The Alchemists: Cinta Abadi

Di Kapel Rumah Sakit



Di Kapel Rumah Sakit

2Air mata Marie tumpah membasahi punggung kemeja pemuda itu. Nicolae hanya bisa terdiam di tempatnya  saat kedua tangan mungil Marie memeluk pinggangnya. Untuk pertama kalinya ia merasakan aroma gadis itu yang mengingatkannya pada wangi citrus segar dari tubuh Aleksis.     

Mengapa di saat seperti ini ia masih teringat kepada Aleksis?     

Ia hanya dapat memejamkan mata dan menahan kesedihannya sendiri.     

"Terima kasih...  Terima kasih.. Aku tidak dapat membalas budimu. Maaf, aku sangat merepotkanmu hari ini..." bisik Marie di antara isak tangisnya. "Aku sangat menghargai apa yang kau lakukan kepadaku. Seumur hidupku, aku berutang budi kepadamu..."     

Nicolae  terdiam di tempatnya dan menunggu sampai Marie selesai menangis di punggungnya. Setelah gadis itu mulai tenang dan berhenti menangis, Nicolae merasakan bahwa kemejanya terasa basah kuyup. Ia lalu berbalik dan menghadap Marie. Tanpa berkata apa-apa, ia merengkuh kepala gadis itu ke dadanya dan mengusap kepala Marie untuk menenangkannya.     

Mereka berdua berdiri seperti itu di lorong rumah sakit untuk beberapa waktu. Setelah tangis Marie reda sama sekali, Nicolae lalu kembali berjalan pergi. Ia sama sekali tidak menoleh.     

Ketika ia kembali ke apartemennya, Nicolae banyak melamun. Altair dan Vega yang melihatnya duduk termenung di meja kerjanya hanya bisa bertanya-tanya, apa gerangan yang mengganggu pikiran ayahnya.     

Sayangnya, mereka tidak mendapatkan jawaban dari pemuda itu. Kedua bocah sepuluh tahun itu tidak tahu apa yang mengganggu pikiran Nicolae. Ia juga tidak berniat membagi isi hatinya kepada mereka, karena kedua anak itu masih terlalu kecil untuk direpotkan oleh masalah-masalah orang dewasa.     

Hatinya tertekan karena ia merasa berkewajiban untuk membantu Marie memberikan ketenangan batin bagi ibunya sebelum sang Ibu meninggal. Ia sendiri tidak menduga sandiwara yang seharusnya ringan itu kini berubah menjadi serius hanya karena tadi ia tidak tega melihat kondisi Nyonya Lu, sehingga ia menawarkan diri untuk menjadi suami pura-pura gadis itu dan besok mereka akan menikah sungguhan.     

Bagi seorang Nicolae, pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan penting. Ia tidak dengan mudah jatuh cinta kepada seorang gadis dan kemudian berpikir untuk menikahinya. Apalagi ia adalah seorang Alchemist yang memiliki budaya konservatif, yang percaya bahwa manusia menikah sekali seumur hidup.     

Perasaan itu hanya pernah ada saat ia bersama Aleksis. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membuatnya ingin menjadi seorang suami dan ayah. Nicolae tahu rasa sakit dari hatinya yang patah  akibat berpisah dengan Aleksis kemarin masih cukup segar, dan ia menduga akan perlu waktu hingga 100 tahun, sebelum ia dapat jatuh cinta lagi dan menemukan wanita yang akan membuatnya dapat mengambil komitmen sebesar pernikahan.     

Ia tidak mengira bahwa hatinya terlalu lembut sehingga seorang wanita yang sekarat bisa membuatnya melanggar prinsipnya sendiri dan begitu saja menawarkan menikah pura-pura dengan seorang wanita yang hampir tidak dikenalnya.     

Ini adalah salah satu hal yang membuatnya cukup tertekan hari ini. Selain itu, Nicolae juga sangat memikirkan fakta bahwa setahun sudah berlalu sejak perjanjiannya dengan adiknya, Alaric, di mana ia bisa tinggal bersama kedua anaknya, Altair dan Vega, dua bocah yang selama ini dianggapnya seperti anaknya sendiri.     

Mereka adalah anak lelaki dan anak perempuannya yang memenuhi jiwanya, memenuhi setiap rongga pikirannya, dan merekalah yang menjadi terang dalam hidupnya dan kini  tujuan hidupnya.     

Nicolae merasa sangat sedih karena ia harus merelakan mereka untuk kembali kepada ayah kandung mereka. Masa transisi selama setahun ini seharusnya menjadi kesempatan bagi Nicoale untuk bisa pelan-pelan mengucapkan perpisahan kepada kedua anaknya, tetapi entah kenapa... semakin lama ia bersama kedua anak itu, hatinya justru semakin terikat kepada mereka.     

Ulang tahun Aleksis akan berlangsung 5 hari lagi dan ia sudah berjanji untuk membawa anak-anak ke Grosseto empat hari dari sekarang, agar mereka bisa bertemu dengan Lauriel, ayahnya, di Kastil Medici. Nanti, Lauriel-lah yang akan membawa anak-anaknya itu ke Targu Mures untuk bertemu Aleksis dan Alaric.     

Rasanya waktu setahun ini berlalu demikian cepat seperti terbang.     

***     

Malam itu Nicolae tidak dapat tidur. Pikirannya penuh oleh berbagai masalah yang mengganggu hidupnya. Yang paling berat tentu saja adalah merelakan kembalinya Altair dan Vega kepada orang tuanya. Ia tahu hal ini sungguh tidak adil bagi adiknya, Alaric, yang sangat menyayangi kedua anaknya kalau ia terus-menerus mengambil kedua bocah itu dari Alaric.     

Mengapa... Mengapa ia tidak dapat menemukan seorang wanita bagi dirinya sendiri dan memiliki anak darinya supaya ia tidak perlu berbagi apa yang dimiliki oleh Alaric? Sungguh sangat menyedihkan bahwa kedua lelaki bersaudara ini mencintai wanita yang sama dan kini mereka juga sama-sama menyayangi anak wanita tersebut seperti anak mereka sendiri.     

[Aku sudah mengurus semuanya. Acara pernikahan diadakan di kapel rumah sakit pada pukul 10 pagi. Terima kasih. Aku berutang budi kepadamu.]     

SMS dari Marie masuk saat hampir tengah malam. Hal itu mengingatkan Nicolae bahwa ia harus memaksa dirinya tidur agar esok pagi ia tidak terlihat mengantuk dan lelah di depan Nyonya Lu. Berpura-pura membutuhkan energi yang sangat besar, karena itu ia harus beristirahat.     

Nicolae akhirnya mengambil dua pil tidur dan memaksa dirinya beristirahat.     

***     

Keesokan paginya pukul 9.30 Nicolae sudah tiba di Rumah Sakit Stamford. Kali ini ia mengenakan pakaian kemeja yang rapi dan bahkan jas yang disampirkan di pundaknya. Walaupun baginya ini adalah pernikahan pura-pura, tetapi ia tetap harus menghargai prosesi ini dan juga kehadiran Nyonya Lu, maka ia berdandan seperti layaknya seorang pengantin pria.     

"Kau tiba lebih awal," kata Marie yang muncul dari ruang perawatan ibunya setelah Nicolae mengetuk pintu. Gadis itu menutupkan pintu di belakangnya. "Mama sedang dirias. Ia bersikeras ingin tampil cantik di pernikahan anaknya."     

Untuk sesaat Nicolae tertegun melihat penampilan gadis itu. Kemarin adalah pertama kalinya ia melihat Marie mengenakan gaun musim panas berwarna kuning yang terlihat anggun sekali, tetapi pagi ini ia melihat gadis itu mengenakan gaun berwarna putih yang terbuat dari brokat halus dan ini benar-benar membuatnya terlihat seperti seorang pengantin wanita yang cantik.     

Gadis itu bahkan kini menggunakan riasan tipis yang membuat wajahnya yang rupawan terlihat semakin cantik. Rambutnya digelung dalam sanggul kecil di atas kepalanya dan secara keseluruhan ia terlihat seperti seorang pengantin betulan. Ia juga tampil dengan sepenuh hati, demi pernikahan pura-pura di depan ibunya.     

"Kalau begitu, aku akan menunggu di depan kapel. Tolong beri tahu aku kalau kalian sudah siap." Nicolae menahan diri untuk tidak memuji penampilan Marie.     

Ia mengangguk sedikit lalu berjalan menuju kapel. Setibanya di sana, Nicolae duduk di salah satu bangku dan memejamkan matanya, berusaha untuk menghilangkan bayangan-bayangan buruk dari benaknya.     

Pukul sepuluh kurang lima menit, ia mendapat SMS dari Marie yang  memintanya untuk datang ke ruang perawatan ibunya. Pemuda itu bangkit berdiri dan mengenakan jasnya lalu berjalan ke sana.     

Di depan pintu ruang perawatan Nyonya Lu, ia melihat gadis itu sudah berdiri dengan anggun sambil mendorong kursi roda ibunya didampingi oleh dua orang perawat.     

"Kita mulai sekarang," kata Marie sambil tersenyum manis sekali.     

Nicolae mengangguk. Ia menghampiri mereka lalu mengambil alih kursi roda dari tangan Marie dan berkata dengan lembut, "Biarkan aku saja yang mendorongnya."     

Nyonya Lu menyentuh tangan Nicolae  yang mendorong kursi rodanya dan meremasnya pelan. Wanita itu tampak sangat cantik tetapi sangat sakit. "Selamat pagi, Nicolae..."     

"Selamat pagi, Mama Lu, apa kabar?"     

Nyonya Lu mengangguk lemah, "Kabarku baik. Terima kasih. Kau kelihatan tampan sekali hari ini."     

"Terima kasih. Mama juga sangat cantik."     

"Apakah kau hanya akan memujiku?" tanya Nyonya Lu dengan nada berpura-pura protes. "Kau tidak akan memuji anakku? Kau tahu dia sangat anti mengenakan gaun. Selama ini penampilannya selalu asal-asalan. Kurasa hanya kau yang berhasil membuatnya berubah. Sudah dua hari ini ia tampil cantik sekali, karena datang bersamamu..."     

"Marie selalu cantik mengenakan apa pun," kata Nicolae memuji. "Aku tidak keberatan ia mengenakan tanktop dan jeans sobek-sobeknya. Bagiku dia tetap cantik. Tetapi hari ini memang ia terlihat berbeda dan aku sangat menyukainya."     

Mendengar kata-kata Nicolae, Marie tampak tersipu malu. Ia membuang muka berusaha menyembunyikan rona merah pada pipinya. Untuk sesaat Nicolae tertegun melihat sikap gadis itu yang hari ini menurutnya terlihat sangat menggemaskan, tetapi ia tidak berkata apa-apa lagi.     

Saat ini fokusnya adalah membawa Nyonya Lu ke kapel dan segera melangsungkan pernikahan pura-pura mereka. Nanti ia akan menyerahkan kepada Marie untuk mengurusi pembatalannya setelah ibunya meninggal dunia.     

Pada saat itu Nicolae pasti sudah jauh kembali ke Grosetto, atau malah kembali melanjutkan petualangannya keliling dunia setelah menyerahkan kembali Altair dan Vega kepada saudaranya.     

Nicolae, Marie, dan Nyonya Lu serta dua perawat yang membantunya melangkah dengan perlahan-lahan tetapi pasti menuju ke kapel Rumah Sakit Stamford.     

Ketika mereka tiba, ternyata di dalam sana telah menunggu beberapa dokter dan perawat yang selama ini telah membantu mengurusi Nyonya Lu selama ia dirawat di rumah sakit ini. Mereka semua berdiri menyambut ketika rombongan kecil itu datang.     

Wajah-wajah mereka tampak sangat bahagia.     

"Kami sangat senang mendengarnya. Ini sungguh suatu hari yang sangat baik. Anda terlihat cantik sekali hari ini, Nyonya," puji beberapa dokter dan perawat yang ada di dalam kapel.     

"Terima kasih... Terima kasih, ya..." Nyonya Lu berkali-kali membalas ucapan selamat dari mereka. Dengan ekspresi dipenuhi kebahagiaan dan wajah bahagia, ia memegang tangan Nicolae di kiri dan tangan Marie di kanannya.     

Petugas pencatat pernikahan telah muncul dari balik mimbar kecil dan bersiap dengan bukunya. Ia lalu memberi tanda agar hadirin segera duduk di kursi masing-masing. Ia segera bersiap di tempatnya dan kedua mempelai diminta untuk segera berdiri menghadapnya karena acara pernikahan akan segera dimulai.     

Setelah ia menaruh kursi roda Ibu Marie di barisan para tamu, Nicolae bersimpuh dan memeluk lutut Nyonya Lu. "Mama Lu, terima kasih Anda sudah melahirkan perempuan yang luar biasa untukku. Aku berjanji akan mencintainya dan menjaganya seumur hidupku. Mohon maaf aku tidak bisa memberikan acara pernikahan yang lebih meriah dari ini karena keterbatasan waktu, tetapi aku berjanji kalau Mama sudah sehat, kami akan mengadakan upacara pernikahan yang lebih baik dari ini. Aku akan memberikan apa yang pantas untuk anak Mama..." kata nicolae dengan lembut     

Nyonya Lu mengangguk pelan dan tersenyum. Ia tidak berkata apa-apa.     

"Kalau begitu kita akan segera memulai upacara pernikahan," kata petugas pencatat pernikahan dengan suara tegas.     

Nicolae bangkit dan kemudian berdiri disamping Marie yang sudah menghadap sang petugas. Agar terlihat lebih meyakinkan, Nicolae sengaja menggenggam tangan Marie dan meremasnya pelan. Mereka berdua tampak saling mencintai dan sudah siap untuk menikah.     

.     

.     

Dari Penulis:     

OMG... Nic dan Marie menikah betulan!!     

Whaaaaa.... emang bener-bener deh anaknya Lauriel semua menikah dadakan kayak tahu dadakan.. wkwkwk. Yang pertama ceweknya yang agresif, yang kedua juga.. tapi hanya untuk sandiwara.. Eh, sekarang malah Nicolae yang ikutan bohong untuk menyenangkan hati Nyonya Lu.     

Apakah ini akan menjadi awal dari kisah cinta antara Nic dan Marie Lu? Menurut kalian, mereka cocok nggak sih? Rela ga kita serahkan Nicolae Sorin Medici yang super baik ini kepada Marie Lu?     

>>>>>     

.     

HAK ISTIMEWA/PRIVILEGE     

Untuk yang penasaran dan ingin baca bab-babnya lebih cepat, teman-teman bisa beli Privilege/Hak Istimewa. Tersedia akses Hak Istimewa ke 2 bab duluan atau 5 bab duluan.     

Apa sih manfaat Hak Istimewa itu dan bagaimana cara belinya?     

MANFAAT Hak Istimewa 2 Bab = Saat pembaca reguler membaca di bab 543, kalian bisa membaca 2 bab selanjutnya duluan yaitu sampai bab 545.     

Nanti kalau pembaca reguler membaca bab 544, kalian bisa lanjut sampai bab 546, dan begitu seterusnya.     

MANFAAT Hak Istimewa 5 Bab = Saat pembaca reguler membaca di bab 543, kalian bisa membaca 5 bab selanjutnya duluan, yaitu sampai bab 548.      

Nanti kalau pembaca reguler membaca bab 544, kalian yang punya hak istimewa lima bab bisa lanjut sampai bab 549 dan begitu seterusnya.     

HARGA untuk Hak Istimewa 2 Bab adalah 99 koin (klo dirupiahkan sekitar Rp 24rb) berlaku selama sebulan.     

HARGA untuk Hak Istimewa 5 Bab adalah 199 koin (klo dirupiahkan sekitar Rp 48rb) berlaku selama sebulan.     

CARA BELI HAK ISTIMEWA, harus di aplikasi. Dari bab yang terakhir dibaca ada petunjuk untuk membeli Hak Istimewa 2 Bab atau 5 Bab. Tinggal pilih mau yang mana.     

Kalau membuka bab di dalam Hak Istimewa tidak bisa menggunakan Voucher buku, harus dengan koin, tapi nilai koinnya juga kecil ya.. cuma 3-4 koin karena didiskon 60% oleh Webnovel kan. Kalau beli Hak Istimewa yang 5 Bab juga harga per bab-nya didiskon lagi 20%.     

Dengan membeli Hak Istimewa, pembaca bisa membaca bab-bab di novel Webnovel beberapa hari lebih cepat dari pembaca reguler dan sekaligus mendukung novel atau penulis kesayangannya supaya mendapatkan sedikit tambahan penghasilan, biar lebih semangat untuk menulis.      

Untuk teman-teman yang nggak terlalu penasaran dan bacanya nyantai, nggak perlu sedih atau merasa ketinggalan, tidak harus beli Hak Istimewa kok... saya akan publish 1-2 bab per hari seperti biasa. Kita bisa tetap menikmati bab demi bab setiap harinya :).     

CARA MEMBELI KOIN     

Banyak  yang mengeluh kesulitan membeli koin karena providernya ga support, error, nggak ada Indomaret atau Alfamaret di dekat rumah. Nah ada dua cara yang paling gampang untuk membeli koin di Webnovel. Yang pertama adalah pakai kartu kredit dan ini harganya paling murah karena ga ada potongan seperti oleh provider ponsel, tapi kalau nggak punya kartu kredit bisa pakai cara kedua yaitu menggunakan Gopay.     

GOPAY ini alat pembayaran punya Gojek. Walaupun di daerah kita nggak ada layanan Gojek, kita tetap bisa install Gojek kok, dan menggunakan fasilitas Gopay-nya. Gopay bisa dipakai untuk melakukan banyak pembayaran termasuk listrik, telepon, PDAM, dll. Jadi kita bisa install Gojek, lalu transfer uang ke  Gopay supaya kita punya saldo di Gopay, lalu bisa kita gunakan untuk membayar macam-macam tagihan, termasuk membeli koin di Webnovel. Kita hanya perlu nomor ponsel untuk punya akun Gojek/Gopay. Nanti cara beli koinnya bisa diikuti sendiri.     

Buka PROFILE - Di kanan atas layar ada tulisan TOP UP - Pilih GOPAY - Pilih nominal. Dengan Gopay kita bisa beli koin mulai 15rb. Kalau mau lebih murah sih, bisa beli keanggotaan/membership yang berlaku sebulan dan kita bisa dapat 250 + 150 koin (saya sudah jelaskan sebelumnya).     

Terima kasih banyak atas dukungan teman-teman selama ini...     

Salam sayang,     

Vina     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.