Situasi yang Canggung
Situasi yang Canggung
Ujian pertempuran tidak akan berhenti meskipun hari sudah malam. Alih-alih, pertempuran itu akan terus berlanjut sampai selesai. Berbagai macam sihir muncul diantara kegelapan malam. Pertempuran di atas panggung masih bisa dilihat dengan jelas ketika para kultivator memasuki panggung tersebut satu per satu.
Di luar Sekolah Starry, hanya ada beberapa orang yang pergi meninggalkan tempat tersebut. Sementara itu yang lainnya masih menonton penilaian untuk menyaksikan berapa banyak kultivator luar biasa yang diterima oleh Sekolah Starry kali ini.
"Ling'er, semua ini salahmu..." Ye Futian mengeluh dengan putus asa.
Long Ling'er mengedipkan matanya. Sambil tersenyum, dia berkata, "Memangnya kenapa? Pertempuran ini sangat menarik." Saat ini, giliran pertempuran antara para kultivator Arcana tingkat bawah.
"Aku lupa bertanya sebelum aku datang kemari. Ujian pertempuran ini teryata berlangsung sangat lama." Ye Futian tidak bisa berkata-kata seolah-olah dia telah membuat kesalahan. Long Ling'er baru saja memasuki Dharma Plane dan akan menjadi salah satu peserta yang akan dinilai paling akhir. Betapa menyedihkan hal ini...
"Menurutku ini sangat menyenangkan." Long Ling'er tersenyum sambil memiringkan kepalanya. Meskipun dia juga merasa bahwa penilaian ini sangat membosankan, tentu saja dia tidak akan mengakuinya di hadapan Ye Futian.
Ye Futian memutar matanya. Pertempuran terus berlanjut dari siang hingga malam hari, lalu kembali ke siang hari lagi. Orang-orang yang hadir disini semuanya adalah kultivator dan bisa bertahan untuk tidak tidur selama satu hari. Bahkan, setiap kali mereka berkultivasi, kultivasi itu akan memakan waktu setidaknya beberapa hari.
Antusias orang-orang juga mulai memudar seiring berjalannya waktu. Akhirnya, pada malam hari di hari kedua, giliran para kultivator Dharma Plane tingkat bawah untuk bertarung. Hanya ada beberapa orang di tingkat Plane tersebut yang datang untuk mengikuti penilaian. Ketika tiba giliran Long Ling'er, Sekolah Starry sebenarnya tidak memiliki murid dengan tingkat Plane yang sama dengan Long Ling'er.
Biasanya, orang-orang yang bisa bergabung dengan Sekolah Starry setidaknya berada di tingkat Dharma Plane. Namun, bahkan para kultivator Dharma tingkat pertama yang telah bergabung dengan Sekolah Starry pada tahun sebelumnya kini sudah berhasil membuat terobosan. Karena itu, Sekolah Starry tidak memiliki murid yang berada di tingkat Plane ini. Akibatnya, semua orang yang berada di tingkat Plane ini terpaksa langsung dimasukkan ke dalam daftar tunggu.
Jadi semuanya dimulai dari awal lagi. Orang-orang yang berada di dalam daftar tunggu akan bertarung satu sama lain untuk menentukan siapa yang akan diterima sebagai murid. Tentu saja, jika dua orang yang bertarung memiliki kemampuan yang luar biasa, keduanya bisa diterima sebagai murid. Jika penampilan keduanya terlalu buruk, mereka juga bisa tersingkir bersama-sama.
Ye Futian merasa seperti dia harus meninju seseorang.
Long Ling'er berbalik dan menatap ke arah Ye Futian, sambil tersenyum dengan sedikit gemetar. Ye Futian tidak bisa berbuat apa-apa. Karena itu, dia harus menunggu satu hari lagi.
Meskipun demikian, pada hari ini, ada banyak orang berbakat yang muncul.
Akhirnya, giliran Long Ling'er telah tiba. Ujian penerimaan Sekolah Starry akan segera berakhir.
"Para peserta dari Dharma Plane tingkat pertama dapat naik ke atas panggung bersama-sama," seorang Tetua mengumumkan. Tidak lama kemudian, Long Ling'er menoleh dan menyeringai, setelah itu dia melompat ke atas panggung pertempuran. Diantara kerumunan peserta, terdapat pula seorang remaja luar biasa yang mengenakan pakaian berwarna emas yang menarik banyak perhatian orang-orang.
Dalam sekejap, semua orang tampak waspada ketika mereka menatap ke arah dua sosok yang berada di atas panggung pertempuran. Mereka adalah gadis naga dari Klan Naga Gunung Barat dan pemuda Roc dari Klan Jin. Mereka sudah menarik banyak perhatian bahkan sebelum penilaian ini dimulai karena mereka adalah para jenius muda dari dua klan terkemuka. Hari ini, mereka akan menampilkan bakat mereka di depan semua orang untuk pertama kalinya.
Hanya ada delapan orang di tingkat Plane ini yang datang untuk mengikuti penilaian. Selain itu, mereka semua masih sangat muda karena kultivator lebih tua yang masih berada di tingkat Plane ini telah tersingkir di babak pertama.
Long Ling'er dan Jin Fei dari Klan Jin masih terlihat menonjol diantara anggota kelompok tersebut: mereka masih sangat muda. Meskipun Jin Fei masih sangat muda, tatapan matanya dipenuhi dengan kesombongan yang tidak sesuai dengan usianya. Sambil melirik ke arah lawan-lawannya seolah-olah dia sudah dewasa, dia berkata, "Kalian bisa menyerangku secara bersamaan."
Pada tribun dari murid-murid Sekolah Starry, Jin Yunxiao tampak tersenyum. Dia ingin melihat bagaimana sang gadis naga dari Klan Naga akan dipermalukan di depan semua orang.
"Sombong," ujar Long Ling'er, sambil menatap ke arah Jin Fei.
"Dengan kekuatanku yang luar biasa, tentu saja, aku berhak untuk bersikap sombong. Kau adalah gadis yang bernama Long Ling'er, bukan? Aku sarankan kau pulang dan berlatih lagi. Sekolah Starry tidak cocok untuk puteri manja sepertimu," ujar Jin Fei dengan nada serius. Long Ling'er menatap ke arah Jin Fei dengan penuh amarah.
"Kau..." Long Ling'er mengarahkan jarinya pada Jin Fei. Namun, Jin Fei tiba-tiba naik ke udara dan mengeluarkan Realisasi Dharma miliknya. Seekor Roc yang mempesona muncul di atas langit, memancarkan cahaya yang menyilaukan ke berbagai arah. Dengan diselimuti oleh cahaya berwarna emas, Jin Fei terlihat sangat kuat, seolah-olah dia sendiri adalah seekor Roc.
"Aku tidak akan membuang-buang waktu lagi. Karena kalian tidak ingin menyerang, aku akan mengalahkan kalian semua satu per satu." Tepat setelah Jin Fei selesai berbicara, sinar yang menyilaukan muncul dari punggungnya. Kemudian, banyak bayangan Roc terbang ke arah beberapa orang yang berada di atas panggung pertempuran. Beberapa peserta mengeluarkan Roh Kehidupan dan Realisasi Dharma mereka. Namun, dibawah serangan bayangan-bayangan Roc tersebut, mereka mengalami kesulitan menangkis serangan itu.
Saat itu, Jin Fei melesat dengan kecepatan yang luar biasa, seolah-olah dia adalah seekor Roc. Dia mengibaskan sayapnya dan salah satu peserta terhempas ke luar panggung.
Tidak berhenti sampai disitu saja, dia berputar-putar beberapa kali dengan kecepatan yang luar biasa. Diikuti oleh suara benturan yang terus menerus terdengar, peserta lainnya yang berada pada tingkat Plane yang sama dengannya benar-benar tidak mampu melawannya dan mereka jatuh satu per satu. Mereka semua memandang ke arah jenius yang jauh lebih muda dari mereka itu dengan tatapan mata yang terlihat putus asa. Sangat disayangkan mereka berada di kelompok yang sama dengan Jin Fei; mereka jelas akan tersingkir.
Setelah itu Jin Fei menatap ke arah Long Ling'er. Sambil tersenyum, dia berkata, "Saudari Long, jika kau memilih untuk menyerah, aku tidak akan melukaimu."
Long Ling'er merasa sangat marah. Roh Guqin miliknya muncul dan dia memetik senar-senar guqin. Namun, pada saat dia mulai bermain, Jin Fei juga melesat seperti sambaran petir berwarna emas. Sebuah pedang yang tajam muncul di tangannya dan dia langsung menyerang ke arah Roh Guqin milik Long Ling'er.
Ekspresi Long Ling'er sedikit berubah dan dia menarik kembali Roh Guqin miliknya. Kemudian, terdengar suara raungan dari seekor naga dan tiba-tiba muncul roh seekor naga es yang mengerikan.
Long Ling'er memiliki roh kehidupan ganda. Karena kecepatan yang dimiliki oleh Jin Fei, dia tidak mempunyai kesempatan untuk memainkan musik agar bisa beresonansi dengan energi spiritual milik naganya.
Long Ling'er mengangkat tangannya yang berukuran kecil dan melompat ke udara, mengerahkan tinjunya ke arah lawannya yang berada di udara. Tinju Jin Fei bertabrakan dengan tinju milik Long Ling'er dan Jin Fei benar-benar terhempas ke belakang Selain itu, lengannya juga diselimuti oleh lapisan es.
Jelas, meskipun Long Ling'er memiliki tubuh yang kecil, kekuatannya tidak bisa diremehkan.
"Saudari Long, ternyata kau cukup kuat. Aku akan berhenti bermain-main sekarang," ujar Jin Fei, sambil tersenyum. Saat ini tubuhnya berubah menjadi sambaran petir berwarna emas yang melingkari tubuh Long Ling'er. Lalu, dia tiba-tiba menyerangnya.
Keduanya terus menerus bertabrakan satu sama lain. Meskipun mereka berdua baru berusia empat belas tahun, pertempuran mereka berlangsung sangat sengit, seolah-olah serangan mereka akan menghancurkan bumi. Banyak orang terlhat takjub ketika melihat pemandangan ini. Di masa depan, keduanya tentu akan menjadi tokoh-tokoh penting di kota ini. Namun, dalam pertempuran ini, Long Ling'er mungkin akan kalah. Keuntungan terbesar yang dimiliki oleh seorang Dragon Master adalah bertarung bersama dengan naganya.
Ye Futian juga merasa bahwa situasi saat ini terlihat tidak begitu baik bagi Long Ling'er. Seperti yang diduga, setelah beberapa saat, Long Ling'er menerima serangan dari Jin Fei. Dia terhempas ke belakang dan darah mengalir keluar dari sudut mulutnya.
"Saudari Long, aku hanya menggunakan setengah dari kekuatanku. Kenapa kau seperti ingin menyerah?" Jin Fei melayang di udara tepat di atas Long Ling'er. Long Ling'er menatapnya dengan penuh amarah.
Banyak orang juga melihat ke arah Jin Fei yang jelas-jelas sedang menggoda Long Ling'er dengan sengaja. Namun, karena kebencian antara kedua klan tersebut, mereka tidak merasa aneh tentang hal itu.
"Kau bisa berhenti sekarang. Kalian berdua sudah tampil dengan baik," ujar seorang Tetua dari Sekolah Starry.
"Mereka berdua memang hebat. Dalam pertempuran ini, Jin Fei telah menantang semua orang dan dengan mudah mengalahkan mereka sehingga dia jelas bisa bergabung dengan Sekolah Starry untuk berkultivasi. Meskipun Long Ling'er tidak tampil terlalu buruk, dia belum membuktikan dirinya sendiri," ujar orang lain. Tepat setelah itu, banyak orang terdiam di tempatnya dan memandang ke arah Tetua yang baru saja berbicara dengan tatapan mata yang terlihat bingung.
Sebenarnya, meskipun Long Ling'er telah kalah, tidak ada yang terlalu memperdulikannya. Dengan kekuatan yang dimilikinya, Long Ling'er tidak diragukan lagi bisa bergabung dengan Sekolah Starry. Namun, saat ini seseorang telah menggunakan kesempatan ini sebagai alasan untuk menyerang Long Ling'er.
Apakah dia belum membuktikan kemampuannya? Hal ini cukup masuk akal. Pada awal pertempuran, Jin Fei sudah menyingkirkan semua orang. Long Ling'er, karena masih muda, jelas tidak akan mengira bahwa tindakan Jin Fei ini ditujukan untuknya.
"Apa maksudmu? Dia masih berusia empat belas tahun, berada di tingkat Dharma Plane, dan juga seorang Dragon Master. Apakah semua itu tidak cukup baginya untuk bergabung dengan Sekolah Starry?" seorang kultivator dari Klan Naga bertanya pada Tetua tersebut.
"Bakatnya memang cukup luar biasa, tapi dia sepertinya masih kurang latihan. Di atas panggung pertempuran, dia belum mengalahkan siapa-pun dan malah dikalahkan oleh seseorang dengan tingkat Plane yang sama dengannya. Dengan pencapaian seperti itu, bukankah kita harus membahas hal ini bersama-sama?" tambah orang itu, seolah-olah dia sedang berusaha mencegah Long Ling'er bergabung dengan Sekolah Starry. Meskipun tindakannya seperti tidak ada artinya, Klan Jin yang memiliki beberapa konflik dengan Klan Naga akan melakukan apa-pun untuk mempermalukan Klan Naga di depan semua orang.
Bahkan jika mereka pada akhirnya tidak bisa menghalangi Long Ling'er bergabung dengan Sekolah Starry, mereka masih bisa mempermalukan Klan Naga.
Karena itu, untuk pertama kalinya di ujian penerimaan Sekolah Starry, terdapat sebuah perdebatan tentang kelayakan seorang peserta untuk bergabung dengan Sekolah Starry. Jelas, ini adalah perdebatan antara orang-orang dari Klan Naga dan orang-orang dari Klan Jin.
Ketika melihat pemandangan tersebut, ekspresi Long Ling'er berubah; dia tidak menyangka hal ini akan terjadi. Bahkan jika pada akhirnya dia bisa bergabung dengan Sekolah Starry, situasi menjadi sangat canggung dan memalukan baginya. Orang lain akan berkomentar bahwa Long Ling'er hampir tidak berhasil bergabung dengan Sekolah Starry, dan dia berhasil melakukannya karena status yang dimiliki oleh Klan Naga.
"Aku tidak ingin bergabung lagi," ujar Long Ling'er. Dia melirik ke arah kerumunan orang di sekelilingnya, setelah itu dia berbalik dan pergi. Dia belum pernah mengalami situasi yang memalukan seperti ini sebelumnya.
"Lihat. Dia memang sangat manja," seseorang menyindirnya.
"Kalau begitu, dia memang tidak pantas bergabung dengan Sekolah Starry. Dia bahkan tidak bisa menerima komentar orang lain," tambah yang lainnya. Semakin banyak orang yang mulai bertanya padanya, menyebabkan orang-orang yang menyaksikan benar-benar tercengang. Jelas, tidak ada seorang-pun yang mengira bahwa situasi seperti itu akan terjadi.
Ye Futian mengerutkan keningnya dan ekspresinya berubah menjadi kesal. Dia tidak terlalu mempermasalahkan kekalahan Long Ling'er dari Jin Fei karena hal seperti itu biasa terjadi dalam pertarungan. Meskipun Jin Fei bersikap sombong, pada akhirnya dia keluar sebagai pemenang. Namun, Ye Futian benar-benar tidak senang dengan sikap yang ditunjukkan oleh Sekolah Starry. Begitu banyak orang yang tega menindas seorang gadis.
Bahkan jika kedua klan ini menghadapi sebuah konflik, Klan Jin tidak perlu melampiaskan kemarahan mereka pada Long Ling'er, seorang gadis berusia 14 tahun. Apalagi Sekolah Starry juga tidak melakukan apa-pun untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Long Ling'er berjalan menuruni panggung pertempuran dan menatap ke arah Ye Futian, tatapan matanya dipenuhi dengan kesedihan dan kedua matanya sedikit berkaca-kaca. Dia telah mengundang Ye Futian kemari untuk menyaksikan pertarungannya, bukan untuk melihatnya dipermalukan seperti ini.
"Kakak Futian." Long Ling'er menundukkan kepalanya dan suaranya terdengar sangat pelan, menunjukkan betapa tertekannya dirinya saat ini.
"Gadis bodoh. Ini hanya masalah kecil. Lupakan saja," ujar Ye Futian dengan lembut.
"Ya. Ayo kita pergi." Saat ini Long Ling'er hanya ingin meninggalkan tempat ini. Orang tuanya telah memintanya bergabung dengan Sekolah Starry untuk berkultivasi. Meskipun dia tidak menginginkannya, dia sudah berusaha keras. Dia tidak pernah menyangka bahwa situasi seperti ini akan terjadi. Orang tuanya bahkan tidak datang kemari. Apa yang akan mereka pikirkan tentang dirinya setelah mengetahui peristiwa ini?
Sambil berbalik, kedua matanya sudah dipenuhi dengan air mata, tetapi dia tidak ingin menangis dengan keras. Dia harus kuat.
"Ling'er, sebelum kita pergi, kita harus menyelesaikan beberapa hal disini," ujar Ye Futian dengan lembut. Kemudian, dia mengambil satu langkah ke depan dan berkata, "Kalian semua adalah para senior. Apakah kalian tidak merasa malu dengan diri kalian sendiri ketika menindas seorang gadis seperti ini?"