Legenda Futian

Pelarian Rahasia



Pelarian Rahasia

0Shang Hai tidak pernah menyangka bahwa dia akan mati disini. Dia telah diabaikan oleh keluarganya dan, karena itu, memutuskan untuk pergi bersama Shang Yunfeng. Namun, tidak lama setelah mereka meninggalkan keluarga mereka, baik Shang Yunfeng maupun dirinya malah tewas terbunuh. Semua ini merupakan akibat dari konflik berkepanjangan di Menara Giok Putih.     

Gambaran terakhir yang ada dalam pikirannya adalah pemandangan restoran di Menara Giok Putih, tempat dimana dia berdiri dengan sikap sombong dan melemparkan batu-batu spiritual di depan Ye Futian. Pada saat itu, dia adalah seorang jenius dengan status tinggi dari Serikat Pedagang Yunyue. Dia telah mengundang Penyihir Wu dan sang Pendekar Iblis untuk membantu keluarganya dan nasib baik seperti telah menunggunya di masa depan. Semua orang berpikir bahwa dia akan memiliki masa depan yang gemilang. Namun, semuanya berubah karena satu peristiwa yang dianggap tidak penting olehnya. Ketika dia melihat Ye Futian untuk kedua kalinya, Ye Futian sudah berada di Panggung Pertempuran Yunyue. Dia terlihat elegan dan tak tertandingi.     

Sekarang, ini adalah ketiga kalinya Shang Hai bertemu dengan Ye Futian. Ye Futian pergi bersama Wang Yuqing ke tempat ini dan berusaha untuk bersikap sederhana, tidak seperti sikap yang dia tunjukkan di Panggung Pertempuran Yunyue. Namun, ketika dia merubah sikapnya lagi, dia terlihat semakin kuat.     

Sosok seperti apakah Ye Futian yang sebenarnya? Shang Hai bertanya-tanya apakah Ye Futian akan menjadi asistennya jika peristiwa di Menara Giok Putih tidak terjadi. Dia bertanya-tanya apakah takdirnya akan berubah karena hal ini.     

Saat ini, tidak ada kata "jika" baginya. Tubuh Shang Hai jatuh ke atas tanah dan dia berhenti berpikir. Dia, seorang tuan muda dari Serikat Pedagang Yunyue, akan berbaring disini selama-lamanya. Bahkan, orang-orang dari Serikat Pedagang Yunyue mungkin tidak akan mengetahui bahwa dia telah dibunuh oleh Ye Futian.     

Di atas tanah, Wang Yuqing menyaksikan jasad Shang Yunfeng dan Shang Hai di kejauhan dan ia benar-benar terkejut. Sama seperti dirinya, Shang Yunfeng datang dari Kota Yunyue dan ia merupakan seorang jenius yang telah bergabung dengan Tiga Sekolah Terbesar. Dia telah berhasil mengubah takdirnya tetapi ia malah tewas disini.     

Sambil mengangkat kepalanya, Wang Yuqing menatap ke arah sosok yang luar biasa dan sangat kuat itu, lalu sebuah pemikiran aneh muncul di benaknya. Orang-orang dari Tiga Sekolah Terbesar memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, namun sosok misterius itu telah menarik perhatian semua orang. Orang seperti apakah dia?     

Saat ini, sosok itu masih terus melaju sambil berdiri di atas punggung burung iblis. Alunan musiknya telah berubah menjadi sebuah badai yang mengerikan, mempengaruhi monster-monster iblis dan para kultivator seni bela diri di sekitarnya. Ketika ia menyerang lawan-lawannya dengan musiknya, nada musik yang membawa kekuatan penghancur akan meledak di pikiran mereka secara langsung.     

Di sekelilingnya, ratusan monster iblis mengikutinya dan mematuhi perintahnya. Terlebih lagi, sebagian besar dari monster-monster iblis ini berada di Arcana Plane tingkat atas. Mereka menjadi tidak terkendali setelah mendengar alunan musik tersebut dan menghancurkan semua yang ada di depan mata mereka. Bahkan para jenius dari Tiga Sekolah Terbesar tidak bisa mengatasi gerombolan monster iblis semacam itu.     

Banyak orang terluka akibat serangan dari monster-monster iblis, termasuk sang jenius Jiang Nan yang datang kemari bersama dengan Wang Yuqing. Tentu saja, hal yang sama juga terjadi pada orang-orang dari dua sekolah lainnya.     

Di atas langit, Ye Futian diselimuti oleh Cahaya Kaisar. Dia telah menggabungkan Aura Kaisar ke dalam musiknya dan karena itu alunan musiknya kini seperti sebuah serangan spiritual yang mengerikan. Musik itu memperkuat monster-monster iblis di sekitarnya dan pada saat yang sama menyerang lawan-lawannya. Ditambah lagi, Elang Angin Hitam telah melahap aura burung iblis di Gunung Langit dan kini ia telah berevolusi, memungkinkannya untuk berubah menjadi sang burung iblis. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan bertarungnya akan meningkat secara drastis.     

Banyak kultivator terhempas satu per satu dan tidak ada yang bisa menghentikan laju dari burung iblis tersebut. Monster-monster iblis itu juga membantu membukakan jalan bagi burung iblis yang langsung menerjang ke arah Rumput Naga.     

Tiba-tiba, seseorang terbang mendekat dengan bantuan angin, dia bahkan lebih cepat daripada Ye Futian. Ketika perhatian semua orang tertuju pada Ye Futian, sosok itu mengulurkan tangannya ke arah Rumput Naga.     

Tatapan mata Ye Futian berubah menjadi serius. Jari-jarinya memetik senar-senar guqin dengan cepat dan nada-nada musik yang tak terhitung jumlahnya menyebar secara bersamaan. Kemudian, badai musik di atas langit itu bergerak ke arah penyusup tersebut. Ekspresi penyusup itu berubah secara drastis saat dia dapat merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar akan menghantamnya. Dalam sekejap, dia melepaskan rumput itu dan memilih untuk mundur, setelah itu serangan musik juga ikut berhenti.     

Kemudian, semua orang menyadari bahwa burung iblis itu sudah berada di hadapan Rumput Naga. Di atas punggungnya, sebuah pohon suci tampaknya telah muncul di tubuh Ye Futian. Pohon itu tumbuh semakin besar dan ranting-ranting pohon tersebut merambat ke arah Rumput Naga.     

Bayangan naga dari Rumput Naga kembali muncul, tetapi ranting-ranting dari pohon suci itu memenuhi langit dan menutupi Rumput Naga secara langsung. Sebuah aura yang sangat kuat melenyapkan aura sang naga iblis yang ditanamkan di rumput tersebut. Bayangan naga itu mengeluarkan suara raungan yang pelan, setelah itu Rumput Naga dibawa ke arah Ye Futian.     

Meskipun waktu sepertinya telah berlalu cukup lama, namun pada kenyataannya semua ini berlangsung dengan sangat cepat sejak kemunculan Ye Futian secara tiba-tiba. Dia telah menyerang semua orang dengan bantuan burung iblis dan kini berhasil mendapatkan Rumput Naga.     

*Whoosh* Dalam sekejap, burung iblis itu berbalik dan berubah menjadi seberkas cahaya berwarna hitam. Burung iblis itu pergi dengan kecepatan yang luar biasa. Orang-orang dari Tiga Sekolah Terbesar hanya bisa terdiam sambil menyaksikan pemandangan itu dan benar-benar lupa untuk mencegat burung iblis tersebut.     

Para Noble telah terluka dan hanya bisa menyaksikan semua ini terjadi. Saat ini, ekspresi mereka terlihat kesal; sosok misterius itu mulai beraksi setelah mereka semua terluka. Namun, terdapat kultivator lain yang lebih kuat dari mereka di puncak gunung. Kenapa dia berani mengambil rumput itu? Apakah dia mencoba untuk bunuh diri? Dia tidak akan pernah bisa membawa Rumput Naga keluar dari tempat ini.     

*Roar* Raungan naga itu mengguncang langit. Naga iblis itu telah mengetahui bahwa Rumput Naga telah diambil oleh seseorang dan tubuhnya yang berukuran besar mulai bergetar tanpa henti. Tidak lama kemudian, seluruh wilayah gunung mulai bergetar, menghasilkan suara gemuruh yang keras. Banyak bongkahan batu-batu besar terjatuh dan gunung itu tampaknya akan segera runtuh.     

"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi!" teriak para kultivator dari Tiga Sekolah Terbesar. Tali emas yang mengerikan sebelumnya kembali dikeluarkan, mengikat tubuh naga itu sehingga ia tidak bisa turun dari puncak gunung. Pada saat yang sama, orang-orang dari Tiga Sekolah Terbesar menuruni gunung satu per satu. Mereka menerobos masuk dari bagian samping gunung yang telah berlubang.     

*Roar, roar* Naga iblis itu meraung dengan ganas. Tanah ikut berguncang dan seluruh bagian gunung perlahan-lahan mulai runtuh.     

Pada saat para kultivator mulai bergerak, Gu Dongliu juga melakukan hal yang sama. Sebuah cahaya yang menyilaukan muncul di bawah kakinya dan dia menerjang ke depan dengan kecepatan yang luar biasa. Tiga kultivator yang mencegatnya menyerang secara bersamaan dalam upaya untuk menghentikannya. Namun, sembilan huruf-huruf kuno di sekitar Gu Dongliu berubah menjadi sembilan sinar cahaya yang melesat menuju ketiganya dan menghancurkan semua yang berada di jalur mereka.     

Ketiganya merasakan ancaman yang mengerikan dari serangan itu dan mundur satu per satu. Kemudian, Gu Dongliu menerjang ke depan dan menyaksikan orang-orang yang sedang memasuki bagian dalam gunung.     

Dalam sekejap, semua orang di tempat tersebut merasakan sebuah kekuatan tak terlihat mendekati mereka. Kemudian, muncul sederet huruf-huruf kuno yang menyilaukan, menghalangi jalan mereka. Selain itu, muncul banyak sosok prajurit yang dibentuk dari huruf-huruf kuno tersebut.     

Tidak ada seorang-pun yang ingin membuang-buang waktu untuk melawan Gu Dongliu sehingga banyak orang menuruni gunung satu per satu. Para kultivator dari Tiga Sekolah Terbesar telah mengetahui bahwa seseorang yang tidak berasal dari sekolah mereka telah mengambil Rumput Naga.     

Kedua mata Gu Dongliu terlihat seperti mata seorang iblis dan sangat mengerikan seolah-olah seluruh wilayah ini terkandung di matanya. Di belakangnya, satu sosok seperti seorang dewa memancarkan cahaya menyilaukan yang menyelimuti seluruh area tersebut. Kemudian, di bawah pengaruh sihir Eye Sorcery, huruf-huruf kuno yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dan menyegel area tersebut, menghalangi jalan semua orang.     

"Enyahlah!" seseorang berteriak dan melancarkan serangan ke arah huruf-huruf kuno yang tak terhitung jumlahnya itu. Namun, setiap huruf kuno mengeluarkan serangan yang berbeda-beda, entah itu memancarkan sinar cahaya yang menyilaukan, Aura Pedang dalam jumlah besar, atau sebuah sihir yang kuat pada kultivator-kultivator lainnya.     

"Apa yang akan kau dapatkan dengan melakukan semua ini?" Seseorang berbalik dan memandang ke arah Gu Dongliu dengan tatapan mata yang serius. Seseorang telah mengambil Rumput Naga dan mereka tidak mengerti mengapa Gu Dongliu malah mencegat mereka disini. Mungkinkah orang yang telah mengambil Rumput Naga adalah rekannya?     

Sementara Gu Dongliu memperlambat para kultivator di bagian luar gunung, burung iblis berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari bagian dalam gunung. Saat ini, gunung itu mulai runtuh dan bumi seolah-olah terbelah. Para kultivator dari Tiga Sekolah Terbesar dan monster-monster iblis berada di dalam kekacauan tersebut.     

Tepat ketika Ye Futian menerjang keluar dari gunung, banyak monster-monster iblis yang berada di luar mulai berkumpul di sekitarnya secara bersamaan, seolah-olah mereka menjadi tidak terkendali dalam waktu yang sama. Sementara itu, sebuah kegelapan yang mengerikan menyebar dari tubuh burung iblis, menutupi wilayah di sekitarnya. Yu Sheng dan Ye Wuchen bersembunyi di dalamnya.     

*Whoosh* Hembusan angin yang kencang melintas dan aura iblis itu melesat ke atas langit. Monster-monster iblis yang tak terhitung jumlahnya terbang menuju ke arah yang sama, sementara itu seekor burung iblis mencoba melarikan diri dengan satu sosok berpakaian warna perak berada di atas punggungnya.     

Di belakang mereka, banyak orang akhirnya berhasil keluar dari kekacauan tersebut. Ketika melihat sosok misterius itu sudah pergi cukup jauh dari mereka, ekspresi mereka berubah menjadi kesal. Mengapa orang-orang di puncak gunung tidak menghentikannya?     

"Kenapa kalian tidak mencegat mereka?" Jiang Nan melihat ke arah samping, dimana Yu Sheng, Ye Wuchen, dan Ye Futian muncul secara tiba-tiba. Selain mereka, Elang Angin Hitam juga hadir disana.     

Ternyata pada saat burung iblis itu menerjang keluar dari bagian dalam gunung dan kegelapan menyelimuti semua monster iblis, burung iblis itu kembali menjadi sosok Elang Angin Hitam biasa. Selain itu, Ye Futian telah melepas jubah perak miliknya dan dengan santainya berdiri di samping Yu Sheng dan Ye Wuchen. Di sisi lain, monster-monster iblis itu terus menerjang ke depan.     

Tentu saja, burung iblis yang melarikan diri dan sosok Ye Futian di punggungnya itu dibentuk dengan sebuah sihir ilusi dari elemen air. Dalam situasi kacau seperti ini, tidak ada seorang-pun yang dapat menyadari perbedaannya.     

"Bagaimana kami bisa mencegat mereka dengan tingkat Plane kami?" Ye Futian tersenyum dan menatap ke arah Jiang Nan. Bagaimana mungkin Ye Futian dan teman-temannya bisa menghentikan para penyusup itu? Jiang Nan mungkin hanya melampiaskan kemarahannya pada mereka.     

"Huh." Jiang Nan mendengus dan menatap ke arah sosok di kejauhan itu. Tiga Sekolah Terbesar saling berebut untuk mendapatkan Rumput Naga tetapi rumput itu malah diambil oleh orang asing. Selain itu, apa yang sebenarnya telah terjadi di puncak gunung?     

Akhirnya, suara teriakan yang keras terdengar satu per satu. Banyak Noble yang telah berhasil membebaskan diri dari segel Gu Dongliu dan mulai mengejar monster-monster iblis tersebut.     

Sebuah cahaya muncul di bawah kaki Gu Dongliu ketika dia juga akan mengejar mereka. Dia tidak bisa membiarkan hal buruk terjadi pada adiknya. Namun, tepat ketika dia akan pergi, dia seperti merasakan sesuatu. Sambil memutar kepalanya, dia melihat ke belakang, dimana dia melihat Ye Futian berdiri disana dalam keadaan utuh.     

Hal ini menyebabkan ekspresi aneh muncul di wajah Gu Dongliu. Apa yang sedang terjadi? Alunan musik barusan terdengar seperti musik yang dimainkan oleh adiknya. Secara kebetulan, Ye Futian juga menatapnya dan adiknya itu seperti sedang tersenyum. Dalam sekejap, Gu Dongliu mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi.     

Itu adalah sebuah pelarian rahasia.     

Pemuda ini memang adik juniornya. Gu Dongliu hanya mampu memberi Ye Futian waktu yang sangat singkat, dan dia sudah berhasil melarikan diri.     

"Kejar mereka!" Para Noble yang paling kuat dari Tiga Sekolah Terbesar menerjang dengan kecepatan yang luar biasa. Dalam sekejap, mereka berhasil menyusul monster-monster iblis yang melarikan diri tetapi mereka tidak melihat Ye Futian dan burung iblis itu. Efek dari sihir Thousand Mirror Images sudah menghilang. Tujuan utama Ye Futian dalam rencananya kali ini adalah untuk tidak meninggalkan bukti. Karena efek Thousand Mirror Images sudah menghilang, tidak ada seorang-pun yang akan tahu apa yang telah terjadi.     

Para kultivator yang berhasil mengejar monster-monster iblis itu menatap ke kejauhan. Energi Spiritual mereka menyebar ke segala arah seolah-olah mereka berusaha untuk menemukan sesuatu, tetapi tentu saja, mereka tidak menemukan apa-apa.     

"Sebaiknya kita berpencar arah yang berbeda." Para kultivator dari Tiga Sekolah Terbesar pergi ke tiga arah yang berbeda. Namun, sang pelaku, Ye Futian hanya berdiri dengan tenang di samping gunung dan menyaksikan semua yang terjadi di depannya itu. Jelas, dia tahu bahwa para kultivator dari Tiga Sekolah Terbesar tidak akan pernah bisa menemukan apa-apa dari pengejaran mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.