah mudra yang tak terkalahkan.
Tubuh ganda milik Mu Fanchen tidak mengabaikan tugas mereka dan langsung berhadapan dengan para dewa perang tersebut. Dalam sekejap, aliran udara di Panggung Pertempuran Law bergejolak tanpa henti.
"Prajurit!" teriak Gu Dongliu, kemudian dewa perang dengan ukiran kata "prajurit" di tubuhnya menebas ke depan seperti sebilah pisau yang membelah batang bambu. Sosok dewa perang itu sangat tajam sehingga dia terlihat seperti sebilah pedang yang sedang ditebaskan ke depan. Sosoknya berubah menjadi Pedang Galaksi dan berusaha menghancurkan segala sesuatu yang berada di hadapannya.
"Kuat sekali." Jantung semua orang berdegup kencang. Gu Dongliu telah mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu. Dia telah menerjang ke depan bersama sembilan dewa perang miliknya. Setiap dewa perang mahir dalam menggunakan mudra yang berbeda-beda, bahkan mereka juga menggunakan kekuatan hukum yang berbeda. Tingkat kemampuan semacam ini sangat mengerikan, dan karena itulah hati semua orang berdebar kencang.
"Mu Fanchen masih belum menyerang. Dia memilih untuk bertahan."
Pertempuran yang sangat sengit di Lapisan Langit Kedelapan ini membuat semua orang yang berada di dalam Kuil Jiutian terdiam. Situasi ini berbeda dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya.
Mu Fanchen tampaknya bisa merasakan kekuatan yang dikeluarkan oleh Gu Dongliu, karena dia mengambil inisiatif untuk bertahan, bukan untuk menyerang. Terdapat seberkas kilatan aneh di mata Zhao Shi dan Zhao Ci saat mereka menyaksikan pertempuran itu dengan takjub.
"Mu Fanchen pasti belum menggunakan semua kekuatannya. Dia masih mengamati pergerakan lawannya," ujar Zhao Shi.
Semua orang mengabaikannya, sementara itu pertempuran yang terjadi di atas langit masih terus berlanjut. Sembilan dewa perang menyerang secara bersamaan, dan pada saat yang sama, mereka beresonansi dengan Gu Dongliu. Cahaya dari Roh Kehidupannya menyelimuti sembilan dewa perang tersebut, menggabungkan sosok sembilan dewa perang itu menjadi satu kesatuan.
Mu Fanchen masih belum melancarkan serangan balasan. Atau mungkin, dia tidak bisa melakukan serangan balik.
Jantung semua orang berdegup kencang. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?
Gu Dongliu sedang menekan Mu Fanchen!
[1] Anak ayam yang dimaksud adalah sang perempuan yang mengejek orang-orang Dunia Bawah.
[2] Kata yang digunakan dalam bahasa inggris yaitu 'chick' yang berarti anak ayam, dan juga merupakan sebutan untuk cewek murahan.