Teknik Sayap Petir Terbang
Teknik Sayap Petir Terbang
Ruang Buku yang Tersembunyi telah berubah menjadi debu, api keemasan terus membakar sekitarnya.
Tidak ada yang bisa melihat Wen Luoan ataupun Zhao Feng. Tidak ada tanda-tanda adanya mayat di mana pun.
Para pesilat jenius di dekatnya hanya bisa merasa simpatik, tidak bergerak. Baik Zhao Feng maupun Wen Luoan adalah kuda hitam yang sangat kuat.
"Keduanya telah tewas .... Sayang sekali ...."
Nan Gongsheng memandang ke arah api keemasan yang telah mengubah segalanya menjadi debu.
Dia harus mengakui bahwa kekuatan garis keturunan dari Sepuluh Ribu Ras Kuno itu memang sangat mengerikan.
Wen Luoan bisa menyerang ke lokasi di mana Zhao Feng berada dan melepaskan serangan bunuh diri bahkan setelah dipukuli dengan kejam oleh Nan Gongsheng dan Mata Surga.
Boom!
Dimensi ruang Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan mulai bergetar, cahaya mulai bersinar di mana-mana.
Meow meow!
Hewan buas di level Raja Alam Dewa Kekosongan dan kucing kecil dengan cepat terbang menjauh. Meng Xi pun juga bergegas.
"Mereka berdua telah tewas?"
Meng Xi sedikit linglung. Dia kelelahan dan sudah menyerah untuk bertarung.
"Kucing kecil, sekarang pemilikmu sudah mati, mengapa kau tidak menjadi hewan peliharaan spiritualku saja?"
Mata Meng Xi menoleh ke arah kucing kecil. Meskipun dia marah pada kucing itu, dia tergerak oleh kemampuannya.
Meow!
Kucing kecil menjilati bibirnya ketika melihat ke arah langit. Semua orang mengikuti arah tatapannya dan melihat ke arah langit juga.
"Itu ... !!?"
Seorang pemuda berambut biru dengan sepasang sayap yang terbuat dari angin dan petir melayang di langit. Dia dikelilingi oleh kilauan energi biru. Wajah pemuda berambut biru itu terlihat pucat dan lemah.
"Zhao ... Zhao Feng!"
Ekspresi Nan Gongsheng dan Meng Xi berubah drastis.
Itu benar, pemuda berambut biru yang melayang di langit itu memang Zhao Feng.
Teknik Sayap Petir Terbang.
Sayap di punggung Zhao Feng mengepak di udara.
Shua!
Dimensi ruang tampak pecah dan dalam sekejap mata sebuah kilatan petir muncul di sebelah Nan Gongsheng.
"Zhao Feng!"
Nan Gongsheng berseru saat melihat pemuda berambut biru di tengah-tengah cahaya tersebut.
Selain Nan Gongsheng, Meng Xi, dan sejumlah kecil pesilat jenius lainnya, tidak ada orang lain yang melihat bagaimana Zhao Feng bergerak.
Sebuah cahaya yang aneh berkilat di mata kucing kecil.
Teknik Sayap Petir Terbang Zhao Feng adalah bentuk Sayap Petir Angin yang berevolusi. Itu adalah teknik rahasia yang mendalam.
Namun, tidak sulit untuk mengatakan bahwa sebagian dari teknik tersebut didasarkan pada teknik dimensi ruang milik Nan Gongsheng dan kucing kecil.
Teknik Sayap Petir Terbang sudah terbentuk sebagian ketika dia berada di Istana Ilahi Putri Duyung. Setelah itu, Zhao Feng telah memahami kekuatan keinginan di level Raja Alam Dewa Kekosongan dan kemudian mengamati teknik Nan Gongsheng.
Setelah itu, ia kemudian akhirnya bisa menyelesaikan Teknik Sayap Petir Terbang.
Zhao Feng sudah merasakan bahwa Wen Luoan akan menggunakan serangan bunuh dirinya. Mata Spiritual Dewa-nya melihat perubahan dalam darah Wen Luoan dan Yuan Sejati-nya.
Karena itu, pada saat-saat kritis tadi Zhao Feng menggunakan Teknik Sayap Petir Terbang dan berhasil melarikan diri.
Namun, Zhao Feng masih tersapu oleh gelombang kejut ledakan serangan dari Wen Luoan.
Bo ~~
Riak air di sekitar tubuh Zhao Feng berdesir saat menyembuhkan luka-lukanya.
"Saudara Nan Gongsheng, ini hadiah atas bantuanmu,"
Zhao Feng mengeluarkan sepuluh batang Rumput Sisik Ungu dan satu tetes air mata putri duyung dan kemudian menyerahkannya kepada Nan Gongsheng.
Mata semua orang yang melihat hal itu pun terbelalak dan Meng Xi tiba-tiba mengerti mengapa Nan Gongsheng ingin membantu Zhao Feng membunuh Wen Luoan.
Sebelum Meng Xi dan Wen Luoan bahkan menyelesaikan rencana mereka, Zhao Feng dan Nan Gongsheng menyerang saat mereka sedang lengah.
"Kau sangat kuat,"
Nan Gongsheng mengambil Rumput Sisik Ungu dan air mata putri duyung sebelum menatap Zhao Feng dalam-dalam. Dia bisa melihat bahwa Teknik Sayap Petir Terbang Zhao Feng sebagian didasarkan pada teknik dimensi ruang miliknya.
Nan Gongsheng pertama kali memperhatikan Zhao Feng di Menara Sepuluh Ribu Harta Karun ketika kekuatan garis keturunan mata dewa kuno Zhao Feng telah mengambil Busur Panah Pengunci Langit. Pada saat itulah, dia mulai benar-benar memperhatikan adik seperguruannya ini.
"Kakak seperguruan Nan Gongsheng terlalu baik hati. Kau adalah pesilat jenius nomor satu dari Tanah Suci," Zhao Feng berkata dengan rendah hati.
Tanpa bantuan Nan Gongsheng, dia tidak akan bisa menjadi lawan tanding Wen Luoan.
Di sisi lain, wajah Meng Xi bercampur dengan ekspresi keengganan dan kewaspadaan.
Alasan Zhao Feng dan Nan Gongsheng tidak menyerang Meng Xi adalah karena gurunya adalah Penguasa Suci di tahapan Alam Cahaya Mistik. Jadi, tidak ada yang ingin menyinggungnya.
Meow meow!
Kucing kecil melemparkan tanduk ungu ke tangan Meng Xi. Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan akan ditutup, jadi tanduk ungu itu tidak berharga lagi sampai pembukaan taman yang berikutnya 500 tahun kemudian.
"Hmph!"
Meng Xi menangkap tanduk ungunya dan menatap Zhao Feng, seolah-olah dia ingin menghafal setiap jengkal wajah bajingan tersebut. Zhao Feng tetap tidak bergerak.
"Wen Luoan," Zhao Feng perlahan berbicara, "Suatu hari nanti, kita akan berganti posisi. Siapa yang tahu siapa yang akan menjadi predator dan siapa yang akan menjadi mangsanya nanti?"
Mendengar ucapannya, hati banyak orang bergetar. Mereka akhirnya menyadari bahwa meskipun api keemasan telah meredup, api tersebut belum juga padam.
Weng ~~
Api keemasan mulai mengembun dan terbentuk menjadi bola api menunjukkan sosok seorang pemuda yang terbakar.
"Apa!!!?"
Para pesilat jenius dari Tanah Suci berseru.
"Kelahiran kembali dari api?"
Meng Xi menatap tubuh Wen Luoan yang mulai terbentuk.
Wajah Wen Luoan terlihat seputih kertas saat dia setengah berlutut di tanah.
Zhao Feng menyadari bahwa level pelatihan Wen Luoan telah menurun dari tahap akhir level Alam Inti Asal Besar ke tahap awalnya. Pelatihannya bahkan hampir jatuh ke level Alam Inti Asal Kecil.
Namun pada saat ini, Zhao Feng tidak bisa menyerang Wen Luoan. Hampir semua kekuatan garis keturunan mata dewa kuno-nya telah habis digunakan.
"Zhao Feng, pertarungan kita baru saja dimulai. Jika bukan karena Nan Gongsheng, kau sudah lama mati di tanganku,"
Wajah pucat Wen Luoan dipenuhi dengan ekspresi keengganan.
Tepat pada saat ini, dimensi ruang Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan diselimuti oleh cahaya berwarna-warni.
Shua! Shua! Shua!
Sosok-sosok pesilat jenius pun mulai memudar dan menghilang dari Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan.
Zhao Feng dan teman-temannya merasakan Kekuatan Luar Biasa dari kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa.
"Sayangnya, kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa telah bergabung dengan Taman yang Terlupakan dan kekuatan itu hanya akan mengikuti aturan yang ditetapkan saat Pesilat Setengah Dewa masih hidup," gumam Jejak Pikiran Kun Yun.
Kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa sangat adil seperti Surga Dao. Ia tidak memiliki kesadaran atau pikiran dan hanya murni mengikuti aturan saja.
Zhao Feng tahu bahwa, jika Jejak Pikiran Kun Yun mampu mendapatkan kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa tersebut, maka kekuatannya setelah dihidupkan kembali akan meningkat sangat banyak.
Shua!
Sosok Zhao Feng mulai menjadi transparan. Namun tepat saat ia akan memudar dari Taman yang Terlupakan itu, kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa yang mengejutkan pun bergerak ke arahnya dan sosok Zhao Feng tampaknya tiba-tiba membeku di udara.
"Bahaya!"
Ekspresi Zhao Feng berubah drastis.
Dia tahu bahwa kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa adalah dewa di dalam Taman yang Terlupakan itu dan menguasai segalanya. Jika kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa ingin membunuh seseorang, bahkan seorang pesilat di level Raja Alam Dewa Kekosongan pun tidak akan bisa melawannya.
Pada saat ini, Jejak Pikiran Kun Yun dan darah Pesilat Setengah Dewa di dalam Labu Spiritual Hijau pun bergetar. Namun untungnya, Kekuatan Luar Biasa itu hanya berhenti di Zhao Feng selama setengah tarikan nafas.
Satu tarikan nafas kemudian:
Shua!
Sosok transparan Zhao Feng pun menghilang dari Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan.
******
Kembali keTanah Suci Beladiri Sejati, di Puncak Sepuluh Ribu Suci,
Shua! Shua! Shua!
Satu per satu pesilat jenius pun bermunculan.
"Aku akhirnya kembali. Harta karun dan hadiah dari Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan itu bagus juga,"
Suara-suara terdengar di kerumunan.
Shua!
Sosok Zhao Feng juga muncul di antara mereka, tetapi tidak ada yang menyadari bahwa Zhao Feng muncul sedikit lebih lambat dari mereka.
Keringat dingin masih tersisa di dahinya. Turunnya kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa tadi membuatnya sedikit ketakutan.
"Adik seperguruan Zhao, kau adalah kuda hitam terbesar kali ini,"
Chen Yilin, Jiang Fan, dan teman-temannya menatapnya dengan penuh rasa terima kasih.
"Adik seperguruan Zhao banyak membantu kali ini,"
"Itu benar, tanpa adik seperguruan Zhao, kita tidak akan bisa masuk dan menaklukkan Kerajaan Putri Duyung,"
Chen Yilin, Jiang Fan, dan teman-temannya sangat berterima kasih kepadanya dan mereka bahkan mengaguminya.
Zhao Feng menarik banyak perhatian dari pihak Aliran Suci Mistik Sejati.
Di bawah bimbingan Zhao Feng, Chen Yilin dan teman-temannya mampu memasuki Kerajaan Putri Duyung dan mendapatkan air mata putri duyung, Anggur Dewa Ilusi dan barang-barang lainnya. Semua itu memungkinkan mereka untuk menciptakan kembali kesuksesan dari beberapa ribu tahun yang lalu. Ini membuat orang lain sangat iri.
"Adik seperguruan Zhao, terima kasih untuk Rumput Sisik Ungu dan air mata putri duyungnya," ujar Nan Gongsheng sambil tersenyum.
Rumput Sisik Ungu dapat dengan sempurna mengurangi perbedaan antara kemampuan kekuatan garis keturunannya dan Meng Xi serta Wen Luoan. Rumput itu juga memungkinkannya untuk memiliki kekuatan garis keturunan Air yang bersifat defensif.
Sedangkan air mata putri duyung bisa membersihkan jiwanya dan sangat berguna baginya karena Nan Gongsheng baru saja membentuk kekuatan keinginan di level Raja Alam Dewa Kekosongan.
Zhao Feng balas menganggukkan kepalanya. Dia menduga bahwa Nan Gongsheng akan segera menjadi Raja Alam Dewa Kekosongan.
Di atas Puncak Suci, Zhao Feng menjadi pusat perhatian dan tidak ada seorang gadis pun yang tidak menginginkannya.
Ekspresi saudara Nan dan Dong Wenjian sedikit jelek. Awalnya, ketika Zhao Feng tidak mau bergabung dengan kelompok mereka, Saudara Nan dan teman-temannya mengejeknya.
Tetapi saat ini orang-orang di kelompoknya tidak bisa menahan rasa penyesalannya.
Dong Wenjian menjadi penuh dengan penyesalan. Dia dan Zhao Feng memiliki guru yang sama, jadi jika pada saat itu dia memilih untuk mengikuti Zhao Feng, dia setidaknya akan mendapat bagian kecil dari hadiah yang diperoleh di Kerajaan Putri Duyung.
Shua! Shua! Shua!
di atas Puncak Suci, para sesepuh dari beberapa Aliran pun bermunculan, termasuk banyak pesilat di level Raja Alam Dewa Kekosongan. Mereka khawatir tentang keselamatan para pesilat juniornya dan ingin tahu tentang hadiah dan harta karun yang mereka dapatkan.
Zhao Feng, Nan Gongsheng, Chen Yilin, dan yang lainnya bukan hanya pemenang terbesar dari Aliran Suci Mistik Sejati, mereka adalah pemenang terbesar di seluruh Tanah Suci Beladiri Sejati.
Para Raja dan Kaisar Alam Dewa Kekosongan pun terkejut dengan penampilan Zhao Feng.
Dilihat dari hadiah yang didapatkannya, Zhao Feng setara dengan Nan Gongsheng, bahkan mungkin sedikit lebih banyak. Tentu saja, tidak ada yang tahu bahwa Zhao Feng telah mendapatkan darah Pesilat Setengah Dewa.
Satu jam kemudian, Zhao Feng mengikuti kelompok Aliran Suci Mistik Sejati dan kembali ke area Puncak Spiritual utama mereka.
"Tuan…"
Saat dia memasuki kamarnya, suara Jejak Pikiran Kun Yun pun terdengar. Suara itu terdengar penuh dengan kegembiraan.
"Ada apa?"
Zhao Feng memasukkan indera Ilahi-nya ke dalam Labu Spiritual Hijau yang berada di dalam cincin logam kunonya. Zhao Feng pun melompat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Ada sumber kekuatan energi batin lain dalam Labu Spiritual Hijau selain dari Jejak Pikiran Kun Yun dan darah Pesilat Setengah Dewa.
"Kekuatan keinginan Pesilat Setengah Dewa!"