Iblis Tersembunyi
Iblis Tersembunyi
Dinasti Suci Zhou Agung dan Kuil Suci Lapis Lazuli tampaknya memiliki hubungan baik satu sama lain dan telah menjaga kedamaian di antara mereka selama bertahun-tahun. Namun pada kenyataannya, hubungan antara tempat-tempat suci di Sembilan Negara cukup aneh dan rumit. Dahulu, Dinasti Suci Zhou Agung pernah menjadi pasukan terkuat di seluruh penjuru Negeri Timur. Namun, munculnya Gunung Suci Xihua dan Kuil Suci Lapis Lazuli telah merebut pengaruh yang dimiliki oleh Dinasti Suci Zhou Agung. Sudah jelas muncul konflik di antara mereka. Namun, temperamen mereka sebagai Saint sangat luar biasa. Tidak ada yang bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi saat mereka semua berada di satu tempat yang sama. Tapi sekali lagi, dengan adanya Perang Suci yang sedang berlangsung, konflik yang terjadi di masa lalu juga ikut terseret di dalamnya.
Aliansi antara Gunung Suci Xihua dan Dinasti Suci Zhou Agung melibatkan Saint Glass di dalamnya. Kedua pasukan itu kini bergerak melawan Kuil Suci Lapis Lazuli. Kalau tidak, mereka tidak akan menyerahkan Istana Holy Zhi pada Tebing Zhisheng begitu saja. Ketiga tempat suci itu memiliki rencana tersendiri, dan Raja Suci Zhou Agung melibatkan Saint Glass dan Kuil Suci Lapis Lazuli dalam konflik ini.
Tidak jauh berbeda, Saint Glass juga telah memilih untuk bergerak melawan Raja Suci Zhou Agung dan memihak Ye Futian bukan hanya karena dia mengagumi bakat yang dimiliki oleh Ye Futian. Dia melakukannya karena dia tahu betul bahwa jika Istana Holy Zhi dari Negeri Barren dikuasai oleh aliansi dari tiga tempat suci tersebut, maka setelah itu Raja Suci Zhou Agung akan mengincarnya. Raja Suci Zhou Agung sudah lama mengawasinya.
Banyak orang tidak tahu apa yang telah terjadi di Negeri Timur di masa lalu, dan mereka menatap ke arah dua Saint itu dengan bingung. Dua orang Saint, yang berada di puncak kekuatan Negeri Timur, kini jadi bermusuhan satu sama lain dalam waktu singkat, dan kata-kata yang mereka gunakan sangat tegas dan tepat sasaran.
Raja Suci Zhou Agung mengatakan bahwa dia telah mendirikan Istana Lapis Lazuli di dalam istana kekaisaran dari Dinasti Suci Zhou Agung, khusus untuk Saint Glass, sementara Saint Glass mengatakan bahwa dia tidak akan tinggal diam sampai Raja Suci Zhou Agung mati. Orang-orang yang berada di sekitar mereka merasa bingung dan bertanya-tanya apa maksud dari ucapan tersebut.
Ye Futian juga memandang ke arah mereka dengan ekspresi bingung di wajahnya, dan dia menyadari sesuatu. Negeri Barren telah dikucilkan dari Sembilan Negara untuk waktu yang lama sehingga mereka tidak mengetahui banyak hal tentang apa yang telah terjadi di Negeri Timur. Itu adalah sesuatu yang bahkan tidak diketahui oleh para Tetua di Negeri Barren, apalagi Ye Futian.
Dia hanya pernah mendengar rumor bahwa Raja Suci Zhou Agung jatuh hati pada wanita tercantik di Negeri Timur—Saint Glass—untuk waktu yang lama, dan itu sudah terjadi sejak mereka masih muda.
Ekspresi Saint Glass berubah menjadi semakin dingin setelah mendengar bahwa Raja Suci Zhou Agung telah mendirikan sebuah Istana Lapis Lazuli untuknya di dalam istana kekaisaran dari Dinasti Suci Zhou Agung, membuat semua kehangatan dan kecantikan yang biasa dia tunjukkan kini telah menghilang. Dia memancarkan keinginan membunuh yang luar biasa dan rambutnya berkibar-kibar di udara. Sebuah aura yang sangat dingin terpancar dari tubuhnya saat dia melangkah ke depan, membekukan area di sekelilingnya, tampaknya auranya juga akan membekukan aura mengerikan yang menyelimuti Mausoleum Kekaisaran. Dia memilih untuk mengabaikan Raja Suci Zhou Agung dan terus bergerak ke depan.
Pada saat ini, para kultivator yang dipimpin oleh Xia Qingyuan dan Li Yao di bagian depan menerjang ke arah boneka raksasa yang berada di puncak tangga. Seberkas kilatan pedang muncul secara tiba-tiba dan sebuah serangan telapak tangan menutupi langit, langsung diarahkan menuju boneka raksasa itu dan menghancurkannya. Tekanan yang menimpa tubuh mereka menghilang dalam sekejap, dan semua orang kembali berdiri tegak saat mereka bergerak ke depan.
Raja Suci Zhou Agung berjalan di samping Saint Glass dan tidak peduli dengan hawa dingin yang terpancar dari tubuh Saint Glass. Dia berniat untuk berjalan berdampingan dengannya. Kemudian dia berkata, "Aku tahu bahwa sulit bagimu untuk melupakan apa yang telah terjadi bertahun-tahun yang lalu dan hal itu mempengaruhi pikiranmu. Selama ini, aku juga tidak pernah melupakanmu. Jika kau dapat merelakan ambisimu dan menjadi ratu-ku, kita bisa menjadi semakin kuat dengan berlatih bersama. Kau dan aku pernah berdiri di puncak kekuatan Negeri Timur dan kita dikenal sebagai pasangan yang telah ditakdirkan untuk bersama. Aku, Zhou Zhiming, telah menjadi kultivator terkuat dari generasiku di Negeri Timur, dan kau adalah satu-satunya wanita yang mampu bersanding denganku. Banyak orang berharap agar kita menjadi pasangan yang tak ada duanya."
Rasa muak di dalam tatapan mata Saint Glass menjadi semakin jelas. Dia lahir di sebuah klan terkenal di Negeri Timur, dan dia memiliki bakat dan penampilan yang luar biasa. Pemimpin dari Kuil Suci Lapis Lazuli telah mengaguminya sejak dia masih muda, dia membawanya ke Kuil Suci Lapis Lazuli dan menjadikannya sebagai murid. Itu adalah sesuatu yang telah mengguncang Negeri Timur bertahun-tahun yang lalu.
Kala itu, dia telah bertunangan, dan tunangannya juga seorang jenius yang sangat terkenal. Keluarga mereka telah berhubungan baik selama beberapa generasi dan tampaknya mereka benar-benar pasangan yang telah ditakdirkan satu sama lain. Tapi sekali lagi, meskipun mereka memiliki reputasi yang luar biasa, mereka tidak bisa dibandingkan dengan pangeran dari Dinasti Suci Zhou Agung, yang namanya telah dikenal dimana-mana—Zhou Zhiming.
Pemimpin dari Kuil Suci Lapis Lazuli berniat untuk menjadikannya sebagai murid setelah dia menjadi terkenal, dan hal itu menarik perhatian Zhou Zhiming. Dia mulai tergila-gila dengannya setelah dia pertama kali bertemu Saint Glass, kemudian dia langsung mengajukan lamaran pada keluarganya, berniat untuk menjadikannya sebagai ratu. Namun kala itu, Raja Suci dari Dinasti Suci Zhou Agung berselisih dengan pemimpin dari Kuil Suci Lapis Lazuli. Konflik di antara mereka sangat serius. Alasan utama mengapa Dinasti Suci Zhou Agung mengetahui sosok Saint Glass juga karena konflik tersebut. Dalam situasi seperti itu, Saint Glass tidak akan menyetujui lamaran tersebut. Untuk menghindari konflik berkepanjangan, Saint Glass dan keluarganya memutuskan untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan cara melaksanakan pernikahan antara Saint Glass dan tunangannya sesegera mungkin.
Pada hari itu, dia sudah mengenakan gaun pernikahannya dan dia terlihat sangat cantik. Dia memiliki harapan besar untuk masa depannya. Meskipun dia tidak begitu menyukai tunangannya, namun keluarga mereka telah menjalin hubungan baik selama beberapa generasi, dan karena itulah, dia tidak menentang perjodohan itu. Ditambah lagi, dia akan segera bergabung dengan Kuil Suci Lapis Lazuli untuk berlatih setelah pesta pernikahan ini berakhir. Namun, dia tidak menyangka bahwa hari itu akan menjadi mimpi buruknya.
Dia dibawa dari keluarganya oleh orang-orang yang datang ke kediamannya untuk menjemputnya dan mengantarnya ke lokasi pernikahan, namun dia malah dibawa ke Dinasti Suci Zhou Agung alih-alih rumah tunangannya. Tunangan dan keluarganya yang telah menjalin hubungan baik dengan keluarga Saint Glass selama beberapa generasi ternyata telah menjualnya pada Dinasti Suci Zhou Agung.
Dia masih ingat saat Zhou Zhiming dengan status yang luar biasa di Dinasti Suci Zhou Agung memberinya gelar sebagai calon ratu di masa depan, dimana dia menjanjikan kekayaan yang berlimpah dan berniat untuk menikahinya. Saint Glass merespon dengan mengambil salah satu mahar yang telah disiapkan oleh keluarganya untuknya—sebuah peralatan ritual Saint—dan menusuk jantungnya sendiri, dia tidak ingin mengalami penghinaan semacam itu dan dia lebih baik mati.
Beruntung baginya bahwa gurunya mendengar berita itu dan langsung melabrak Dinasti Suci Zhou Agung untuk menuntutnya kembali, membawanya pergi tepat di hadapan ayah Zhou Zhiming dan kembali ke Kuil Suci Lapis Lazuli. Dia telah dihidupkan kembali dan melanjutkan hidup. Namun, meskipun dia berhasil bertahan hidup, namun keluarganya, termasuk para tamu, penjaga dan bawahan mereka—berjumlah lebih dari 3000 orang—telah tewas terbunuh di tangan Pasukan Phoenix Emas. Tidak ada satu-pun anggota keluarganya yang selamat kecuali seorang wanita: gadis pelayan yang mendampinginya saat dia menikah. Gadis pelayan itu tidak lain adalah Jiang Yuechan, seorang kultivator dari Peringkat Sage yang sedang berada di sampingnya.
Ketika latihannya telah membuahkan hasil, dia membawa Jiang Yuechan bersamanya dan melenyapkan keluarga dari mantan tunangannya. Dia memotong kepala dari mantan tunangannya tanpa ampun. Setelah itu, dia menjadi Saint Glass, seperti yang dikenal oleh orang-orang saat ini.
"Peristiwa yang terjadi kala itu merenggut nyawa ayahku dan gurumu. Dua tokoh terhebat dari Negeri Timur tewas dalam sebuah pertempuran antar kultivator tingkat atas. Bukankah itu sudah bisa menjadi alasan untuk melupakan konflik di antara kita?" Raja Suci Zhou Agung terlihat tenang saat dia melanjutkan kata-katanya, "Ditambah lagi, kala itu kau ingin membunuhku dan mengacaukan kultivasiku untuk menjadi seorang Saint, sehingga membuatku baru bisa mencapai Saint Plane sepuluh tahun kemudian. Kau nyaris membunuhku, tapi apakah aku pernah menyalahkanmu untuk itu?"
"Enyahlah," ujar Saint Glass dengan nada dingin. Tubuhnya menjadi sedingin es setelah diingatkan oleh Zhou Zhiming tentang masa lalu mereka. Dia tidak sepolos itu untuk berpikir bahwa seseorang seperti Zhou Zhiming benar-benar terobsesi padanya karena cinta. Zhou Zhiming mengejarnya hanya karena dia telah menolak lamarannya berkali-kali. Penolakannya untuk tunduk padanya kala itu telah menyulut kemarahan dari sang jenius tak tertandingi yang telah diberi gelar sebagai "putra mahkota" pada usia yang sangat muda. Penolakan itu pada akhirnya menyebabkan keluarganya dibantai. Itu semua adalah bukti dari tekadnya untuk mewujudkan ambisinya serta tidak ada yang bisa menghalangi jalannya.
Dia pernah menghalangi langkah Raja Suci Zhou Agung untuk mencapai Saint Plane dan dia juga hampir membunuhnya beberapa kali. Zhou Zhiming mungkin menjadi lebih takut padanya daripada mencintainya. Dia tahu betul bahwa bagi Zhou Zhiming, dia hanyalah sebuah obsesi; sebuah obsesi yang tidak akan pernah bisa dia singkirkan.
Jika dia benar-benar menyetujui lamarannya, lalu pindah ke Istana Lapis Lazuli di Dinasti Suci Zhou Agung dan menjadi istrinya, maka ambisinya akan terpenuhi dan pada saat itu beban pikirannya akan menghilang. Ketika dia telah memilikinya, tidak lama kemudian dia pasti akan membunuhnya. Zhou Zhiming adalah iblis di dalam dirinya, dan begitu pula sebaliknya.
Dia benar-benar tidak bisa tinggal diam sampai Zhou Zhiming mati.
Ekspresi Zhou Zhiming berubah menjadi serius setelah mendengar kata-kata Saint Glass yang menghinanya. Dia, yang masih berada di udara, berbalik untuk menatap ke arah Ye Futian, yang berada tidak jauh dari sana. Dia berkata, "Apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau bisa menghadapiku hanya dengan berpartisipasi dalam Perang Suci ini? Ye Futian dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren? Tidak lama lagi dia akan mati dan keinginanmu untuk memanfaatkan konflik yang sedang terjadi saat ini, itu hanya sekedar mimpi belaka. Sangat disayangkan bahwa kau, wanita tercantik di Negeri Timur, sosok yang akan tetap terlihat memukau bahkan jika dibandingkan dengan seluruh wanita di Sembilan Negara, dan ditambah lagi, memiliki bakat yang luar biasa, harus mengesampingkan statusmu untuk bergaul dengan seseorang yang lemah. Apakah kau benar-benar berpikiran untuk meminjam kekuatan Ye Futian agar kau bisa mencapai tujuanmu?"
"Dia nyaris tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan para Saint dari Istana Holy Zhi telah menghilang. Bagaimana caranya kau bisa keluar dari krisis yang sedang kau hadapi sekarang?" ujar Raja Suci Zhou Agung dengan nada dingin. Dari arah lainnya, Saint Xihua juga memperlambat langkahnya, dan banyak orang memiliki firasat bahwa sesuatu akan segera terjadi. Apakah kedua Saint ini benar-benar bersiap untuk menghadapi Saint Glass di sini, di dalam Mausoleum Kekaisaran?
Tatapan mata Raja Suci Zhou Agung terlihat sangat serius saat dia melihat ke arah Ye Futian. "Saudari Saint Glass?" Jangan membuatku tertawa.
Tentu saja Ye Futian bisa merasakan tatapan mata Raja Suci Zhou Agung yang diarahkan padanya dan ikut mendengarkan percakapan antara mereka berdua. Rupanya, konflik antara Raja Suci Zhou Agung dan Saint Glass lebih serius dari yang dia bayangkan. Hua Jieyu pernah bercanda bahwa Raja Suci Zhou Agung akan menderita trauma emosional yang begitu mendalam sehingga akan mengganggu kultivasinya jika Ye Futian benar-benar bisa merebut hati Saint Glass. Ye Futian mengira bahwa itu hanya sekedar lelucon. Tapi dengan melihat situasi saat ini, sepertinya lelucon itu mungkin akan benar-benar terjadi.
Tampaknya Raja Suci Zhou Agung benar-benar bertekad untuk menjadikan Saint Glass sebagai istrinya, tidak peduli dengan cara apa-pun. Itu adalah sesuatu yang selama ini telah dia sembunyikan dengan baik dan tidak terlihat dalam kesehariannya. Adapun sindiran dari Raja Suci Zhou Agung, Ye Futian tidak mempedulikannya dan sama sekali tidak tersinggung.
"Zhou Zhiming," Ye Futian tersenyum dan berkata, "Raja Suci, anda benar-benar memiliki nama yang luar biasa. Tapi saya bertanya-tanya apakah anda pantas memiliki nama tersebut?"
Raja Suci Zhou Agung mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian. Kedua matanya dipenuhi dengan keinginan membunuh, seolah-olah dia sedang melihat orang mati. Jika bukan karena kehadiran Xia Qingyuan dan orang-orang dari tempat suci lainnya, mungkin dia benar-benar akan kehilangan kendali dan membunuh Ye Futian saat itu juga. Sikap dari Raja Suci berkebalikan dengan Saint Zhi yang terlihat menyedihkan, karena dia benar-benar tidak berani mengambil tindakan apa-pun.
"Jadi, apakah para pemimpin dari dua tempat suci akan mengeroyok seorang gadis?" Ye Futian melihat ke arah Saint Xihua dan Raja Suci Zhou Agung dari samping Saint Glass, seolah-olah mereka bersiap-siap untuk mengepung Saint Glass. Dia tidak menyangka bahwa mereka berdua benar-benar bertindak brutal, berniat untuk bertempur di dalam Mausoleum Kekaisaran.
Baik Saint Xihua maupun Raja Suci Zhou Agung memiliki posisi yang lebih tinggi dari Saint Glass dalam Peringkat Saint. Jika mereka berdua bertarung melawannya secara bersamaan, pasti Saint Glass akan berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan.
"Sejak kapan aku harus mempedulikan pendapatmu tentang caraku dalam menyelesaikan masalah?" Saint Xihua memandang ke arah Ye Futian dan berkata dengan nada dingin, "Meskipun Kaisar Xia menyatakan bahwa para Saint dilarang bertarung melawan orang-orang yang berada di bawah tingkat Saint Plane, namun jika seseorang terus menerus memprovokasi Saint, maka sepertinya Kaisar Xia akan bisa memaklumi apa yang akan terjadi selanjutnya."
Mereka sudah memiliki hubungan buruk satu sama lain sehingga mereka tidak perlu bersandiwara. Jika Saint Glass bertekad untuk melibatkan diri dalam konflik ini, maka mereka akan bekerja sama dan menghadapi Saint Glass, menunjukkan ketegasan yang tidak ada duanya!