Legenda Futian

Perang Suci Dimulai



Perang Suci Dimulai

0Saint Ji, Saint Xihua, dan Raja Suci telah menempati posisi masing-masing, di depan tiga pasukan yang mereka pimpin.     

Mereka tahu bahwa para kultivator dari Klan Yue berada di belakang mereka, tetapi mereka tidak peduli. Mereka juga mengambil sikap yang sama terhadap orang-orang dari Wilayah Vajra. Adapun Bai Luli, bahkan hanya beberapa orang yang menyadari kehadirannya. Kekuatan dari satu individu sama sekali tidak berpengaruh dalam perang suci sebesar ini. Hanya orang-orang seperti Ye Futian yang bisa mempengaruhi jalannya pertempuran.     

Namun, jika perbedaan kekuatan di antara mereka terlalu besar. Maka Ye Futian tetap tidak akan bisa mengubah apa-pun.     

Pertempuran hari ini adalah perang suci yang sesungguhnya. Ditambah lagi, perang ini melibatkan sepuluh tempat suci di dalamnya. Tingkatan dari perang suci kali ini sangat mengerikan.     

Dalam perang suci sebesar ini, kekuatan satu individu tidak akan berarti apa-apa kecuali dia adalah seorang Saint.     

"Bentuk formasi!" ujar Saint Ji.     

Pasukan dari Gunung Suci Xihua dan Dinasti Suci Zhou Agung telah membentuk formasi, dan ada banyak matriks pertempuran yang digunakan oleh mereka. Aula Cahaya Suci dan Gunung Suci Xihua bukanlah satu-satunya pasukan yang ada di negara mereka; terdapat pula pasukan-pasukan besar lainnya di wilayah mereka.     

Pasukan gabungan dari tiga tempat suci di Negeri Samudra juga telah membentuk formasi. Pada saat itu, Istana Holy Zhi merasa seolah-olah mereka akan tenggelam. Sebuah tekanan yang menyesakkan membuat semua orang yang berada di area itu sulit untuk bernapas.     

Matriks pertempuran dari enam tempat suci utama itu bergerak ke arah Istana Holy Zhi. Sementara mereka memiliki kepercayaan diri bahwa mereka bisa menjadi pemenang dalam pertempuran ini, mereka tetap saja tidak berani meremehkan lawan mereka. Semua tempat suci meningkatkan kewaspadaan mereka, karena ini adalah pertempuran yang mempertaruhkan nyawa mereka. Kesalahan seperti apa-pun bisa dengan mudah menyebabkan jatuhnya banyak korban. Apalagi mereka berniat untuk menang dengan jumlah korban sesedikit mungkin.     

Tujuan mereka dalam pertempuran ini adalah menghancurkan Istana Holy Zhi dengan meminimalisir kerugian yang mereka terima.     

"Aktifkan matriksnya!" ujar Yang Xiao dengan suara keras. Kemudian para kultivator mengaktifkan matriks di arah yang berbeda-beda tepat setelah Yang Xiao memberi perintah. Dalam sekejap, cahaya yang menyilaukan bersinar dari wilayah Istana Holy Zhi. Pola-pola yang tak berbatas bermunculan, menyerap Spiritual Qi yang berada di sekitarnya terus menerus dan mengubahnya menjadi kekuatan hukum, yang kemudian bergabung dengan diagram matriks.     

Para kultivator dari Istana Holy Zhi memperlakukan pertempuran ini dengan sangat serius.     

Tekanan yang menyesakkan itu menjadi semakin kuat. Para kultivator dari enam tempat suci utama tiba di atas Istana Holy Zhi.     

Satu per satu matriks pertempuran mulai bersinar. Cahaya yang tak berbatas bersinar ke arah para kultivator dari Aula Cahaya Suci. Sementara satu sosok dewa langit yang sangat tinggi muncul di atas langit, dimana tubuhnya memancarkan cahaya yang tak berbatas. Cahaya itu bersinar ke bawah dan berubah menjadi sangat tajam, seolah-olah hujan pedang cahaya sedang dikerahkan menuju Istana Holy Zhi.     

"Aktifkan matriks xuanwu!" ujar Yang Xiao dengan suara keras dan dalam sekejap sinar-sinar cahaya terpancar ke atas langit. Seekor monster raksasa tampaknya telah muncul dari permukaan bumi. Terdengar suara gemuruh yang memekakkan telinga dan seluruh bagian dari Istana Holy Zhi berguncang. Seekor penyu hitam yang berukuran sangat besar telah muncul di atas Istana Holy Zhi, menyelimuti semua orang di dalam matriks pertempuran.     

Para kultivator yang berada di kejauhan merinding saat menyaksikan pemandangan tersebut. Perlu dicatat bahwa Istana Holy Zhi kurang lebih berukuran layaknya sebuah kota kecil. Siapa-pun bisa membayangkan sebesar apa penyu sehingga mampu menyelimuti seluruh bagian dari Istana Holy Zhi. Pemandangan yang muncul di hadapan mereka ini mampu mengguncang bumi.     

Istana Holy Zhi telah mengerahkan segalanya untuk bisa membentuk sebuah matriks raksasa seperti itu.     

Cahaya yang menghujani penyu hitam itu jelas tidak dapat memberikan pengaruh apa-apa. Namun, sosok seperti dewa langit itu terus membesar. Sebilah pedang cahaya suci yang mengerikan muncul di tangannya, menghujani permukaan tanah di bawahnya dengan cahaya yang menyilaukan. Pedang itu adalah sebilah pedang yang mampu membelah langit menjadi dua bagian.     

Di sisi lain, satu sosok dewa gunung muncul dari arah pasukan Gunung Suci Xihua. Tubuhnya juga sangat besar dan dipenuhi dengan kekuatan di dalamnya. Sementara Matriks Pertempuran Phoenix Emas telah diaktifkan dari arah pasukan Dinasti Suci Zhou Agung. Seekor phoenix emas muncul di udara dan langsung menutupi langit. Kobaran api seolah-olah telah membakar langit saat sayapnya yang berukuran besar dikepakkan. Dalam sekejap, gelombang hawa panas menyebar ke seluruh tempat. Bahkan mereka yang menyaksikan pertempuran dari kejauhan merasa bahwa mereka pasti tidak bisa menahan hawa panas ini jika mereka berada di tingkat Plane yang relatif rendah.     

Pasukan dari tiga tempat suci di Laut Endless juga melancarkan serangan. Sebagian dari mereka memanggil monster-monster iblis sementara yang lainnya mengaktifkan matriks-matriks pertempuran, yang memancarkan kekuatan tak tertandingi.     

Para kultivator dari Klan Yue muncul dan melihat ke arah medan perang di hadapan mereka, namun mereka tidak mengambil tindakan apa-pun. Mereka dipimpin oleh Saint Moon.     

Jika Istana Holy Zhi tidak mampu menahan gelombang serangan pertama, itu menunjukkan bahwa mereka terlalu lemah. Jika orang-orang dari Istana Holy Zhi dapat dikalahkan dengan mudah, maka tidak ada gunanya bagi Klan Yue untuk bergabung dalam pertempuran ini karena mereka hanya akan menjemput ajal mereka sendiri. Mereka perlu melihat bahwa Istana Holy Zhi mampu bertahan melewati serangan-serangan yang dilancarkan pada mereka hingga akhirnya masuk ke titik klimaks pertempuran, sebelum tiba saatnya bagi mereka untuk melancarkan serangan. Setelah itu mereka akan mengincar bagian pusat dari pasukan lawan dan menghabisi musuh mereka dalam satu kali serangan.     

Dari satu arah tertentu, masih ada kelompok lainya yang menyaksikan pertempuran antara pasukan gabungan dan Istana Holy Zhi.     

Anggota dari kelompok itu sangat sedikit, bahkan jumlah mereka benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan pasukan-pasukan yang sedang berada di medan perang. Mereka tidak lain adalah para kultivator dari Tebing Zhisheng.     

Sosok yang memimpin mereka tidak lain adalah Saint Zhi, serta Kong Yao yang berdiri di sisinya.     

Namun, masih ada sekelompok orang di belakang Saint Zhi yang sama sekali tidak memancarkan aura, namun memiliki hawa kehadiran yang luar biasa. Mereka semua menunjukkan ekspresi dingin dan angkuh di wajah mereka saat mereka menyaksikan medan perang tanpa terganggu oleh apa-pun.     

Keinginan membunuh terlintas di mata Saint Zhi. Hari ini Ye Futian pasti akan mati.     

Sosok seperti dewa langit itu mengayunkan pedang cahaya di tangannya ke arah medan perang. Pedang itu diayunkan dari atas langit hingga akhirnya menghantam matriks xuanwu. Suara yang mampu mengguncangkan bumi terdengar saat banyak retakan bermunculan seperti jaring laba-laba di permukaan matriks tersebut.     

Pada saat berikutnya, sosok dewa gunung raksasa itu bergerak dan seluruh bagian dari Istana Holy Zhi berguncang. Saint Xia dan Saint Li, yang sedang bermain catur, harus memancarkan aura mereka secara samar untuk menstabilkan permainan. Keduanya terus menempatkan pion catur masing-masing seolah-olah tidak ada medan perang di bawah mereka.     

*Boom..boom..boom..*     

Suara gemuruh yang terus menerus terdengar mengguncang area di sekitar mereka dan setiap suara gemuruh itu mengguncang hati semua orang yang hadir di sana.     

"Aktifkan matriks Kui!" Yang Xiao meneriakkan perintahnya. Kemudian lapisan matriks lainnya tampaknya telah diaktifkan di dalam matriks xuanwu. Beberapa ekor Kui satu per satu bermunculan dan deretan badai penghancur telah terbentuk di dalam matriks. Kawanan Kui itu mengeluarkan suara gemuruh yang bergema di dalam Istana Holy Zhi, meningkatkan kekuatan dari badai-badai penghancur itu hingga titik maksimal, seolah-olah sebuah bencana akan segera terjadi.     

*Boom*     

Terdengar suara gemuruh dari arah medan perang dan matriks xuanwu itu berhasil ditembus. Pada saat berikutnya, kawanan Kui itu meraung ke arah langit dan badai penghancur sebelumnya yang kini lebih tebal daripada sebuah pohon kuno, melesat ke atas langit. Dalam sekejap, area itu tampaknya akan berada di ambang kehancuran total.     

Rentetan suara gemuruh yang mengerikan terus menerus terdengar. Sosok dewa langit dan dewa gunung itu tercabik-cabik saat itu juga. Phoenix emas dari Dinasti Suci juga telah dihancurkan. Namun, cahaya mengerikan dari badai itu tampaknya melesat keluar untuk menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya seperti bencana dari Jalur Agung, langsung bergerak menuju matriks pertempuran dari enam tempat suci, memaksa para kultivator lawan untuk membentuk formasi dan mengaktifkan pertahanan.     

"Maju!" ujar Saint Ji dengan nada dingin. Karena Istana Holy Zhi telah memasang matriks dimana-mana, maka tindakan yang harus mereka lakukan hanyalah mengerahkan pasukan mereka untuk menyerang, menghancurkan matriks-matriks tersebut.     

Para kultivator terus turun dari atas langit saat mereka melancarkan serangan mereka, mengerahkan kekuatan penghancur ke arah Istana Holy Zhi. Dalam sekejap, cahaya penghancur yang mengerikan muncul di atas Istana Holy Zhi.     

Matriks Kui masih bekerja saat cuaca tiba-tiba berubah. Semua orang yang berada di Istana Holy Zhi menggigil sebelum mereka melihat embun es muncul di udara. Area di sekitar mereka berubah warna menjadi putih pucat dan udara terasa sangat dingin, seolah-olah semuanya akan segera membeku.     

Banyak orang merasa seolah-olah darah di dalam nadi mereka akan berhenti mengalir akibat hawa dingin ini. Tubuh mereka nyaris tidak bisa digerakkan. Satu hal yang lebih buruk lagi adalah, bahkan di tengah-tengah serangan hawa dingin ini, badai petir dan api tetap saja bergerak ke arah pasukan lawan.     

"Terus maju!" Saint Xihua memberi perintah pada anak buahnya. Meskipun ada banyak orang yang terluka akibat serangan tersebut, tetapi Saint Ji maupun Saint Xihua tampak tidak terganggu. Mereka memerintahkan pasukan mereka untuk terus maju sambil terus menyerang. Jika mereka hanya menfokuskan diri pada matriks, mereka hanya akan menderita kerugian yang lebih besar dari sebelumnya.     

Mereka tidak menyangka bahwa murid tertua dari Saint Chess ternyata berhasil selamat dari Kuburan Pedang Nether bertahun-tahun yang lalu dan kini balik menyerang mereka. Matriks-matriks itu jelas merupakan karyanya, yang memiliki peran penting untuk mengubah situasi perang. Tapi sekali lagi, hal itu hanya terjadi saat kedua belah pihak memiliki kekuatan yang sebanding.     

Tekanan yang mereka kerahkan pada Istana Holy Zhi menjadi semakin kuat. Tatapan mata mereka beralih ke satu arah dan Ye Futian terlihat berdiri di sana dengan tenang, sama sekali tidak terganggu oleh tekanan tersebut saat dia menatap ke arah medan perang di udara. Sosoknya tidak bergerak layaknya sebuah patung.     

Saat melihat para kultivator bergerak ke arah mereka, Ye Futian mulai bergerak dan memperluas kekuatan spiritualnya. Sebuah diagram matriks raksasa di dalam Istana Holy Zhi bersinar terang, dan cahayanya semakin menyilaukan.     

Aura pedang pembelah-langit muncul dari bawah diagram tersebut dalam sekejap. Rentetan aura pedang satu per satu muncul dari permukaan tanah dan melesat menuju deretan awan di atas langit.     

Saat ini, seluruh bagian dari Istana Holy Zhi bersinar terang.     

Pedang-pedang itu berdentangan dan satu per satu menembus diagram pedang yang ada di Istana Holy Zhi, sebelum akhirnya melayang di atas diagram tersebut.     

"Mundur."     

"Mundur."     

Saint Ji dan Saint Xihua dan banyak kultivator lainnya berbicara secara bersamaan. Mereka semua mengetahui tentang Istana Holy Zhi dari Negeri Barren yang telah meminjam pedang dari berbagai tempat dan mereka berspekulasi bahwa semua pedang itu digunakan untuk membentuk matriks-matriks pedang. Apa yang tidak diketahui oleh mereka adalah sekuat apa matriks pedang tersebut.     

Namun, pada saat itu, mereka bisa merasakan sebuah aura pedang yang begitu kuat sehingga aura pedang itu mampu membunuh segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Setidaknya, bagi siapa-pun yang berada di bawah Saint Plane, mereka pasti akan mati jika mereka terperangkap di tengah-tengah badai tersebut.     

Para kultivator bergegas mundur ke arah langit. Namun, pada saat itu, bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya dari Istana Holy Zhi berputar-putar di sekitar diagram pedang, berubah menjadi pusaran pedang yang mengerikan. Aura pedang yang sangat kuat itu melesat ke atas langit. Jika seseorang melihat dari kejauhan, pemandangan itu akan terlihat seolah-olah bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya sedang melesat ke atas langit melawan arus udara, yang bertujuan untuk mengoyak langit hingga hancur berkeping-keping.     

Pada saat yang sama, aura pedang yang tak berbatas telah berkumpul di satu tempat yang sama. Sebilah pedang raksasa yang mampu memotong segala sesuatu yang menghalangi jalannya telah muncul di sana.     

"Serang!"     

Ye Futian mengucapkan satu kata dengan nada dingin, kemudian pedang itu langsung melesat menuju targetnya begitu dia selesai berbicara. Darah berceceran dimana-pun pedang itu melintas karena tidak ada seorang-pun yang sanggup melawannya. Semua orang bergegas mundur dengan panik.     

Area di sekitar pedang raksasa itu dipenuhi dengan bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya yang telah dipinjam dari seluruh penjuru Negeri Barren. Setiap bilah pedang diperkuat dengan kekuatan matriks pedang, membuat pedang-pedang itu menjadi tak terkalahkan.     

Saat ini, darah mulai menghujani Istana Holy Zhi. Banyak orang tertusuk dan suara jeritan yang mengerikan terdengar dimana-mana. Terlepas dari tingkat Plane mereka, bahkan jika seseorang berada di puncak Saint Plane, hanya satu tebasan dari pedang-pedang itu yang diperlukan untuk membunuhnya jika dia terperangkap di tengah-tengah badai tersebut.     

Ye Futian perlahan-lahan naik ke udara. Tombak Ruang dan Waktu muncul di tangannya, memancarkan cahaya pembunuh yang mengerikan.     

"Bunuh mereka," ujar Ye Futian saat dia berubah menjadi seberkas cahaya, yang langsung melesat ke arah langit. Tampaknya dia benar-benar ingin menepati janjinya—selalu berada di garis terdepan dalam situasi apa-pun.     

"Bunuh mereka."     

Suara-suara yang bergemuruh terdengar saat para kultivator dari Istana Holy Zhi naik ke atas langit. Formasi lawan mereka kini menjadi berantakan, dan itu adalah sebuah kesempatan yang baik untuk melancarkan serangan.     

Perang suci yang melibatkan sepuluh tempat suci akhirnya telah dimulai dengan kekuatan penuh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.