Ujian Pertempuran
Ujian Pertempuran
Ketika Long Ling'er muncul, banyak orang mulai memperhatikannya. Klan-klan terkemuka di Kota Langit Suci pasti mampu menarik banyak perhatian orang-orang. Selain itu, banyak orang yang berkultivasi di Tiga Sekolah Terbesar di Kota Langit Suci berasal dari klan-klan tersebut.
Bagaimanapun juga, klan-klan terkemuka ini telah berdiri setidaknya selama seribu tahun dan memiliki fondasi yang sangat stabil di Kota Langit Suci secara turun-temurun. Mereka pasti akan memiliki perwakilan mereka di Tiga Sekolah Terbesar dan hal ini sudah diketahui oleh banyak orang. Tentu saja, orang-orang yang mengendalikan Sekolah Starry masih berasal dari sekolah itu sendiri.
Long Mu memandang ke arah Long Ling'er, sementara Gu Yunxi memandang ke arah Ye Futian. Beberapa hari yang lalu, Ye Futian mengatakan bahwa dia tidak akan bergabung dengan Sekolah Starry. Jadi dia datang kemari mungkin untuk menemani Long Ling'er.
Jiang Nan dan Wang Yuqing berdiri bersama-sama. Ketika melihat Ye Futian dan teman-temannya yang berada di belakang Long Ling'er, ekspresi mengejek langsung muncul di wajah mereka. Sambil tersenyum, Jiang Nan berkata, "Tidak heran dia tidak berpartisipasi dalam ujian kali ini. Karena tuannya hendak bergabung dengan Sekolah Starry, jelas tidak pantas baginya sebagai pelayan untuk ikut serta."
Tatapan mata Wang Yuqing terlihat kesal, mungkin karena kata-kata yang diucapkan oleh Ye Futian sebelum dia pergi pada hari itu. Dia semakin membenci Ye Futian; dia memiliki kepribadian yang buruk dan latar belakang yang lemah tetapi masih memiliki sikap yang sangat sombong.
Sambil memalingkan matanya, Wang Yuqing menatap ke arah satu orang diantara kerumunan orang. Dia adalah adiknya, Wang Yurou.
Wang Yurou berhasil melewati babak pertama dan selamat dari babak yang kejam itu. Namun, Wang Yuqing tahu betul bahwa penilaian yang sebenarnya baru akan dimulai.
Saat ini, sebagian besar peserta masih memiliki kemungkinan untuk tersingkir.
Ye Futian dan Long Ling'er berdiri diantara kerumunan orang. Jumlah orang yang berada di dalam Sekolah Starry jauh lebih sedikit daripada di luar, tetapi alun-alun tetap terlihat penuh. Di bagian depan tangga yang berada di hadapan mereka, terdapat deretan Tetua dari Sekolah Starry. Mereka adalah para penguji untuk ujian kali ini dan mereka bertugas memilih murid-murid yang berhak lolos ke babak selanjutnya. Jika terjadi kesulitan dalam penentuan keputusan, anggota-anggota yang lebih senior yang berada di belakang mereka yang akan memutuskan.
Setiap tahun, banyak orang-orang penting di sekolah ini yang akan datang kemari secara langsung. Bagaimanapun juga, kekuatan dari para pendatang baru di Sekolah Starry akan menentukan kekuatan Sekolah Starry di masa depan. Jika mereka memiliki kekuatan, sekolah ini dapat mempertahankan kejayaannya. Selain itu, terdapat tiga sekolah besar di Kota Langit Suci dan tak ada satu-pun dari mereka ingin kalah dengan dua sekolah lainnya. Terdapat sebuah persaingan yang ketat antara sekolah-sekolah ini dan juga sering terjadi konflik antara murid-murid dari sekolah yang berbeda.
Sambil berdiri di belakang Long Ling'er, Ye Futian bertanya dengan suara pelan, "Berapa banyak orang yang tersisa di babak ini, dan berapa banyak yang akan dipilih oleh Sekolah Starry?"
"Setelah melewati babak pertama, ada sekitar lebih dari sepuluh ribu orang yang tersisa. Selanjutnya, babak kedua berupa ujian pertempuran. Setiap tahun Sekolah Starry menerima sekitar seribu orang, tetapi jumlah ini tidak pasti. Jika banyak peserta memiliki bakat yang luar biasa, mereka akan menerima lebih banyak orang, dan sebaliknya, mereka akan lebih sedikit menerima orang jika secara keseluruhan para peserta memiliki bakat yang lemah," jawab Long Ling'er.
"Itu kurang lebih satu per sepuluh dari jumlah peserta yang tersisa," Ye Futian bergumam. Ditambah lagi, sebagian besar peserta telah tersingkir di babak pertama.
Di babak pertama, pelamar dipilih dengan cepat berdasarkan usia, tingkat Plane, bakat, dan aspek umum lainnya, sedangkan babak kedua adalah pertempuran yang sebenarnya. Ini memang metode yang paling efisien. Selain itu, dalam ujian pertempuran, para peserta tidak akan bertarung satu sama lain. Sebaliknya, mereka akan bertarung melawan salah satu murid dari Sekolah Starry dengan tingkat Plane yang sama dengan mereka. Ini merupakan metode yang sederhana dan jelas karena para penguji dapat melihat perbedaannya secara langsung.
Jika seorang peserta bisa mengalahkan seorang murid Sekolah Starry dari tingkat Plane yang sama, dia pasti akan langsung diterima menjadi murid, tetapi kebanyakan peserta akan menelan kekalahan. Ketika situasi seperti itu terjadi, hasil pertempuran akan ditentukan oleh penampilan mereka selama pertempuran berlangsung.
Para peserta yang tampil dengan baik akan diterima secara langsung dan mereka yang tampil sangat buruk akan tersingkir. Peserta lainnya akan masuk ke dalam daftar tunggu dan dipilih lagi dalam penilaian akhir.
Ini adalah seluruh proses yang akan digunakan oleh Sekolah Starry untuk memilih murid-muridnya. Dengan cara ini, mereka dapat secara efisien memilih para peserta yang paling menonjol untuk bergabung dengan Sekolah Starry.
Waktu berlalu dengan lambat. Seorang Tetua yang berada di tangga bagian depan mengangkat kepalanya untuk melihat posisi matahari yang menggantung di atas langit, setelah itu dia berkata, "Waktu habis. Tutup gerbang sekolah dan tolak para peserta yang baru datang."
"Baik," jawab para penjaga yang berada di luar Sekolah Starry. Jika seseorang terlambat untuk hadir di penilaian penting seperti ini, ia bisa melupakan ambisinya untuk bergabung dengan Sekolah Starry karena ia tidak disiplin.
"Karena kalian semua telah tiba disini, mari kita mulai sekarang. Aku yakin kalian semua sudah tahu peraturannya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan mulai dari Arcana Plane tingkat kesembilan," lanjut Tetua tersebut. "Murid-murid Sekolah Starry, kalian bisa memasuki arena." Setelah dia selesai berbicara, sekelompok orang berjalan keluar dari kedua sisi tangga menuju pusat alun-alun. Mereka berjumlah sembilan orang.
"Para peserta, sembilan orang dari kalian bisa masuk ke arena," Tetua itu menambahkan. Penilaian kali ini hanya ditargetkan pada mereka yang berada di bawah Noble Plane. Jika seorang Noble ingin bergabung dengan Sekolah Starry, akan ada penilaian tersendiri dan bukan penilaian gabungan seperti ini.
Para peserta kali ini hampir semuanya berada di Arcana Plane, yang juga merupakan tingkat Plane paling umum dari murid Sekolah Starry. Kemudian, sekelompok orang berjalan keluar satu per satu. Ketika sudah terdapat sembilan orang di atas arena, yang lainnya akan mundur.
18 orang berdiri saling berhadapan satu sama lain. Para peserta terlihat gugup, sementara murid-murid Sekolah Starry memiliki senyuman yang tampak samar di wajah mereka. Salah satu dari mereka berkata, "Hati-hati. Kami tidak akan mengasihani kalian."
"Dimulai," Tetua itu mengumumkan. Dalam sekejap, banyak sinar cahaya yang menyilaukan muncul di panggung pertempuran. Sebelum pertempuran dimulai, tidak ada peserta yang mengetahui siapa lawan mereka, apakah mereka penyihir atau kultivator seni bela diri, atau mungkin terampil dalam keduanya.
Pada saat ini, banyak Roh Kehidupan dan Realisasi Dharma bermunculan. Spiritual Qi bergejolak di udara dan sihir-sihir melintas dari berbagai arah. Namun, salah satu peserta hanya berdiri di tempatnya, sambil menatap ke arah kerumunan orang yang sedang bertarung di depannya.
"Huh." Ketika melihat pemandangan itu, murid Sekolah Starry yang berbicara sebelumnya tersenyum dan tiba-tiba bergerak, menerjang ke arah peserta yang tidak bergerak seperti sambaran petir. Kecepatannya sangat mencengangkan sehingga menciptakan banyak bayangan di belakang tubuhnya.
Murid Sekolah Starry itu mengayunkan tangannya. Dalam sekejap, sebuah sihir elemen angin terbentuk, menghasilkan sebuah badai berbentuk cincin yang langsung menerjang ke arah peserta itu.
"Kombinasi yang sempurna dari sihir elemen angin dan sihir elemen kayu. Dia sangat mahir dalam hal ini," banyak orang memujinya.
Ye Futian juga mengamati murid Sekolah Starry yang mampu mengeluarkan dua sihir secara bersamaan dan menghasilkan serangan seperti itu. Murid-murid Sekolah Starry memang sangat berbakat dan memiliki kekuatan unik mereka masing-masing.
Ketika menyadari bahwa peserta itu masih berdiri tanpa bergerak di tempatnya, murid Sekolah Starry itu berkata, "Mengapa kau tetap tidak menyerang? Apa kau ingin mati?" Badai yang berputar-putar di sekitar peserta itu mengeluarkan suara yang memekakkan telinga, suara itu seolah bisa memotong udara. Setelah dia selesai berbicara, dia mengepalkan tinjunya dan dua sihir itu berkumpul ke arah lawannya dengan kekuatan yang mengejutkan.
Banyak orang mengerutkan kening mereka. Serangan dari para kultivator Arcana Plane tingkat atas sangatlah kuat. Area di sekelilingnya tampak dipenuhi dengan badai mengerikan yang bisa menghancurkan semua yang berada disana. Namun, peserta itu masih tidak melakukan apa-apa.
Tiba-tiba, semua orang melihat orang itu bergerak. Sebuah sinar berwarna emas yang sangat menyilaukan terpancar dari tubuhnya seolah-olah dia sedang mengenakan baju zirah suci berwarna emas. Terlebih lagi, baju zirah itu seperti mengalir di tubuhnya. Dia melangkah, mengabaikan badai yang mengerikan itu. Badai itu menerjang ke arahnya dan mencoba untuk mencabik tubuhnya, tetapi tidak terdengar suara apa-pun. Sebagai gantinya, sihir itu perlahan-lahan menyatu dengan tubuhnya lalu menghilang. Sihir elemen kayu itu juga mengalami nasib serupa.
Sosok itu langsung berjalan keluar dari serangan tersebut. Pada baju zirah emasnya, seberkas cahaya berwarna perak juga dapat terlihat dengan samar.
Dia mengarahkan telapak tangannya ke depan, setelah itu lengannya benar-benar mulai memanjang. Diselimuti dalam cahaya berwarna emas dan perak, lengannya berusaha meraih tubuh lawannya.
"Sebuah sihir yang menyatu dengan elemen logam dan air?" Ekspresi dari murid Sekolah Starry langsung berubah. Dua elemen yang berbeda benar-benar bisa digabungkan.
Dia melangkah mundur dengan bantuan angin, dan tubuhnya naik ke udara. Namun, tiba-tiba, sebuah aura es meledak dan memenuhi area tersebut. Dalam sekejap, tubuhnya diselimuti oleh lapisan salju berwarna perak, seolah-olah dia akan berubah menjadi sebuah patung berwarna perak.
Terlepas dari itu, dua cairan dengan warna yang berbeda mengalir ke arahnya dari atas langit seperti aliran air. Murid dari Sekolah Starry itu masih ingin melawan balik tetapi tubuhnya terkena sihir tersebut. Saat ini dia telah berubah menjadi sebuah patung yang tidak bisa bergerak sama sekali.
"Engg..." Ketika melihat pemandangan itu, ekspresi semua orang berubah. Dalam pertempuran pertama, orang yang luar biasa seperti itu sudah muncul dan dengan mudah mengalahkan murid Sekolah Starry. Pertarungan itu begitu mencengangkan sehingga tidak ada seorang-pun yang memperhatikan pertarungan lainnya.
Setiap tahun selama ujian penerimaan Tiga Sekolah Terbesar berlangsung, banyak kultivator kuat yang akan muncul. Salah satu contohnya adalah peserta satu ini.
Pertempuran pertama telah berakhir dan hanya orang ini yang berhasil mengalahkan lawannya dengan mudah. Dia berasal dari klan kuno yang terletak sangat jauh dan ia memiliki bakat yang unik. Dia datang ke Kota Langit Suci untuk berkultivasi.
Di putaran pertama, ia langsung diterima di Sekolah Starry sebagai murid resmi. Sedangkan peserta lainnya, dua orang masuk ke dalam daftar tunggu dan enam orang tersingkir. Metode ini memang sangat kejam.
Putaran kedua akan segera dimulai dan sembilan murid Sekolah Starry yang sama masih berdiri di atas panggung pertempuran. Kultivator yang kalah di putaran sebelumnya terlihat sangat marah dan langsung mengalahkan lawannya dengan serangan yang kuat. Peserta yang dikalahkan olehnya tidak bisa berbuat apa-apa.
Di putaran kedua, hanya ada satu orang yang masuk ke dalam daftar tunggu dan peserta lainnya harus tersingkir. Mereka semua dapat dengan mudah dikalahkan oleh lawan mereka dari Sekolah Starry.
Pada titik ini, semua orang menyadari bahwa para peserta yang langsung dikalahkan oleh murid-murid Sekolah Starry pasti akan tersingkir. Mereka yang menang akan diterima secara langsung, sementara mereka yang dapat bertahan selama pertempuran berlangsung akan masuk ke dalam daftar tunggu.
Dalam ujian pertempuran, Ye Futian juga menyaksikan penampilan Jiang Nan. Sebagai seorang murid Sekolah Starry yang bertugas menilai para peserta, dia ternyata cukup kuat. Di tengah-tengah pertempuran, dia bahkan sempat memberi Ye Futian senyuman mengejek. Jelas, Jiang Nan membenci Ye Futian.
Waktu berlalu dengan lambat. Setelah semua peserta di Arcana Plane tingkat atas selesai bertempur, kini adalah giliran untuk kultivator Arcana Plane tingkat menengah. Ye Futian juga menyaksikan penampilan Wang Yurou. Saat ini, dia sudah memasuki Arcana Plane tingkat keempat. Namun, sayangnya, ia benar-benar dikalahkan oleh murid Sekolah Starry. Kemampuan bertarungnya masih jauh lebih lemah jika dibandingkan dengan murid Sekolah Starry, sehingga dia juga tersingkir.
Wang Yuqing tampak kecewa, tapi dia sudah memprediksi hal ini. Dia tidak terlalu berharap dan ia hanya ingin adiknya mencoba mengikuti ujian.
Di masa depan, Wang Yurou masih bisa menetap di Kota Langit Suci untuk berkultivasi yang akan memperluas wawasannya. Dia akan lebih baik berkultivasi disini daripada di Kota Yunyue, selama dia tidak menempuh jalan yang salah seperti Ye Futian.