Masalah Telah Selesai
Masalah Telah Selesai
Memangnya orang-orang ini menganggap Kakak Kedua apa?
"Kalian hanya orang-orang tidak berguna yang memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Aku berharap segera dijauhkan dari rasa malu dan penderitaan karena berada di sekitar makhluk-makhluk rendahan dan hina seperti kalian semua," ujar Ye Futian dengan nada dingin pada generasi muda dari Keluarga Zhuge, dia sama sekali tidak peduli dengan perkataan mereka. Dia percaya bahwa Zhuge Qingfeng memihak Zhuge Mingyue dan sebagai pemimpin keluarga, ia pasti merasa malu memiliki generasi muda seperti ini di keluarganya.
"Berani sekali kau!" para generasi muda itu berteriak dengan penuh amarah. Beberapa dari mereka bahkan menunjuk ke arah Ye Futian. Itu adalah hari dimana perjamuan besar di Keluarga Zhuge diadakan, namun murid buangan dari Istana Holy Zhi ini benar-benar berani mempermalukan mereka seperti itu.
"Kalian ingin mencoba bertarung melawanku?" Ye Futian mengamati semua orang yang mengarahkan jari mereka padanya dan berkata, "Siapa-pun di antara kalian yang berada di bawah Sage Plane dipersilahkan untuk bertarung melawanku secara bersamaan."
"Kau..." Benar-benar sebuah tantangan yang gila. Ye Futian bahkan tidak pernah menatap mereka secara langsung.
Huang Jiuge dan Xu Que menyaksikan pemandangan itu dengan penuh minat. Ada banyak jenius muda lainnya dari Negeri Barren yang hadir disini, salah satunya adalah Di Gang. Pencapaian Ye Futian dalam setiap pertempuran yang dia jalani selama ini begitu luar biasa sehingga meskipun semua kultivator yang berada di bawah tingkat Sage Plane benar-benar bertarung melawannya, peluang mereka untuk mengalahkannya masih sangat tipis.
Apa yang dia katakan barusan memang sangat mengintimidasi.
"Aku ingin melihat secara langsung, seberapa kuat mantan orang nomor satu di Peringkat Law sesungguhnya," terdengar sebuah suara dengan nada dingin di suatu tempat dan dari arah sumber suara, terdapat satu sosok sedang berdiri disana.
Para anggota dari Keluarga Zhuge berbalik ke arahnya. Sosok itu tidak lain adalah Zhuge Qing, seorang pemuda yang sangat berbakat di puncak Noble Plane. Meskipun dia belum pernah berlatih di Istana Holy Zhi, dia adalah Noble nomor satu di Keluarga Zhuge. Ditambah lagi, sebenarnya dia sudah setengah jalan menuju tingkat Sage Plane, dan fakta itu saja sudah bisa menggambarkan kemampuannya yang mengerikan.
Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah Zhuge Qingfeng dan berkata, "Paman."
"Dia ingin mencobanya sendiri, jadi tunjukkan kemampuanmu padanya," ujar Zhuge Qingfeng.
"Saya mengerti." Ye Futian mengangguk dan menatap ke arah Zhuge Qing. "Kau tidak keberatan kita bertarung di atas langit?"
"Tidak perlu melakukan hal itu. Ada banyak senior disini. Kerusakan yang ditimbulkan tidak akan terlalu besar," ujar Zhuge Qing dengan nada datar. Dia mengambil satu langkah ke depan begitu dia selesai berbicara. Sambaran petir turun dari atas langit dalam sekejap dan langsung menyebar di semua tempat, dipenuhi dengan kekuatan penghancur.
Banyak tokoh penting bergerak untuk menyegel area di tempat dimana mereka berdua berada. Kedua mata Zhuge Qing berubah menjadi sangat kejam. Aura petir yang sangat mengerikan langsung menyerang pikiran Ye Futian pada saat itu. Tubuh Zhuge Qing kini telah berubah menjadi ribuan bayangan dalam waktu singkat, dan sambaran-sambaran petir itu bergerak menuju Ye Futian. Diikuti dengan suara gemeretak, serangan penghancur itu membombardir tubuh Ye Futian. Namun dia tetap berdiri di tempatnya dan sama sekali tidak terpengaruh, dia membiarkan tubuhnya menerima semua sambaran petir itu.
Ye Futian melirik ke arah Zhuge Qing dengan ekspresi datar. Dia hanya membutuhkan satu pandangan mata untuk membuat ribuan sambaran petir itu nyaris terhenti di tempatnya. Semua bayangan itu seperti membeku di tempatnya masing-masing. Segala sesuatu yang berada di sekitarnya tampak seolah telah berhenti bergerak.
"Enyahlah." Ye Futian mengangkat telapak tangannya dan mengayunkannya di udara. Meteorit-meteorit melesat dari atas langit, menghancurkan semua bayangan itu, yang kemudian bergabung menjadi satu sosok—Zhuge Qing.
Zhuge Qing sedang dibombardir oleh sekumpulan meteorit pada saat itu. Kemudian dia memuntahkan darah dari mulutnya ketika tubuhnya menghantam permukaan tanah dengan keras, menghancurkan meja dan kursi yang berada di bawahnya.
Wajah dari para generasi muda di Keluarga Zhuge menjadi pucat. Dia hanya mengeluarkan satu serangan untuk mengalahkan Zhuge Qing.
Noble nomor satu di Keluarga Zhuge benar-benar dibuat tak berdaya.
Zhuge Xing dan banyak orang lainnya merasa iri ketika mereka menyaksikan Ye Futian beraksi. Tidak ada seorang-pun di generasi mereka yang mampu menandingi Ye Futian.
Tokoh-tokoh penting dari Negeri Barren yang hadir di perjamuan itu tampak terkejut. Mereka telah lama mendengar bahwa sang jenius muda dari Istana Holy Zhi adalah sosok yang tak tertandingi, tetapi mereka tidak tahu seberapa kuat dia sebenarnya. Mereka dapat melihat dengan mata kepala mereka sendiri pada hari ini bahwa Ye Futian memang sangat kuat.
Sepertinya tidak ada seorangpun di generasi muda Keluarga Zhuge yang mampu menyainginya, atau lebih tepatnya, sepertinya tidak ada seorangpun di antara semua Noble di pasukan besar yang mampu menyainginya.
"Noble kelas dua." Tatapan mata Huang Jiuge, Xu Que, dan yang lainnya terlihat takjub. Ye Futian mampu mengalahkan Di Gang dan Ximen Hanjiang ketika dia masih seorang Noble kelas tiga. Sekarang, setelah dia menjadi seorang Noble kelas dua, wajar saja apabila Zhuge Qing tampak begitu tak berdaya di hadapannya. Itu adalah hari sial bagi Zhuge Qing karena ia memilih untuk melawan seorang jenius seperti Ye Futian.
"Apakah ada lagi yang ingin bertarung melawanku?" Ye Futian mengamati para generasi muda dari Keluarga Zhuge, dan seperti dugannya, tidak ada seorang-pun yang berani menjawab.
"Ye Futian, apakah kau ingin mempertimbangkan penawaran kami untuk bergabung dengan Keluarga Sovereign? Aku akan melatihmu sama seperti bagaimana caraku melatih anggota keluarga kami yang lain," ujar Huang Xi.
"Tidak, sebaiknya kau bergabung dengan Kota Alkimia." You Chi menyela perbincangan itu, "Kau akan ditemani oleh kakak-kakak seniormu disana."
Wajah para generasi muda dari Keluarga Zhuge menjadi semakin suram saat dua tokoh penting itu mengundang Futian untuk bergabung dengan mereka. Hal ini sungguh ironis.
Murid buangan dari Istana Holy Zhi? Meminta bantuan dari Keluarga Zhuge? Seorang jenius seperti Ye Futian akan diterima di pasukan besar mana-pun di Negeri Barren meskipun dia memang telah diusir dari Istana Holy Zhi.
"Terima kasih atas undangan yang kalian tawarkan, namun, saat ini saya tidak berniat untuk bergabung dengan pasukan mana-pun," ujar Ye Futian. Keduanya mengangguk sambil tersenyum. Sebenarnya mereka tidak berharap banyak ketika menyampaikan undangan tersebut. Tentu saja, jika Ye Futian benar-benar mengatakan 'ya' kepada salah satu dari mereka, mereka akan merasa sangat senang.
"Paman," Ye Futian memandang ke arah Zhuge Qingfeng dan berkata, "Saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengganggu urusan dari Keluarga Zhuge. Saya hanya merasa khawatir karena masalah ini melibatkan Kakak Kedua dan Kakak Ketiga."
Tentu saja Zhuge Qingfeng memahami arti dari sikap Ye Futian ini. Ye Futian secara tidak langsung telah menyerahkan takdirnya kepada Zhuge Qingfeng satu hari sebelumnya. Hubungannya dengan Mingyue menunjukkan bahwa selama Keluarga Zhuge tidak mengecewakan Zhuge Mingyue, tidak masalah apakah dia akhirnya bergabung dengan Keluarga Zhuge atau tidak.
Zhuge Qingfeng berbalik untuk melihat putrinya. Sepasang mata yang dilihatnya saat ini mengatakan bahwa meskipun dia merasa keberatan, hasilnya akan tetap sama. Putrinya itu pada akhirnya akan melarikan diri bersama Gu Dongliu. Bagaimanapun juga, dia pernah melakukan hal yang sama bertahun-tahun yang lalu.
"Baiklah, aku merestui pernikahan kalian," ujar Zhuge Qingfeng sambil tersenyum.
Gu Dongliu dan Zhuge Mingyue tertegun sejenak, sebelum akhirnya mereka berbalik untuk saling tersenyum satu sama lain. Banyak tokoh penting yang hadir di perjamuan itu juga tersenyum. Pasangan kekasih ini akhirnya menikah, dan ini adalah akhir yang bahagia. Namun, tetap saja akhir kisah ini membawa beberapa tekanan di dalamnya.
"Ketua." Beberapa Tetua dari Keluarga Zhuge memandang ke arah Zhuge Qingfeng. Mereka menganggap bahwa cara Zhuge Qingfeng dalam menyelesaikan masalah ini cukup sembrono, karena dia bahkan tidak mendiskusikannya terlebih dahulu dengan mereka.
"Mingyue adalah putriku. Aku berharap bahwa kalian semua akan membiarkanku untuk membuat keputusan terkait masalah ini," ujar Zhuge Qingfeng dengan menggunakan penekanan tertentu. Nada bicaranya mampu membuat orang-orang tidak berani berkomentar lebih lanjut.
Banyak orang yang hadir memandang ke arah Zhuge Qingfeng. Ketika sosok yang menempati posisi keenam dalam Peringkat Barren Sky bertekad untuk menyelesaikan sesuatu, tidak ada satu-pun anggota keluarga mereka yang bisa melakukan apa-pun untuk menghentikannya. Tindakannya untuk menikahkan putrinya dengan Bai Luli adalah salah satu keputusan yang diambilnya tanpa memikirkan hati nuraninya. Usahanya saat ini untuk melawan semua penolakan dari keluarganya dianggap sebagai penebusan dosa yang dia lakukan untuk putrinya.
"Terima kasih, tuan," ujar Gu Dongliu sambil membungkuk hormat.
"Kau memanggilku apa?" ujar Zhuge Qingfeng sambil tersenyum pada Gu Dongliu.
Gu Dongliu tertegun, lalu ekspresinya terlihat aneh. Sepertinya dia merasa kesulitan mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya.
"Kenapa kau ragu-ragu?" ujar Zhuge Mingyue sambil tersenyum malu-malu padanya.
Ekspresi Gu Dongliu berubah menjadi serius dan ia berteriak, "Terima kasih, ayah mertua."
"Itu lebih baik," jawab Zhuge Qingfeng.
Zhuge Mingyue tersenyum lebar ketika mendengar hal itu. Dia mendongak untuk melihat ke arah langit dan merasa lega. Permasalahan ini telah selesai, dan semuanya berakhir bahagia.
"Hari ini adalah hari yang penting bagi Keluarga Zhuge. Semuanya, mari bersulang!" Zhuge Qingfeng berbicara dengan suara yang keras, sehingga kata-katanya terdengar di seluruh bagian dari Gunung Crouching Dragon.
Suaranya yang menggelegar terdengar penuh keyakinan. Tidak peduli apa yang akan terjadi di masa depan, keputusannya tidak akan berubah. Paling tidak, itu adalah sebuah keputusan yang dibuatnya dengan mendengarkan hati nuraninya.
Banyak orang di luar Gunung Crouching Dragon yang mendengar suara itu tertegun. Bai Luli sudah pergi cukup lama.
Hari penting apa yang sedang dibicarakan oleh Keluarga Zhuge? Apa yang sedang terjadi di Gunung Crouching Dragon sekarang?
Ye Futian, Hua Jieyu, Xue Ye dan yang lainnya ikut merasa bahagia untuk Kakak Kedua dan Kakak Ketiga. Pikiran Ye Futian berada di ambang kehancuran ketika dia mendengar bahwa Kakak Kedua akan menikah dengan Bai Luli kala itu. Selama di perjalanan menuju kediaman Keluarga Zhuge, dia berpikir bahwa dia tidak mungkin bisa melawan kehendak dari semua orang di Negeri Barren. Hal itu terasa sangat buruk baginya. Untunglah semua itu telah berlalu.
Namun, dia tidak terlalu peduli mengenai fakta bahwa dia telah diusir dari Istana Holy Zhi. Kultivasi adalah sebuah perjalanan yang panjang, dan Istana Holy Zhi tidak lebih dari sebuah pemberhentian dalam perjalanan itu, bukan tujuan akhir dari segalanya. Pendapat dari orang lain terkait hal itu bahkan tidak terlalu berarti baginya.
"Adik junior." Gu Dongliu menatap ke arah Ye Futian.
"Kakak Ketiga," jawab Ye Futian. Mereka saling tersenyum satu sama lain ketika Gu Dongliu mengingat kembali pertemuan pertama mereka di Kerajaan Cangye bertahun-tahun yang lalu.
Adik junior kita akhirnya telah tumbuh dewasa.
Perjamuan terus dilanjutkan. Meskipun pertunangan antara Bai Luli dan Zhuge Mingyue menjadi benar-benar kacau hari itu, hal itu tampak biasa jika dibandingkan dengan semua peristiwa lainnya yang terjadi di Gunung Crouching Dragon. Berita tentang apa yang terjadi hari ini akan segera menyebar ke seluruh penjuru Negeri Barren.
Ye Futian bersulang dengan banyak tokoh penting sebagai tanda terima kasih: Huang Xi, You Chi, Yu Shang, dan yang lainnya. Mereka semua membantunya dengan cara mereka tersendiri pada hari itu, dan ia merasa berhutang budi pada mereka untuk itu.
Tidak ada satu-pun dari tokoh-tokoh penting itu yang menganggap Ye Futian sebagai pemuda biasa di antara generasi muda lainnya. Hanya dalam waktu beberapa tahun ke depan, Ye Futian akan menjadi sosok penerus Bai Luli. Zhuge Xing dan yang lainnya merasa iri ketika melihat bagaimana cara tokoh-tokoh penting memperlakukan Ye Futian.
Ye Futian datang menghampiri Biksu Qingdeng dan berkata, "Terima kasih, tuan."
Biksu Qingdeng tersenyum dan mengangguk pada Ye Futian.
"Bagaimana kabar Hua Qingqing?" tanya Ye Futian. Kala itu, Chen Yuan telah berkata padanya bahwa ia akan mengirim Hua Qingqing ke Kuil Qingdeng.
"Dia baik-baik saja. Dia ditakdirkan untuk mempelajari ajaran Buddha, dan aku harus berterima kasih karena kalian telah mengirimnya ke Kuil Qingdeng," ujar Biksu Qingdeng sambil tersenyum.
"Anda mengatakan sebelumnya bahwa dia meminta anda untuk menemui saya. Apakah dia menitipkan sebuah pesan untuk saya?" tanya Ye Futian.
Biksu Qingdeng menjawab, "Dia hanya mengirim salam untukmu."
"Terima kasih, tuan." Ye Futian tersenyum.
"Kakak Futian," Long Ling'er datang menghampirinya dan berkata, "Kurasa aku tidak akan berkultivasi di Istana Holy Zhi lagi."
"Apa yang sedang kau bicarakan?" Ye Futian menatapnya dan berkata, "Berlatihlah dengan giat di Istana Holy Zhi. Ketika kau kembali, pergilah ke Paviliun Battle Sage dan beritahu Loulan Xue bahwa aku akan menjemput mereka di Istana Holy Zhi."
"Baiklah," jawab Long Ling'er dengan berat hati.
"Kau ingin menitipkan pesan padaku?" tanya Xu Que.
"Katakan pada Wuchen dan yang lainnya untuk berlatih dengan giat. Tidak perlu mengkhawatirkanku," ujar Ye Futian pada Xu Que.
"Baiklah." Xu Que mengangguk.
Ye Futian mengalihkan pandangannya ke kejauhan. Setidaknya dia harus kembali ke Istana Holy Zhi satu kali, dan dia perlu mengucapkan selamat tinggal kepada gurunya!