The Alchemists: Cinta Abadi

L dan Rainfall



L dan Rainfall

1"Mereka sedang difoto oleh Nick?"  tanya London cepat.     

Chloe mengangguk. "Iya, seperti biasa. Akan ada artikel tentang mereka minggu depan."     

Dengan dada panas London langsung masuk ke studio pemotretan tanpa menunggu dipersilakan oleh Chloe.     

"Hei..! Kau mau kemana? Tidak boleh sembarangan masuk!!"     

Namun sia-sia saja gadis itu mencegah, London telah menghilang di balik lift.     

Ia masih hapal susunan gedung ini dan ruangan-ruangan di dalamnya. Ia tahu pemotretan pasti diadakan di studio lantai 3. Sambil jalan ke studio, ia mencoba mengingat-ingat seperti apa tampang si vokalis Band Rainfall itu untuk memperhitungkan apakah pria itu pantas menjadi saingannya atau tidak.     

Hmm... ia sangat jarang memperhatikan berita hiburan tapi setidaknya ia tahu Rainfall adalah band paling terkenal di dunia saat ini dan anggotanya terdiri atas 5 orang pemuda tampan berkebangsaan Asia, ada yang dari Jepang, Korea, China, dan dua orang keturunan Asia yang lahir di Amerika.     

Ban d ini sangat cepat menjadi terkenal selain karena kemampuan bermusik mereka sangat bagus, wajah para personilnya juga sangat tampan. Sang vokalis juga terkenal memiliki range vokal yang luar biasa. Sehingga, bisa dibilang mereka memiliki segalanya: penampilan yang rupawan, bakat yang besar, dan kemampuan musik yang mumpuni.     

Agensi mereka juga merupakan agensi terbaik di Asia yang mampu mengorbitkan mereka dengan luar biasa hingga ke seluruh dunia. Tidak mengherankan jika Rainfall kini menjadi idola banyak penggemar, baik laki-laki maupun perempuan. Tiket konser mereka selalu sold out hanya dalam hitungan menit.     

Ugh... London sendiri bukan penggemar musik. Ia hanya menyukai musik dan suara L. Ia sama sekali tidak tertarik dengan yang lainnya. Tetapi kini ia buru-buru mencari video dan keterangan lebih lengkap tentang Band Rainfall sambil menuju ke studio pemotretan.     

"Ugh.. sialan," desisnya sebal. Di berbagai halaman depan internet ia justru menemukan berbagai berita hiburan tentang Kitaro, sang vokalis yang digosipkan tengah dekat dengan L. Foto-foto dari konser Rainfall dari awal tahun ini saat L menjadi pembuka tur mereka bertebaran di mana-mana.     

Dan... oh, ada  video saat keduanya sedang berduet menyanyikan sebuah lagu dengan sangat selaras. Penampilan mereka berdua sangat menakjubkan!     

Kitaro memiliki suara vokal yang sangat indah, Dengan santai ia bisa mengejar nada tinggi L saat berduet menyanyikan lagu bersama. Untuk sesaat London terpaku.     

Sialan. Aku tidak boleh kagum pada penampilan mereka! gerutu London pada dirinya sendiri.     

London tiba di depan studio sepuluh menit kemudian dan tanpa sadar ia memperhatikan penampilannya di depan dinding kaca di samping pintu. Hmm... ia tampak tampan seperti biasa.     

Setelah puas, barulah ia mengetuk dua kali dan masuk ke dalam.     

Di studio ia melihat L sedang dikelilingi lima orang pemuda tampan yang semuanya tersenyum lebar. Pammy tampak berdiri di samping Nick sedang memperhatikan tampilan foto-foto di layar komputer sementara Nick sedang sibuk memberikan instruksi agar para modelnya berpose sesuai keinginannya.     

"Heii, Nick. Apa kabar?" sapa London kepada Nick yang segera menoleh ke arahnya. Tak lupa ia meniupkan ciuman ke arah L yang menatapnya dengan ekspresi geli.     

"Hei, Killian, sudah lama kau tidak kemari. Kau masih hidup? Beberapa kali aku mencarimu untuk minta bantuan mendampingiku untuk projek besar, tapi susah sekali menghubungimu," omel Nick sambil menghampiri London dan menepuk bahunya.     

"Aku sibuk. Ada beberapa hal besar yang terjadi dan aku tidak bisa datang." London hanya bisa memberikan alasan agar Nick tidak curiga kepadanya. "Bagaimana foto-fotonya?"     

"Bagus. Seperti biasa, mereka semua sangat professional. L dan Rainfall adalah model-model favoritku." Nick memuji sambil mengerling ke arah L. Ia lalu berbisik ke telinga London. "Kau masih menyukai artis itu?"     

London mengangguk dan tersenyum bangga. "Tentu saja masih. Kau pikir aku orangnya tidak setia dan gampang berpindah ke lain hati?"     

Nick hanya menggeleng-geleng. "Bukan begitu. Maksudku, sudah berapa lama coba, kau menyukainya? Sudah hampir sembilan bulan. Kalau rasa sukamu kepadanya adalah makhluk hidup, sekarang pasti sudah lahir menjadi bayi. Kurasa sudah saatnya kau mencari gadis lain yang lebih cocok untuk golonganmu. L itu sudah terlalu terkenal sekarang. Lihat saja, minimal 2 orang dari band Rainfall itu juga menyukainya."     

"A.. apa? Siapa?" London tambah merasa kesal. Tadi ia dengar hanya Kitaro yang menyukai L. Sekarang ada lagi anggota band Rainfall yang juga menyukai L??? Mengapa banyak sekali??? Apa dia harus mengurung L di rumah dan melarangnya keluar supaya L tidak bisa disukai laki-laki lain di luar sana?? L memang terlalu cantik. Apa dia juga harus menyuruh L sengaja tampil jelek seperti Aleksis dulu agar laki-laki tidak mau meliriknya?     

Payah!     

"Drummer-nya, yang memakai ikat kepala biru itu. Dari tadi kentara sekali ia selalu salah tingkah di depan L," komentar Nick. "Namanya Lee."     

Lee yang dimaksud Nick memang terlihat keren sekali. Penampilannya asal-asalan dengan kemeja putih dan celana jeans sobek-sobek dan ikat kepala berwarna biru. Rambutnya yang hitam dibiarkan panjang hingga sebatas leher dan wajahnya yang tampan terlihat memiliki campuran beberapa ras yang membuatnya sulit dipastikan kebangsaannya yang sebenarnya. Setidaknya salah satu orang tuanya pasti berkebangsaan Asia dan yang lainnya berkulit putih.     

"Menurutmu siapa yang disukai L di antara mereka semua?" tanya London sambil menahan rasa cemburu di dadanya.     

Nick hanya mengangkat bahu. "Ah, seperti biasa, L terlalu acuh pada sekitarnya. Mungkin malah dia tidak sadar kalau pria-pria itu menyukainya. Tapi aku yakin, kalau Kitaro atau Lee terus berusaha, pelan-pelan pasti L akan luluh juga."     

"Berusaha bagaimana maksudmu?"     

"Yah... mengajaknya makan malam, atau kencan, atau jalan-jalan. Kau lihat saja nanti."     

Kata-kata Nick membuat London menjadi kesal. Ia mendekati L yang sedang ditata rambutnya oleh seorang penata rias sambil bersiap untuk pemotretan terakhir.     

"Hei, Sayang..." sapanya dengan wajah riang sambil menyerahkan bunga yang dibawanya kepada L. Gadis itu mendongak dan tersenyum sambil menerimanya.     

"Terima kasih."     

Belum sempat London bicara lebih lanjut, Kitaro datang menghampiri L dan menepuk bahunya.     

"Jadi besok kami punya waktu beberapa jam sebelum acara penghargaan. Kau mau ikut kami jalan-jalan?" tanyanya. Ia tertegun melihat bunga di tangan L dan kemudian berkomentar. "Wahh.. ide bagus untuk menggunakan bunga di sesi pemotretan selanjutnya. Warna ungu cocok sekali denganmu."     

Ia menunduk dan mencium wangi bunga itu, hingga wajahnya dekat sekali dengan wajah L. Secara spontan London menarik bahu Kitaro menjauh.     

"Eh.. mau apa kau ikut-ikutan mencium bunga ini? Aku membawanya hanya untuk L. Kau tidak boleh ikut mencium baunya!" cetus London dengan sebal.     

Kitaro berdiri menghadap London dan mengerutkan keningnya. "Kau kenapa? Ini bunga dari set kan? Kau siapa? Asisten fotografer?"     

"Sayang, kau tidak akan jalan-jalan dengan band busuk ini besok kan? Aku akan sibuk seharian dan keluargaku berangkat ke Targu Mures. Anak kita membutuhkanmu di rumah..." kata London sambil menatap L dengan pandangan polos. "Kau besok di rumah saja ya?"     

"Eh?" Kitaro tampak terhenyak mendengar kata-kata London. "Apa kau bilang? Anak?"     

London hendak tersenyum sombong dan menjawab 'Iya, L dan aku sudah punya anak' ketika ia melihat sepasang mata L yang diliputi horor menatapnya dengan wajah pucat pasi.     

Astaga! London lupa bahwa L selama ini menyembunyikan kehamilannya.     

Kalau orang-orang tahu, tentu L akan segera menjadi sasaran gosip dan reputasinya sebagai artis berbakat dan gadis baik-baik akan tercemar.     

Ugh... Ia kelepasan bicara. Semua karena London terlalu cemburu kepada anak-anak band Rainfall sialan ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.