Permainan Saint Jiang
Permainan Saint Jiang
Sembilan Negara telah menjalani masa damai selama bertahun-tahun. Dia berpikir bahwa hal itu akan berubah selama Pertempuran Saint berlangsung, tetapi pemikirannya itu terjadi lebih awal. Orang-orang yang lebih muda darinya sudah memiliki kemampuan yang luar biasa.
Xu Chehan memiliki status istimewa di Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Reputasinya memang tidak sebagus Tong He atau Lin Shubai. Sekarang karena dia telah mencapai Sage Plane tingkat atas, dia akan memanfaatkan pertempuran ini untuk membuat dunia terpukau.
Selain dirinya, banyak kultivator lainnya yang menunjukkan kemampuan bertarung mereka yang luar biasa dalam pertempuran ini.
Tetapi kultivator dari Palung Utara yang baru saja dibunuh oleh Xu Chehan bukanlah seorang kultivator biasa. Palung Utara tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.
Hembusan angin bertiup kencang saat sederet kultivator dari Palung Utara naik ke atas langit dan menatap ke arah kerangka yang berada di bawah mereka. Ekspresi Saint North Deep berubah menjadi sangat buruk, dan keinginan membunuh yang mengerikan terpancar darinya. Kultivator yang dibunuh oleh Xu Chehan adalah putranya, sosok yang dia harapkan akan meneruskan posisinya di masa depan. Tapi sekarang, dia telah diracun sampai mati oleh Xu Chehan. Baju zirah Saint yang dia kenakan sama sekali tidak mampu melindunginya.
Semakin banyak kultivator yang berkumpul di udara sampai akhirnya mereka menutupi langit, mengepung Xu Chehan dan Kupu-kupu Kecil di tengah-tengah mereka. Semua kultivator dari Palung Utara memiliki sayap di punggung mereka, dan sebuah aliran udara yang mengerikan mengalir dari sayap-sayap mereka. Pemandangan itu terlihat seolah-olah hari kiamat akan segera tiba.
Ekspresi Kupu-kupu Kecil sedikit berubah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mereka berdua bukan tokoh penting. Mengapa pasukan ini mengepung mereka? Apakah semua ini karena orang yang baru saja tewas terbunuh?
Dia dan kakak seniornya, Xu Chehan, selama ini hanya berkultivasi di dalam Taman Herba bersama Saint Jiang, sehingga mereka tidak begitu mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia luar. Mereka tidak mengenali identitas para kultivator dari Palung Utara.
Orang-orang dari Istana Holy Zhi bergegas menghampiri keduanya untuk memberikan bantuan, tetapi Ao Feng mengayunkan tangannya dan tiba-tiba sekelompok kultivator dari Istana Samudra menghadang mereka, tidak membiarkan mereka mendekat. Dia tidak ingin berurusan dengan murid-murid Saint Jiang, tetapi jika orang-orang dari Palung Utara ingin melakukannya, maka dia tidak ingin ikut campur.
Tiga tempat suci utama dari Laut Endless telah membentuk aliansi, tetapi ketiganya memiliki tujuan mereka masing-masing.
Apa yang dilakukan oleh Ao Feng bisa dikatakan sangat kejam.
"Dia mahir dalam menggunakan seni racun. Jangan terlibat pertempuran jarak dekat melawannya, gunakan sihir untuk menyerangnya," ujar seorang kultivator dari Palung Utara. Setelah itu, sambaran petir berwarna hitam yang mengerikan melesat dari tubuhnya. Area di sekitarnya kini ditutupi oleh awan-awan hitam, seolah-olah area itu hendak dihancurkan. Dia bukanlah satu-satunya sosok yang sangat kuat di sana. Banyak kultivator dari Palung Utara mengeluarkan sihir ke arah langit dengan membawa kekuatan penghancur yang akan menyelimuti Xu Chehan dan Kupu-kupu Kecil seutuhnya.
Wajah Kupu-kupu Kecil menjadi pucat, tetapi dia melihat Xu Chehan berdiri di depannya, jubah hitamnya berkibar tanpa henti, dan kedua matanya yang berwarna hitam pekat dipenuhi oleh keinginan membunuh di dalamnya.
Dia tidak tahu mengapa gurunya meminta dirinya dan Kupu-kupu Kecil untuk membantu Ye Futian, tetapi gurunya telah memberi perintah, jadi dia harus mematuhinya.
Xu Chehan dilahirkan dari keluarga bangsawan, dan dia sudah cukup berbakat sejak dia masih muda. Ayahnya adalah pemimpin dari keluarganya, dan dia memiliki reputasi yang luar biasa. Sementara ibunya adalah putri kebanggaan dari keluarganya, dia sangat cantik dan anggun. Ketika Xu Chehan lahir, dia sudah ditakdirkan untuk memiliki masa depan yang gemilang, sampai suatu hari ayahnya diracuni oleh saudaranya, dan ibunya bunuh diri karena tidak mampu menahan malu. Ayahnya menggunakan sisa-sisa kekuatannya untuk membawanya pergi ke sebuah gunung yang terpencil. Dia masih ingat ayahnya merangkak di depan sebuah gubuk jerami di gunung tersebut hingga akhirnya racun itu membunuhnya.
Setelah itu, dia bertemu gurunya untuk pertama kali. Kemudian dia mengetahui bahwa gurunya adalah seorang Saint Medicine yang sangat terkenal, dan juga seorang ahli dalam seni racun.
Gurunya bertanya padanya apakah dia ingin mempelajari seni pengobatan atau seni racun. Dia memilih seni racun tanpa ragu-ragu. Gurunya telah mengatakan padanya bahwa jika dia memilih seni racun, maka dia harus menerima rasa sakit yang tak terbayangkan, namun dia tetap tidak mengubah pilihannya.
Oleh karena itu, Xu Chehan menempuh jalur kultivasi mengenai seni racun. Dia telah mempelajarinya dengan tubuhnya sendiri, kemudian membunuh semua lawannya dengan seni racun.
Kepribadiannya begitu dingin sehingga rasa kemanusiaannya nyaris menghilang. Banyak orang memanggilnya sebagai 'Guru Besar Xu', dan dia tidak berkomentar apa-pun mengenai hal tersebut.
Semua orang mengetahui murid utama dari Saint Jiang, tetapi hanya dia yang mengetahui seperti apa ketegasan dan kekejaman gurunya terhadapnya. Mungkin bagi gurunya, Kupu-kupu Kecil adalah satu-satunya murid yang dia miliki.
Semua orang memanggilnya dengan panggilan Guru Besar Xu, dan orang-orang dibuat semakin kagum padanya karena dia adalah murid dari Saint Jiang. Tetapi jauh di dalam lubuk hatinya, Xu Chehan merasa lemah, terutama ketika dia berhadapan dengan gurunya dan Kupu-kupu Kecil.
Dia tahu bahwa meskipun gurunya dikenal sebagai ahli dalam seni racun, namun setelah itu gurunya juga mendalami seni pengobatan. Dia pernah mendengar rumor bahwa kekasih dari sang guru yang telah mengubahnya. Jadi karena sejak awal dia memilih seni racun, gurunya mungkin merasa tidak senang dengan pilihannya itu. Siapa yang akan mencintai seseorang yang dikelilingi oleh racun?
Hal yang paling berkesan bagi Xu Chehan adalah ketika gurunya pernah memperingatkannya bahwa dia bisa mati kapan saja, dan tidak boleh ada hal buruk yang menimpa Kupu-kupu Kecil. Dia tahu betul bahwa di mata gurunya, dia tidak bisa dibandingkan dengan Kupu-kupu Kecil. Gurunya sudah menganggap Kupu-kupu Kecil seperti putrinya sendiri, dan Kupu-kupu Kecil mungkin mengingatkannya pada kekasihnya. Dia juga mengetahui bahwa gurunya tidak pernah membiarkan siapa-pun pergi ke sebuah taman yang berada di belakang kediamannya, yaitu tempat dimana patung kekasihnya disimpan.
Tetapi dia tidak membenci gurunya, karena dia merasakan hal yang sama. Dia bisa mati kapan saja, tetapi dia tidak akan membiarkan hal buruk menimpa Kupu-kupu Kecil.
Hanya ada dua orang di dunia ini yang layak dilindungi dengan segenap jiwa raganya: gurunya, dan Kupu-kupu Kecil.
"Kupu-kupu Kecil, lindungi dirimu sendiri. Bertarunglah sebisamu," Xu Chehan berbisik. Setelah itu, kawanan kupu-kupu dengan sayap setajam baja muncul di sekitarnya, memancarkan cahaya yang samar dari peralatan ritual Saint. Xu Chehan melangkah ke udara, melindungi Kupu-kupu Kecil dari serangan-serangan yang datang dari atas langit.
Sambaran petir kegelapan melesat ke arahnya. Saat ini Xu Chehan berdiri di depan Kupu-kupu Kecil, dan kedua mata yang berwarna hitam pekat dipenuhi oleh keinginan membunuh. Semua orang yang berada di atas langit bisa merasakan pancaran dari kekuatan Hukum Korosi [1][1].
*Boom* Sambaran petir kegelapan menghantam tubuh Xu Chehan, yang membuat tubuhnya gemetar. Tapi dia masih berdiri tegak di udara seolah-olah dia tidak merasakan apa-apa.
*Krak*
Seberkas cahaya yang mengerikan melesat ke bawah dan berubah menjadi sebuah badai kegelapan yang mencabik-cabik udara. Xu Chehan tidak menghindarinya, bahkan dia membiarkan kekuatan dari badai itu menimpa tubuhnya.
Badai lainnya mengelilinginya dan bergerak menuju Kupu-kupu Kecil, yang mengoyak tirai kupu-kupu berwarna-warni itu dan membuat tubuhnya gemetar.
Semua orang memandang ke arah Xu Chehan dengan takjub. Sebenarnya sekuat apa tubuh pria ini?
Serangan sekuat ini seharusnya mampu membunuh seorang Sage tingkat atas.
Beberapa orang yang berada udara terpapar oleh kabut beracun, dan kulit serta otot mereka terkikis secara perlahan-lahan. Sihir racun ini tidak bisa dihilangkan. Racunnya akan menyebar ke organ-organ dalam targetnya, mengikis semua yang ada di dalamnya. Mereka yang belum mencapai puncak Sage Plane tidak lama kemudian akan tewas akibat racun tersebut.
"Tetap waspada!" Semua orang membentuk sebuah tirai cahaya di sekitar mereka, dan serangan-serangan yang lebih mengerikan dari sebelumnya dikeluarkan. Xu Chehan memuntahkan darah. Dia melihat ke bawah dan menyaksikan Kupu-kupu Kecil dihempaskan ke udara. Bahkan dengan bantuan dari peralatan ritual Saint untuk melindunginya, darah tetap mengalir dari mulutnya dan wajahnya menjadi pucat.
Xu Chehan melesat ke bawah untuk melindunginya. Serangan-serangan yang mengerikan kembali diarahkan padanya, dan tubuhnya terus bergetar saat darah mengalir dari mulutnya.
"Jangan khawatirkan aku, kakak senior. Serang mereka!" ujar Kupu-kupu Kecil. Dia tahu bahwa kakak seniornya memiliki kekuatan yang mumpuni untuk membunuh mereka semua.
Dia tahu bahwa ada satu orang lainnya di dunia ini selain Ye Futian yang mampu menahan proses pengujian obat dari gurunya: kakak seniornya, Xu Chehan. Tapi proses pengujian obat yang dijalani oleh kakak seniornya berbeda dari Ye Futian. Obat yang diuji oleh Ye Futian adalah obat yang diperlukan untuk membentuk tubuh yang sempurna.
Sementara obat yang diuji oleh kakak seniornya adalah obat untuk membentuk tubuh yang beracun.
"Mereka semua harus mati," bisik Xu Chehan. Hawa dingin terpancar dari wajahnya yang tampan, tetapi langsung berubah menjadi hangat saat dia menatap ke arah Kupu-kupu Kecil. "Gunakan apa yang diajarkan oleh guru padamu untuk melindungi diri. Jangan sampai racunku menyakitimu."
"Kakak senior, jangan lakukan hal itu." Kupu-kupu Kecil menggelengkan kepalanya. Sepertinya dia bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh kakak seniornya. Air mata memenuhi matanya yang polos. "Guru mengatakan bahwa kau akan mati jika melakukan hal itu."
"Nyawaku tidak sebanding dengan air matamu." Xu Chehan mengulurkan tangan seolah-olah hendak menyentuh wajah Kupu-kupu Kecil, tapi dia ragu-ragu lalu menarik tangannya kembali. Dia berdiri dari tempatnya dan berbalik untuk melihat ke arah langit.
Dia berpikir, 'Apakah aku akan mati? Apakah kematianku akan mengusik pikiran guru?'
Mungkin tidak.
Selama Kupu-kupu Kecil hidup, tidak akan ada bedanya apakah dia hidup atau mati.
Xu Chehan terus melesat atas, seolah-olah dia sengaja mencoba untuk menjauhkan diri dari Kupu-kupu Kecil. Dia khawatir bahwa dia akan meracuninya. Kekuatan hukum terus bergemuruh di sekitarnya, dan darah terus mengalir, tetapi Xu Chehan tampaknya tidak peduli akan semua itu. Dia telah melewati ribuan kolam racun, dan situasi antara hidup dan mati sudah tidak berarti lagi baginya. Apakah rasa sakit sekecil ini akan berpengaruh padanya?
Dia menatap ke arah orang-orang yang berada di atas langit dengan ekspresi dingin di wajahnya. Seolah-olah dia sedang melihat orang mati.
"Buka segelnya." Dia memejamkan matanya, dan darah bergejolak di dalam nadinya. Lapisan kabut berwarna hitam yang mengerikan menyebar dari tubuhnya dan bergerak ke atas langit seperti tentakel-tentakel kegelapan. Darahnya sepertinya telah menyatu di dalamnya. Qi racun terpancar dari tubuhnya seolah-olah sebuah segel telah terbuka. Pada saat ini dia seperti sebuah wadah yang telah menampung racun selama bertahun-tahun dan kini wadah itu telah terbuka.
Di belakangnya, muncul satu sosok kegelapan seperti seorang dewa racun yang mengabaikan segalanya.
Dunia menjadi gelap saat kabut beracun itu memenuhi langit. Bahkan sihir-sihir hukum pertahanan perlahan-lahan mulai terkikis.
Aura spiritual mereka menjadi mati rasa, dan pikiran mereka berhenti bekerja. Begitu kabut beracun itu masuk ke dalam tubuh mereka, kulit mereka mulai berubah warna menjadi hitam saat organ-organ dalam mereka terkikis sedikit demi sedikit. Tubuh mereka mulai berjatuhan dari atas langit. Tidak ada lagi serangan-serangan yang dikeluarkan, hanya ada tubuh kultivator yang berjatuhan.
Wajah Xu Chehan juga menghitam. Tidak ada ekspresi yang terlihat di dalam matanya, tetapi ketika dia berdiri di sana, tidak ada yang bisa mendekati Kupu-kupu Kecil.
"Kakak senior," air mata mengalir dari mata Kupu-kupu Kecil. Xu Chehan tersenyum saat dia mendengar suara Kupu-kupu Kecil, dan air mata mengalir dari sudut matanya.
Saat ini, sekujur tubuhnya menjadi beracun. Dia tidak boleh berada di sisinya.
Dari kejauhan, Ye Futian melesat ke arah mereka. Sudah jelas dia telah melihat situasi yang terjadi di sana. Saint Jiang telah meminta mereka berdua untuk datang kemari dan membantunya. Dia tidak bisa hanya duduk diam dan menyaksikan mereka mati.
Medan pertempuran ini telah menarik banyak perhatian, termasuk Saint Xia dan Saint Li.
"Saint Jiang sangat kejam." Saint Li menggelengkan kepalanya.
"Apa yang sedang terjadi? Bagaimana bisa dia membiarkan kedua muridnya terjebak dalam situasi seperti ini?" tanya Saint Xia.
Saint Jiang selama ini berkultivasi di Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Saint Li adalah orang yang paling mengenalnya dengan baik.
"Sepertinya Xu Chehan selalu berpikiran bahwa Saint Jiang menganggap Kupu-kupu Kecil seperti putrinya sendiri karena wanita itu mengingatkannya pada istrinya. Tetapi dia sendiri tidak menyadari bahwa sosoknya mengingatkan Saint Jiang pada seseorang, atau mungkin seperti apa dirinya di mata Saint Jiang," ujar Saint Li.
Ekspresi aneh muncul di wajah Saint Xia saat dia berusaha menebak jawabannya.
"Saint Jiang?" ujarnya.
Saint Li mengangguk. "Ya. Tidakkah kau merasa bahwa Xu Chehan tampak seperti versi muda dari Saint Jiang? Kekejamannya terhadap Xu Chehan sama seperti kekejamannya terhadap dirinya sendiri."
"Apa yang sedang direncanakan oleh Saint Jiang?" tanya Saint Xia.
Saint Li tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. "Jika Istana Holy Zhi berhasil melewati malapetaka ini, maka waktu yang kuhabiskan selama ini untuk membujuk Saint Jiang datang ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara akan bermanfaat bagi bocah itu!"
Benar-benar sebuah trik yang cerdas! Xu Chehan tidak menyadari permainan dari Saint Jiang. Dia benar-benar tega melakukan hal seperti itu padanya?
---
[1] Korosi adalah proses perubahan, atau perusakan yang disebabkan oleh suatu reaksi. Biasa terjadi pada logam, batu, atau bahan lainnya.