Legenda Futian

Dia yang Berasal dari Sembilan Negara



Dia yang Berasal dari Sembilan Negara

2Suara sorakan yang bergemuruh terdengar di seluruh penjuru Kuil Jiutian, dan semua tribun penonton di setiap Lapisan Langit telah penuh. Peristiwa ini sangat menarik perhatian sehingga tidak ada satu-pun pertempuran yang berlangsung di Kuil Jiutian, yang memiliki ketinggian lebih dari sepuluh ribu kaki. Tidak ada yang berminat untuk bertarung karena bagaimanapun juga tidak ada seorang-pun yang ingin menyaksikan pertempuran lainnya.     

Semua orang hadir di sana hanya untuk menyaksikan pertempuran yang akan berlangsung di Lapisan Langit Kedelapan pada hari itu.     

Mereka datang untuk menjadi saksi dan melihat apakah monster berbentuk manusia yang tak tertandingi itu akan mampu memasuki Lapisan Langit Kesembilan, sosok yang mungkin akan menantang Pei Qianying nantinya.     

Banyak orang memandang ke arah Lapisan Langit Kedelapan, tetapi mereka hanya bisa melihat bayangan-bayangan yang samar. Mereka semua sedang menunggu munculnya proyeksi pertempuran dari Lapisan Langit Kedelapan.     

Ini adalah hari yang telah menarik perhatian semua orang, dan Kuil Jiutian berusaha keras untuk mempromosikan acara tersebut. Terlepas dari siapa yang akan datang, tidak perlu diragukan lagi bahwa pertempuran itu adalah sesuatu yang perlu diproyeksikan dari Lapisan Langit Kedelapan agar semua orang bisa menyaksikannya bersama-sama.     

"Kenapa masih belum dimulai?" Banyak orang telah menempati kursi mereka masing-masing dan mulai merasa gelisah.     

"Mereka baru saja tiba, dan pihak Kuil Jiutian juga perlu waktu untuk memeriksa para kultivator yang akan berpartisipasi," jawab seseorang.     

"Yah, di antara mereka bertiga, Ye Futian, Yu Sheng dan Gu Dongliu, menurutmu siapa yang akan bisa memasuki Lapisan Langit Kesembilan? Atau mungkin mereka semua akan berhasil melakukannya?"     

"Ada begitu banyak tokoh legendaris yang jarang sekali ditemui kini telah hadir di Lapisan Langit Kedelapan hari ini. Mereka semua memiliki rekor kemenangan beruntun yang luar biasa. Menurutku tidak akan mudah bagi ketiganya untuk bisa memasuki Lapisan Langit Kesembilan."     

"Mari kita lihat saja nanti. Sebelumnya, Gu Dongliu mampu mengalahkan Mu Fanchen, sementara Ye Futian dan Yu Sheng berhasil mengalahkan semua lawannya di Lapisan Langit Ketujuh kala itu. Pemandangan mengejutkan seperti itu mungkin akan benar-benar terjadi; pemandangan dimana ketiganya berhasil memasuki Lapisan Langit Kesembilan."     

Semua orang saling mengobrol dan mereka menaruh harapan besar pada pertempuran yang akan terjadi.     

Sinar-sinar cahaya yang sangat menyilaukan terpancar dari atas langit. Namun, tidak ada seorang-pun yang mengalihkan pandangan mata mereka karena mereka semua merasa sangat bersemangat. Mereka sudah terbiasa dengan cahaya dari matriks tersebut. Mereka tahu bahwa pertunjukan akan segera dimulai.     

Tatapan mata mereka menembus udara dan terpaku pada Lapisan Langit Kedelapan. Cahaya yang menyilaukan itu diproyeksikan ke bawah. Banyak orang tampak terkejut saat mereka akhirnya bisa melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi di Lapisan Langit Kedelapan, sebelum akhirnya mereka bersorak-sorai tanpa henti. Bahkan suara mereka terdengar hingga ke Lapisan Langit Kedelapan.     

"Ini benar-benar gila."     

"Aku setuju. Bahkan Kuil Jiutian sendiri sudah gila." Semua orang tampak terkejut saat mereka melihat bahwa ada lebih dari satu panggung yang diproyeksikan dari Lapisan Langit Kedelapan.     

Ketiga panggung pertempuran di Lapisan Langit Kedelapan itu bercahaya. Tiga panggung tersebut mewakili pertempuran dari tiga Plane yang berbeda: Sage, Magi, dan Archmage.     

Pada saat itu, terlihat beberapa orang sudah berada di atas ketiga panggung yang ada di Lapisan Langit Kedelapan.     

Ye Futian, Yu Sheng, dan Gu Dongliu muncul di atas tiga panggung yang berbeda tersebut. Itu berarti akan ada tiga pertempuran menarik yang berlangsung di Lapisan Langit Kedelapan secara bersamaan. Kuil Jiutian tidak pernah bertindak segila ini sebelumnya.     

Kuil Jiutian benar-benar berani bertindak gila dengan memproyeksikan tiga panggung yang berbeda secara bersamaan. Kala itu, ketika Xia Qingyuan bertarung di Kuil Jiutian, dia bertarung seorang diri dan karena itulah, hanya ada satu panggung yang diproyeksikan. Apa yang sedang terjadi hari ini cukup penting untuk dicatat dalam catatan sejarah dari Kuil Jiutian.     

Semua orang menyaksikan satu sosok lainnya muncul di panggung dimana tempat Gu Dongliu berada. Dia adalah salah satu sosok terkemuka di Lapisan Langit Kedelapan—Li Feng—dia telah meraih sembilan kemenangan beruntun. Dia hanya membutuhkan satu kemenangan agar dia bisa memasuki Peringkat Jiutian.     

Tidak peduli siapa yang akan menjadi pemenang dari pertempuran tersebut, baik itu Li Feng maupun Gu Dongliu, pemenangnya akan mendapatkan posisi dalam Peringkat Jiutian.     

Li Feng juga satu-satunya Magi yang mampu meraih sembilan kemenangan beruntun di Lapisan Langit Kedelapan sejauh ini. Hanya ada beberapa orang di Lapisan Langit Kedelapan yang mampu meraih kemenangan beruntun. Ketika ada dua kultivator berhasil meraih sembilan kemenangan beruntun, maka Kuil Jiutian akan menjadwalkan pertempuran antara keduanya. Kemudian pemenangnya akan diperbolehkan memasuki Lapisan Langit Kesembilan, sedangkan pihak yang kalah harus mulai dari awal lagi.     

Kuil Jiutian menjadwalkan Li Feng berhadapan dengan Gu Dongliu.     

Ye Futian akan bertarung melawan Wang Jing, Mu Fanchen, dan sepuluh kultivator hebat lainnya. Meskipun saat ini tidak ada satu-pun di antara mereka yang meraih sembilan kemenangan beruntun, Wang Jing pernah meraih sembilan kemenangan beruntun sebelumnya. Dia gagal dalam pertempuran terakhir dan terpaksa harus mulai dari awal lagi. Mu Fanchen telah meraih delapan kemenangan beruntun sebelum dia dikalahkan oleh Gu Dongliu tiga hari yang lalu. Kultivator lainnya juga memiliki rekor kemenangan beruntun, dimana kultivator terlemah meraih tujuh kemenangan beruntun.     

Dengan adanya sepuluh kultivator sekuat itu yang akan bertarung melawan Ye Futian secara bersamaan, jika dia bisa mampu menjadi pemenangnya, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa dia memang layak memasuki Lapisan Langit Kesembilan.     

Situasi yang sama juga terjadi di atas panggung tempat dimana Yu Sheng berada. Yu Zhan pernah meraih sembilan kemenangan beruntun dan semua orang yang berada di sekitarnya adalah sosok-sosok yang sangat terkenal di Lapisan Langit Kedelapan.     

Para kultivator telah berkumpul pada hari itu, dan kini mereka telah muncul di atas panggung pertempuran untuk bertarung melawan tiga kultivator jenius tingkat atas dari Sembilan Negara.     

Itu adalah sebuah pemandangan yang akan membuat siapa-pun menjadi sangat bersemangat.     

Tidak ada suara sorakan yang terdengar di Lapisan Langit Kedelapan, dan suasananya jauh lebih tenang di sana. Bagaimanapun juga, orang-orang yang berada di tribun penonton Lapisan Langit Kedelapan adalah tokoh-tokoh penting. Namun, mereka tetap menatap ke arah tiga panggung di hadapan mereka, melihat para kultivator kuat yang berasal dari Dunia Bawah tersebut.     

Sebelumnya, Pei Qianying menyatakan dengan sombong bahwa mulai hari itu Ye Futian dan rekan-rekannya akan belajar apa itu rasa hormat. Namun, Pei Qianying tidak datang untuk menyaksikan pertempuran. Dia sedang menunggu Ye Futian di Lapisan Langit Kesembilan.     

Pei Qianying tidak sendirian; banyak tokoh penting lainnya juga sedang menunggu di Lapisan Langit Kesembilan. Dari sudut pandang mereka, jika Ye Futian tidak mampu memasuki Lapisan Langit Kesembilan, maka dia tidak berhak untuk melihat mereka, karena dia telah mempermalukan dirinya sendiri.     

Zhao bersaudara, Zhao Shi dan Zhao Ci, juga berada di sana, keduanya sedang menatap ke arah panggung tempat dimana Ye Futian berada. Tatapan mata Zhao Xi dipenuhi oleh kebencian.     

Li Qingyun dan pasukannya, yang bertugas menjaga Tangga Langit, juga berada di sana. Mereka memandang ke arah Ye Futian dan Yu Sheng, dua orang yang telah mendaki Tangga Langit dan berhasil tiba di Kuil Jiutian. Mereka berdua benar-benar tidak bisa dihentikan.     

Sword Saint, Zhuge Mingyue, Hua Jieyu, Huang Jiuge, Phoenix, dan banyak kultivator lainnya juga ikut menyaksikan pertempuran. Ye Wuchen juga berada di antara mereka.     

Itu adalah pertempuran untuk memperjuangkan kehormatan Ye Wuchen.     

Mereka menaruh harapan besar pada Ye Futian, Yu Sheng, dan Gu Dongliu. Mereka semua merasa sangat yakin bahwa ketiganya akan keluar sebagai pemenangnya. Pertempuran antara Gu Dongliu dan Li Feng dimulai bersamaan dengan suara sorakan dari bawah, membuat para penonton semakin bersemangat.     

Mu Fanchen adalah orang pertama yang melangkahkan kaki ke atas panggung dimana Ye Futian berada. Dia telah dikalahkan oleh Gu Dongliu tiga hari yang lalu, dan dia sudah tidak sabar ingin menyaksikan seperti apa kemampuan Ye Futian dari Sembilan Negara.     

Tidak ada kultivator lain yang bergerak. Mereka semua adalah sosok-sosok terkemuka di Lapisan Langit Kedelapan dan sudah jelas mereka sangat sombong. Meskipun mereka berdiri di atas panggung yang sama, bukan berarti mereka sepakat untuk saling membantu sama lain. Mereka hanya menyaksikan dengan tenang saat Mu Fanchen berjalan menuju Ye Futian.     

"Kau harus memenangkan pertempuran ini," Zhao Shi berbisik dalam hati saat dia melihat Mu Fanchen muncul di atas panggung pertempuran. Dia tidak ingin melihat Mu Fanchen kalah lagi.     

Tubuh ganda milik Mu Fanchen mulai bermunculan. Enam tubuh ganda telah mengepung Ye Futian sambil memancarkan aura yang berbeda-beda dalam berbagai bentuk. Ditambah dengan Mu Fanchen sendiri, rasanya Ye Futian sedang bertarung melawan tujuh kultivator sekaligus.     

Ye Futian menatap ke arah tubuh-tubuh ganda itu dengan acuh tak acuh lalu dia berkata pada kultivator lainnya yang berada di atas panggung pertempuran, "Lebih baik kalian semua bertarung melawanku secara bersamaan."     

Orang-orang yang berada di sekitarnya mengerutkan kening mereka saat mendengarkan kata-katanya. Pria yang berasal dari Sembilan Negara ini benar-benar keterlaluan. Tidak heran jika Pei Qianying berkomentar bahwa mereka tidak memiliki rasa hormat.     

Saat menyaksikan bahwa Ye Futian mengabaikannya, Mu Fanchen mengerahkan semua tubuh gandanya ke arah Ye Futian secara bersamaan. Seberkas cahaya yang menyilaukan terpancar dari tubuh Ye Futian. Seekor roc emas naik ke udara, kedua matanya yang ganas memancarkan aura yang sangat tajam saat mengamati lawan-lawannya.     

"Dia mengeluarkan Roh Kehidupannya?" Para penonton tertegun. Ye Futian tidak pernah mengeluarkan Roh Kehidupannya dalam pertempuran-pertempuran sebelumnya.     

Saat ini, sebuah aura yang mengerikan terpancar dari belakang Ye Futian. Seekor kera raksasa muncul dan berjaga di satu titik.     

"Dua Roh Kehidupan." Mata para penonton berbinar saat mereka menyadari bahwa kedua Roh Kehidupan itu berbentuk monster iblis. Tapi sekali lagi, sebenarnya hal itu tidak terlalu mengejutkan.     

Suara raungan dari seekor naga mengguncang udara saat naga raksasa lainnya muncul, sambil berputar-putar di sekitar tubuh Ye Futian seolah-olah naga itu sedang melihat orang-orang yang berada di bawahnya.     

"Godly Creation of All Things." gumam Ye Futian. Sebuah kekuatan spiritual yang sangat mengerikan terpancar saat satu sosok raksasa terbentuk dari kekuatan hukum, sosok itu muncul di hadapannya seolah-olah seorang dewa kuno baru saja muncul dan kini menjaga Ye Futian.     

Partikel-partikel yang tak terhitung jumlahnya mengalir di sekitar tubuh dewa kuno tersebut, yang terlihat seperti bintang-bintang yang berkilauan, seolah-olah satu sosok dewa kuno sedang berdiri di antara bintang-bintang.     

"Sudah kubilang, sebaiknya kalian bertarung melawanku secara bersamaaan. Berhentilah membuang-buang waktuku lebih lama lagi." Tubuh Ye Futian perlahan-lahan naik ke udara, didampingi dengan roc dan kera di kedua sisinya, sementara naga itu berputar-putar di sekelilingnya dan sosok dewa kuno berada di depannya. Itu adalah sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan untuk dilihat, membuat hati semua orang yang menyaksikannya berdebar kencang, takjub oleh pemandangan tersebut.     

Apakah ini adalah kekuatan Ye Futian yang sesungguhnya?     

Bagaimanapun juga, dia adalah sang jenius nomor satu dari Sembilan Negara di Dunia Bawah.     

Pemandangan itu terlalu mengejutkan bagi banyak orang.     

Pikiran semua orang kecuali Mu Fanchen terguncang saat menyaksikan pemandangan tersebut. Mereka semua bisa merasakan ancaman yang luar biasa muncul tepat di hadapan mereka. Kekuatan hukum yang sangat mengerikan terpancar dari tubuh Ye Futian yang berkilauan, menyelimuti seluruh area panggung pertempuran.     

Akibat cahaya dari hukum yang tak berbentuk itu, panggung pertempuran seperti telah membeku dalam sekejap. Mu Fanchen dan semua tubuh gandanya bisa merasakan sebuah kekuatan mengerikan yang berusaha untuk membatasi pergerakan mereka di tempat dimana mereka berada, membuat ruang dan waktu terhenti saat itu juga.     

*Boom, boom, boom* Semua tubuh ganda milik Mu Fanchen memancarkan kekuatan yang dahsyat, menghancurkan kekuatan hukum yang membatasi pergerakan mereka. Mereka tidak mungkin bisa bertarung jika tubuh mereka tidak bisa bergerak. Namun, sebuah tombak emas muncul di cakar roc itu, kemudian terbang membentuk sebuah lengkungan yang menakjubkan di udara dan menyerang salah satu tubuh ganda milik Mu Fanchen.     

Pada saat yang sama, kera raksasa itu kini telah memegang sebuah tongkat yang berukuran sangat besar dan mengayunkannya ke bawah. Sementara itu sosok dewa kuno di hadapan Ye Futian menghentakkan kakinya ke bawah dan kekuatan yang dihasilkan seperti bintang-bintang yang jatuh dari atas langit, menghancurkan segala sesuatu yang berada di bawahnya.     

Berbagai macam serangan dikeluarkan secara bersamaan.     

Wajah Mu Fanchen menjadi pucat. Dia kembali merasa tak berdaya, bahkan kali ini lebih kuat dari apa yang dia rasakan saat dia bertarung melawan Gu Dongliu. Namun, dia terus melancarkan serangan-serangan terkuatnya dengan semua tubuh gandanya, hingga akhirnya bertabrakan dengan roc dan kera raksasa tersebut.     

Roc itu melesat di udara dengan kecepatan yang luar biasa, sambil mengarahkan tombaknya ke bawah. Mu Fanchen bisa merasakan sebuah kekuatan pengoyak yang mengerikan dari atas langit, atau lebih tepatnya, itu adalah Hukum Space-tearing. Dalam sekejap, tubuh ganda itu hancur berkeping-keping.     

Sementara itu tubuh ganda lainnya berusaha menahan serangan dari kera raksasa. Tongkatnya diayunkan ke bawah dengan membawa kekuatan yang mampu menghancurkan langit, dan tidak lama kemudian tubuh ganda itu telah dihancurkan.     

Semua orang di Kuil Jiutian menyaksikan saat tubuh-tubuh ganda milik Mu Fanchen, sosok yang tak tertandingi di Lapisan Langit Kedelapan, dihancurkan satu per satu tanpa ada kesempatan untuk menyerang balik. Semua penonton tidak bisa berkata-kata saat mereka menyaksikan sosok yang benar-benar tak tertandingi itu beraksi.     

Sosok itu bernama Ye Futian, yang berasal dari Sembilan Negara!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.