Aku Bisa Datang Sesuka Hatiku
Aku Bisa Datang Sesuka Hatiku
Li Qingyun telah pulih dari keterkejutannya dan mengangguk pelan, dia menjawab, "Mereka memang luar biasa karena bisa mengirim kembali gelombang kejut dari kekuatan hukum dan menghancurkan matriks drum perang. Namun, jika mereka ingin mendapatkan Dekrit Kenaikan untuk bisa memasuki Dunia Atas, kemampuan keduanya masih jauh dari cukup."
"Sebaiknya kita terus menyaksikan penampilan mereka." Komandan paruh baya itu tersenyum sambil terus berkata, "Mungkin orang-orang dari Sembilan Negara akan membuat kita terkejut."
Saat dia selesai berbicara, dinding istana tiba-tiba memancarkan seberkas cahaya berwarna emas yang menyilaukan. Cahaya itu sangat terang dan mengalir menuruni Tangga Langit, menuju Ye Futian dan Yu Sheng.
Dua orang yang masih berada cukup jauh dari istana itu mengangkat kepala mereka dan melihat ke arah cahaya tak berbatas yang mengalir ke arah mereka. Mereka melihat ilusi bahwa setiap sinar cahaya itu telah berubah menjadi bayangan-bayangan dari para kultivator Sage Plane dan kini sedang menerjang ke arah mereka.
Tentu saja Ye Futian dan Yu Sheng bisa merasakan bahwa semua bayangan itu berada di tingkat Magi. Jalur Menuju Langit juga memiliki peraturan tersendiri.
Karena mereka saat ini berada di tingkat Magi, terdapat pasukan Magi yang tak terhitung jumlahnya menerjang ke arah mereka. Ditambah dengan tekanan yang dipancarkan oleh Tangga Langit, dua serangan itu sudah cukup untuk membuat mereka kewalahan. Keduanya tidak akan merasakan tekanan sekuat ini bahkan jika mereka sedang menghadapi seorang Archmage.
Ye Futian terus bergerak seolah-olah dia tidak merasakan apa-apa, maju selangkah demi selangkah. Setiap langkah yang diambilnya membuat anak tangga bergetar. Sebelumnya, meskipun mereka berdua telah menghadapi tekanan yang dahsyat dalam perjalanan menuju ke atas, tekanan itu tidak terlalu mempengaruhi kecepatan mereka. Mereka hanya dipaksa berhenti saat matriks drum perang muncul.
*Brak* Ye Futian mengambil satu langkah lainnya dan sebuah gelombang yang tak terlihat menyebar di sekujur tubuhnya. Sinar-sinar cahaya yang mengalir ke arahnya dihancurkan dan tidak bisa membuatnya goyah.
Saat ini, sosok Yu Sheng terlihat seperti gabungan dari seorang Buddha dan iblis, selain itu suara-suara yang keras terdengar dari dalam tubuhnya. Dia menerima tekanan lebih banyak daripada Ye Futian karena tingkat kultivasinya lebih rendah dari Ye Futian.
Meskipun begitu, Yu Sheng sama sekali tidak berniat untuk mundur. Dia bergerak ke depan selangkah demi selangkah, membiarkan kekuatan yang mengamuk itu menyerang tubuhnya.
Dari arah istana, mereka bisa melihat dua sosok berjalan menembus pasukan Magi dengan langkah yang kokoh dan memancarkan sebuah aura yang luar biasa.
"Bahkan di Dunia Atas, orang-orang ini akan menjadi sosok yang luar biasa. Aku benar-benar ingin tahu siapa identitas mereka di Dunia Bawah. Apakah mereka adalah para jenius dari tempat-tempat suci di tanah Ortodoks?" Komandan paruh baya itu berkomentar.
Saat ini mereka merasakan tekanan yang dipancarkan dari Tangga Langit ditambah dengan tekanan dari matriks drum perang. Meskipun mereka berdua terlihat tenang, mereka sedang menahan tekanan dalam jumlah besar. Namun, mereka terus bergerak dan tekad keduanya tidak goyah sedikit-pun. Mereka memang sangat luar biasa.
"Komandan." Pada saat itu, sosok-sosok melintas dan muncul di belakang komandan paruh baya itu dan Li Qingyun. Kelompok itu memiliki aura yang mengesankan dan mereka melihat ke bawah, menyaksikan dua sosok yang sedang mendaki Jalur Menuju Langit tersebut.
"Kami mengira bahwa kami telah membuat kesalahan, tetapi ternyata memang ada orang-orang yang sedang mendaki Jalur Menuju Langit."
"Pada awalnya kukira tidak akan ada yang menarik di tahun ini. Ini benar-benar tidak terduga, orang-orang ini ternyata berasal dari Sembilan Negara di Dunia Bawah."
Banyak komentar terdengar dari kelompok tersebut. Orang-orang ini merupakan bawahan dari Kaisar Xia dan mereka ditugaskan untuk menjaga Jalur Menuju Langit. Bagi mereka yang termasuk dalam pasukan Kaisar Xia, ini adalah sebuah tugas tidak penting yang sesekali akan digilir penugasannya, biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali.
"Ya, mereka berdua adalah Magi. Apakah ada di antara kalian dengan tingkat kultivasi yang sama ingin menguji mereka?" Komandan paruh baya itu tersenyum dan bertanya.
"Apakah mereka bisa menahan serangan ilusi? Jika kami turun tangan, kami sama saja seperti sedang menindas mereka." Seseorang berkomentar dengan santai.
"Dengan melihat situasi saat ini, tidak akan ada masalah. Mereka berdua pasti adalah sosok-sosok terkemuka dari Sembilan Negara. Jika kalian ingin menguji keduanya, kalian bisa melakukannya." jawab Komandan paruh baya itu sambil tersenyum.
"Kalau begitu, saya akan membuat mereka kembali ke Dunia Bawah." Terdengar sebuah suara saat satu sosok melesat ke depan, bergerak menuju Jalur Menuju Langit. Setelah itu, terdapat orang-orang yang bergerak ke depan secara berturut-turut. Dalam sekejap mata, sembilan orang Magi telah tiba di Jalur Menuju Langit, mereka berdiri di hadapan Ye Futian dan Yu Sheng.
"Tuan-tuan." Pada saat itu, seorang Magi muda memandang ke arah Ye Futian dan Yu Sheng yang berada di bawah, lalu berkata, "Apakah kalian berdua bersedia kembali ke Dunia Bawah sendiri atau haruskah kami memaksa kalian?"
Ye Futian dan Yu Sheng mendongak dan menatap ke arah sembilan orang yang berada di udara. Namun, keduanya mengabaikan mereka dan terus bergerak.
"Ini adalah Jalur Menuju Langit, mendakinya merupakan sebuah ujian yang berat. Kalian berdua memiliki potensi yang luar biasa untuk bisa mendaki sejauh ini. Kembalilah, jangan melukai diri kalian sendiri seperti ini." Satu sosok paruh baya menyilangkan lengannya dan menasihati keduanya.
"Jalur Menuju Langit adalah sebuah ujian yang berat?" Ye Futian menatap ke arah orang-orang yang berada di udara dan melangkah ke depan saat dia menjawab, membiarkan kekuatan yang mengamuk itu menyerang tubuhnya.
"Dimana 'ujian berat' yang kau maksud?" ujar Ye Futian dengan nada dingin, sambil mengambil satu langkah ke atas.
Pria paruh baya itu menyeringai saat dia menjawab, "Baiklah, seperti yang kau inginkan, rasakan kesulitan dari ujian ini secara langsung."
Ketika dia mengatakan hal itu, tubuhnya bergerak ke depan dan dalam sekejap dia muncul di hadapan Ye Futian, seperti hantu.
Saat dia menghunus pedangnya, Qi Pedang memenuhi area itu saat bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya menebas ke arah Ye Futian.
Bilah-bilah pedang dari Jalur Agung mampu menghancurkan segalanya.
Saat pedang-pedang cahaya itu dikeluarkan, orang-orang yang berada di udara tidak tega melihat Ye Futian. Pedang dari Jalur Agung itu telah menebas ke bawah dan bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya dikerahkan menuju Ye Futian.
Namun, pada saat itu, ekspresi mereka tampak tercengang. Seolah-olah pria paruh baya itu telah berhenti bergerak saat dia memegang pedang di tangannya dan mengarahkannya pada kepala Ye Futian, tetapi pedangnya tidak bergerak ke depan.
Ye Futian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah lawannya saat pedang itu tidak dapat bergerak ke depan. Wajah pria paruh baya itu tampak pucat, seolah-olah dia adalah orang yang menahan tekanan dari Jalur Menuju Langit, bukan Ye Futian.
"Dimana kesulitan yang kau maksud?" Ye Futian kembali bertanya. Dia mengulurkan jarinya ke depan dan mengayunkannya dengan pelan. Kemudian dia mengibaskan lengan bajunya dan pendekar paruh baya itu dihempaskan ke udara dengan mudah.
"Ini..." Kerumunan orang memandang ke arah Ye Futian dan bergumam dengan takjub.
"Kekuatan Hukum Ruang dan Waktu." Ekspresi komandan paruh baya itu terlihat serius. Pada saat itu, sebuah kekuatan Hukum Ruang dan Waktu yang sangat kuat telah muncul di sekitar Ye Futian, membekukan area di sekitar mereka, terutama area yang berada di dekat tubuhnya. Kekuatan hukum itu begitu kuat sehingga menyebabkan lawan-lawannya tidak bisa bergerak.
*Brak* Ye Futian terus mendaki anak tangga dan berkata dengan acuh tak acuh, "Minggir."
Terdapat sebuah tekanan yang mengerikan di dalam suaranya, bahkan membuat komandan paruh baya itu dan Li Qingyun merinding. Nada bicaranya seperti seseorang dengan status yang tinggi, dimana suaranya terdengar sangat mengintimidasi.
Magi ini pasti seorang pemimpin dari Dunia Bawah dan memiliki status yang tinggi.
Namun, tidak peduli siapa-pun identitasnya, dia masih berani bersikap sesombong ini di Dunia Atas?
Berani sekali dia menyuruh mereka untuk menyingkir, benar-benar kurang ajar.
Delapan kultivator yang berada di Tangga Langit kini melihat ke bawah secara bersamaan. Mereka telah diabaikan oleh seseorang dari Dunia Bawah.
Kekuatan hukum di tubuh mereka meledak. Cahaya yang dipancarkan dari kekuatan hukum itu menyebabkan tekanan yang dahsyat menimpa tubuh Ye Futian dan Yu Sheng, tetapi bagi mereka, cahaya itu justru meningkatkan kekuatan mereka.
Ketika delapan kultivator itu menyerang, tombak yang tak terhitung jumlahnya dikerahkan dari atas langit.
Pada saat itu, Yu Sheng melangkah di depan Ye Futian. Dia berubah menjadi sosok bertarungnya dan kini dia terlihat seperti seorang Buddha. Sinar-sinar cahaya yang tak berbatas terpancar dari tubuhnya dan puluhan ribu lengan muncul di sosok bertarungnya, seperti seorang Budha dengan seribu tangan, menutupi seluruh area tersebut, menyebabkan kekuatan hukum mendarat pada sosok bertarungnya. Semua kekuatan hukum itu menyebabkan sosok Buddha tersebut bergetar, tetapi Yu Sheng tampak tidak terpengaruh dan kekuatan Hukum Demonisasi yang mengerikan mengalir di sekujur tubuhnya, melahap serangan-serangan yang diarahkan padanya.
Karena Yu Sheng melindunginya, Ye Futian terus bergerak ke depan dengan santai. Dia tidak ikut campur dalam pertempuran itu, dia juga ingin melihat seperti apa perkembangan Yu Sheng setelah tiga tahun berkultivasi.
Serangan dari delapan kultivator itu mendarat secara bersamaan, tetapi pada saat itu, ribuan tangan pada sosok petarung itu bergerak. Tangan-tangan itu menerjang ke area tersebut, melepaskan kekuatan yang telah mereka lahap. Seolah-olah semua serangan yang telah mereka terima hanya akan membuatnya semakin kuat.
Sebuah serangan yang dahsyat menghantam Jalur Menuju Langit, menyebabkan udara berguncang hebat.
"Bunyikan drumnya." Li Qingyun menyaksikan Ye Futian dan Yu Sheng berjalan ke depan seolah-olah tidak ada yang terjadi dan memberi perintah dengan nada dingin.
Kedua orang ini memperlakukan mereka seolah-olah mereka tidak ada di dunia ini. Dia tidak bisa menerima perlakuan seperti itu.
Sosok-sosok melesat ke depan saat mereka mulai membunyikan drum-drum perang. Dalam sekejap, suara dentuman drum bergema di seluruh area tersebut dan tekanan itu kembali dikerahkan menuju Jalur Menuju Langit.
"Bentuk matriksnya!" Li Qingyun terus memberi perintah. Tidak lama kemudian, pasukan Magi melangkah ke depan dan muncul di depan istana. Pasukan itu melihat area di bawah mereka dan satu hal yang mengejutkan mereka adalah, keduanya sudah sampai sejauh ini.
"Komandan, saya akan turun tangan." ujar Li Qingyun saat dia melangkah ke depan istana dan melayang di udara.
Aura yang terpancar di tubuh mereka telah beresonansi dengan drum-drum perang dan memancarkan tekanan yang luar biasa.
"Serang!" ujar Li Qingyun. Saat mendengar perintahnya, para kultivator menyerang secara bersamaan. Seolah-olah mereka telah bergabung menjadi satu matriks pertempuran.
Satu sosok raksasa bertubuh kekar muncul di bagian belakang matriks pertempuran tersebut. Dia melesat melintasi udara dan melancarkan sebuah serangan mengerikan yang dikerahkan menuju Ye Futian dan Yu Sheng.
*Brak, brak, brak*
Tubuh Yu Sheng bergetar hebat dan sosok bertarungnya sepertinya akan hancur kapan saja.
Lawan mereka telah memanggil banyak kultivator untuk membentuk sebuah matriks dan memanfaatkan kekuatan dari drum-drum perang itu serta tekanan dari Jalur Menuju Langit. Kekuatan gabungan yang terbentuk telah jauh melebihi kekuatan seorang Magi.
"Yu Sheng, biar aku saja yang bertarung." ujar Ye Futian.
"Tidak perlu." jawab Yu Sheng sambil terus bergerak ke depan, membiarkan kekuatan mengerikan itu masuk ke dalam tubuhnya. Suara-suara retakan terdengar dari dalam tubuhnya saat sinar-sinar cahaya itu menembus tubuhnya.
Ye Futian tampak terkejut saat dia menyaksikan pemandangan tersebut. Yu Sheng memanfaatkan serangan mereka untuk memperkuat tubuhnya.
Seberkas cahaya Buddha bersinar dan tampaknya mampu menyelimuti segalanya. Saat serangan-serangan itu menempa tubuh Yu Sheng, beberapa bagian tubuhnya perlahan-lahan berubah menjadi warna emas, seperti emas murni.
*Brak* Diikuti dengan suara yang memekakkan telinga lainnya, kekuatan itu memasuki tubuh Yu Sheng dan berubah menjadi seberkas cahaya yang menyilaukan. Bagian dadanya juga perlahan-lahan berubah menjadi warna emas.
Sepertinya sekujur tubuhnya akan berubah menjadi warna emas.
Sinar-sinar kegelapan mengalir di sekitar tubuhnya yang berwarna emas, seperti seberkas cahaya iblis, membuat tubuh emasnya terlihat semakin mengerikan.
Rapalan Buddha terdengar saat sinar-sinar emas yang menyilaukan bermunculan di sekitar tubuh Yu Sheng. Beberapa patung Buddha kuno muncul dan sosok petarung milik Yu Sheng juga telah berubah menjadi seorang Buddha kuno. Kekuatan yang lebih mengerikan dari sebelumnya terpancar dari tubuhnya saat aura di sekitar tubuhnya menunjukkan tingkat kultivasinya, yaitu seorang Magi tingkat menengah.
Dia benar-benar menggunakan tekanan yang diterima tubuhnya untuk menembus batas dari tubuh fisiknya, membentuk sosok petarung berwarna emas dan menembus tingkat kultivasinya saat ini.
Buddha kuno itu mengerahkan tangannya ke depan, persis seperti serangan telapak tangan sang Buddha, tetapi serangan itu tidak mengandung aura api yang terlalu kuat, namun daya serangnya lebih mengerikan.
Matriks pertempuran milik lawan mereka juga mengerahkan satu kepalan tinju yang menembus udara dan bertabrakan dengan telapak tangan Buddha tersebut. Dalam sekejap, telapak tangan sang Buddha terkoyak dan kepalan tinju itu meledak, membuat para kultivator yang berada dalam matriks pertempuran dihempaskan ke udara.
Yu Sheng melangkah ke depan dan diikuti dengan suara raungan yang keras, raungan dari singa emas itu berbenturan dengan suara dentuman drum-drum perang, menyebabkan udara berguncang hebat.
Pada saat itu, satu sosok muncul di tengah-tengah gelombang suara yang ditimbulkan dari benturan suara dentuman drum dan raungan singa tersebut, sehingga membuat jubahnya berkibar tanpa henti. Sosok itu adalah Li Qingyun.
Kekuatan dari drum-drum perang itu telah terkumpul di dalam tubuhnya. Bahkan suara raungan itu tidak dapat menggoyahkan Aura Spiritualnya saat dia menatap ke arah Ye Futian dan Yu Sheng dengan ekspresi dingin di wajahnya.
"Tidak peduli siapa identitas kalian di Dunia Bawah, jaga sikap kalian selama berada di Dunia Atas. Terdapat begitu banyak orang yang hanya bisa kalian kagumi di Dunia Atas." ujar Li Qingyun dengan nada sombong. Dia mengulurkan tangannya dan semua kekuatan hukum yang berada di area itu kini berubah menjadi kekuatannya. Sebuah arus yang menakjubkan mengalir di lengannya saat sebuah badai yang mengerikan terbentuk. Sambaran petir bermunculan di area itu dan tekanan yang terpancar dari Jalur Menuju Langit menjadi semakin kuat, seolah-olah tekanan itu dapat menghancurkan mereka kapan saja.
Sebuah palu badai muncul di tangan Li Qingyun.
"Oh ya?" jawab Ye Futian. Dia mengulurkan lengannya dan sebuah tombak muncul di tangannya. Kekuatan hukum yang mengerikan mengalir di sekitar tombak itu dan setiap partikel di dalamnya seperti memiliki kekuatan yang tak terbatas.
*Brak* Ye Futian melangkah ke depan dan melayang ke udara, mengabaikan tekanan yang menimpa tubuhnya dan terbang ke arah Li Qingyun.
Suara gemuruh dari drum-drum perang itu bergema di sekitar area tersebut saat Li Qingyun mengangkat tangannya. Deretan gelombang tekanan menyebar di Jalur Menuju Langit.
Saat melihat Ye Futian mendekatinya, dia mengayunkan palu badai miliknya ke bawah, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.
Namun, Ye Futian terlihat seolah-olah dia tidak merasakan kekuatan penghancur itu saat dia mengerahkan tombak di tangannya ke depan. Sebuah arus penghancur mengalir ke depan seperti lubang hitam, menghancurkan setiap kekuatan yang menghalangi jalannya.
Di area itu, sebuah kekuatan penghancur bergejolak dan banyak orang bahkan tidak bisa membuka mata mereka saat menyaksikan keduanya bertabrakan satu sama lain.
Diikuti dengan suara gemuruh petir, palu badai itu telah menghilang dan kerumunan orang terkejut saat menyaksikan tombak milik Ye Futian diarahkan pada leher Li Qingyun.
"Di Sembilan Negara, di bawah Saint Plane, aku tidak perlu mengagumi siapa-pun. Begitu pula di Dunia Atas." Ye Futian menjawab kata-kata Li Qingyun dengan nada sombong.
Tombak itu menghilang dan Ye Futian berjalan melewatinya, sementara itu Yu Sheng mengikutinya dari belakang. Selain mereka yang telah dikalahkan oleh Ye Futian dan Yu Sheng, kultivator lainnya tidak berani menghentikan mereka berdua dan menyaksikan keduanya mendaki Jalur Menuju Langit.
Mereka berpikir bagaimana mungkin ada orang-orang dari Sembilan Negara yang bisa mendaki Tangga Langit menuju Dunia Atas dengan cara yang begitu sombong!
Ye Futian dan Yu Sheng berjalan menghampiri sang Kepala Desa, lalu ketiganya hendak pergi.
Ekspresi terkejut muncul di wajah komandan paruh baya itu saat dia berkata, "Kau masih belum mengambil Dekrit Kenaikan milikmu."
"Menurut peraturan, aku bisa mengunjungi Dunia Atas sesuka hatiku. Mengapa aku memerlukan Dekrit Kenaikan?" Sebuah suara terdengar dari kejauhan. Komandan paruh baya yang berdiri di istana itu tertegun.