Legenda Futian

Chapter 978



Chapter 978

2Kabut beracun menyebar di area medan perang dengan Xu Chehan sebagai titik pusatnya. Kabut itu membunuh segala sesuatu yang dilewati olehnya. Mayat-mayat bergelimpangan di permukan tanah. Lebih dari seratus kultivator telah tewas di tangannya. Di antara mereka yang tewas, ada banyak kultivator tingkat Sage Plane. Jenis serangan berupa sihir racun berskala besar seperti ini benar-benar mengerikan.     

Tentu saja, tidak banyak dari mereka yang ahli dalam menggunakan sihir racun mahir dalam membentuk pertahanan, tetapi Xu Chehan termasuk dalam kategori tersebut. Tubuhnya sangat kuat, bahkan sihir-sihir hukum yang dikeluarkan oleh pasukan lawan tidak mampu membunuhnya. Terlebih lagi, pada saat ini, dapat dikatakan bahwa sekujur tubuhnya beracun. Tidak ada seorang-pun yang berani mendekatinya. Itulah sebabnya mengapa dia tidak bisa membawa Kupu-kupu Kecil pergi dan kabur dari sana. Kalau tidak, maka racun yang menyebar dari tubuhnya sudah cukup untuk membukakan sebuah jalan berdarah melewati lawan-lawannya, dan tidak ada satu-pun dari mereka yang bisa menghentikannya.     

Tapi dia tidak bisa pergi begitu saja, dia harus tetap tinggal dan melindungi Kupu-kupu Kecil. Wajahnya semakin menghitam dan ekspresinya menjadi buruk. Kedua lengannya juga telah berubah menjadi warna hitam. Sihir racun yang mengerikan ini berbalik melawannya.     

"Kakak senior." Air mata terus mengalir di wajah Kupu-kupu Kecil saat ingatan-ingatan tentang dirinya dan kehidupan kakak seniornya terlintas di dalam benaknya. Tentu saja dia memahami sifat asli dari kakak seniornya itu dan tahu bahwa meskipun orang-orang memanggilnya Guru Besar Xu, kakak seniornya itu masih bersikap sangat keras pada dirinya sendiri. Begitu muncul sebuah situasi yang melibatkan dirinya, kakak seniornya akan selalu melakukan hal yang paling penting dan berdiri di hadapannya untuk melindunginya. Sama seperti sekarang, ketika dia berdiri di hadapannya di udara. Kabut beracun telah memenuhi udara, tetapi di matanya, sosok kakak seniornya itu tampak menakjubkan.     

"Dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi," tiba-tiba terdengar suara dari atas langit. Dia telah membunuh begitu banyak kultivator dari Palung Utara, yang membuat mereka ingin membunuhnya meskipun dia adalah murid dari Saint Jiang. Sihir-sihir hukum yang mengerikan terus diarahkan padanya.     

Xu Chehan mengulurkan tangannya ke depan dan kabut beracun menyebar dari tubuhnya seperti tentakel. Kabut itu langsung berubah menjadi bayangan kegelapan mengerikan yang menjerat lawan-lawannya. Dalam sekejap, semakin banyak mayat yang menghitam. Xu Chehan masih berdiri di tempatnya, terus berusaha menahan serangan-serangan mereka.     

Ye Futian masih menerjang ke arah mereka berdua, dengan membuka sebuah jalan berdarah melewati lawan-lawannya. Yun Shang, Qin Zhuang, dan yang lainnya telah dihadang oleh para kultivator dari Laut Endless, sehingga Ye Futian kini menerjang ke depan seorang diri. Pergerakannya sangat cepat, dan pakaiannya berlumuran darah.     

Ao Feng menyadari kehadirannya. Ye Futian telah menunjukkan kemampuan bertarung yang sangat kuat di dalam Mausoleum Kekaisaran. Sebagai salah satu kultivator yang berada di posisi 20 besar dalam Peringkat Sage, Ao Feng ingin mencoba bertarung melawannya dan melihat seperti apa perkembangan yang telah dicapai oleh Ye Futian. Sebuah trisula muncul di tangannya, yang sepertinya memiliki kekuatan ombak di sekelilingnya. Setelah itu, dia mengerahkan tombaknya ke depan dan dari udara yang dilewatinya terdengar suara seperti deburan ombak laut. Kekuatan suci menyebar dari trisula tersebut. Sudah jelas, trisula itu adalah sebuah peralatan ritual Saint.     

Dia melihat ke depan dan menyaksikan Ye Futian menerjang ke arahnya. Dia melangkah ke depan dan udara ikut berguncang. Sebuah kekuatan yang tak terlihat menerjang bagaikan tamparan di wajahnya. Seolah-olah ribuan ombak raksasa telah menghantam tubuh Ye Futian, yang membuat pergerakannya melambat. Dia memandang ke arah Ao Feng dan menyadari bahwa dia sedang menghadapi lawan yang benar-benar mengerikan.     

Namun, pada saat pergerakannya melambat, Ye Futian melangkah ke depan dan sebuah badai yang mengerikan mengelilinginya, mengoyak udara di sekitarnya. Badai itu bergerak ke depan dan menembus hembusan angin laut. Setelah itu, Ye Futian menerjang ke depan dan mengayunkan Tombak Ruang dan Waktu, sehingga tombaknya bertabrakan dengan trisula perak milik Ao Feng.     

Ruang dan Waktu tampaknya telah membeku saat tombak itu dikerahkan ke depan dengan membawa aura yang dahsyat. Ruang dan waktu telah terkoyak, dan segala sesuatu yang berada di area tersebut akan dihancurkan. Tetapi trisula perak itu memiliki kekuatan yang tak terbatas, dan ribuan ombak menerjang ke depan. Kekuatannya yang dahsyat membuat tubuh Ye Futian gemetar, seolah-olah tubuhnya sedang dipukuli secara terus menerus. Bahkan tirai cahaya bintang miliknya telah dihancurkan.     

Serangan cepatnya telah memberinya keunggulan sementara, namun meskipun begitu, Ao Feng bisa merasakan firasat bahaya yang luar biasa. Dia terhempas ke belakang pada saat keduanya bertabrakan, dan area dimana dia berdiri tidak meledak dan terkoyak. Ye Futian langsung menerjang melewatinya, ia tidak punya waktu untuk berurusan dengannya.     

Ao Feng menatapnya dengan penuh amarah. Pada saat itu dia merasa tubuhnya tidak bisa bergerak. Sebuah serangan yang mematikan telah dikeluarkan, selain itu ruang dan waktu telah membeku. Situasi ini sudah cukup untuk membuatnya merasa putus asa. Dia tidak ingin merasakan hal seperti itu lagi. Kemudian, beberapa sosok bergegas menghampirinya. Sementara itu, Ye Futian telah menerobos pasukan musuh dan akhirnya tiba di sisi Xu Chehan, masuk ke dalam wilayah kabut beracun.     

Kabut kegelapan mengelilinginya dan sepertinya hendak masuk ke dalam tubuhnya. Pada saat ini Ye Futian bisa merasakan napasnya terhenti. Dia melihat ke belakang dan berkata, "Jangan mendekat." Kemudian dia terus bergerak menuju Xu Chehan.     

Xu Chehan menatap ke arah Ye Futian dengan matanya yang berwarna hitam pekat. Sekujur tubuhnya telah menghitam, dan sepertinya dia bisa mati kapan saja. Saat melihat kondisinya, Ye Futian berkata, "Sebaiknya kau berhenti mengeluarkan kabut beracun dan beristirahat."     

Xu Chehan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bisa melakukan hal itu. Tolong jaga Kupu-kupu Kecil untukku." Setelah mengatakan hal ini, dia terjatuh dari atas langit dan kabut beracun menyebar dari tubuhnya ke segala arah. Tetapi kabut itu tidak sekuat sebelumnya. Yu Sheng, Hua Jieyu, dan kultivator lainnya yang berani mendekat sejauh ini masih mengikuti Ye Futian.     

"Kakak senior!" Kupu-kupu Kecil menangkap tubuh Xu Chehan saat air mata mengalir di wajahnya. Xu Chehan menatapnya dan tersenyum. Itu adalah sebuah pemandangan yang tragis. "Kupu-kupu Kecil, ketika aku tidak berada di sisimu lagi, guru akan menjagamu."     

"Itu tidak akan terjadi." Kupu-kupu Kecil menggelengkan kepalanya.     

Xu Chehan menatapnya, kemudian pandangan matanya beralih ke arah Ye Futian yang melindungi mereka di atas langit. Dia berbisik, "Kupu-kupu Kecil, jika kau benar-benar mencintainya, maka dia harus memberimu status yang baik."     

"Dasar idiot," gumam Ye Futian. Saat dia mengatakan hal ini, dia mengulurkan tangannya ke udara dan para kultivator yang menyerangnya kini telah dikurung oleh bintang-bintang. Itu adalah sihir Starry Prison. Setelah itu dia mengulurkan tangan kanannya dan seberkas cahaya menembus langit, menghancurkan Starry Prison dan membuat para kultivator yang menerjang ke arah mereka tidak berani mendekat.     

"Lindungi mereka berdua," ujar Ye Futian pada Yu Sheng dan tiga kultivator lainnya. Mereka semua mengangguk. Mereka menyebar untuk melindungi Kupu-kupu Kecil dan Xu Chehan.     

Semakin banyak kultivator yang berdatangan. Selain mereka yang berasal dari Palung Utara yang datang untuk berhadapan dengan Xu Chehan, semua kultivator dari Laut Endless juga telah tiba. Ye Futian dan Huang Jiuge berada di sana, jadi disitulah Tombak Ruang dan Waktu serta warisan Renhuang berada.     

Ekspresi Ye Futian menjadi buruk saat melihat para kultivator itu berkumpul dan memenuhi langit. Dia memang kuat, tetapi jika lawan-lawannya ini membatasi pergerakannya, maka dia pun akan berada dalam kesulitan. Sama seperti yang terjadi pada Xu Chehan. Tidak peduli sekuat apa-pun dirimu, kau tidak akan bisa menahan rentetan serangan yang tidak ada habisnya hanya dengan seorang diri. Tidak lama kemudian, serangan-serangan yang mengerikan dikerahkan dari atas langit, dan Ye Futian melangkah ke depan, menjaga area dimana dia berada. Dia benar-benar menjadi mangsa empuk bagi pasukan lawan..     

Ketika dia mendengar kata-kata Ye Futian, Xu Chehan menatapnya dengan penuh amarah, tetapi ketika dia menyaksikan apa yang sedang terjadi, kemarahan di dalam matanya menghilang. Ketika dia mengamati sosok Ye Futian yang berdiri tegak di udara, dia merasakan kehangatan yang sudah lama tidak dirasakannya.     

Mungkin racun pria itu hanya berasal dari mulutnya.     

"Kakak senior, kau tidak boleh terluka." Kupu-kupu Kecil menatapnya dan menggelengkan kepalanya.     

"Kupu-kupu Kecil, pil racun itu mengandung racun hasil kultivasiku selama puluhan tahun. Sekarang setelah racun itu kuaktifkan, maka aku tidak bisa menarik kembali racun tersebut." Suaranya terdengar sangat lemah. Sihir racun telah melukai organ dan setiap bagian tubuhnya.     

"Aku memiliki sebuah pil obat." Kupu-kupu Kecil tersenyum lebar sementara dia masih terus menangis. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan mencium bibir Xu Chehan. Xu Chehan tampak terkejut seolah-olah dia lupa cara untuk berpikir. Ketika dia merasakan bibir berwarna merah yang lembut itu mencium bibirnya, dia bisa merasakan kekuatan obat yang kuat memasuki tubuhnya.     

Kedua mata mereka saling berdekatan satu sama lain. Xu Chehan menggelengkan kepalanya, ingin menghentikan Kupu-kupu Kecil. Dia merasa takut. Tindakan ini mungkin akan membunuh Kupu-kupu Kecil. Tetapi Kupu-kupu Kecil tetap memeluknya, lalu dia memejamkan matanya dan sebuah garis berwarna hitam muncul di wajahnya. Namun, seberkas cahaya suci bersinar dari tubuh Kupu-kupu Kecil. Air mata mengalir dari mata Xu Chehan. Pada saat ini, dia rela mati tanpa ada penyesalan dalam hidupnya. Tiba-tiba dia mengerti mengapa Ye Futian menatapnya seperti itu dan mengatakan kata-kata sekejam itu padanya. Mungkin pria itu sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.     

Si br*ngsek itu. Tetapi pada saat ini, Xu Chehan tidak bisa membencinya.     

Dua buah pil tampaknya telah menyatu di dalam tubuh mereka masing-masing, satu pil berwarna hitam dan pil lainnya berwarna putih. Salah satunya adalah pil racun, dan yang lainnya adalah pil obat. Namun saat ini, ketika keduanya berciuman, pil berwarna hitam dan putih itu bergabung menjadi satu. Kegelapan mengalir di tubuh Kupu-kupu Kecil saat kegelapan di tubuh Xu Chehan mulai berkurang. Kulitnya kembali berwarna putih saat energinya telah pulih.     

Suara benturan yang keras terdengar dari arah langit. Itu adalah medan pertempuran dimana Ye Futian berada. Tapi Xu Chehan sepertinya tidak mendengar apa-apa.     

Di atas langit, satu sosok yang kuat melangkah ke depan. Saint North Deep mengalihkan pandangannya ke arah sosok yang baru saja datang dengan ekspresi buruk di wajahnya. Sosok itu adalah Saint Jiang.     

"North Deep, aku ingin menjemput murid-muridku. Apakah kau merasa keberatan?" ujar Saint Jiang.     

"Lihatlah semua mayat yang ada di bawah sana, Saint Jiang," ujar Saint North Deep.     

Namun, Sain Jiang seolah-olah tidak mendengar kata-katanya. Dia berkata, "Dengan ini aku mengumumkan bahwa aku ikut berpartisipasi dalam Perang Suci. Jika tiga tempat suci dari Laut Endless mengizinkanku lewat, maka aku tidak akan mengincar mereka dalam perang ini. Jika tidak..."     

Ekspresi Saint North Deep menegang. Sebagai sosok yang menempati posisi ke-12 dalam Peringkat Saint, pria yang pernah menjadi seorang ahli dalam seni racun ini jelas tidak bisa diremehkan.     

"Istana Samudra mengizinkanmu untuk lewat," ujar Saint Ocean. Karena dua orang yang berada di bawah sana hendak meninggalkan pertempuran, maka mereka merasa tidak perlu menjadikan Saint Jiang sebagai musuh mereka.     

Tebing Surgawi memiliki pemikiran yang sama dan mengatakan bahwa mereka membiarkannya lewat. Hanya wajah Saint North Deep yang tetap terlihat tegas. Sebagian besar kultivator yang baru saja dibunuh oleh Xu Chehan adalah pasukannya, termasuk putranya sendiri. Dalam hatinya, dia mengutuk baj*ngan kurang ajar itu. Tetapi kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Saint Jiang begitu mengintimidasi. "Jika kau tidak membiarkanku lewat, maka aku akan mengancam para Saint dari Laut Endless. Apakah kau berani mencobanya dan menghentikanku?"     

Kaisar Xia mengatakan bahwa semua orang di Sembilan Negara berhak memulai sebuah Perang Suci. Mereka tidak perlu memberitahu Kaisar Xia, dan mereka tidak memerlukan alasan yang jelas untuk bisa memulai perang.     

"Aku akan membiarkanmu lewat," ujar Saint North Deep dengan wajah yang menahan amarah. Sudah bisa dipastikan bahwa Saint Jiang akan bertarung melawannya jika dia menentang perintahnya, meskipun ada konsekuensi berat yang menantinya.     

Para kultivator yang berada di udara membukakan jalan untuknya, sementara Xu Chehan dan Kupu-kupu Kecil telah memisahkan diri. Kondisi Xu Chehan sudah jauh lebih baik saat dia menatap ke arah Saint Jiang.     

"Guru!" keduanya memanggil Saint Jiang.     

Tatapan mata Saint Jiang tertuju pada Xu Chehan, dan dia berkata, "Chehan, mulai sekarang kau akan mempelajari seni pengobatan." Ekspresi Xu Chehan tampak seperti tersambar petir. Dia berlutut di tempatnya untuk beberapa saat, lalu akhirnya dia bereaksi. Dia bersujud untuk memberi hormat, hingga kepalanya menyentuh permukaan tanah, dan suara isak tangis terdengar dari Xu Chehan.     

"Terima kasih guru." Ketika dia mendongak, wajahnya berlinang air mata. Bagaimana bisa dia tidak memahami niat baik gurunya terhadap dirinya sekarang? Gurunya selalu menaruh perhatian padanya. Saat ini, dia telah melepaskan semua kegelapan yang telah dia kumpulkan selama bertahun-tahun. Hatinya terasa lega, dan emosinya telah diluapkan.     

Xu Chehan adalah murid utama dari Saint Jiang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.