Demi Mencapai Lapisan Langit Kesembilan
Demi Mencapai Lapisan Langit Kesembilan
Seiring berjalannya waktu, sembilan dewa perang itu menjadi semakin kuat. Sinar-sinar cahaya yang tak berbatas menghubungkan mereka semua, mengubah sembilan sosok itu menjadi satu kesatuan. Setiap serangan yang mereka keluarkan menjadi lebih kuat dari serangan sebelumnya, dan mereka telah memojokkan tubuh-tubuh ganda milik Mu Fanchen.
Pada saat ini, bahkan Zhao Shi tidak bisa berkata-kata, dan wajahnya terlihat sedikit pucat. Meskipun tingkat kultivasinya jauh lebih rendah, setidaknya dia memahami apa yang sedang terjadi di dalam pertempuran tersebut. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Mu Fanchen tidak hanya mengamati pergerakan Gu Dongliu, tetapi dia memang telah dipojokkan olehnya dan sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melakukan serangan balik.
Sosok sekuat Mu Fanchen telah terpojok.
Banyak orang yang berada di dalam Kuil Jiutian menyaksikan pertempuran tersebut. Mereka berpikir bahwa ini akan menjadi kesempatan lainnya bagi Mu Fanchen untuk unjuk kekuatan. Namun, tidak ada seorang-pun yang mengira bahwa pertempuran akan berakhir seperti ini. Kerumunan itu terdiam. Para kultivator yang sebelumnya berteriak dan bersorak untuk mendukung Mu Fanchen kini menyaksikan pertempuran itu tanpa mengatakan sepatah kata-pun.
Akhirnya, seberkas cahaya menyilaukan bersinar di atas Panggung Pertempuran Law. Serangan Gu Dongliu mendarat di tubuh Mu Fanchen. Dia memuntahkan darah saat tubuhnya dihempaskan ke udara. Dia ingin terus bertarung, tetapi Gu Dongliu sama sekali tidak memberinya kesempatan. Kepalan tinju Gu Dongliu menghantam tubuhnya berulang kali, membuat tubuhnya bergetar hebat dan terus menerus memuntahkan darah. Pemandangan itu cukup brutal.
Tidak lama kemudian, seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar. Mu Fanchen kembali dihempaskan ke udara. Akhirnya dia berhenti menahan serangan-serangan yang diterimanya. Dia menatap ke arah Gu Dongliu. Dia tidak memiliki ekspresi yang sama seperti sebelumnya, dan kini dia tampak sedikit bingung, bahkan sedikit tidak yakin pada dirinya sendiri. Dia telah dikalahkan oleh seorang putra kebanggaan dari Sembilan Negara di Dunia Bawah. Bahkan bisa dikatakan bahwa dia telah dihancurkan olehnya.
Dia hanya memerlukan dua kemenangan lagi untuk bisa memasuki Lapisan Langit Kesembilan. Sekarang dia telah terhenti di sini dan harus mulai dari awal lagi. Dia percaya bahwa dia cukup kuat untuk berjuang kembali ke titik ini kapan saja, tetapi kekalahan ini tetap saja telah menodai reputasinya.
"Gu Dongliu telah meraih sembilan kemenangan secara berturut-turut," pada saat itu sebuah suara terdengar di seluruh penjuru Kuil Jiutian, membuat tubuh semua orang merinding.
Dia telah meraih sembilan kemenangan secara berturut-turut di Lapisan Langit Kedelapan. Hanya dengan satu kemenangan lainnya, Gu Dongliu akan berhak memasuki Lapisan Langit Kesembilan, masuk ke dalam Peringkat Jiutian, dan namanya akan terukir di dalam Kuil Jiutian.
Mereka yang bisa memasuki Peringkat Jiutian adalah para jenius dari Jalur Divine dan mereka akan disandingkan dengan banyak kultivator tingkat atas dari Dunia Kaisar Xia.
Di atas Panggung Pertempuran Law, cahaya yang menyilaukan itu telah redup, dan segala sesuatu yang berada di Lapisan Langit Kedelapan perlahan-lahan menjadi buram. Setelah itu, suasana di Kuil Jiutian menjadi gempar karena semua orang saling berdiskusi mengenai pertempuran yang baru saja terjadi.
Pertempuran ini jelas telah mengejutkan banyak orang.
Ye Futian mengalihkan pandangannya dari Lapisan Langit Kedelapan menuju Panggung Pertempuran Law di depannya. Langkah selanjutnya adalah memasuki Lapisan Langit Kedelapan agar dia bisa bertemu kembali dengan Kakak Ketiga.
Tetapi menurut peraturan yang berlaku, dia harus meraih sepuluh kemenangan secara berturut-turut, dan setiap kemenangan harus diraih dengan bertarung melawan kultivator dengan jumlah kemenangan yang sama. Ditambah lagi, dia harus menunggu pihak Kuil Jiutian untuk menjadwalkan pertempurannya. Biasanya, mereka akan menjadwalkan satu pertempuran per hari.
Namun, dia tidak punya waktu untuk menunggu selama itu.
Tidak jauh darinya, Zhao Shi berpikir bahwa Ye Futian akan mengatakan sesuatu untuk menyindirnya. Tapi Ye Futian justru sama sekali tidak menatapnya, membuat wajahnya terasa panas karena malu.
Diabaikan seperti ini memang sangat memalukan.
Yu Sheng meliriknya dengan dingin, membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Tatapan matanya yang mengejek tampak seolah-olah dia menganggapnya sebagai seorang idiot.
"Apakah anda bisa menjadwalkan pertempuran kami terlebih dahulu?" Zhao Ci bertanya pada kultivator yang berada di atas Panggung Pertempuran Law.
Kultivator itu memandang ke arah Ye Futian. Kuil Jiutian memiliki peraturannya sendiri, tetapi jika seseorang mengajukan permohonan, dan permohonan itu tidak terlalu mempengaruhi peraturan yang berlaku, maka dia tidak akan menentangnya. Beberapa pertempuran akan menarik lebih banyak perhatian daripada pertempuran lainnya, dan orang-orang akan senang menyaksikannya.
"Kau tidak diwajibkan untuk menyetujuinya," ujarnya pada Ye Futian.
"Saya menyetujuinya," ujar Ye Futian dengan tenang.
"Baiklah. Jika kau menang, maka hasil pertempuran ini akan dimasukkan ke dalam perhitungan kemenanganmu. Jika Zhao Ci menang, maka hasil pertempuran ini tidak berarti apa-apa," ujar pria itu dengan acuh tak acuh.
Sosok Zhao Ci melesat ke atas langit. Kemudian dia mendarat di atas Panggung Pertempuran Law. Dia berdiri di sana dan memandang ke arah Ye Futian. Dia belum pernah menemui orang sesombong Ye Futian. Mungkin di matanya, dia sama sekali tidak peduli dengan keberadaan orang lain.
"Apa lagi yang kau tunggu?" Zhao Shi masih menatap ke arah Ye Futian. Gu Dongliu telah mengalahkan Mu Fanchen, sehingga membuat ekspresinya terlihat kesal. Karena itulah, dalam pertempuran ini, Zhao Ci harus mempermalukan Ye Futian.
Di atas tribun penonton, Li Qingyun menatap ke arah Zhao Ci dan Zhao Shi dengan sedikit bersimpati. Dia baru saja menyaksikan pertempuran Gu Dongliu dan merasa bahwa pria itu sangat kuat. Ye Futian telah mendaki Tangga Langit. Kemungkinan besar dia tidak lebih lemah dari Gu Dongliu.
Zhao Ci mungkin akan berakhir dengan menyedihkan di pertempuran ini.
Tatapan mata banyak orang tertuju pada Ye Futian. Mereka melihatnya berjalan menuju Panggung Pertempuran Law. Dia tidak melihat ke arah Zhao Ci dan tatapan matanya mengambang seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu.
"Kau duluan," ujar Zhao Ci pada Ye Futian.
Akhirnya Ye Futian menatap ke arah Zhao Ci. Dia mengulurkan tangannya dan tiba-tiba, sebuah aliran dari partikel-partikel yang berkilauan mengalir dari tangannya. Meskipun itu hanyalah kumpulan partikel, namun aura yang dipancarkan darinya membuat Zhao Ci merasa terancam. Roh Kehidupan miliknya muncul, dan pada saat yang sama, dia mengeluarkan auranya saat dia bersiap untuk bertempur.
Tapi ketika dia menyaksikan pemandangan ini, Ye Futian melesat di udara seperti hembusan angin dan sosoknya berubah menjadi seberkas cahaya yang langsung tiba di tempat Zhao Ci berada. Pergerakannya sangat cepat. Dia telah tiba di sana dalam sekejap.
Aura Zhao Ci terpancar dengan ganas, namun tangan Ye Futian melesat ke depan. Aliran tak berbatas dari partikel-partikel itu menembus pertahanan Zhao Ci dan menghancurkan segalanya. Dalam sekejap, Panggung Pertempuran Law bergetar hebat. Setiap partikel itu terlihat seperti sebuah bintang dan membawa kekuatan yang tak tertandingi di dalamnya.
*Boom* Terdengar suara keras di atas panggung pertempuran, dan hati semua orang berdebar kencang. Mereka semua menatap ke arah Panggung Pertempuran Law dan menyaksikan lengan Ye Futian menembus semua jenis pertahanan dan mendaratkan serangannya pada Zhao Ci.
Zhao Ci membungkuk sambil memegangi pinggangnya seolah-olah dia tidak bisa lagi berdiri tegak. Dia membelalakkan matanya seolah-olah dia telah mengalami sesuatu yang mengerikan, dan wajahnya terlihat sangat pucat.
Hanya dengan satu serangan, pertempuran itu telah terhenti.
Ye Futian melepaskan tangannya dari dada Zhao Ci dan meletakkannya di bagian lehernya. Dia mengangkat tubuh Zhao Ci ke udara dan berkata, "Kau ingin aku minta maaf?"
Tubuh Zhao Ci diangkat ke udara seperti mayat. Dia menatap ke arah Ye Futian, merasakan penghinaan yang tak ada duanya. Namun, tatapan mata Ye Futian sama sekali tidak berubah, dipenuhi dengan penghinaan di dalamnya, seolah-olah dia tidak pernah memiliki rasa hormat padanya.
"Apakah dia bisa menerimanya?" Ye Futian bertanya dengan acuh tak acuh, dan dia memandang ke arah Zhao Shi.
Wajah Zhao Shi menjadi pucat. Beberapa kultivator yang berada di sampingnya melangkah ke depan dan memandang ke arah Ye Futian. "Lepaskan dia," ujar mereka. "Sekarang!"
"Memangnya kalian sedang berbicara dengan siapa sekarang?" Tiba-tiba terdengar suara bernada dingin di suatu tempat. Para kultivator dari Klan Zhao melihat seorang lelaki tua berjalan ke arah mereka. Dalam sekejap, muncul Aura Pedang Lingtian. Mereka tiba-tiba merasa bahwa jika lelaki tua ini berkehendak, mereka akan dicabik-cabik oleh pedangnya.
Ini adalah kekuatan dari seorang Saint.
Ekspresi mereka menjadi sangat gelisah. Sebenarnya seperti apa identitas dari pria bernama Ye Futian ini?
Wajah Zhao Shi menjadi pucat. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?
Semua kultivator menatap ke arah Ye Futian dan hati mereka berdebar kencang.
Pria ini sangat kuat, dan dia datang kemari bersama seorang Saint.
Lalu mengapa tidak ada seorang-pun yang mengetahui tentang dia?
Sosok seperti ini tidak mungkin bisa diabaikan begitu saja di Dunia Kaisar Xia.
"Sebenarnya anda ini siapa, Tuanku?" salah satu kultivator dari Klan Zhao bertanya pada Ye Futian. Pria ini datang kemari bersama seorang Saint. Bahkan para kultivator dari klan lainnya tidak akan berani menyinggung perasaannya.
"Aku berasal dari Sembilan Negara di Dunia Bawah, sama seperti yang dia katakan sebelumnya," ujar Ye Futian. Ekspresi aneh muncul di wajah semua orang. Rumor mengatakan bahwa Gu Dongliu juga berasal dari Dunia Bawah, dan hari ini, dia telah menunjukkan kehebatannya. Ditambah lagi, saat ini Ye Futian mengatakan bahwa dia juga berasal dari sana.
"Gu Dongliu adalah kakak seniorku," Ye Futian melanjutkan kata-katanya. Dalam sekejap, jantung semua orang berdegup kencang. Dua bersaudara itu sangat luar biasa. Zhao Shi akhirnya mengerti bagaimana ucapannya telah menyinggung perasaan Ye Futian. Sosok yang dia hina adalah kakak senior dari Ye Futian.
"Ketika aku datang ke Dunia Atas dari Sembilan Negara, beberapa orang berniat mengusirku. Sekarang, perlakuan yang sama juga kuterima di Kuil Jiutian." Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah kerumunan orang. Dia melihat bahwa Li Qingyun juga berada di sana. Setelah mendengar kata-kata Ye Futian, dia menjadi malu. Sebelumnya, dia memang hendak mengusir Ye Futian.
"Namun, di Kuil Jiutian, mulai dari Lapisan Langit Pertama hingga Lapisan Langit Ketujuh, belum ada satu-pun kultivator yang bisa menahan satu serangan dariku. Apakah hanya ini yang kalian banggakan?" Tatapan mata Ye Futian perlahan-lahan menjadi lebih tajam dari sebelumnya, dan nada bicaranya dipenuhi dengan kesombongan.
"Aku datang kemari dari Dunia Bawah bukan untuk membuktikan berapa banyak lapisan langit yang bisa kulalui, maupun mengukir namaku di Peringkat Jiutian. Aku dan kakak-kakak seniorku datang kemari untuk menemui seseorang. Rumor mengatakan bahwa dia berada di Peringkat Jiutian, dan karena itulah aku harus berjuang untuk menembus Peringkat Jiutian." Penjelasan Ye Futian yang diucapkan dengan tenang itu membuat hati semua orang berdebar kencang.
Semua orang tahu untuk siapa dia datang kemari. Sama seperti orang-orang dari Dunia Bawah lainnya, dia datang kemari untuk menemui Pei Qianying. Dia datang ke Kuil Jiutian hanya untuk mencapai Lapisan Langit Kesembilan.
Benar-benar sebuah tindakan yang nekad.
"Pertempuran di Lapisan Langit Ketujuh tidak ada artinya bagiku. Jika ada orang-orang dengan jumlah kemenangan yang berbeda-beda di sini, apakah aku bisa bertarung melawan mereka semua sekaligus? Saat ini aku sedang terburu-buru," Ye Futian melanjutkan kata-katanya. Tatapan mata semua orang terpaku padanya. Mereka mengerti mengapa dia mengatakan hal ini.
Dia sedang terburu-buru, jadi dia tidak mau menunggu lebih lama lagi.
Menurut peraturan yang berlaku di Kuil Jiutian, kemungkinan besar dia harus menunggu beberapa hari sebelum dia bisa memasuki Lapisan Langit Kedelapan. Dia sudah tidak sabar dan ingin menantang orang-orang yang memiliki jumlah kemenangan beruntun yang berbeda-beda secara langsung.
Dan dia menantang mereka semua sekaligus.
Ini benar-benar...
Sebelumnya, ketika Puteri Xia Qingyuan mengunjungi Kuil Jiutian, sang kepala biksu mendampinginya secara pribadi. Peraturan yang berlaku langsung dirubah sehingga memungkinkannya bertarung di Lapisan Langit Kesembilan dan masuk ke dalam Peringkat Jiutian.
Sekarang, Ye Futian yang berasal dari Sembilan Negara ingin menantang semua kultivator di Lapisan Langit Ketujuh yang memiliki jumlah kemenangan beruntun yang berbeda-beda, membuat Kuil Jiutian mengubah peraturan mereka sekali lagi.