Legenda Futian

Hadiah dari Ye Futian



Hadiah dari Ye Futian

1Tubuh Long Huan terbanting ke atas tanah, gemetar tanpa henti. Dia tidak terluka. Ye Futian tidak bisa melukainya terlalu berlebihan di depan banyak anggota Klan Naga. Tetapi jika Long Huan bisa memilih, dia berharap hari ini tidak akan pernah terjadi.     

Dia benar-benar telah mempermalukan dirinya sendiri hari ini.     

Dia telah mengejek musik Ye Futian sebagai tipuan sederhana dan ingin memberi Ye Futian beberapa saran terkait sihir musik. Tapi pada akhirnya ia dihancurkan oleh sihir musik. Ye Futian bermain musik sesuka hatinya tetapi mampu mengalahkannya.     

Dia ingin menantang Ye Futian dalam seni bela diri, tetapi hal itu merupakan pilihan yang lebih buruk. Dia bahkan tidak bisa menahan satu serangan dari Ye Futian.     

Apakah kau pantas mempelajari seni bela diri? Kata-kata itu seolah menampar wajahnya dengan keras. Dia adalah seorang Dragon Master dari Klan Naga, tapi dia telah mempermalukan dirinya sendiri di hadapan seorang pendamping musikal. Dia telah dipermalukan di depan anggota Klan Naga.     

Semua orang yang berada di jamuan sedang menatap keduanya. Jantung mereka berdegup kencang. Pendamping musikal? Tipuan sederhana? Siapa sekarang yang masih meragukan apakah Ye Futian benar-benar telah membantu Long Ling'er bermain guqin?     

Bahkan Long Ling'er sendiri tidak bisa mempercayai hal ini. Dia hanya mendengarkan Ye Futian memainkan beberapa lagu dan dia mengajarinya musik yang dimainkan oleh Dragon Master. Dia tidak menyangka bahwa Ye Futian akan sangat kuat.     

"Kakak Futian," Long Ling'er memanggilnya dengan suara pelan. Dia merasa bersalah. Ye Futian memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, tapi dia malah menjadikannya sebagai pendamping musikal dan membuatnya dipermalukan di hadapan Klan Naga. Dia merasa bersalah karena semua ini diakibatkan oleh sifatnya yang keras kepala.     

Saat ini, Ye Futian berbalik ke arah Nyonya Long dan membungkuk hormat. "Nyonya, hari ini saya hanya datang kemari untuk mengembalikan lencana Paviliun Celestial dan berusaha tetap tinggal disini karena hari ini adalah hari ulang tahun Ling'er. Saya tidak ingin dipermalukan, jadi saya harus membuktikan kemampuan saya di hadapan semua orang. Saya minta maaf jika saya telah menyebabkan keributan."     

"Tidak, aku tidak cukup tegas memperlakukan junior-juniorku. Ini bukan salahmu." Nyonya Long memandang ke arah pemuda berwajah tampan di depannya itu. Dia tidak bisa menemukan kesalahan dalam kata-kata Ye Futian. Long Huan telah meminta sendiri pertarungan ini dan peristiwa hari ini akan memberinya pelajaran.     

"Terima kasih atas pengertian anda," ujar Ye Futian, sambil membungkuk hormat. "Saya tidak akan mengganggu anda lagi. Selamat tinggal."     

"Ling, er," lanjutnya. "Aku pergi dulu. Aku akan pindah dari Paviliun Celestial dan kita akan bertemu lagi jika takdir mengizinkannya. Hal ini tidak ada hubungannya denganmu. Jangan bersedih." Ye Futian tersenyum padanya.     

Ketika mendengar bahwa Ye Futian akan pindah dan memikirkan kembali bagaimana orang-orang menyuruhnya untuk pergi, Long Ling'er merasa bahwa Ye Futian telah diperlakukan dengan buruk. Kedua matanya berkaca-kaca dan ia mengumumkan hal ini pada kerumunan orang di depannya, "Karena kalian juga terpaksa hadir di acara ini, sebaiknya kita akhiri saja perayaan ulang tahun ini. Kalian semua tidak perlu berpura-pura lagi. Silahkan pergi meninggalkan tempat ini."     

Setelah itu, dia berjalan keluar dan berlari ke arah Ye Futian. Sambil meraih lengannya, dia bertanya, "Kakak Futian, kau tidak akan menemaniku lagi?"     

Ye Futian menatap ke arah kedua mata Long Ling'er yang berkaca-kaca dan ia langsung merasa pusing. Dia tahu bahwa gadis ini pandai bersandiwara, tetapi dia benar-benar tidak tahan dengan tatapan mata memelas seperti ini...     

Klan Naga juga merasa terkejut. Hubungan sang puteri dan Ye Futian lebih dekat dari yang mereka duga.     

Ye Futian memandang ke arah Nyonya Long. Dia hanya tersenyum dan mengangguk, jadi Ye Futian juga tersenyum masam. Dia baru saja mengalahkan seseorang dari Klan Naga. Apakah tindakan seperti ini diperbolehkan?     

"Aku akan menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu." Ye Futian menepuk-nepuk kepala Long Ling'er.     

"Yay." Kedua mata Long Ling'er langsung berbinar. Dia menatap ke arah Ye Futian dan terkekeh. Gadis ini sangat konyol dan polos. Dia membawa Ye Futian pergi, mengabaikan para anggota dari Klan Naga.     

Nyonya Long memandang ke arah semua orang dan bertanya dengan suara pelan, "Apakah kalian puas sekarang?"     

Semua orang langsung menundukkan kepalanya. Dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Nyonya Long, dia jelas mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan. Mereka ingin membuat keributan tentang hal ini, tapi sayangnya, Long Huan telah dikalahkan secara menyedihkan. Pemandangan itu benar-benar memalukan.     

"Jika sikap kalian masih seperti ini, kita tidak perlu membuang-buang waktu untuk berkunjung kemari lagi. Kembalilah sekarang. Bertingkahlah seolah-olah tidak terjadi apa-apa di Istana Barat. Kalian tidak boleh menyinggung peristiwa ini atau membuat masalah dengan pemuda itu," ujar Nyonya Long.     

Long Huan sudah berdiri. Nyonya Long berkata bahwa mereka tidak boleh menyinggung masalah ini, tetapi banyak orang di Klan Naga telah mengetahuinya. Dia masih merasa malu.     

Semua orang berdiri dari tempat duduknya, membungkuk hormat, dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Kerumunan orang dengan cepat menghilang dari pandangan. Nyonya Long melirik ke arah Long Ling'er dan menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum masam. "Oh, gadis itu. Long Mu, habiskan lebih banyak waktu dengan Yunxi. Kalian pasti lebih nyaman berbicara satu sama lain."     

"Baik." Long Mu mengangguk.     

"Aku akan pergi menemui Kakek Feng." Nyonya Long pergi dengan senyuman di wajahnya, dengan sengaja memberi Long Mu kesempatan untuk berbicara dengan Gu Yunxi.     

Keduanya jelas bisa melihat maksud dari tindakan Nyonya Long. Gu Yunxi tersenyum dan bertanya, "Apa pendapatmu tentang pemuda itu?"     

Jelas, dia bertanya tentang Ye Futian.     

"Kau lebih mahir dalam musik. Konsepsi artistik dari lagunya cukup bagus. Aku yakin dia cukup berbakat. Adapun kemampuan seni bela diri yang dimilikinya, sulit untuk menilainya dari penampilan sesingkat itu. Long Huan memiliki kemampuan seni bela diri yang baik, tapi dia bukan yang terbaik di Klan Naga. Tetapi jika dia mampu mengalahkan Long Huan, dia pasti cukup hebat dalam aspek tersebut," ujar Long Mu.     

"Ya." Gu Yunxi mengangguk. Dia memikirkan kembali kehebatan Ye Futian saat dia bermain guqin. Dia memainkan tiga lagu. Apakah dia benar-benar membuat sendiri lagu-lagu yang luar biasa itu?     

…      

Long Ling'er menyeret Ye Futian kembali ke kamarnya, tetapi Ye Futian malah bertanya, "Ling'er, siapa wanita yang duduk di samping ibumu?"     

Long Ling'er terdiam lalu menatap ke arah Ye Futian. "Kau menyadari bahwa Kakak Yunxi cantik, bukan? Apakah kau menyukainya sekarang?"     

"Darimana kau mendapatkan pemikiran seperti itu?" Ye Futian memukul kepala Long Ling'er. "Bukankah dia mengatakan bahwa dia akan memberimu sebuah lagu? Itu adalah lagu yang aku jual, jadi aku merasa penasaran."     

"Oh, kalau begitu itu hanya sebuah kebetulan. Tapi sayang sekali bahwa ada seorang wanita cantik seperti itu di hadapanmu, tapi kau malah memikirkan orang lain." Ekspresi galak di wajah Long Ling'er terlihat cukup menggemaskan. Ye Futian tidak bisa berkata-kata.     

"Ya, dia memang cantik, tapi kau akan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menjadi seperti itu," ujar Ye Futian, sambil tersenyum.     

"Aku tahu kau tidak memiliki pemikiran yang buruk. Kakak Yunxi adalah putri dari Klan Gu dan seorang wanita cantik yang sangat terkenal. Saat ini dia berkultivasi di Sekolah Starry dan mahir memainkan guqin. Ketika pamanku masih hidup, kedua klan menginginkan dirinya dan kakakku untuk menikah. Tapi kami tidak pernah membicarakannya lagi."     

"Aku mengerti." Ye Futian mengangguk.     

"Apakah kau benar-benar memikirkan sesuatu?" gadis itu bertanya dengan penuh antisipasi.     

"Kenapa kau begitu keras kepala?" Ye Futian tidak bisa berkata-kata.     

"Aku merasa cemburu." Gadis itu terlihat cemberut. "Lagu yang dia berikan padaku lebih baik daripada pemberianmu."     

"Aku..." Ye Futian menatap ke arah Long Ling'er. "Dia membeli lagu itu. Apakah hal itu dapat dianggap sebagai hadiah?"     

Logika yang dimiliki gadis ini...     

"Aku tidak peduli. Kau harus memberiku sesuatu yang lebih baik," ujar gadis itu, sambil memegangi lengan Ye Futian.     

Ye Futian ingin memukul kepalanya. Kepalanya sangat pusing. Dia seharusnya tidak menemani gadis ini lagi.     

"Atau setidaknya beri aku sesuatu yang serupa." Long Ling'er mengayunkan lengan Ye Futian. "Kakak Futian, kau tidak boleh meninggalkan adikmu untuk menemui seorang wanita cantik. Kakak Futian, apa kau tidak bisa menjadi kakak untukku? Kau harus terus mengunjungiku setelah pergi dari kota ini."     

Sekarang, Ye Futian menyadari apa yang sedang dilakukan oleh gadis itu. Long Ling'er merasa takut bahwa dia akan pergi selamanya, jadi dia berusaha menahannya disini.     

Ketika melihat Long Ling'er menatapnya dengan kedua matanya yang indah dan polos, Ye Futian menyerah. "Baiklah, aku akan memberimu sebuah lagu, tetapi jangan memberi tahu orang lain selain orang tuamu bahwa lagu itu adalah pemberianku."     

"Baik." Long Ling'er mengangguk.     

Cincin Ye Futian menyala dan sebuah salinan lembaran musik muncul di tangan Ye Futian. Dia menyerahkannya pada Long Ling'er. "Pelajari dengan baik dan pahami sebanyak mungkin. Jangan memaksakan diri."     

"Baiklah." Long Ling'er mencengkeram lembaran musik itu dan terkekeh. Sambil melihat ke arah Ye Futian, dia berkata, "Aku tahu kau memang yang terbaik!"     

"Dasar" Ye Futian bergumam. Dia takluk oleh seorang gadis.     

"Siapa lagi?" Long Ling'er bertanya dengan nada menggoda.     

"Kakak perempuanmu,[1][1]" ujar Ye Futian.     

"Kakak perempuanku pasti sangat cantik," ujar Long Ling'er.     

"Tentu saja. Dia adalah gadis paling cantik di dunia ini. Lagipula dia adalah istriku," ujar Ye Futian dengan bangga.     

Long Ling'er terkekeh. "Kakak Futian, kau sangat sombong."     

"Hal itu disebut dengan kepercayaan diri." Ye Futian menepuk-nepuk kepala Long Ling'er. "Baiklah. Aku sudah memberimu hadiah dan sekarang aku akan kembali. Pergilah dan habiskan waktu dengan ibumu."     

"Kalau begitu, ini..." Ling'er memegang lencana Paviliun Celestial.     

"Aku tidak menginginkannya." Ye Futian tersenyum dan berbalik untuk pergi.     

Long Ling'er memandang ke arah punggung Ye Futian, tidak ingin dia pergi. "Kakak Futian, aku akan menemuimu besok."     

"Kau sangat menyebalkan," Ye Futian bergumam.     

"Aku akan terus mengganggumu sampai mati." Long Ling'er tersenyum lebar.     

Tidak lama setelah Ye Futian pergi, seorang wanita mencegatnya dan membungkuk hormat. "Tuan Ye."     

"Siapa kau?" Ye Futian bertanya.     

"Nona mengatakan bahwa musik anda jauh lebih berharga dari apa yang telah anda terima. Nona memiliki paviliun pribadi di Kota Langit Suci dan ingin memberikannya kepada anda," ujar wanita itu. Dia melihat ke suatu tempat dan Ye Futian mengikuti tatapan matanya. Ye Futian melihat seorang wanita cantik berdiri disana. Dia tersenyum dan mengangguk.     

Apa dia merasa takut bahwa aku tidak punya tempat tinggal? pikir Ye Futian. Kemudian dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Tolong sampaikan rasa terima kasihku pada nona-mu itu. Namun, musik itu memang bernilai lebih dari ini, tetapi mereka yang benar-benar mengerti nilainya akan lebih menghargai musik tersebut."     

Setelah itu, Ye Futian berjalan pergi. Dia tidak menerima hadiah tersebut.     

…     

Setelah Ye Futian pergi, Long Ling'er mengeluarkan lembaran musik yang diterimanya. Dia merasa bahwa lagu itu sangat sulit untuk dimainkan. Dia tidak bisa memainkannya bahkan setelah mencobanya beberapa kali.     

Ketika melihat putrinya terlihat sangat serius, Nyonya Long tidak mengganggunya. Dia hanya menyaksikan dengan tenang. Kakek Feng berdiri di sampingnya.     

"Lagu seperti apa itu?" tanya Nyonya Long. "Lagu itu tampaknya sangat sulit. Putriku sudah berkali-kali mencoba. Apakah dia kurang cermat dalam memahaminya?"     

"Saya tidak tahu. Ling'er cukup baik dalam memahami lembaran musik." Tetua itu menggelengkan kepalanya dan mendengarkan dengan tenang.     

Saat Long Ling'er terus berlatih, akhirnya dia bisa memainkan satu bagian dengan tersendat-sendat. Ekspresi Tetua itu berubah menjadi serius.     

"Ada apa?" tanya Nyonya Long setelah melihat ekspresinya yang berubah menjadi serius.     

"Dengarkan baik-baik." Tetua itu menutup matanya. Long Ling'er terus berusaha memainkannya dengan senyuman di wajahnya. Dia terbawa di dalam lagu ini.     

Tapi kemudian, Tetua itu melesat ke depan dan muncul di hadapan Long Ling'er. Nyonya Long mengikutinya dengan ekspresi terkejut di wajahnya.     

Long Ling'er mendongak dan berkata dengan bingung, "Kakek Feng, Ibu."     

"Ling'er, lagu apa ini?" tanya Tetua itu.     

"Aku tidak tahu." Long Ling'er menggelengkan kepalanya.     

"Apa aku boleh melihatnya?" tanya Tetua itu. Long Ling'er tampak ragu-ragu.     

"Ling'er," Nyonya Long memanggilnya. Ada apa dengan putrinya ini?     

"Kakek Feng, anda harus mengembalikannya," ujar Long Ling'er.     

Tetua itu mengangguk dan mengambil lembaran musik tersebut. Ekspresinya menjadi semakin serius dan tubuhnya bahkan bergetar tak terkendali.     

"Kakek Feng." Nyonya Long tampak sedikit terkejut. "Apakah lagu ini sangat istimewa?"     

"Nyonya." Tetua itu meletakkan lembaran musik itu dan menatapnya. "Jika saya tidak salah menebak, lagu ini seharusnya adalah salah satu dari sepuluh mahakarya musik dari Prefektur Ilahi—Ukiyo!"     

[1] Yang dimaksud 'kakak perempuan' Long Ling'er adalah Hua Jieyu, karena dia memanggil Futian 'kakak', maka Futian menyebut Hua Jieyu sebagai kakak perempuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.