Legenda Futian

Di Lapisan Langit Kedelapan



Di Lapisan Langit Kedelapan

2"Dia sangat kuat." Di dalam Kuil Jiutian, baik di bagian atas maupun di bawah Lapisan Langit Ketujuh, banyak orang menyaksikan pemandangan menakjubkan yang terjadi di atas Panggung Pertempuran Law dan merasa seolah-olah mereka akan berhenti bernapas.     

Ketika tongkat panjang berwarna emas itu diayunkan ke bawah, serangan itu mengenai tujuh kultivator dan mereka semua terluka. Dua orang yang masih bisa berdiri adalah pemilik dari sembilan kemenangan beruntun, Zhang Lie, dan pemilik delapan kemenangan beruntun, Yu Chifeng.     

Namun, serangan Ye Futian tidak berhenti sampai disitu saja. Tongkat emas itu menembus udara dengan membentuk sebuah lengkungan yang indah, badai partikel yang tak berbatas masih mengelilingi tongkat tersebut. Yu Chifeng, yang sedang memegang Gada Taring Serigala, bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Pada saat berikutnya, dia melihat tongkat itu diarahkan padanya, dan di sekitar tongkat itu, terdapat sinar-sinar dari setiap partikel yang mengandung kekuatan tak tertandingi, dan dengan kekuatan dari serangan sebelumnya, Wei Chifeng merasa bahwa langit-pun seolah-olah akan runtuh.     

Terdapat seberkas cahaya yang menyilaukan meledak dari tubuhnya, dan kedua tangannya yang memegang Gada Taring Serigala diayunkan ke depan tanpa ragu-ragu. Meskipun dia tahu bahwa serangan itu tidak bisa dihentikan, tetap saja dia harus mencoba menghadapinya dan melihat seperti apa kekuatan dari serangan ini.     

*Brak* Tidak lama kemudian, terdengar sebuah suara yang sangat keras, dan tidak perlu diragukan lagi, Yu Chifeng telah dihempaskan ke udara, hingga tubuhnya menghantam tirai cahaya matriks yang mengelilingi Panggung Pertempuran Law. Terdapat bekas darah di sudut mulutnya. Pada saat yang sama, cahaya petir yang mengerikan dikerahkan menuju Ye Futian, dan badai petir yang dahsyat itu menerobos masuk ke dalam aura spiritualnya, dimana badai petir itu mengandung kekuatan penghancur yang mengerikan.     

Ketika Ye Futian berbalik, dia melihat kedua mata Zhang yang berwarna ungu sedang menatapnya dalam-dalam, kemudian berubah menjadi sebuah pusaran mengerikan yang berusaha untuk menghisap aura spiritualnya. Ye Futian mendengus dengan tatapan mengejek. Tongkatnya telah menghilang, dan dia menerjang ke arah Zhang Lie. Kedua matanya kini juga menjadi sangat menakjubkan, seperti terdapat sebuah badai spiritual yang mengerikan di dalamnya. Sambaran petir berwarna emas terpancar dari matanya dan langsung diarahkan menuju mata Zhang Lie. Keduanya saling menatap satu sama lain dari kejauhan.     

Tiba-tiba terdengar suara jeritan. Zhang Lie memejamkan matanya dan darah mengalir dari kedua matanya, namun tepat pada saat itu, Ye Futian juga mendapatkan kembali kekuatannya.     

Meskipun begitu, pemandangan ini tetap sangat mengejutkan bagi mereka.     

Ye Futian sangat kuat dan tak terkalahkan. Sama seperti yang dia katakan sebelumnya, sejak dia melangkahkan kaki ke dalam Kuil Jiutian, sejauh ini tidak ada seorang-pun yang bisa mengalahkannya. Bahkan, baik Zhang Lie maupun Yu Chifeng tidak sanggup menerima satu serangan darinya.     

Ketika dia membuka matanya, Zhang Lie menyeka darah dari sudut matanya dan menatap ke arah Ye Futian. "Terima kasih telah mengampuni nyawaku." Dia baru saja merasakan sebuah kekuatan pengoyak spiritual menerjang ke arah kedua matanya dengan ganas. Jika Ye Futian bersikeras melanjutkan serangannya, dia pasti akan mengalami akhir yang menyedihkan. Setidaknya, dia akan kehilangan matanya.     

Di atas Panggung Pertempuran Law, kultivator lainnya juga terdiam. Mereka juga menyadari bahwa meskipun Ye Futian telah mengalahkan mereka dengan kekuatan yang luar biasa, dia masih mengampuni nyawa mereka dan tidak berusaha membunuh mereka. Menyaksikan seorang pria yang mampu mengalahkan sembilan lawannya sekaligus, kekuatan semacam ini membuat mereka merasa tidak berdaya.     

Ye Futian memang memiliki kekuatan yang mumpuni untuk bertarung di Lapisan Langit Kesembilan, tetapi belum bisa dipastikan apakah dia mampu mengalahkan mereka yang namanya tertera dalam Peringkat Jiutian.     

Kultivator yang memimpin jalannya Pertempuran Law mengeluarkan Token Jiutian, mengukir nama Ye Futian dan kata "delapan" di permukaannya, lalu melemparkannya ke arah Ye Futian. Dengan suara keras, dia menyatakan, "Ye Futian telah memenangkan pertempuran ini, maka dari itu kemenangan ini dianggap sebagai sepuluh kemenangan beruntun. Kini dia berhak untuk memasuki Lapisan Langit Kedelapan dari Kuil Jiutian."     

Ye Futian mengambil Token Jiutian yang dilemparkan ke arahnya. Dia telah mencapai tujuannya. Sekarang dia bisa memasuki Lapisan Langit Kedelapan dan bergabung dengan Kakak Ketiga serta rekan-rekannya yang lain.     

"Kau boleh pergi sekarang," ujar kultivator itu, tetapi Ye Futian tidak bergerak, dia masih berdiri di sana.     

"Apakah ada yang ingin kau katakan?" tanya sang kultivator. Tepat ketika dia menyampaikan pertanyaannya, dia melihat bahwa dari arah tribun penonton yang berada di bawah, muncul satu sosok yang berjalan menuju Panggung Pertempuran Law. Sosok itu adalah Yu Sheng.     

"Saya juga ingin menantang sembilan orang sekaligus," ujar Yu Sheng. Pada saat dia selesai berbicara, tatapan mata semua orang tertuju padanya. Ye Futian baru saja mengalahkan sembilan kultivator hebat, dan sekarang pria yang selalu mendampingi Ye Futian ini juga ingin menantang sembilan orang sekaligus?     

Ini... Apakah semua orang dari Sembilan Negara di Dunia Bawah juga segila ini?     

Tatapan mata para kultivator yang berada di Kuil Jiutian terpaku pada Yu Sheng. Mereka merasa terkejut saat menyaksikan pertempuran sebelumnya. Namun, pertempuran itu baru saja berakhir dan sekarang Yu Sheng maju ke depan dan ingin melakukan hal yang sama.     

"Meskipun mereka telah dikalahkan, rekor kemenangan mereka sebelumnya dibuat berdasarkan kekuatan mereka yang sesungguhnya. Mereka mengalami luka-luka dalam pertempuran barusan. Saya bisa memberi mereka waktu untuk pulih. Selain itu, bagi para kultivator di Lapisan Langit Ketujuh lainnya yang ingin bertarung bisa bergabung dengan mereka," ujar Yu Sheng.     

"Ye Futian menyatakan bahwa dia adalah sosok yang tak tertandingi di Sembilan Negara dan telah memasuki Peringkat Jiutian. Apakah kau juga tak tertandingi di Sembilan Negara?" kultivator itu bertanya pada Yu Sheng.     

"Ya," jawab Ye Futian.     

Kultivator itu bertanya sambil menyeringai sinis, tatapan matanya tertuju pada Ye Futian, "Sebenarnya apa arti dari 'tak tertandingi'?"     

"Yu Sheng telah berkultivasi dengan saya sejak kecil dan kami berdua sama-sama tak terkalahkan dalam pertempuran melawan kultivator di tingkat Plane yang sama, tanpa ada satu-pun kekalahan. Dia telah mendaki Tangga Langit bersama saya untuk memasuki Dunia Atas. Jika ada seseorang di Sembilan Negara yang bisa mengalahkan saya, orang itu adalah Yu Sheng." Ye Futian berkata dengan santai, "Dia akan memasuki Lapisan Langit Kesembilan bersama saya."     

"Baiklah," jawab sang kultivator, "Kalau begitu, kuizinkan dia bertarung." Ketika dia selesai berbicara, dia mengamati kultivator lainnya yang berada di atas Panggung Pertempuran Law dan berkata, "Apakah ada di antara kalian yang berani melanjutkan pertempuran?"     

Sembilan kultivator itu mengangguk, dan pada saat ini, Zhang Lie, Wei Chi, dan kultivator lainnya akhirnya mengerti. Jadi ini adalah alasan mengapa Ye Futian memilih untuk mengampuni mereka daripada menghabisi mereka?     

Karena masih ada satu orang yang belum bertarung.     

Baj*ngan ini... Ye Futian berjalan menuruni Panggung Pertempuran Law dan Yu Sheng naik ke atas panggung, menggantikan posisinya. Dia melirik ke arah sembilan kultivator itu dan berkata, "Untuk bisa memperoleh sepuluh kemenangan secara berturut-turut, masih dibutuhkan satu kultivator lagi. Mereka baru saja bertarung, dan aku tidak ingin mengambil keuntungan dari situasi tersebut. Siapa lagi yang ingin naik ke atas panggung?"     

Dari arah tribun penonton di Lapisan Langit Ketujuh, semua orang tidak bisa berkata-kata. Ye Futian dan Yu Sheng sama sekali tidak menghormati mereka yang disebut sebagai 'jenius' di Lapisan Langit Ketujuh.     

"Karena sang penantang telah menyampaikan undangan secara terbuka, siapa-pun yang ingin bertarung bisa langsung naik ke atas panggung pertempuran," ujar kultivator yang memimpin jalannya Pertempuran Law itu dengan santai, dan tiba-tiba, beberapa kultivator melangkah ke depan dan tiba di atas Panggung Pertempuran Law. Mereka juga ingin merasakan kekuatan dari orang-orang yang tak tertandingi di Sembilan Negara.     

Sembilan kultivator yang telah dikalahkan itu langsung mengeluarkan sebuah kekuatan hukum yang sangat dahsyat dan mengerikan. Mereka tidak akan membiarkan apa yang telah terjadi dalam pertempuran sebelumnya terjadi lagi, dimana mereka tidak mampu untuk menyerang balik lawan mereka.     

*Boom* Di tengah-tengah para kultivator itu, cahaya Buddha dan iblis yang dipancarkan dari tubuh Yu Sheng melesat ke atas langit, dimana cahaya itu berwarna emas dan tampaknya mengandung kilauan cahaya emas yang lebih gelap di sekitarnya. Sosok bertarungnya telah dikeluarkan, dan sinar-sinar cahaya langsung terpancar dari tubuhnya, membuat tubuhnya semakin terlihat agung. Cahaya emas yang tak berbatas menyelimuti tubuhnya, mengubahnya menjadi satu sosok berwarna emas yang tidak dapat dihancurkan, cahaya Buddha bersinar terang di sekitar tubuhnya.     

Pedang milik lawannya telah tiba, turun seperti aliran sungai dari atas langit, diarahkan menuju tubuh Yu Sheng. Tapi Pedang Pengoyak yang sangat tajam itu hanya bergesekan dengan sosok petarung milik Yu Sheng dan tidak dapat menembus tubuhnya.     

"Itu tubuh fisik yang sangat kuat." Hati banyak orang berdebar kencang. Situasi ini sama seperti Ye Futian sebelumnya, keduanya memiliki pertahanan yang luar biasa.     

Gada Taring Serigala milik Yu Chifeng diayunkan ke bawah, dan di dalamnya, terdapat ratusan ribu ton kekuatan suci yang dikerahkan pada sosok petarung milik Yu Sheng. Tubuh emas yang tak bisa dihancurkan itu mulai menunjukkan banyak retakan, dan rentetan serangan yang mengerikan kini membombardir tubuh Yu Sheng, tapi dia masih berdiri tegak di tempatnya, membuat semua orang tampak terkejut.     

"Dia benar-benar tak tergoyahkan." Banyak orang yang berada di dalam Kuil Jiutian memusatkan perhatian mereka pada panggung pertempuran dan memikirkan kembali apa yang telah dikatakan oleh Ye Futian sebelumnya. Jika ada seseorang yang bisa mengalahkannya, mungkin hanya Yu Sheng yang bisa melakukannya. Kultivasi ganda dari ajaran Buddha dan seni iblis telah membuat tubuh fisiknya menjadi tak terkalahkan dan tak tergoyahkan.     

Serangkaian sihir hukum dikeluarkan, dan cahaya emas yang menyelimuti tubuh Yu Sheng menjadi semakin menyilaukan. Bahkan samar-samar mereka bisa mendengar suara rapalan Buddha, dan di atas langit muncul satu sosok Buddha. Dengan menggunakan tubuh Yu Sheng sebagai titik pusatnya, satu sosok Buddha raksasa telah muncul dan mengeluarkan seribu tangan yang terlihat seperti ribuan bayangan di tubuhnya.     

*Brak* Diikuti dengan suara keras, kedua lengan Yu Sheng bergetar, cahaya berwarna emas kegelapan mengalir tanpa henti. Kekuatan iblis yang mengerikan dan kekuatan elemen Yin dan Yang dari Buddha kini terpancar dari tubuhnya, disertai dengan kedua lengannya yang bergetar, menerjang ke depan untuk membunuh lawan-lawannya.     

Dalam sekejap, sang Buddha dengan seribu tangan mengerahkan kepalan tinju yang dipenuhi dengan aurora di sekitarnya hingga menembus udara. Yu Chifeng melihat kepalan tinju raksasa yang tak tertandingi itu diarahkan padanya di udara. Dia mengangkat Gada Taring Serigala miliknya ke udara dan mengayunkannya ke depan, menghancurkan kepalan tinju tersebut. Tetapi tidak lama kemudian, tatapan matanya terpaku di satu tempat. Kedua tangan Yu Sheng melancarkan serangan-serangan yang mengerikan sehingga ribuan tangan dari sang Buddha kini berubah menjadi kepalan tinju aurora yang tak ada habisnya, menyelimuti seluruh bagian dari Panggung Pertempuran Law, tanpa menyisakan tempat untuk melarikan diri maupun bersembunyi.     

Jika itu hanyalah sebuah serangan dengan cakupan wilayah yang luas, maka serangan itu tidak akan berarti apa-apa karena sebuah sihir sederhana saja bisa menangkisnya. Tapi setiap kepalan tinju yang dikeluarkan oleh Yu Sheng tampaknya mampu menghancurkan ruang hampa. Dengan dikeluarkannya kepalan tinju aurora yang tak habisnya itu secara bersamaan, seberapa mengerikan efek serangan tersebut? Seolah-olah mereka sedang menghadapi sebuah bencana.     

Semua kultivator mengerahkan semua kekuatan mereka untuk membentuk pertahanan, tetapi suara-suara gemuruh yang keras masih bisa terdengar. Sosok-sosok dihempaskan ke udara dan menghantam tirai cahaya dari matriks Panggung Pertempuran Law, dan mereka memuntahkan darah.     

Tidak lama kemudian, kecuali Yu Chifeng, yang memiliki kemampuan bertarung sangat kuat, semua kultivator lainnya telah tumbang. Pada saat ini, Yu Chifeng masih terus mengayunkan Gada Taring Serigala miliknya, tetapi dia melihat bayangan satu sosok bergerak ke arahnya dari udara. Ketika Gada Taring Serigala miliknya diayunkan ke bawah, Yu Sheng mengulurkan tangan dan menangkapnya, dan pada saat berikutnya, tubuhnya dilemparkan ke udara.     

"Aku menyerah," ujar Wei Chifeng dengan keras, kemudian tubuhnya dilempar hingga keluar dari panggung pertempuran.     

Dari area di bawah Lapisan Langit Ketujuh, suasana di tribun penonton tampak sunyi. Dalam dua pertempuran yang baru saja terjadi, kedua pertempuran itu telah membentuk matriks-matriks besar sehingga orang-orang yang berada di bawah Lapisan Langit Ketujuh bisa menyaksikan dua pertempuran tersebut.     

Hasil akhirnya sangat mengejutkan.     

Dua pria itu, dengan kekuatan yang luar biasa, telah menyapu bersih Lapisan Langit Ketujuh.     

Siapa yang bisa melawan mereka di Kuil Jiutian?     

"Ambilah." Kultivator yang memimpin jalannya Pertempuran Law itu mengukir nama Yu Sheng dan kata "delapan" di permukaan Token Jiutian dan memberikannya pada Yu Sheng.     

Yu Sheng menerima token itu dan kembali ke arah tribun penonton. Ye Futian berbalik dan berjalan menuju tangga di bagian samping, dimana Yu Sheng dan sang Kepala Desa mengikutinya dari belakang.     

Mereka akan pergi menuju Lapisan Langit Kedelapan.     

"Ayo kita pergi." Banyak orang dari Lapisan Langit Ketujuh mengikuti mereka. Tidak hanya Lapisan Langit Ketujuh saja, bahkan orang-orang dari Lapisan Langit bawah berbondong-bondong naik ke atas, bersiap-siap untuk menyaksikan pertempuran di Lapisan Langit Kedelapan secara langsung.     

…      

Pada saat ini, orang-orang yang berada di Lapisan Langit Kedelapan tidak tahu apa yang telah terjadi di Lapisan Langit di bawah mereka.     

Di dalam Kuil Jiutian, Peringkat Jiutian adalah tingkatan paling tinggi. Pertempuran yang terjadi di Lapisan Langit Kesembilan adalah pertempuran untuk memperebutkan posisi di Peringkat Jiutian. Pertempuran yang terjadi disana akan diproyeksikan ke seluruh penjuru Kuil Jiutian yang sangat luas. Selain itu, pertempuran paling penting terletak pada Lapisan Langit Kedelapan, yaitu pertempuran delapan kemenangan beruntun, dan pertempuran sembilan kemenangan beruntun.     

Pertempuran yang terjadi di Lapisan Langit Ketujuh juga akan diproyeksikan ke bawah, tetapi tidak mungkin diproyeksikan ke atas. Pada Lapisan Langit bagian atas, pertempuran yang terjadi disana berada pada tingkat yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.     

Pada saat ini di Lapisan Langit Kedelapan, terdapat satu kelompok yang sangat menakjubkan. Mereka adalah Gu Dongliu dan rekan-rekannya yang telah mengalahkan Mu Fanchen belum lama ini. Gu Dongliu sedang duduk di tempatnya dan ada banyak orang berkumpul di sekitarnya, dimana mereka semua berasal dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren.     

Di antara mereka, ada seseorang yang sedang berbaring di sana dengan tenang, dan dia adalah Ye Wuchen. Tidak lama lagi akan terjadi pertempuran terakhir, dan mereka akan bisa mencapai Lapisan Langit Kesembilan, jadi mereka membawa Ye Wuchen kemari. Bahkan jika mereka bisa berpartisipasi dalam pertempuran dengan sembilan kemenangan beruntun hari ini, mereka tidak akan pergi. Mereka akan berada di sini dan menunggu hingga pertempuran terakhir tiba.     

Mereka harus memasuki Peringkat Jiutian, mengalahkan Pei Qianying, atau mereka tidak akan pernah bisa kembali ke Negeri Barren.     

Di sekeliling mereka, tatapan mata banyak orang tertuju pada mereka. Dari kelompok ini, mereka bisa merasakan tekad yang terpancar kuat dan kepercayaan diri untuk terus melangkah lebih jauh.     

Saat itu, terdengar suara-suara keras dari arah tangga, dan sekelompok kultivator tampak mendaki ke atas dengan memancarkan hawa kehadiran yang menakjubkan.     

Kelompok itu dipimpin oleh tiga orang, dan kini mereka telah memasuki Lapisan Langit Kedelapan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.