Pertempuran Tak Tertandingi
Pertempuran Tak Tertandingi
Namun, dia tidak bisa melupakan sensasi saat jemari Ye Futian menyentuh kulitnya. Meskipun telah dipisahkan oleh pakaian tipis, sentuhan itu masih bisa dirasakan dengan sangat jelas. Bahkan tangan Ye Futian telah menyentuh ke tempat paling sensitif di tubuhnya. Hal yang lebih buruk lagi adalah sepertinya dia menikmati hal tersebut, dan dia tidak bisa menolaknya.
Penghinaan semacam itu hampir membuatnya bangun dan bertarung melawannya, tetapi ketika dia mengingat kebenciannya yang luar biasa terhadap Raja Suci, dia mampu mengendalikan emosinya. Dia berdiri dari tempatnya dan menggigit bibirnya. Dia menatap ke arah Ye Futian dengan tatapan mata sedingin es, berharap bahwa Ye Futian akan mati di tangan Xia Qingyuan.
Xia Qingyuan memusatkan pandangannya pada sosok yang berada di depannya. Sebagai putri dari Kaisar Xia, dia telah ditakdirkan untuk menjadi sosok yang luar biasa. Dia adalah sosok yang tak tertandingi dari generasinya di Dunia Atas, dan tidak ada seorang-pun yang bisa menentang perintahnya. Siapa yang berani menghalangi jalannya? Siapa yang berhak melakukannya? Tetapi pria yang telah dua kali menolak undangannya, yang telah menyebut dirinya sendiri sebagai sosok yang tak tertandingi di Kuil Jiutian, kini berdiri di hadapannya dan memintanya untuk bertarung!
Xia Qingyuan melangkah ke depan dan cahaya suci mengalir dari tubuhnya. Tubuhnya bersinar terang seperti seorang dewa. Dia melangkah ke depan, dan Jalur Agung ikut bergerak bersamanya seolah-olah tempat yang dia pijak adalah Jalur Agung itu sendiri.
Ye Futian tahu bahwa Xia Qingyuan adalah lawan terkuat yang pernah dia hadapi. Dia pernah mengaku bahwa dia tidak pernah kalah saat bertarung melawan kultivator mana-pun di tingkat Plane yang sama dengannya, sosoknya tak tertandingi di Sembilan Negara, tetapi tidak ada seorang-pun di antara lawan yang telah dikalahkannya mampu menandingi Xia Qingyuan. Wanita ini, yang disebut-sebut sebagai kultivator terkuat di Dunia Kaisar Xia, memiliki darah Renhuang mengalir di dalam nadinya. Apalagi dia telah lulus dari ratusan sekolah yang memiliki pengetahuan luas. Dia telah berkultivasi hingga dia mengetahui semua jenis sihir yang kuat, menjadikannya sebagai penyihir terkuat di Dunia Kaisar Xia.
Pada saat ini, meskipun kekuatan mereka ditekan oleh Mausoleum Kekaisaran, dan mereka tidak dapat menghubungkan aura mereka dengan langit dan bumi, langkah kaki Xia Qingyuan masih dipenuhi dengan kekuatan dari Jalur Agung. Ye Futian tidak bisa menganggap Xia Qingyuan sebagai seorang wanita biasa yang lemah. Wanita ini adalah monster.
Sebuah aliran udara yang kuat mengalir dari tubuhnya. Seolah-olah langit dan bumi telah menjadi satu kesatuan. Ye Futian melangkah ke depan, dan kekuatan terpancar dari tubuhnya seperti sambaran petir, bertarung melawan aliran udara yang berasal dari tubuh Xia Qingyuan. Mereka berdua berdiri saling berhadapan satu sama lain, membentuk sebuah badai yang dahsyat di area tersebut.
*Boom* Saat Ye Futian mengambil satu langkah ke depan, kekuatannya menyebar. Cahaya terpancar dari tubuh Xia Qingyuan, dan semakin banyak kekuatan suci terkumpul di lengannya. Dalam sekejap, dia telah tiba di hadapan Ye Futian. Dia mengangkat tangannya dan mengerahkan kepalan tinjunya ke depan, dia mengepalkan tangannya yang ramping dan sehalus batu giok. Ukuran kepalan tinjunya tidak besar, namun kekuatan yang terkandung di dalamnya sepertinya mampu meruntuhkan langit dan bertarung melawan seekor naga sejati atau phoenix kuno. Cahaya suci menyelimuti kepalan tinjunya dan sebuah kekuatan yang mengerikan terpancar dari kepalan tinju tersebut, menembus langit dan bumi saat diarahkan menuju dada Ye Futian.
Ye Futian juga melangkah ke depan, dan kekuatannya bersinar seperti pelangi. Dia sama sekali tidak berniat untuk mundur. Tidak peduli sekuat apa-pun Xia Qingyuan, dia tidak akan takut padanya. Hari ini, dia akan bertarung melawan puteri satu ini, yang disebut-sebut sebagai kultivator terkuat baik di Dunia Atas maupun Dunia Bawah, dan melihat sekuat apa wanita ini sebenarnya.
Sebuah ritme mulai muncul saat dia mengangkat tangannya. Gerakan itu benar-benar terlihat luwes dan terhubung dengan Jalur Agung. Seberkas aura kaisar berkumpul dan mengalir di lengannya, dan partikel-partikel cahaya mengalir dari tubuhnya. Saat dia mengerahkan tangannya ke bawah, semua kekuatan itu berkumpul menjadi satu kepalan tinju dan melesat ke bawah seperti sebuah bintang ke arah kepalan tinju milik lawannya.
Dia menggunakan kepalan tinju untuk melawan kepalan tinju lawannya.
Kedua lengan mereka diarahkan pada titik yang sama, dan akhirnya dua kepalan tinju mereka bertabrakan. Kulit mereka tidak bersentuhan, hanya aura kepalan tinju mereka yang berbenturan, tetapi terdengar suara keras seperti gemuruh petir dari keduanya. Area di sekitar mereka bergetar hebat, dan dua sinar cahaya yang menyilaukan terpancar dari tempat dimana kepalan tinju mereka bertabrakan satu sama lain.
Xia Qingyuan terkejut dan bergegas mundur. Ekspresi aneh terlintas di matanya. Kepalan tinjunya berisi kekuatan kaisar. Serangannya itu telah menyatu dengan Jalur Agung dan bisa menghasilkan kekuatan hukum yang dahsyat. Namun Ye Futian berhasil mengatasinya, yang menunjukkan betapa kuatnya dia.
Ye Futian telah menempa tubuhnya dan telah merendam tubuhnya di dalam kolam pengobatan. Dia telah menggabungkan Hukum Partikel dan kekuatan hukum ke dalam kepalan tinjunya, membuat kepalan tinju itu menjadi sangat kuat. Siapa-pun dengan tingkat Plane yang sama dengannya di Sembilan Negara akan terluka oleh satu serangan tersebut.
Tentu saja, Xia Qingyuan berbeda dari lawan-lawan yang pernah dia hadapi sebelumnya. Kepalan Tinju Huangting memiliki 33 lapisan. Serangan itu beresonansi dengan Jalur Agung, dan setiap lapisan lebih kuat dari lapisan sebelumnya. Jika Ye Futian tidak mampu menembus lapisan pertama, bagaimana mungkin dia bisa menyebut dirinya sendiri sebagai sosok yang tak tertandingi di Sembilan Negara?
Kekuatan Xia Qingyuan yang mengerikan kembali terkumpul, dan dia melesat ke arah Ye Futian. Lapisan kedua dari kepalan tinjunya dikerahkan ke depan, yang lebih kuat dari kepalan tinju sebelumnya. Ye Futian kembali melangkah ke depan, dan kekuatannya yang telah terkumpul saat ini bahkan lebih kuat dari sebelumnya. Dia mengerahkan kepalan tinjunya tanpa ragu-ragu, menghadapi serangan Xia Qingyuan secara langsung. Serangan semacam ini adalah sebuah cara yang luar biasa untuk menempa tubuhnya. Dia tidak akan pernah menemukan lawan seperti ini di Sembilan Negara.
Saat mereka berdua bertabrakan dengan ganas dan suara keras bergemuruh tanpa henti. Hembusan angin bertiup kencang saat aura yang sangat kuat dan mengerikan terpancar di udara. Sebuah badai yang mengerikan bergejolak di antara mereka berdua, seperti sebuah tornado yang mampu melahap segalanya.
Saint Glass menyaksikan pertempuran tersebut. Dia adalah seorang kultivator tingkat Saint Plane, tetapi pertempuran antara dua orang Sage ini masih terasa sangat mendebarkan baginya. Kekuatan mereka begitu luar biasa. Murid yang tak tahu malu itu masih sangat kuat.
Setelah memukul sebanyak 11 kali, kepalan tinju Xia Qingyuan tampaknya benar-benar telah berubah. Saat kepalan tinjunya dikerahkan ke depan, langit dan bumi berguncang. Ye Futian juga bisa merasakan lengannya seperti akan retak. Jika kepalan tinju Xia Qingyian menghantam tubuhnya, kepalan tinju itu pasti akan menghancurkannya dari dalam. Serangan itu sangat mengerikan. Jika tubuhnya tidak cukup kuat, dia pasti sudah hancur.
Ye Futian terdorong ke belakang diikuti dengan suara yang keras. Tetapi Xia Qingyuan mengejarnya seperti sebuah bayangan dan kembali menyerang. Dia mengerahkan kepalan tinju mengerikan yang mampu menghancurkan segalanya. Sinar-sinar cahaya yang menyilaukan terpancar dari tubuh Ye Futian saat dia membuka titik akupuntur Tujuh Bintang. Tiba-tiba, kekuatan dari auranya meningkat drastis. Dia bisa merasakan bahwa seiring berjalannya waktu, Xia Qingyuan menjadi semakin kuat. Wanita ini menguasai seni bela diri tingkat tinggi dan kemampuannya itu bahkan bisa dibandingkan dengan Nine Heavenly Attacks dalam beberapa aspek.
*Boom* Ye Futian naik ke udara, dan tubuhnya berubah seperti seekor naga. Dia mengangkat tangannya dan mendorong udara di depannya. Xia Qingyuan menerjang ke arahnya, kepalan tinjunya menembus bintang-bintang menuju ke arah Ye Futian. Mereka berdua terus bertarung dengan sengit, mengguncang langit dan bumi. Tapi sepertinya tidak ada pihak yang mampu mengalahkan lawannya.
Akhirnya, setelah melancarkan 20 serangan, Xia Qingyuan tidak bisa melanjutkan serangannya. Rumor mengatakan bahwa ketika seseorang berkultivasi hingga menguasai serangan ke-33 dari Kepalan Tinju Huangting Fist, maka dia bisa menembus langit dan bumi, dan mampu menghancurkan dunia dengan satu pukulan. Dia masih belum mencapai tahap ini dan hanya ada sekitar belasan lapisan yang benar-benar dia pahami.
Dia melirik ke arah Huang Jiuge dan melihatnya masih berdiri di depan patung Renhuang. Tubuh Huang Jiuge diselimuti oleh cahaya, dan tampaknya dia telah mendapatkan warisan Renhuang. Seluruh area makam mulai berguncang saat cahaya itu bersinar.
Dia kembali menatap ke arah Ye Futian, dan tekanan yang terpancar dari tubuhnya semakin kuat. Dia naik ke udara seperti seorang dewi. Wajahnya sangat cantik hingga orang-orang tak sanggup melihatnya. Sebuah aura pedang terpancar dan terus memanjang dari jarinya, sepertinya aura pedang itu hendak memotong udara di dalam Makam Renhuang. Meskipun kekuatannya telah ditekan, namun aura pedang yang dia keluarkan pada saat ini masih sangat menakjubkan.
Ekspresi Ye Futian menjadi serius saat dia menatap ke arah Xia Qingyuan. Sebagai putri dari Renhuang sekaligus sosok yang tak tertandingi di Dunia Atas, tentu saja dia tidak hanya mahir dalam satu hal saja.
Xia Qingyuan melesat ke depan saat dia mencoba melewati Ye Futian, dan dia bisa merasakan tekanan yang mengerikan menimpa tubuhnya, berusaha untuk menghancurkannya. Dia masih menghadang Xia Qingyuan, dengan tubuh yang bersinar terang. Xia Qingyuan mengangkat jarinya, dan dengan serangan ini, sebuah aura pedang bencana tampaknya diarahkan menuju dada Ye Futian, untuk memotong auranya dan melenyapkan rohnya. Aura pedang itu terus melesat ke arah tubuhnya, hendak membelahnya menjadi dua bagian.
Xia Qingyuan pernah berkultivasi di Istana Pedang Lihen dan dibimbing oleh pendekar pedang terkuat di Dunia Atas. Dia telah menggabungkan banyak jenis ilmu pedang ke dalam kemampuannya sendiri: Ilmu Pedang Bencana. Dengan status yang dimilikinya, bukan hanya Kaisar Xia yang telah mengajarinya, tetapi juga semua tokoh penting di Dunia Atas. Baik di Dunia Atas maupun Dunia Bawah, hanya Xia Qingyuan yang bisa disebut sebagai sosok legendaris.
Ye Futian merasa bahwa aura spiritualnya sedang diserang, dan sepertinya tidak lama lagi akan hancur. Dia berusaha semaksimal mungkin untuk melawannya, dan pada saat yang sama, kekuatan Hukum Bintang mengalir dari tubuhnya. Dia seperti diselimuti oleh sebuah bintang yang melindungi tubuhnya.
*Krak* Tiba-tiba terdengar suara retakan yang keras. Satu tebasan pedang telah menembus pertahanannya dan memotong semua kekuatan hukumnya. Pedang itu menebas ke tubuhnya. Untungnya, tubuhnya sangat kuat, tetapi pakaiannya tetap terkoyak.
Ilmu Pedang Bencana berbeda dari Kepalan Tinju Huangting. Kepalan Tinju Huangting akan menjadi semakin kuat setiap kali satu kepalan tinju dikerahkan. Ketika penggunanya menguasai teknik tersebut hingga serangan terakhir, maka tidak akan ada yang bisa menghadapinya. Tapi Ilmu Pedang Bencana menyerang dengan kekuatan penuh seperti petir dan memotong segalanya. Teknik itu sangat kuat.
Ilmu pedang itu digunakan untuk membunuh.
Xia Qingyuan melangkah ke depan, dengan dikelilingi oleh aura pedang yang kuat di sekitarnya. Dia terlihat seperti seorang dewi kematian yang semakin mendekat. Dia benar-benar dapat digambarkan sebagai sosok yang sangat kuat. Dia mengendarai pedangnya dan terbang menuju patung Renhuang. Cahaya yang menyilaukan bersinar di sekitar Ye Futian. Kekuatan hukum yang mengerikan mengalir dari tubuhnya dan berkumpul menjadi satu hingga menjadi sebuah tombak.
Dia melangkah ke depan dan berubah menjadi seberkas cahaya. Sebilah pedang muncul di tangan Xia Qingyuan, dan pedang itu berdentang di udara saat dia mengayunkannya ke depan. Ye Futian mengangkat tombaknya untuk menyerang, dan cahaya yang menyilaukan itu melesat ke depan. Tombak itu menembus udara dan memotong pedang milik Xia Qingyuan.
Dia melangkah di udara dan mendarat di hadapan Xia Qingyuan. Dia mengayunkan tombaknya. Tiba-tiba, muncul sebuah pusaran yang mengerikan dan segala sesuatu yang ada di area itu sepertinya akan benar-benar dihancurkan. Aura pedang milik Xia Qingyuan telah menghilang.
Xia Qingyuan mengerutkan keningnya dan mendorong jarinya ke depan. Tiba-tiba, aura pedangnya yang mengerikan berkumpul dan melesat di udara lalu bertabrakan dengan tombak milik Ye Futian. Dalam sekejap, sebuah kekuatan penghancur bergejolak. Tombak itu menembus udara dan dikerahkan ke bawah. Qi Pedang milik Xia Qingyuan menangkis tombak tersebut. Saat dia menangkis kekuatan yang diarahkan padanya, tubuhnya terlempar ke belakang.
Ye Futian berdiri di tempatnya dengan tombaknya sambil menatap ke arah Xia Qingyuan. Dia berkata, "Mengapa anda tidak memperlakukan pertempuran ini sedikit lebih serius, Puteri!"