The Alchemists: Cinta Abadi

Merindukan Vega



Merindukan Vega

2Karena kondisinya sudah hampir pulih dan skandal dengan Amelia sudah mulai berhasil dikuburnya, Ren memutuskan untuk menghubungi Vega. Ia ingin memberi tahu gadis itu bahwa Alaric memintanya untuk mengadakan konferensi pers dan mengumumkan pernikahannya dengan Fee Lynn Miller.     

Ia juga ingin tahu sudah sampai di mana kemajuan Vega dengan pemulihan ingatannya. Apakah mereka sudah berhasil memulihkan ingatan Vega sepenuhnya? Ia sudah mendengar dari Sophia bagaimana kemampuan Lauriel dalam hal obat-obatan.     

Lauriel pernah memulihkan ingatan Jean yang hilang selama beberapa tahun akibat obat dari Aldebar. Memang tidak seratus persen, karena ada beberapa bagian ingatan Jean yang tidak pernah pulih sepenuhnya, tetapi hal itu sama sekali tidak mengganggunya.     

Sekarang kehidupan Jean sudah menjadi jauh lebih baik karena ia sudah hidup jauh lebih lama sejak masa ia kehilangan ingatannya.     

Kasus Vega sedikit berbeda. Selain memberinya obat yang sama seperti obat dari Aldebar, Ren juga memastikan ingatan Vega tidak akan pernah pulih dengan menggunakan hipnoterapi dan metode cuci otak yang cukup intensif.     

Karena itulah ia tidak terlalu kuatir membiarkan Vega kembali kepada keluarganya dan mereka berusaha memulihkan ingatannya. Ia cukup yakin atas proses yang ia lakukan atas Vega dulu untuk menghilangkan ingatannya.     

Sebenarnya kalau mengingat itu semua, Ren kini selalu dihinggapi rasa bersalah. Tetapi rasa takutnya ditinggalkan Vega jauh lebih besar daripada rasa bersalah itu. Apa pun yang terjadi, Vega jangan sampai mengingat apa yang terjadi, karena...     

Ren menghela napas.     

Ia tidak mau membayangkan kemungkinan itu. Ia berjanji akan menebus kesalahannya dengan melakukan apa pun untuk Vega seumur hidup mereka. Vega kehilangan 16 tahun hidupnya karena Ren, tetapi ia akan memperoleh puluhan bahkan ratusan tahun mereka bersama, Ren akan membahagiakan istrinya.     

[Aku merindukanmu. Bagaimana keadaanmu di Targu Mures?] Ia mengirim pesan kepada Vega.     

Selama beberapa hari terakhir ini ia sengaja meminta Vega untuk tidak menghubunginya dengan alasan ia ingin gadis itu memfokuskan seluruh perhatiannya pada proses penyembuhannya.     

[Aku juga merindukanmu. Apakah kau baik-baik saja?] Balasan dari Vega segera diterimanya.     

Seulas senyum terkembang di bibir Ren saat membaca bahwa Vega juga merindukannya.     

[Aku ingin meneleponmu apakah kondisimu bisa mengangkat telepon?] Ren mengirim SMS lagi.     

Tidak sampai satu menit kemudian teleponnya sudah berbunyi. Rupanya justru Vega yang menelepon Ren.     

"Aku sangat rindu mendengar suaramu," kata Vega di ujung telepon. "Apakah kau baik-baik saja?"     

Ren menggeleng, seolah Vega dapat melihat gelengan kepalanya. "Tidak terlalu baik. Tetapi setidaknya aku masih hidup."     

"Astaga... apa yang terjadi?" tanya Vega cemas. "Kau terluka? Kau sakit? Apakah kau terkena insomnia parah lagi?"     

Entah kenapa dada Ren terasa hangat sangat menyadari bahwa wanita ini begitu menguatirkannya. Vega memang istri yang sangat baik.     

Ia selalu penuh perhatian dan mementingkan Ren, padahal ia sendiri sedang dalam keadaan yang buruk. Ren dapat membayangkan perasaan Vega selama beberapa minggu terakhir pasti sangat campur aduk.     

Vega memang bertemu kembali dengan keluarganya, tetapi sampai pada batas tertentu mereka juga adalah orang asing karena ia tidak dapat mengingat mereka. Ia memiliki rasa kedekatan batin dengan orang tuanya, saudara-saudara dan keluarga besarnya, tetapi ia tidak akan dapat berpartisipasi dalam ingatan kolektif mereka.     

Ia tidak akan tahu siapa berulang tahun kapan, peristiwa apa yang terjadi setiap akhir tahun ketika keluarga besar mereka memutuskan berlibur bersama, ia juga tidak akan ingat peristiwa apa saja yang mereka alami bersama.     

Mereka akan duduk bersama untuk makan malam dan membahas sesuatu di masa lalu, dan Vega akan menjadi satu-satunya orang yang tidak mengerti atau tidak dapat mengingatnya. Hal itu tentu akan membuat siapa pun menjadi sedih.     

Namun demikian, alih-alih mengeluh dan memikirkan dirinya sendiri, Vega justru menguatirkan Ren.     

Kalau Ren bisa mencintai seorang wanita... orang itu adalah Vega, Ren yakin itu.     

"Aku akan menceritakan kepadamu apa yang terjadi begitu aku bisa ke Targu Mures untuk mengunjungimu," kata Ren menenangkan Vega. "Tidak akan lama lagi. Ada sesuatu yang sangat penting yang harus kulakukan besok."     

"Oh.. ada hal penting apa?" tanya Vega keheranan. "Tetapi kau sekarang baik-baik saja? Apakah ada Karl dan John menemanimu? Apakah kau bisa tidur?"     

"Ada John dan Linda di sini. Aku memutuskan untuk pulang ke rumah," kata Ren. "Karl sedang bekerja menyiapkan banyak hal. Aku bisa tidur dengan bantuan obat tidur dari Dokter Henry. Kesehatanku tidak terlalu buruk."     

"Oh..." Suara Vega terdengar cemas dan sedih. "Seandainya aku bisa ke Moravia untuk bersamamu."     

"Tidak apa-apa. Akulah yang akan ke Targu Mures untuk bersamamu. Saat ini kau perlu menghabiskan waktu dengan keluargamu. Kau sudah sangat lama tidak bertemu dengan mereka." Ren tampak berpikir sejenak. "Berikan aku waktu seminggu. Aku akan mendatangimu ke rumah orang tuamu."     

Ia tidak mau berlama-lama. Dalam waktu seminggu ia harus dapat menyingkirkan Karl dan Sophia.     

"Benarkah?" tanya Vega dengan suara sangat antusias.     

Dugaan Ren benar tentang Vega yang kadang merasa seperti orang asing di keluarganya. Ketidakberdayaannya dalam mengingat masa lalunya membuat Vega sering merasa kebingungan dan sepi. Ia sungguh merindukan Ren karena bisa dibilang Ren adalah manusia yang paling dekat dengannya di dunia ini.     

"Aku berjanji. Dalam satu minggu, kita akan segera bertemu," kata Ren. "Setelah itu, kita tidak akan berpisah lagi."     

"Aku tidak sabar," kata Vega penuh hari.     

"Aku juga. Tetapi sebaiknya kau tidak memikirkan itu. Yang penting sekarang adalah bagaimana agar kau bisa pulih."     

"Baik. Aku mengerti."      

Mereka terdiam beberapa saat lamanya. Renlah yang kemudian mengambil inisiatif untuk menutup telepon.     

"Aku harus beristirahat sekarang. Kita bicara lagi besok, ya..." katanya.     

"Tentu saja. Selamat tidur," bisik Vega. "Aku mencintaimu."     

"Aku juga mencintaimu," balas Ren.     

Ia memang sudah mengatakan kepada Vega bahwa ia akan mulai mengucapkan kata cinta kepada gadis itu walaupun ia tidak dapat merasakan romansa seperti lelaki pada umumnya, dan Vega sudah dapat menerimanya.     

Tetapi kini, rasanya Ren semakin terbiasa dengan kata-kata cinta itu untuk istrinya. Sepertinya bagi Ren sekarang mengucapkan kata cinta terasa begitu mudah. Apalagi untuk wanita seperti Vega.     

Setelah ia menutup teleponnya, Ren segera mengambil laptopnya di nakas samping tempat tidur. Ia masuk sebagai Skia dan melalui berbagai lapisan pengamanan untuk menyembunyikan jejaknya. Ia harus melakukan rencananya diam-diam agar mereka tidak curiga.     

***     

Alaric mengernyitkan keningnya ketika menerima pesan misterius di email pribadinya. Ia tidak tahu dari mana orang itu mengetahui emailnya tersebut dan kemudian mengirim pesan langsung kepadanya..     

Bukan.. bukan pesan.     

Melainkan fitnah, pikirnya.     

[Kalau kau ingin tahu siapa dalang yang menculik anak perempuanmu, aku sarankan kau menyelidiki suaminya, Pangeran Renald.]     

Siapa orang ini? pikir Alaric keheranan.     

Mengapa ia menyuruhku menyelidiki Ren?     

Apakah...     

Ah tidak mungkin. Ini pasti hanya kebetulan, Pikir Alaric.     

.     

.     

>>>>>>     

From the author:     

Teman-teman, yuhuuuu!! Ada event dari Webnovel, yang ternyata menggabungkan lokal dan global. Jadi ini khusus untuk pembeli Privi. Author yang berhasil update ceritanya setiap hari tanpa henti selama bulan September dan dapat pembeli privi di atas 500 akan dapat banyak feature dan promosi untuk bukunya.     

Kalian bisa lihat pengumumannya di "Win Win Event".     

Nah, saya mau kasi giveaway untuk teman-teman yang support saya di event ini. Kalau kalian beli privi yang paling rendah aja, yang 1 coin, dan beli satu saja bab di dalam privi, kalian kirim skrinsyot beli privinya ke email saya di: [email protected], atau Whatsapp Mbak Deasy di: 0812-8226-7045 dengan menyebutkan username kalian, nanti kalian memenangkan beberapa giveaway dari saya.     

Kalau kita mencapai target 500 support untuk The Alchemists, saya akan kasi 5 hadiah yang akan diundi untuk teman-teman yang sudah kirim skrinsyot dan usernamenya ke Mbak Deasy ya.      

Kalau kita mencapai target 1000 support, saya akan kasih 10 giveaway.     

Hadiahnya silakan pilih:     

1. Pulsa Rp 100.000     

2. Buku Cetak "The Alchemist"     

3. Buku Cetak "Ludwina & Andrea" + buku cetak "Glass Heart: Kojiro Nana"     

Kalau pilih buku, nanti bukunya saya kirim ke seluruh Indonesia, ongkir ditanggung oleh saya.     

Saya juga minta dukungannya untuk beli privi tier 1 coin aja dan satu bab untuk buku "The Prince Who Cannot Fall In Love & The Missing Heiress", buku "Finding Stardust" (bahasa Inggris) dan "Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang"     

Kalau kalian beli privi minimal tier yang 1 coin untuk keempat novel tersebut, artinya kalian akan mendapatkan empat kesempatan untuk menjadi pemenang giveaway di masing-masing novel. Makanya, kita usahakan menang di event ini ya.     

PS: Privilege untuk Finding Stardus dan Putri Akkadia belum ready ya. Silakan dibeli mulai tanggal 2 September saja :)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.