Sarang Naga
Sarang Naga
"Bunuh semuanya. Selain Rumput Naga, apa-pun yang kau ambil akan menjadi milikmu," ujar seseorang dari Sekolah Starry. Gunung ini merupakan tempat berkumpulnya monster-monster iblis dan ada pula banyak raja monster iblis yang menjaganya. Tentu saja, gunung ini juga memiliki seekor naga mengerikan yang hampir mendekati Sage Plane. Pasti ada beberapa barang berharga di dalam sarangnya.
Tepat ketika dia mulai berbicara, terdapat beberapa Noble yang berusaha membunuh raja monster iblis di tingkat Noble Plane. Spiritual Qi menjadi tak terkendali dan sihir-sihir langsung memenuhi langit.
Para kultivator kuat dari Tiga Sekolah Terbesar mulai menyerang dari tempat yang berbeda-beda.
"Aku sudah memperingatkan kalian tentang bahaya ini sebelumnya. Karena kalian bersikeras ingin datang kemari, kalian harus menanggung konsekuensinya sendiri. Aku sedang sibuk dan tidak bisa menjaga kalian semua," Wang Yuqing memberitahu kelompok Ye Futian. "Tentu saja, kalian bisa segera pergi dari sini sebelum terlambat." Setelah itu, dia berjalan ke depan, pergi bersama bersama para kultivator dari Sekolah Starry untuk membunuh monster-monster iblis yang berada di lereng tersebut.
Di samping Ye Futian, Elang Angin Hitam mengepakkan sayapnya, ingin mencoba bertarung melawan monster-monster iblis itu. Ye Futian menatapnya. "Tenanglah. Ini belum saatnya untuk memamerkan kekuatanmu."
Ketika mendengar omelan dari Ye Futian, Elang Angin Hitam menundukkan kepalanya. Elang itu terlihat sedih.
"Yu Sheng, Wuchen, Loulan, ikutlah denganku untuk berburu beberapa monster iblis Arcana Plane tingkat atas. Jangan bunuh mereka, aku ingin yang hidup," gumam Ye Futian. Teman-temannya mengangguk. Mereka mulai berjalan di udara menuju lereng tersebut. Mereka mengeluarkan aura mereka masing-masing. Tingkat kultivasi yang dimiliki oleh Loulan Xue adalah yang paling tinggi. Dia berada di Arcana Plane tingkat menengah.
Ketika kelompok Ye Futian baru saja memasuki Dharma Plane dan memasuki Peninggalan Loulan, Loulan Xue sudah berada di puncak Dharma Plane. Dia mampu bertarung dengan Li Daoyun dan mendapatkan Kitab Sage dari sang Permaisuri. Tingkat kultivasinya jelas tidak akan lebih rendah dari sebelumnya.
Sekarang, Kitab Sage itu sudah menjadi bagian dari Realisasi Dharma-nya.
Di depan mereka, Wang Yuqing sedang bertarung dengan para monster di gunung tersebut. Dia membunuh seekor monster iblis dan menatap ke arah kelompok Ye Futian. Mereka memang tidak lemah, tetapi tingkat Plane mereka terlalu rendah. Situasi ini masih sangat berbahaya bagi mereka. Dia mengira bahwa kelompok Ye Futian akan menyerah.
*Boom*. Sebuah panah es melesat ke arah kelompok Ye Futian. Yu Sheng melangkah ke depan dan mengerahkan tinjunya. Panah es itu langsung hancur berkeping-keping. Kemudian seekor serigala es menerkam ke arah mereka. Hawa dingin yang dipancarkan monster itu menyebabkan udara menjadi beku. Iblis serigala ini berada di Arcana Plane tingkat menengah. Ketika melihat bahwa kelompok Ye Futian lebih lemah dari kultivator lainnya, ia berani mendekati mereka.
"Habisi semua monster yang berada di bawah Arcana Plane tingkat atas," ujar Ye Futian. Yu Sheng mengerahkan tinjunya ke depan dan langsung mematahkan cakar dari serigala es itu dengan kekuatan yang luar biasa. Lalu dia menghancurkan kepala serigala es tersebut.
Kelompok itu bergerak ke depan dan terus menerus membunuh monster yang menghalangi jalan mereka. Ketika mereka mulai melangkahkan kaki ke wilayah gunung tersebut, mereka mendengar banyak suara ledakan. Seekor kera batu yang mengerikan bergegas menuju ke arah mereka. Kera itu berukuran besar dan memiliki kekuatan yang mengerikan. Dengan menggunakan kekuatannya yang ganas, kera itu menyerang kelompok Ye Futian dengan memancarkan sebuah tekanan yang mengerikan.
Monster-monster iblis mahir menggunakan Spiritual Qi dan tahu cara berkultivasi. Mereka memiliki kemampuan bertarung dan mengetahui beberapa jenis sihir. Semakin cerdas seekor monster iblis, semakin kuat kemampuan bertarung mereka. Ketika mereka mencapai tingkat sebagai raja monster iblis, mereka bisa mengkultivasi sihir-sihir yang digunakan oleh manusia.
Tubuh Yu Sheng memancarkan cahaya berwarna emas. Aura iblis mengelilingi tubuhnya. Tripod Iblis muncul di tangannya. Tripod itu telah membesar dan dia menghantamkannya ke arah kera batu tersebut.
*Boom* Diikuti dengan suara keras, lengan dari kera batu itu diayunkan, memaksa Yu Sheng dan Tripod Iblis-nya terhempas ke belakang. Tetap saja, Yu Sheng masih berada di Arcana Plane tingkat bawah. Perbedaan tingkat Plane mereka terlalu besar. Dia tentu saja mengalami kesulitan melawan kera batu tersebut.
Loulan Xue mencengkeram tongkat es miliknya dan berjalan ke depan. Badai salju yang tak berbatas terbang menuju kera batu tersebut. Butiran-butiran salju itu segera menyelimuti tubuhnya, membuat kera itu menjadi seperti sebuah patung raksasa. Pada saat yang sama, sulur-sulur emas milik Ye Futian muncul dan merambat ke depan, menjerat tubuh kera batu tersebut.
Kera batu itu sangat ganas. Dia mengangkat satu tangannya dan berusaha meraih mereka. Kedua matanya yang mengerikan dipenuhi dengan keganasan.
"Butakan salah satu matanya," ujar Ye Futian dengan nada serius. Monster iblis ini terlalu ganas.
Loulan Xue mengeluarkan Realisasi Dharma miliknya. Sebuah gunung bersalju muncul di belakangnya seolah-olah muncul sebuah gambaran misterius. Dia mengarahkan tongkat es miliknya ke depan. Dalam sekejap, aura es yang tak berbatas melayang turun dari atas langit, menutupi area ini dengan butiran-butiran salju berwarna putih. Ye Futian dapat merasakan pergerakannya menjadi lambat. Untungnya, sihir ini ditujukan pada kera batu tersebut, sehingga sihir ini tidak begitu mempengaruhinya.
Tubuh kera batu itu berubah warna menjadi warna putih. Pergerakan lengannya semakin melambat.
Kemudian Ye Wuchen melesat. Dia menghunus sebilah pedang. Pedang itu memancarkan cahaya yang terpantul di kedua mata dari kera batu tersebut. Kera batu itu mencengkeram pedang yang diarahkan pada matanya. Kera batu itu mengira bahwa dia berhasil meraih pedang tersebut, tetapi kemudian ia merasakan sebuah firasat buruk. Diikuti dengan suara yang pelan, darah mengalir keluar dari matanya dan penglihatannya menjadi kabur.
Tiba-tiba terdengar suara raungan yang mengejutkan. Kera batu itu menutupi bagian matanya, tangannya kini berwarna merah.
Aura es masih melayang turun di sekitar tubuh kera tersebut sementara sulur-sulur emas melingkari lehernya. Kera batu itu meraung dan menggerakkan kedua tangannya. Tapi kera itu melihat seorang pemuda dengan membawa sebilah pedang tajam yang berada tidak jauh darinya. Cahaya dari pedang itu menekan tubuhnya. Di atas kepalanya, terdapat seseorang dengan membawa Tripod Iblis yang bisa dijatuhkan kapan saja.
"Menyerah atau mati," ujar Ye Futian dengan nada serius. Setelah itu, kedua mata Ye Futian berubah menjadi sangat aneh. Kedua matanya terlihat seperti sebuah jurang tak berbatas. Mata Ye Futian seolah-olah berubah menjadi sebuah badai tak berbatas yang akan menarik orang-orang ke dalamnya. Kera batu itu dapat merasakan aura spiritualnya tertarik ke dalam badai tersebut. Sebuah halusinasi muncul di benaknya. Sosok Ye Futian seolah berubah menjadi sangat besar di depan kera batu tersebut.
Tubuh kekar dari kera batu itu gemetar. Kera itu ingin melawan, tetapi ia dapat merasakan sebuah aura memasuki pikirannya. Aura itu memberitahunya bahwa jika ia melawan, maka dia akan mati.
Kera batu itu menundukkan kepalanya. Kera itu tahu bahwa dia pasti akan mati jika berusaha melawan balik. Sebuah tanda spiritual ditanamkan dalam pikirannya. Kera itu tahu bahwa hidupnya tidak lagi menjadi milik dirinya sendiri.
"Berbaringlah," perintah Ye Futian. Kera batu itu segera mematuhi perintah Ye Futian.
Loulan Xue memiliki ekspresi aneh di wajahnya. Ye Futian juga seorang beastmaster? Dia belum pernah menunjukkan bakat seperti itu sebelumnya.
Bahkan Ye Wuchen tidak mengetahui hal ini. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Ye Futian melatih seekor monster iblis.
Elang Angin Hitam terbang dengan ganas di depan mereka, menghantam monster-monster iblis lainnya. Sayapnya yang terbentang lebar menutupi langit, seolah-olah dengan sengaja menghalangi pemandangan tersebut. Mereka saat ini berada di bagian belakang. Semua orang sedang pergi menuju bagian tengah gunung. Tidak ada seorang-pun yang akan memperhatikan mereka.
"Ayo kita pergi." Ye Futian tetap berada di belakang dan mencari monster-monster iblis Arcana Plane tingkat atas.
Ye Wuchen dan Loulan Xue perlahan-lahan mulai memahami rencana yang dimiliki oleh Ye Futian. Tampaknya Ye Futian juga menginginkan Rumput Naga. Kalau tidak, dia tidak akan mengendalikan monster-monster iblis disini. Kelompok Ye Futian kalah dalam jumlah dan tingkat Plane mereka juga terlalu rendah. Jika mereka benar-benar ingin mendapatkan Rumput Naga, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk memenangkan pertempuran. Jelas, Ye Futian sedang merencanakan sesuatu.
Ye Futian jelas sudah memikirkan sebuah rencana. Dia memiliki pendapat yang sama dengan Gu Dongliu. Dia tidak peduli dengan Tiga Sekolah Terbesar. Karena tanaman ini tumbuh secara alami dan sangat berharga, mengapa dia tidak berjuang untuk mendapatkannya jika dia memiliki kesempatan?
Perebutan Rumput Naga ini mungkin tidak ada hubungannya dengan mereka, tetapi tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Karena itu, mereka lebih baik mempersiapkan diri. Bahkan jika mereka tidak bisa memanfaatkan keuntungan dari monster-monster iblis ini, monster-monster ini masih bisa berfungsi sebagai perlindungan. Shang Hai benar-benar ingin membunuh Ye Futian dan dia dibantu dengan Sekolah Blazing Sun.
Para kultivator kuat dari Tiga Sekolah Terbesar terus melaju ke bagian tengah gunung. Kelompok Ye Futian sengaja tertinggal di bagian belakang. Banyak monster iblis menyerang mereka dan semua monster yang berada di bawah Arcana Plane langsung tewas terbunuh.
Tingkat Plane mereka memang tidak tinggi, tetapi mereka mampu bekerja sama dengan baik. Bahkan monster-monster di Arcana Plane tingkat atas dapat diatasi dengan cepat. Secara bertahap, monster-monster iblis berhasil dikendalikan oleh Ye Futian. Beberapa monster tampak berbaring sementara yang lainnya tetap berada di posisinya masing-masing, tetapi mereka tidak mengejar pasukan dari Tiga Sekolah Terbesar.
*Boom* Sebuah ledakan yang besar datang dari arah gunung. Kelompok Ye Futian melihat ke atas. Mereka menyaksikan seorang Noble telah meledakkan gunung tersebut. Sebuah lubang muncul di sisi gunung tersebut.
Beberapa Noble menerjang dan bergegas memasuki lubang tersebut. Terdengar banyak suara raungan yang mengerikan dari sana. Beberapa Noble terhempas keluar dari lubang itu. Beberapa orang bahkan berlumuran darah dan memiliki bekas cakaran yang mengerikan di tubuh mereka. Mereka terluka parah.
"Hati-hati!" seseorang berteriak. Berbagai macam raja monster iblis yang mengerikan keluar dari bagian dalam gunung tersebut. Mereka menatap ke arah kerumunan orang di depan mereka dan menjaga tempat tersebut.
"Semuanya, masuk! Celah ini kosong!" seseorang berteriak. Semua orang mengangguk dan tubuh mereka bersinar terang. Mereka langsung memasuki gunung tersbeut. Sosok yang tak terhitung jumlahnya telah masuk ke bagian dalam gunung.
*Boom, boom, boom* Bongkahan batu itu perlahan-lahan terbuka ketika orang-orang dari Tiga Sekolah Terbesar memasuki gunung.
Kelompok Ye Futian berada di belakang mereka. Setelah Sekolah Starry membuka jalur menuju bagian dalam gunung dan masuk ke dalamnya, mereka juga segera menyusul yang lainnya.
Bagian dalam gunung itu memang kosong. Area itu sangat luas dan dipenuhi dengan Spiritual Qi. Cahaya dari tempat tersebut menerangi seluruh bagian gunung.
Ye Futian melihat ke bawah dan menemukan tumpukan batu-batu spiritual. Terdapat pula batu-batu permata dan peralatan ritual tertumpuk di berbagai tempat seperti bukit-bukit kecil.
"Ini..." Ye Futian merasa cukup terkejut. Tempat ini adalah sarang dari sang naga dan terlihat sangat megah. Naga itu memiliki harta karun yang luar biasa.
"Terdapat rumor yang mengatakan bahwa naga itu memiliki sifat yang serakah dan sangat menyukai harta karun. Tampaknya rumor itu benar adanya," ujar seseorang dengan nada serius. Mereka mendongak ke atas. Disana terdapat sebuah batu giok yang mempesona dimana di sekitarnya terdapat sebuah tanaman. Tanaman itu merambat ke atas dengan bentuk menyerupai seekor naga dan memancarkan cahaya seperti pelangi. Spiritual Qi di sekitarnya terlihat sangat pekat.
"Rumput Naga." Semua orang melihat ke arah yang sama. Disana terdapat beberapa monster iblis mengerikan yang menjaganya!