Mengusili 'Tuan Putri'
Mengusili 'Tuan Putri'
Ketika Jovano hendak berkunjung ke hunian Noir, dia malah bertemu dengan Serafima dan gadis itu mengajak berlomba lari ke rumah Noir dan yang kalah harus menggendong yang menang.
Kini, ketika Jovano sudah selesai menyampaikan informasi penting ke Noir, saat dia hendak melanjutkan berkunjung ke hunian koloni siluman King Kong Tubuh Besi, tiba-tiba punggungnya diterjang tubuh Serafima yang meloncat padanya.
Gadis tomboi itu dengan seenaknya menyuruh Jovano menggendongnya meski mereka harus berdebat sebentar dan Jovano pun mengalah sambil tetap mengusili gadis itu.
Serafima sudah malas menjawab debatan dari Jovano dan membiarkan saja tangan Jovano menangkup pantatnya daripada pemuda itu mengancam akan menjatuhkan dia.
Karena Jovano menolak untuk terbang atau berlari, maka Serafima tidak lagi memaksa dan membaringkan kepalanya di tengkuk Jovano sembari dia memejamkan mata dan mengalungkan kedua tangan di leher pemuda itu. Sedangkan dua kakinya secara santai bergoyang-goyang di udara dan membiarkan dua tangan Jovano memegangi pantatnya.
Mengetahui Serafima menyamankan dirinya di punggung Jovano, pemuda itu hanya tersenyum dan terus berjalan sampai tiba di bukit tempat tinggal koloni siluman king kong.
"Hei, ini sudah sampai, Tuan Putri." Tangan Jovano bergerak meremas Serafima.
Plakk!
Serafima terbangun dan menampar kepala Jovano. "Jangan seenaknya meremas bokongku!"
"Tuan Putri, semua tanganku berada di bokongmu, lalu bagaimana caranya aku membangunkanmu? Biasanya orang membangunkan dengan cara memegang yang sedang tidur atau mengguncang orang itu, ya kan? Bukankah aku sudah benar?" Jovano sedikit menoleh ke belakang meski tidak mencapai wajah Serafima.
Gadis itu mendelik kesal dan meloncat turun dari punggung Jovano setelah yakin mereka memang sudah berada di daerah koloni king kong. Berwajah cemberut, dia berjalan lebih dulu meninggalkan Jovano.
Terkekeh geli, Jovano menyusul Serafima. Sampai akhirnya mereka berdua tiba di depan istana raja king kong.
Sekali lagi, Jovano menyampaikan seperti apa yang dia sampaikan tadi pada Noir. Dan raja king kong juga bersedia untuk disembuhkan Druana. Yang penting, mereka terhindar dari malapetaka kematian.
Maka dari itu, Jovano lega dan pamit pulang. Dengan ini, misi Jovano hari itu selesai.
Ketika Jovano melirik ke Serafima yang berjalan di sebelahnya, ia bertanya ke gadis itu, "Tuan Putri, tidak ingin naik ke punggungku lagi?"
Serafima menoleh ke Jovano dengan raut kesal dan menjawab, "Kenapa? Apa kau sudah kecanduan memegang bokongku, hah?"
"Pfftt! Ya sudah kalau kau tidak mau aku gendong lagi. Kalau begitu, aku akan terbang dulu, yah! Terserah kalau kau ingin berjalan begini. Bye!" Jovano mulai bersiap-siap untuk terbang kembali ke pondok Cosmo.
Plukk!
Serafima sudah berada di punggung Jovano sebelum pemuda itu benar-benar terbang. Mendengar gelak tawa Jovano, gadis itu menampar bahu Jovano sambil bicara, "Kenapa tertawa? Aku hanya ingin menegakkan taruhan kita! Apalagi ... kau sudah memanggilku tuan putri, maka dari itu, kau kuanggap pelayanku."
"Pfftt!" Jovano menahan tawa.
"Karena itu ... hei, pelayanku, cepat kembali ke pondok Cosmo!" Serafima bertitah bagaikan majikan pada pelayannya. Kakinya juga digerak-gerakkan di udara.
"Baik, baik, Tuan Putri ... hamba akan laksanakan titah Tuan Putri." Jovano mengalah dan ia pun mulai terbang sambil menggendong Serafima.
Tersenyum senang karena Jovano langsung patuh tanpa banyak didebat, Serafima pun menyamankan dirinya di punggung Jovano dan pejamkan mata. Setelah dari kemarin bermain-main dengan para liger, dia cukup kelelahan.
Tertidur nyaman di punggung Jovano, Serafima menikmati waktunya. Dia memejamkan mata secara damai selama setengah jam lebih karena Jovano terbang santai. Ini benar-benar seperti dibuai dan menyebabkan dia sangat tenang.
Serafima sepertinya sudah nyaris sampai di fase lelap, ketika ....
BYUURRR!
"Aaaarkhh! Blrrpphhh! Blllrrgghh!" Serafima sontak saja membuka mata dan gelagapan karena tiba-tiba dia sudah berada di dalam kolam. Apalagi air di kolam itu sangat menyengat di kulitnya. Ia segera melonjak ke udara untuk menemukan bahwa Jovano sudah berdiri di bebatuan tepi kolam dan duduk santai di batu tersebut.
Terlebih, pemuda itu tersenyum lebar. Apakah itu senyum mengejek?
"Kau!" Serafima berkacak pinggang, mata melotot sampai nyaris keluar dari kelopaknya, dan tubuhnya dari kepala sampai kaki basah kuyup. "Kenapa aku malah kau jatuhkan ke air?" Uap panas masih keluar dari tubuhnya, tipis-tipis.
"Tuan Putri, hambamu ini ketika menggendong Tuan Putri, mendadak mencium bau-bau tak sedap dari tubuh Tuan Putri." Jovano memulai penjelasannya.
Tapi, Serafima memotong, "Enak saja kau bilang tubuhku bau!"
Namun, Jovano tetap meneruskan ucapannya, "Dan hamba teringat sepertinya Tuan Putri sudah sejak kemarin belum mandi. Karena hamba pelayan baik, hamba ingin Tuan Putri membersihkan badan agar bau badan Tuan Putri tidak lagi menyengat ke mana-mana." Jovano dengan santai menjelaskan sambil dia duduk nyaman di atas batu.
Ternyata, itu adalah Kolam Air Panas Misterius yang memang memiliki suhu panas dan air ajaibnya yang mempunyai khasiat menyembuhkan penat, lelah, dan berbagai kondisi tak nyaman di tubuh.
Ini menunjukkan bahwa sebenarnya Jovano sudah tiba di dekat pondok Cosmo. Serafima tidak sadar bahwa dia sedang dibuat lengah oleh Jovano sehingga berhasil diceburkan ke kolam seperti tadi.
"Kau sengaja, ya kan?" sembur Serafima sambil menuding Jovano menggunakan telunjuknya.
"Apakah Tuan Putri tidak percaya pada niat baikku?" Jovano menampilkan muka sedihnya. "Padahal aku hanya ingin menghindarkan Tuan Putri dari penyakit kurap atau panu, loh! Apalagi air kolam ini sangat bermanfaat bagi tubuh."
Serafima mengernyitkan keningnya, hampir menyemburkan kemarahannya lagi ke Jovano karena akting buruk putra Andrea itu. Tapi, ketika dia mendengar mengenai manfaat air kolam yang dikatakan bermanfaat bagi tubuh, ia penasaran.
Gadis ini pernah mendengar sedikit dari Revka mengenai kolam yang dikatakan memiliki khasiat menenangkan saraf-saraf dan otot di tubuh dan selalu menjadi andalan Tim Blanche usai bertempur atau latih tanding.
Apakah ... ini adalah kolam yang dibicarakan Revka? Serafima bertanya-tanya dalam hati. Revka kurang rinci menjelaskan mengenai kolam tersebut dan mereka juga tidak sempat mendatangi kolam karena Revka keburu keluar dari Cosmo untuk mencari suaminya.
"Apakah ini kolam yang dikatakan menyehatkan tulang dan otot?" Kening Serafima berkerut sambil melirik curiga ke Jovano. Seharusnya dia lebih banyak mengeskplorasi alam Cosmo ini ketimbang malah bermain-main melulu selama beberapa hari ini.
"Tentu betul, Tuan Putri." Dan usai mengatakan itu, Jovano segera menggerakkan tangannya. Tak sampai menit berganti, kini sudah terdengar lagi suara benda tercebur ke dalam air. Isi kolam itu menyembur ke segala arah dan bahkan mengenai Jovano.
BYUURR!
"Arrhhh!"
Diiringi teriakan Serafima yang lagi-lagi tercebur ke dalam kolam. Rupanya Jovano menggunakan kekuatan telekinesis dia untuk menceburkan Serafima meski gadis itu sudah melayang di udara.