Legenda Futian

Sekarang atau Tidak Sama Sekali



Sekarang atau Tidak Sama Sekali

0Ye Futian tidak repot-repot menjawab pertanyaan dari Saint Xihua. Tatapan matanya tertuju pada patung-patung mausoleum yang memancarkan kekuatan dari Jalur Agung tersebut. Setiap patung itu memancarkan berbagai macam kekuatan; ilmu pedang, kekuatan murni, lima elemen, kekuatan penghancur, dan sebagainya. Tekanan dari berbagai macam kekuatan menyebar di udara, dimana ketika tekanan itu menimpa tubuh seseorang, rasanya seolah-olah tubuhnya menerima tekanan dari langit yang mampu menghancurkan segalanya.     

Ditambah lagi, semakin tinggi tingkat kultivasi seseorang, maka semakin kuat pula tekanan yang dirasakannya. Sementara Saint Xihua dan Raja Suci Zhou Agung masih berdiri tegak di tempatnya. Namun tetap saja, hanya mereka berdua yang mengetahui seberapa besar tekanan yang mereka hadapi saat ini.     

Ekspresi Saint Xihua tampak serius dan Ye Futian benar-benar mengabaikan dirinya.     

"Perlu kalian ketahui, makam ini kemungkinan besar adalah Makam Renhuang, aku menebak bahwa kalian semua mengikuti Ye Futian kemari karena kalian sudah mengetahui beberapa berita yang beredar. Hanya mereka yang mengetahui rahasia dari pintu masuk menuju Makam Renhuang, dan jika kita terus berdiri di sini dan tidak melakukan apa-apa, maka kita tidak akan mendapatkan apa-pun." Saint Xihua melanjutkan kata-katanya, "Ditambah lagi, jika kultivator lainnya menyadari apa yang sedang terjadi saat ini, maka kita tidak perlu berada di sini lagi."     

Xia Qingyuan dan kultivator lainnya saat ini sedang memusatkan perhatian mereka pada kuil kuno di arah lainnya. Jika sang puteri datang kemari, pasti mereka tidak akan bisa mendapatkan apa-pun dari perjalanan ini.     

Pada saat ini, satu sosok terlihat melangkah ke depan. Dia memiliki tubuh yang ramping dan mengenakan pakaian berwarna putih. Tubuhnya diselimuti oleh cahaya dan tatapan matanya sangat tajam. Tubuhnya melesat ke arah Ye Futian seperti seberkas cahaya setelah dia berubah menjadi sebuah bayangan. Dia tidak lain adalah sosok yang menempati posisi kedua dalam Peringkat Sage dan Saint dari Sembilan Negara, serta salah satu sosok terkemuka di Aula Cahaya Suci, Ji Ya.     

Satu serangan dari pedangnya mampu memancarkan cahaya ke sekelilingnya seolah-olah dia telah membelah langit. Pedang Cahaya Suci sangat cepat dan tajam, mampu mencapai targetnya hanya dalam waktu singkat. Namun, Ye Futian hanya berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikit-pun. Beberapa sosok muncul di belakangnya. Huang Xi dan Yu Sheng menangkis serangan yang diarahkan pada Ye Futian, lalu melancarkan serangan ke arah Ji Ya.     

*Boom* Pakaian Huang Xi terkoyak akibat benturan itu, dimana beberapa lubang terlihat di pakaiannya. Yu Sheng, yang memegang Kapak Perang Penghukum di tangannya, tidak mampu menangkis kekuatan dari pedang tersebut. Beberapa luka sayatan muncul di tubuhnya yang kekar. Aura pedang yang mengerikan berputar-putar di sekitar tubuh Ji Ya.     

Ji Ya dikenal karena kekuatannya yang hampir menyamai seorang Saint dan dia juga menempati posisi kedua dalam Peringkat Sage. Pada tingkat Plane di bawah Saint Plane, hanya ada satu orang yang terbukti lebih kuat dari Ji Ya. Pedang cahaya di tangannya merupakan sebuah peralatan ritual Saint. Saint Ji telah memerintahkan Ji Ya untuk mengawasi Ye Futian dan pasukannya, dia sangat percaya diri pada kekuatan yang dimiliki oleh Ji Ya. Saat ini terdapat orang-orang yang berdiri di hadapan Ji Ya, bahkan jika Kong Yao dan pasukannya berniat untuk menghalangi jalan Ji Ya, dia tidak mungkin bisa dihentikan.     

"Dimana pintu masuknya?" Ji Ya menatap ke depan saat dia memegang sebilah pedang di tangannya. Tatapan mata para kultivator dari Istana Holy Zhi tertuju padanya. Ji Ya bukan satu-satunya orang yang telah siap untuk menyerang, karena banyak kultivator lainnya juga telah mengepung orang-orang dari Istana Holy Zhi.     

Ye Futian tidak repot-repot berbalik. Dia terus menatap ke arah salah satu patung. Aura dari Jalur Agung yang mengerikan menyebar di seluruh area tersebut. Tampaknya Ye Futian telah memfokuskan dirinya pada aura tersebut, berusaha memahami kekuatan dari Jalur Agung.     

Pada saat ini, Yu Sheng melangkah ke depan dan berdiri di hadapan Ji Ya. Sebuah kekuatan iblis yang sangat ganas berputar-putar di sekitarnya. Luka-lukanya telah disembuhkan dalam waktu singkat dan sebuah badai iblis bergejolak dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat. Suara gemeretak terdengar dari tubuhnya saat dia semakin membesar dan penampilannya terlihat lebih mengerikan dari sebelumnya. Bayangan seorang iblis muncul dan kedua matanya tampak seperti mata iblis.     

*Boom* Sebuah suara ledakan yang keras terdengar saat Yu Sheng melangkah ke depan. Ji Ya mengerutkan keningnya karena dia benar-benar merasa terancam oleh kehadiran Yu Sheng. Ditambah lagi, dia bisa merasakan dengan jelas bahwa kekuatan Yu Sheng telah meningkat secara drastis hingga mencapai tingkat Archmage. Tatapan matanya masih sangat tajam saat dia menatap kedua mata Yu Sheng. Dia seperti sedang menatap seorang iblis tingkat tertinggi di dunia ini. Satu tatapan mata dari iblis itu tampaknya sudah lebih dari cukup untuk menaklukkan semua makhluk hidup yang ada di dunia ini.     

Namun suara ledakan lainnya terdengar saat Yu Sheng terus melangkah ke depan. Tekanan yang dipancarkan semakin kuat setiap kali Ye Sheng mengambil langkah dan seolah-olah area itu kini berada dalam kendalinya.     

Pedang suci di tangan Ji Ya kini melayang di hadapannya. Tangannya diayunkan membentuk semacam pola dengan pedang suci yang berada di bagian tengah. Beberapa gambaran muncul di hadapannya saat cahaya suci yang sangat menyilaukan menyatu dengan aura pedangnya. Gambaran itu mengeluarkan pedang cahaya yang mengerikan. Sinar-sinar cahaya melesat ke depan dengan membawa aura pedang yang tak tertandingi. Satu kali tatapan mata ke arah sinar itu akan membuat orang yang menatapnya merasa seolah-olah mereka akan menjadi buta, itu menjadi sebuah bukti betapa mengerikannya hukum yang ada di dalamnya. Cahaya yang tak berbatas itu diarahkan menuju Yu Sheng. Jika cahaya itu mampu menembusnya, maka tubuhnya akan dipenuhi oleh lubang dan hancur menjadi bintik-bintik cahaya.     

*Boom* Suara ledakan lainnya kembali terdengar dan Yu Sheng tidak menghindari serangan tersebut. Dia terus bergerak ke depan saat sosok para Buddha muncul di sekitarnya, sambil memancarkan cahaya emas yang mencapai langit. Cahaya berwarna emas kegelapan mengalir di sekitar para Buddha saat mereka semua memancarkan keinginan membunuh yang luar biasa. Seni iblis dan ajaran buddha telah bergabung menjadi satu, seolah-olah seorang raja buddha yang kejam telah muncul.     

Aura pedang cahaya suci yang menyilaukan melesat dalam sekejap.     

*Trang* Suara dentangan pedang bergema di area sekitar mereka. Pedang cahaya suci yang tak berbatas itu menembus tirai cahaya emas saat dua jenis kekuatan saling berbenturan satu sama lain. Aura pedang itu terus berusaha menembus tirai tersebut sementara di sisi lain, tirai cahaya itu tampaknya melahap aura pedang tersebut sedikit demi sedikit, menggabungkan kekuatan yang dilahapnya ke dalam tirai cahaya.     

Ekspresi Ji Ya masih sedingin es. Pedang cahaya miliknya memiliki kekuatan yang mengerikan dan tidak terbatas, namun dia benar-benar tidak mampu menembus pertahanan Yu Sheng. Lawan yang dihadapi oleh Ji Ya ini tampaknya telah membangkitkan potensinya dengan menggunakan teknik rahasia, membuat kekuatannya berevolusi dan menghalangi jalan Ji Ya.     

Ji Ya mengulurkan tangannya dan memegang pedang suci di genggamannya. Seberkas sinar melesat ke depan dan Yu Sheng mengayunkan kapaknya ke bawah tanpa ragu-ragu. Serangan itu tampaknya telah membentuk sebuah celah di udara. Cahaya dari pedang itu bersinar terang, membentuk sebuah lengkungan yang mengerikan di atas langit sebelum menghantam kapak milik Yu Sheng. Area yang mereka tempati saat ini seperti telah meledak saat beberapa badai yang dahsyat terbentuk. Ji Ya terhempas ke belakang dan tubuhnya melayang di udara.     

Para kultivator yang berada di sekitar mereka tampak tercengang. Yu Sheng yang berasal dari Istana Holy Zhi benar-benar mampu bertarung melawan Ji Ya, sosok yang menempati posisi kedua dalam Peringkat Sage dan dikenal karena kekuatannya yang hampir menyamai seorang Saint. Para kultivator lainnya dari Aula Cahaya Suci berjalan ke arah Ye Futian. Mereka adalah Ji Mo dan Ji Mu, keduanya juga memiliki posisi di Peringkat Sage dan Saint.     

Huang Xi berniat untuk bertarung, namun langkahnya terhenti saat Ye Futian berbicara padanya secara telepati, "Paman, pintu masuknya berada di patung Renhuang yang ada di bagian tengah. Saya tidak bisa beresonansi dengan patung itu, dan menurut dugaan saya, mungkin patung tersebut hanya bisa beresonansi dengan seseorang yang memiliki darah Keluarga Sovereign di dalam nadinya. Paman tidak perlu bertarung."     

Tempat ini adalah Mausoleum Kekaisaran yang telah ditinggalkan oleh Keluarga Sovereign dan Peta Mausoleum Kekaisaran telah diwariskan dalam Keluarga Sovereign secara turun temurun. Wajar saja jika tempat ini ditujukan untuk keturunan dari Keluarga Sovereign. Ye Futian telah mencoba untuk mengaktifkan patung Renhuang di bagian tengah dengan menggunakan aura kaisar, tetapi tidak berhasil. Karena itulah, dia meminta Huang Xi untuk memanfaatkan kesempatan ini karena mereka sudah kehabisan waktu. Dengan kehadiran para kultivator dari Dunia Atas dan Dunia Bawah serta Xia Qingyuan—sang puteri—di sini, maka beberapa Saint yang berada di hadapan mereka saat ini tidak begitu penting. Kesempatan seperti ini tidak akan bertahan lama.     

Huang Xi mengangguk dan berjalan ke arah patung yang berada di bagian tengah. Tekanan yang tak tertandingi menimpa tubuhnya dan tatapan mata Huang Xi terlihat serius dan dipenuhi dengan tekad, sambil bertanya-tanya apakah patung ini adalah leluhurnya—leluhur dari Keluarga Sovereign.     

Dia tidak tahu apa yang telah terjadi 1.000 tahun yang lalu. Rentang waktunya terlalu lama dan reputasi Keluarga Sovereign telah sangat melemah sehingga mereka bahkan tidak memiliki Saint di antara jajaran anggota mereka. Bahkan dia nyaris melupakan fakta bahwa dia adalah keturunan Renhuang, bertanya-tanya apakah semua itu hanya rumor belaka. Sungguh ironis. Dengan adanya warisan dari leluhurnya yang ditampilkan tepat di hadapannya, dia bersedia melakukan apa-pun untuk bisa mewarisi garis keturunan Renhuang sejati.     

"Paman, Roh Kehidupan dan hubungan darah adalah dua hal penting yang berkaitan dengan garis keturunan. Cobalah berkomunikasi dengan patung itu dan mari kita lihat apakah cara itu akan berhasil," ujar Ye Futian sambil berdiri di samping Huang Xi, yang berdiri di depan patung tersebut. Ye Futian mampu beresonansi dengan aura dari semua patung lainnya tetapi untuk patung di bagian tengah, hanya seseorang dari garis keturunan Renhuang yang bisa melakukannya. Jika patung itu benar-benar sesuatu yang telah ditinggalkan oleh Renhuang, maka cara paling tepat untuk membuktikannya adalah dengan menggunakan Roh Kehidupan dan hubungan darah.     

Huang Xi mengangguk dan mengeluarkan Roh Kehidupannya. Cahaya menyilaukan bersinar dan dia tidak perlu repot-repot menyembunyikannya. Tentu saja dia mengetahui maksud dari kata-kata Ye Futian, dan dengan melihat situasi saat ini, setidaknya dia harus mencobanya.     

"Tidak berhasil." Ekspresi Huang Xi berubah menjadi semakin buruk, saat melihat patung itu tidak bereaksi. Dia berjalan menuju patung itu dan menusuk jarinya sendiri. Setetes darah muncul di jarinya dan Huang Xi mengarahkannya pada patung tersebut. Kemudian, darahnya mengalir pada lekukan patung tersebut.     

Darahnya menyebar di setiap lekukan patung itu dan menghilang seolah-olah darah itu telah diserap oleh patung tersebut. Huang Xi bisa merasakannya dengan jelas. Patung itu tampaknya dipenuhi dengan energi kehidupan dan memancarkan tekanan yang lebih besar dari sebelumnya.     

"Masih ada harapan." Jantung Huang Xi berdegup kencang. Tetesan darah dari jarinya mengalir di setiap lekukan patung itu dan dia hanya bisa berharap. Tidak lama kemudian, lekukan dari patung itu mulai bersinar dan cahaya yang menyilaukan terpancar dari patung tersebut seolah-olah sang Renhuang telah dihidupkan kembali.     

Semua orang yang hadir di sana mengetahui apa yang sedang terjadi setelah menyaksikan semua itu. Banyak sosok satu per satu naik ke udara dan langsung bergerak menuju Renhuang. Dua orang tercepat di antara kerumunan itu adalah dua kultivator yang berasal dari Aula Cahaya Suci, yang memahami Hukum Cahaya.     

Hua Jieyu melangkah ke depan dan tubuh Ji Mu sepertinya telah terhenti di udara. Dia merasa bahwa aura spiritualnya tampaknya telah diselimuti oleh suatu kekuatan yang tak berbentuk. Dia mendongak dan menatap ke arah Hua Jieyu, yang tampak seperti memancarkan kekuatan Saint dari tubuhnya.     

Pergerakan Ji Mo juga sangat cepat, namun pada saat itu, bilah pedang menyilaukan lainnya melesat ke arahnya. Ji Mo menghindari pedang itu dalam sekejap. Ketika dia merasakan bahwa pedang itu telah melewatinya, terdengar suara sayatan dan darah menyembur dari tubuhnya. Ji Mo tampak linglung sejenak sebelum dia melihat ke bawah dan menyaksikan lengan kirinya telah terputus. Ekspresinya berubah menjadi sangat buruk. Dia menatap ke arah orang yang baru saja memotong lengannya, dan orang itu tidak lain adalah Ye Wuchen, yang juga ikut menjalani tes bersama Xia Qingyuan serta dirinya kala itu. Ye Wuchen memiliki tingkat Plane lebih rendah darinya, namun dia mampu memotong salah satu lengannya dengan mudah.     

Ye Wuchen masih menatap ke depan. Dia berdiri di depan sebuah patung dan mengeluarkan Roh Kehidupannya. Itu adalah sebilah pedang perak, yang mengeluarkan suara dentangan saat pedang itu memancarkan aura pedang yang mengerikan. Hal yang lebih mengerikan adalah pedang itu sepertinya telah beresonansi dengan patung tersebut, yang selama ini telah memancarkan kekuatan pedang. Kekuatan pedang yang terpancar dari patung itu tampaknya telah menyatu dengan pedang Roh Kehidupan milik Ye Wuchen. Kekuatan yang dihasilkan telah menyelimuti Ji Mo dan serangan itu telah memotong lengan Ji Mo.     

"Mausoleum Kekaisaran adalah makam dari leluhur Keluarga Sovereign, yang anggotanya sekarang telah bergabung di Istana Holy Zhi. Dengan demikian, warisannya akan menjadi milik anggota Keluarga Sovereign. Jika kalian semua berniat untuk menerobos masuk, kalian harus melewatiku dan aku tidak akan menunjukkan belas kasihan," ujar Ye Futian saat dia berdiri di depan sebuah patung, sambil mengalihkan pandangannya pada para kultivator yang berada di sekitarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.