Devil's Fruit (21+)

Menyerap Energi Iblis



Menyerap Energi Iblis

0Fruit 1204: Menyerap Energi Iblis     

Voindra tidak menyangka sama sekali akan muncul Kiran di antara dia dan Ivy. Padahal sedikit lagi dia bisa mencapai Ivy. Sedikit lagi dia bisa melampiaskan segala kebencian dia kepada si rival cinta.     

Membayangkan sejak dulu cintanya ke Gavin selalu terhalang oleh Ivy, membuat dada Voindra membara oleh rasa cemburu dan dengki.      

Maka dari itu, mendapatkan kesempatan emas seperti ini sungguh dinanti-nantikan Voindra. Ia sudah tak sabar ingin menusukkan ribuan kristal dia ke tubuh Ivy, atau mungkin memerangkap gadis vampir itu pada penjara kristalnya kemudian dia bisa menjadikan Ivy daging cincang?     

Ohh, berbagai bayangan metode cara membunuh Ivy sudah menari-nari di pelupuk mata Voindra.     

Namun, dia mendelik ketika serangan jarum-jarum kristalnya ditangkis Kiran menggunakan pedang pendek yang berselubung kekuatan elemen air.      

Kristal-kristal itu dicegah bergerak dan kemudian diselimuti elemen air sebelum dilemparkan ke arah lain begitu jauhnya.      

"Ran! Kenapa?!" seru Voindra pada Kiran yang terus menghalangi dia. Matanya mendelik pada bungsu dari Panglima Kenzo. Benar-benar tidak menduga akan mendapatkan perlawanan dari Kiran, sesama rekan tim di Blanche.     

Bukankah ini seperti sebuah pengkhianatan yang sedang dilakukan Kiran?     

"Kak Voi, jangan gegabah! Kak Ivy itu termasuk keluarga juga, Kak! Jangan terbawa marah!" jawab Kiran sambil menahan tombak milik Voindra menggunakan pedang pendeknya.      

"Dia jahat pada kita semua, Ran!" Voindra ingin menyadarkan pikiran Kiran. "Apa kau tidak melihat semua kelakuan dia? Apa peperangan ini bukan bukti?"     

Kiran tetap menggelengkan kepala dan berkata, "Kak Voi harus sabar kalau ingin menyadarkan Kak Ivy. Kalian tidak boleh sampai bertarung begini. Cukup tangkap Kak Ivy dan sadarkan dia secara perlahan saja, jangan menggunakan kekerasan." Ia terus membujuk Voindra.     

Gavin menoleh ke arah Ivy dan melihat ada Kiran yang menjaga pujaannya, hatinya merasa sangat lega. Tapi dia tidak boleh lengah dalam memblokir Vargana dan Kuro agar tidak bisa melewati dia.     

Sedangkan di dekat sana, ada Kyuna yang berhasil meloloskan diri dari penjagaan Gavin. Kyuna melesat ke arah Ivy. Gavin bertanya-tanya, apakah adiknya bisa membendung Voindra dan Kyuna sekaligus?     

Ia ingin membantu tapi Kuro dan Vargana begitu kuat, susah ditaklukkan. Tapi, karena Gavin begitu ingin menyelamatkan Ivy, dia mengerahkan segenap kekuatannya, dan mendadak, hal tak terduga terjadi.     

Tiba-tiba, Gavin merasa dirinya terbelah jadi dua dan sama persis. Ia melongo melihat 'kembarannya' di samping dia. Vargana dan Kuro juga sama-sama melongo.     

Namun, Gavin lekas menyadari apa yang terjadi pada dirinya dan dia segera mengkomandokan kembarannya untuk melesat cepat ke Kyuna agar si siluman rubah tidak bisa mencapai Ivy.      

Vargana dan Kuro tersadar dari melongo mereka dan Kuro berteriak, "Gavgav! Kau bisa membelah diri!"     

"Gavin bisa mengkloning diri!" Vargana ikut berseru menyahuti Kuro, tapi mereka harus cepat sadar untuk tetap menerjang blokiran dari Gavin.      

Yang Gavin tidak duga, muncul Pangeran Abvru membantu istrinya. Gavin merutuk dalam hati, dia harus menahan 3 orang sekaligus. Apakah dia mampu?     

Kembaran Gavin melawan Kyuna, sedangkan Kiran masih berjuang menahan serangan Voindra.      

Tatkala Voindra berhasil berkelit dan lolos dari penjagaan Kiran, dia segera bergerak hendak meraih Ivy yang tak jauh berada di sana.      

Tetapi, Kiran sepertinya belum menyerah dan mengejar Voindra. Karena merasa kewalahan menghadapi Voindra yang lebih banyak memiliki pengalaman bertarung, Kiran tak tahu harus bagaimana lagi melawan Voindra.     

Kiran tidak ingin Ivy disakiti. Dia memang mengidolakan Ivy. Sejak kecil, dia memandang Ivy sebagai sosok yang hebat dan teguh serta misterius. Itu terlihat sangat keren bagi Kiran yang tertutup dan pendiam. Kiran yang sejak kecil tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, secara refleks membayangkan betapa kerennya Ivy.     

Karena itu, Kiran pun diam-diam mengidolakan Ivy. Dia bukannya tidak mengetahui kelakuan negatif Ivy, namun dia hanya berpikir bahwa semua orang bisa disadarkan kembali asalkan mendapatkan kesempatan dan kasih sayang dari sekitarnya.     

Dia memiliki keyakinan bahwa Ivy pasti bisa dirangkul lagi menjadi keluarga seperti dahulu. Oleh karena itu, dia sebenarnya ngotot ingin ikut ke kutub selatan ini karena Ivy. Dia ingin menyelamatkan jiwa Ivy.     

Kini, karena Voindra dipenuhi oleh murka dan cemburu pada Ivy, Kiran tak sanggup menggunakan kekuatan lebih besar lagi untuk menangkal serangan Voindra. Tak mungkin dia benar-benar mengerahkan kekuatan besar miliknya untuk melawan rekan tim sendiri.     

"Kak Voi, tolong tahan dulu amarahnya! Jangan terhanyut emosi!" Kiran terpaksa memeluk Voindra agar Voindra tidak berhasil mencapai Ivy yang tinggal beberapa meter lagi darinya. "Sadarlah bahwa kita semua adalah keluarga! Jangan bertarung!"     

"Ran! Kamu kenapa malah sama gilanya seperti kakakmu, sih?! Yang harus sadar itu kalian, hoi!" Voindra jadi susah bergerak karena tubuhnya dipeluk erat oleh Kiran.      

"Kak! Beri kesempatan bagi kak Ivy untuk-"     

BLESSS!     

Kiran tak bisa melengkapi kalimatnya karena terlalu kaget. Matanya melirik ke bawah, ke arah dadanya yang sudah ditembus sebuah tongkat runcing dan menembus hingga dada Voindra.      

Begitu juga Voindra yang langsung terdiam dan tak berkutik, membeku di tempatnya sambil tertegun melihat adanya sebatang tongkat sudah menembus dada kanannya.     

"Ha ha! Ya, serap kekuatan mereka! Serap sebanyak kau mau, bola sialan!" teriak Ivy pada tongkatnya.     

Ternyata, di saat krusial ketika Voindra hampir mencapai Ivy dan lekas dipeluk Kiran untuk menghentikannya, Ivy mendapatkan bisikan dari bola kristal di ujung tongkatnya bahwa dia bisa mengisi energi sihir melalui menyerap energi iblis lain dengan cara ditusukkan ke tubuh iblis tersebut.     

Karena di depannya persis ada dua iblis sekaligus, tentu saja Ivy menyeringai lebar mendapatkan durian runtuh seketika. Bayangkan, dua sekaligus!     

Maka, saat Voindra sedang berdebat dengan Kiran, Ivy pun tanpa ragu menusukkan ujung runcing tongkatnya ke punggung Kiran yang menembus sampai ke dada Voindra.     

Ketika melihat adegan mengerikan itu, Vargana dan yang lainnya menjerit histeris.     

"Voi!" teriak Vargana melihat adiknya tertusuk. Apalagi ketika terlihat Voindra mendadak lemas tak berdaya karena energinya sedang diserap cepat oleh tongkat Ivy.     

"Ran!" Kyuna melengkingkan suaranya melihat dada kiri putri bungsu Shelly sudah ditembus tongkat. Ia memang tidak dekat dengan Kiran, namun dia banyak melewati waktu bersama Shelly di dapur dan akrab karena itu.     

"Ivy bajingan busuk!" Kuro berteriak penuh kebencian. Rasa benci dan murkanya tumbuh berjuta kali lipat untuk Ivy.     

"Ivy, no!!!" Gavin menyeru, tak menyangka sama sekali akan apa yang terjadi di sana.     

"Kiran!" Shiro sudah melesat maju lebih dahulu ke Kiran, dan dia memunculkan pedang petir putih besar ke Ivy, hendak menebas gadis vampir itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.