Legenda Futian

Balasan Setimpal



Balasan Setimpal

1Negeri Yu memiliki dua tempat suci utama dan tiga orang Saint.     

Tebing Zhisheng memiliki dua orang Saint—Saint Zhi dan Saint Flame. Tebing Zhisheng benar-benar layak menyandang gelar sebagai tempat suci terbaik di Negeri Yu. Meskipun demikian, Negeri Yu, Negeri Barren, dan Negeri Samudra, yang terletak di Laut Endless, adalah tiga negara terlemah di Sembilan Negara. Sementara itu, Negeri Musim Panas, Negeri Qi, Negeri Perang, dan Negeri Awan adalah negara-negara terkuat.     

Karena itulah, Tebing Zhisheng selalu tertarik dengan tempat-tempat yang tidak memiliki Saint di dalamnya, seperti Negeri Barren. Jika mereka bisa menguasainya, mengambil alih Istana Sage dari Istana Holy Zhi beserta peralatan ritual Saint di dalamnya, dan memilih orang-orang paling hebat dari Negeri Barren untuk berkultivasi di tempat suci mereka, maka di masa depan, mereka akan tumbuh semakin kuat.     

Itulah tujuan utama dibalik pertempuran yang terjadi di luar Istana Holy Zhi kala itu. Meskipun pertempuran itu disebabkan oleh permusuhan antara Zhan Xiao dan Gu Dongliu, namun tujuan utama dari Saint Zhi telah terungkap dalam pertempuran tersebut. Dapat dilihat bahwa Saint Zhi adalah pemicu dari konflik tersebut. Namun, hanya karena Pemimpin Istana dan Wakil Pemimpin Istana Liu Chan tidak ragu-ragu untuk mengorbankan nyawa mereka dan memanggil Kaisar Xia sehingga membuat Saint Zhi tidak bisa menguasai Istana Holy Zhi.     

Tebing Zhisheng dibangun di atas deretan tebing. Itu adalah sebuah tempat dimana banyak orang dari Negeri Yu datang untuk berlatih. Pada saat ini, suasana di Tebing Zhisheng sangat tenang. Di belakang gunung, satu sosok sedang duduk dan berkultivasi di dekat sebuah tebing yang curam. Sosok ini adalah Ge Feng, ketua dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng. Dia adalah seorang kultivator yang namanya tertera dalam Peringkat Sage dan Saint. Dia sudah cukup lama mengurung diri di sini untuk berkultivasi, berusaha menjadi semakin kuat untuk mempersiapkan diri menghadapi Pertempuran Ortodoksi berikutnya.     

Tidak lama lagi Pertempuran Saint akan dilaksanakan. Pada saat itu, semua Sage terkemuka dari Sembilan Negara akan bertempur mati-matian. Meskipun dia sudah menjadi seorang Sage, dia masih merasa sangat tertekan. Setiap kali Pertempuran Saint diadakan, hanya ada beberapa orang yang mampu membuktikan diri mereka layak untuk menjadi seorang Saint, bahkan jumlahnya bisa dihitung dengan jari.     

Selain itu, Tebing Zhisheng telah memutuskan untuk berperang melawan Istana Holy Zhi. Dia bisa memanfaatkan para kultivator dari Negeri Barren untuk menempa dirinya sendiri. Pertempuran yang terjadi di luar Istana Holy Zhi beberapa tahun yang lalu itu merupakan pengalaman yang buruk baginya.     

Hembusan angin bertiup ke arah tebing, dan Ge Feng membuka matanya. Tiba-tiba muncul kilatan petir yang menyilaukan, dan dia bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia tidak bisa menenangkan dirinya sendiri. Ada sesuatu yang membuatnya merasa gelisah. Dia tidak tahu darimana perasaan ini berasal.     

Ge Feng menghentikan kultivasinya dan dia bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Mereka yang sedang berkultivasi dapat merasakan kekuatan dari Jalur langit dan bumi, dan di dalamnya, mereka dapat memperoleh beberapa hal yang misterius. Bahkan dengan tingkat kultivasinya saat ini, apa yang telah dia rasakan mampu membuatnya merasa gelisah. Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia memiliki firasat bahwa sesuatu akan segera terjadi.     

Tidak lama kemudian, Ge Feng mengunjungi aula utama dan bertemu dengan Sage lainnya, Nie Yan. Terdapat tiga kultivator dari Tebing Zhisheng yang namanya tertera dalam Peringkat Sage—Kong Yao, Nie Yan, dan Ge Feng. Ketiganya telah berpartisipasi dalam pertempuran yang terjadi di luar Istana Holy Zhi kala itu.     

"Kakak senior," Ge Feng berteriak.     

Nie Yan menatapnya dan bertanya, "Bukankah kau sedang mengurung diri untuk berkultivasi?"     

"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku memiliki firasat buruk. Guru telah pergi ke Gunung Suci Xihua. Mungkinkah sesuatu telah terjadi padanya?" tanya Ge Feng.     

"Ketua Saint memiliki tingkat Plane yang sangat tinggi, dan dia tidak pernah menyinggung para kultivator di sana. Bagaimana mungkin sesuatu terjadi padanya? Kau tidak perlu mengkhawatirkannya," ujar Nie Yan.     

"Aku masih merasa sedikit gelisah. Bukankah kakak senior sebaiknya pergi menemui Paman-Guru?" ujar Ge Feng. Saint Flame adalah guru dari Nie Yan.     

"Saat ini Guru sedang berkonsentrasi pada kultivasinya, jadi aku tidak boleh mengganggunya. Bahkan jika sesuatu benar-benar telah terjadi, Ketua Saint dan Tebing Zhisheng pasti bisa menanganinya," ujar Nie Yan.     

Ge Feng mengangguk pelan saat dia menatap ke kejauhan. Mungkin kekhawatirannya terlalu berlebihan. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi.     

…      

Pada saat itu, sebaris sosok bergerak di udara dari Negeri Barren menuju Negeri Yu. Sosok yang memimpin mereka bertubuh besar dan terlihat menakjubkan seperti seorang dewa. Tubuhnya diselimuti dengan cahaya dari Jalur Divine, dan cahaya itu juga menyelimuti para kultivator yang berada di sekitarnya. Sosok itu telah membuka satu titik akupuntur dan dalam sekejap cahaya terpancar dari kakinya. Dia melangkah melintasi langit. Meskipun dia sekarang sudah menjadi seorang Saint, kecepatan yang dimiliki oleh Douzhan masih sangat mengagumkan.     

Ye Futian telah memerintahkannya untuk membawa pasukan ke Tebing Zhisheng. Sudah jelas, dia telah menunggu hari ini untuk waktu yang lama. Ketika Tebing Zhisheng Cliffs telah memojokkan Negeri Barren, Gunung Crouching Dragon berada dalam bahaya. Setelah pertempuran yang terjadi di luar Istana Holy Zhi berakhir, dua Pemimpin Istana telah tewas terbunuh. Meskipun dia tidak setuju dengan ide-ide mereka, semua yang mereka lakukan adalah untuk kepentingan Istana Holy Zhi. Jika Tebing Zhisheng tidak muncul, maka situasinya tidak akan sampai ke titik tersebut.     

Masalah ini akhirnya bisa segera diakhiri.     

Elang Angin Hitam juga ikut bersamanya. Selama ada Elang Angin Hitam, orang-orang selalu bisa mendapatkan berita dari Ye Futian.     

Lokasi Negeri Yu jauh lebih dekat dengan Negeri Barren daripada Negeri Timur. Namun meskipun demikian, Kepala Desa tetap sampai di sana lebih dulu. Dia sedang menunggu di suatu tempat yang berada cukup jauh dari Tebing Zhisheng. Pada akhirnya, Douzhan memimpin para kultivator dari Istana Holy Zhi. Dia tidak membawa banyak orang, tetapi mereka semua adalah para kultivator terbaik dari Istana Holy Zhi, dan mereka bisa membentuk matriks pertempuran.     

Matriks pertempuran tidak boleh digunakan dalam pertempuran antara Istana Holy Zhi dan Dinasti Suci Zhou Agung, tetapi dalam serangan mendadak seperti ini diperbolehkan.     

"Guru," panggil Ye Futian saat dia melihat kedatangan Douzhan.     

Douzhan menatap ke arah Ye Futian, lalu ke arah Sword Demon, Zhuge Qingfeng, You Chi, dan yang lainnya. Keinginan membunuh terpancar di dalam mata mereka. Mereka mengira konflik mereka dengan Tebing Zhisheng akan terjadi dalam Pertempuran Ortodoksi. Mereka tidak menyangka akan bertempur melawan Tebing Zhisheng secepat ini.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian. Semua orang berangkat menuju Tebing Zhisheng.     

Tebing Zhisheng adalah tempat suci terbaik di Negeri Yu. Mereka sudah tak tertandingi di Negeri Yu selama bertahun-tahun dan karena itulah situasi di sana selalu damai. Selain serangan yang mereka lancarkan pada Istana Holy Zhi, mereka sudah lama sekali tidak bertempur, jadi tentu saja mereka tidak memiliki firasat akan datangnya krisis yang kuat. Oleh karena itu, saat ini Tebing Zhisheng sama sekali tidak menyiapkan pertahanan.     

Di dalam aula istana di Tebing Zhisheng, seorang lelaki tua bertubuh tegap dengan aura yang berapi-api tiba-tiba membuka matanya. Tiba-tiba dia merasa waspada saat dia merasakan sebuah ancaman yang kuat. Sebuah aliran udara yang tak terlihat menyebar di aula tersebut. Aura spiritualnya menyebar dan menutupi seluruh area di Tebing Zhisheng. Sekarang dia bisa melihat apa yang sedang dilakukan oleh semua orang. Auranya masih terus menyebar. Sebuah kekuatan yang mengerikan memenuhi langit, dan tiba-tiba aura spiritualnya bergegas ke arah tersebut. Dia bisa merasakan sebuah pasukan yang kuat bergerak mendekat.     

Dalam sekejap, Saint Flame tampak sangat terkejut.     

"Siapa kalian?" Aura spiritual milik Saint Flame kini telah berubah menjadi seekor naga api raksasa yang meraung dan menerjang ke depan. Naga itu membawa kekuatan dari Jalur Divine.     

Kepala Desa meliriknya, dan aura pedang miliknya berubah menjadi sebilah pedang raksasa yang menebas ke bawah, menembus tubuh naga itu dan menghancurkan aura milik lawannya. Naga api itu meledak dan akhirnya menghilang.     

Sosok Saint Flame tiba-tiba muncul di luar aula utama dari Tebing Zhisheng. Dia memandang ke arah langit dan berteriak, "Semua orang di Tebing Zhisheng, dengarkan perintahku. Pasukan musuh akan menyerang, bersiaplah untuk bertempur." Suaranya bergema di seluruh penjuru Tebing Zhisheng, dan hati semua orang berdebar kencang. Tebing Zhisheng, yang selama ini selalu damai, sekarang sedang diserang.     

Apa yang telah terjadi?     

Dalam sekejap, aura yang tak terhitung jumlahnya terpancar dan sederet kultivator naik ke atas langit. Mereka muncul di luar deretan tebing dan mendongak. Mereka semua bisa merasakan sebuah aura yang sangat kuat sedang menghampiri mereka.     

Ge Feng juga muncul di atas langit. Dia melesat ke arah Saint Flame, ekspresinya tampak malu. Apakah kegelisahannya ini bukan karena Gurunya yang telah pergi ke Gunung Suci Xihua, melainkan karena Tebing Zhisheng berada dalam bahaya?     

Sebuah kekuatan Hukum Ruang dan Waktu yang kuat muncul dari atas langit. Sebuah badai ruang dan waktu yang dahsyat bergejolak, diikuti oleh sekelompok kultivator yang muncul di atas langit Tebing Zhisheng. Di antara tiga orang yang muncul, sosok yang berada di sebelah kiri adalah seorang lelaki tua yang memiliki Aura Pedang Lingtian, dan sosok yang berada di sebelah kanan adalah seorang pria bertubuh kekar yang berdiri di sana seperti seorang dewa. Sementara itu sosok yang berada di bagian tengah adalah seorang pemuda yang sangat tampan. Jubahnya berwarna putih, seputih salju. Dia menatap ke arah mereka dengan ekspresi dingin di wajahnya.     

"Istana Holy Zhi dari Negeri Barren." Ekspresi Saint Flame kini terlihat buruk. Kedua Saint dari Negeri Barren berada di sini, dan Saint Zhi sedang pergi. Dia adalah satu-satunya Saint yang menjaga Tebing Zhisheng. Ditambah lagi, Saint Zhi telah membawa Kong Yao dan banyak kultivator dari Tebing Zhisheng bersamanya.     

"Apa maksud dari semua ini?" Kobaran api menyala di mata Saint Flame. Segala sesuatu yang berada di sekitarnya menjadi sangat panas.     

"Ketika Tebing Zhisheng menyerang Negeri Barren, pertama-tama kalian menyerang Gunung Crouching Dragon, kemudian Gunung Taihang. Banyak korban berjatuhan di pihak kami. Setelah itu, kalian menyerang Istana Holy Zhi, membunuh dua Pemimpin Istana kami. Sekarang setelah kami memiliki Saint, tentu saja kami ingin mengunjungi kalian," ujar Ye Futian dengan suara keras. "Kami menyerang kalian sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam Perang Suci. Para kultivator yang berada di tingkat Saint Plane akan bertempur dengan sesama Saint, Sage akan bertempur melawan Sage, dan para Noble tidak akan bertempur. Tapi jika kau melanggar peraturan, jangan salahkan kami jika kami benar-benar menghancurkan Tebing Zhisheng."     

"Peraturan dalam Perang Suci?" ujar Saint Flame dengan nada dingin. "Tidak ada Perang Suci di antara kita. Kau berani melancarkan serangan mendadak pada kami, dan tidak takut pada amukan dari Kaisar Xia?" Dia tidak bisa menangani kedua Saint dari Negeri Barren sekaligus, terutama sang Kepala Desa. Dia adalah seseorang yang mampu bertarung melawan Raja Suci Zhou Agung, dan Saint Flame sendiri berada deretan posisi bawah dalam Peringkat Saint. Bagaimana mungkin dia bisa bertarung melawannya?     

"Ketika kalian menyerang Istana Holy Zhi, aku telah memberitahu Kaisar Xia. Dia mengetahui permusuhan di antara kita. Dia tidak akan memarahi kita. Ditambah lagi, Ketua Saint kalian, Saint Zhi, telah membuat pengumuman di Gunung Suci Xihua, bahwa dia akan memulai sebuah Perang Suci melawan Istana Holy Zhi. Kaisar Xia akan segera mengetahui tentang hal tersebut."     

Ekspresi orang-orang dari Tebing Zhisheng tampak tercengang. Saint Zhi secara pribadi telah mendeklarasikan Perang Suci melawan Istana Holy Zhi?     

Tetapi bagaimana caranya Negeri Barren dapat mengirimkan pasukan mereka secepat ini?     

"Serang!" teriak Ye Futian. Dia tidak berambisi untuk membalas dendam atas kematian dua Pemimpin Istana sebelumnya. Tetapi dia tidak bisa melupakan semua yang telah terjadi di Gunung Taihang. Pada hari itu, kawanan kera iblis tergeletak berlumuran darah di Gunung Taihang. Yu Sheng dan Jieyu nyaris tewas terbunuh. Mereka adalah dua orang paling penting dalam hidupnya. Bahkan jika bukan karena mereka berdua, nyawa harus dibayar dengan nyawa.     

Hari ini, pertumpahan darah akan terjadi di Tebing Zhisheng.     

*Boom* Sebuah suara yang keras terdengar saat Ye Futian melesat ke depan. Cahaya suci terpancar dari tubuh kekar Douzhan. Roh Kehidupannya dan teknik Douzhan Body telah menyatu, dan sosoknya kini setinggi puluhan meter. Dia turun dari atas langit seperti seorang dewa, berusaha menginjak-injak tubuh Saint Flame.     

Saint Flame mendongak, dan kobaran apinya melesat ke atas langit, menerjang ke arah Douzhan. Namun, tubuhnya yang tampak seperti dewa itu tak kenal takut. Dia membiarkan kobaran api itu membakar tubuhnya, membuat tubuhnya bermandikan dalam kobaran api suci. Kobaran api itu melesat di atas langit, berubah menjadi seekor Qilin yang berapi-api. Qilin itu melahap kekuatan dari langit dan bumi saat menerjang ke arah Douzhan.     

Douzhan terus bergerak ke bawah. Dia mendarat dalam sekejap, dan dia telah membuka Titik Akupuntur Tujuh Bintang. Cahaya Suci terpancar dari dalam dirinya, dan dia mengerahkan kepalan tinjunya ke permukaan tanah. Terdengar suara keras saat Douzhan menembus Qilin yang mampu melahap segalanya itu. Serangannya yang mengerikan membuat Tebing Zhisheng berguncang, dan muncul banyak retakan di permukaan tanah. Selain itu, banyak pula bangunan yang runtuh dan hancur.     

"Apa kau ingin bertarung di atas langit atau langsung di Tebing Zhisheng?" Tubuh Douzhan yang tampak seperti dewa melangkah di tempat dimana Saint Flame baru saja berdiri. Sementara itu Saint Flame sendiri telah terbang menjauh, sambil menatap ke arah Douzhan yang sangat kejam dengan ekspresi dingin di wajahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.