Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Di Depan Semua Orang.



Di Depan Semua Orang.

0Di bawah sinar matahari pagi, gelang giok putih berkilau putih. Saat dilihat lebih dekat, Hao Ren bisa merasakan Esensi Alam di dalamnya.     

Ini bukan gelang biasa, tetapi harta dharma! Xie Yujia membelinya di Konvensi Perdagangan di Surga Kelima.     

Xie Yujia melepaskan gelang dari pergelangan tangannya dan melihatnya di bawah cahaya sinar matahari pagi yang bersinar dari jendela.     

Gelang itu berkilau dan jelas tanpa cacat! Gelang itu tembus pandang.     

Gelang itu bisa dijual puluhan juta yuan di pasar lelang.     

Xie Yujia memasukkannya kembali ke pergelangan tangannya dan pandangannya bergerak perlahan ke arah Hao Ren. "Aku bermimpi nenek tua membelikan gelang untukku. Saat aku bangun, aku mendapati gelang ini di pergelangan tanganku."     

Hao Ren melihatnya, kehilangan kata-kata.     

"Jadi, kembali ke pertanyaan sebelumnya." Xie Yujia menatap Hao Ren. "Kemarin malam, apa kau di mimpiku?"     

"Ah … " Hao Ren berpikir sejenak. "Hari ini saat kita kembali ke Kota Lautan Timur, aku akan pergi denganmu mengunjungi nenek tua."     

"Baik." Xie Yujia mengangguk. Dia bingung tetapi tidak bertanya lagi.     

Dia berpikir bahwa jika mimpi semalam itu nyata, maka dia benar-benar memeluk Hao Ren dan menangis dipelukannya ….     

Dengan hati-hati, dia menatap Hao Ren, memerah. Dia mengira itu adalah mimpi yang aneh dan sedih, namun ….     

Hao Ren melihat wajah merah muda Xie Yujia di cahaya pagi dan berpikir sebentar. "Maaf, Yujia."     

"Untuk apa?" Xie Yujia mengangkat kepalanya.     

"Semuanya," kata Hao Ren.     

Mereka terdiam sementara sinar matahari putih merayap ke meja.     

"Aku tidak mau kau pergi," Hao Ren memecahkan kesunyian dan berkata.     

"Kemarin malam dalam mimpi, aku menangis seperti bayi," Xie Yujia berkata setelah ragu beberapa detik.     

"Aku tahu," Hao Ren menjawab.     

Xie Yujia menatapnya, dan Hao Ren menghembuskan napas panjang. Sekali lagi, mereka terdiam.     

"Pagi sekali kalian menikmati sinar matahari pagi!" Mengenakan gaun garis-garis panjang, Ma Lina muncul di pintu masuk kafe, sebuah tas coklat di tangannya.     

Kemunculannya memecah kesunyian di antara Xie Yujia dan Hao Ren. Xie Yujia menyembunyikan kesedihannya dan tersenyum padanya. "Kenapa kau pagi-pagi sekali sudah ada di sini?"     

"Aku menginap di rumah bibiku. Karena aku tidak melakukan apa-apa di pagi hari, aku ke sini untuk bermain bersamamu. Aku tidak menemukanmu di kamar dan menduga kau mungkin makan pagi di kafe."     

Ma Lina mengedipkan matanya pada mereka. "Apa aku mengganggu di sini?"     

Xie Yujia memutar matanya dan bertanya, "Kau sudah sarapan?"     

"Belum, aku menunggu undanganmu!" kata Ma Lina dan duduk di sebelah Xie Yujia.     

"Kau mau makan apa?" tanya Xie Yujia padanya.     

"Dua roti daging, satu mangkuk kembang tahu dan satu piring dumpling kukus!" kata Ma Lina.     

"Nafsu makanmu besar … " Xie Yujia berdiri dan pergi untuk membelikan sarapan untuknya.     

Saat Xie Yujia pergi, Ma Lina melihat Hao Ren dengan penuh arti, dia tersenyum dan menunjukkan jarinya pada Hao Ren. "Kau hebat. Yujia tidak pernah dekat dengan pria, tetapi kau memenangkan hatinya dalam satu hari, benar kan?"     

Saat dia kembali, dia melihat Hao Ren dan Xie Yujia duduk bersama di meja sebelah jendela dan saling memandang dalam diam. Itu seperti daya tarik antara kekasih.     

Melihat hubungan antara Hao Ren dan Xie Yujia menjadi sangat baik, Ma Lina mulai berpikir dia pasangan yang cocok untuk Xie Yujia.     

Lagi pula, para gadis selalu memikirkan tentang hal seperti ini. Xie Yujia pernah mengatakan dia tidak akan jatuh cinta, tetapi sekarang dia telah mendapatkan pacar, itu topik gosip untuk Ma Lina.     

"Aku hanya bertemu Ketua Kelas di kafe," Hao Ren melihatnya dan menerangkan.     

"Jangan pura-pura denganku!" Ma Lina terus tersenyum, menusuk jarinya ke bahu Hao Ren. Dia langsung berdiri saat melihat Xie Yujia berjalan ke arah mereka sambil membawa sarapannya.     

"Nih! Tukang makan!" Xie Yujia meletakkan sarapan itu di depan Ma Lina dan duduk.     

Ma Lina tidak ragu-ragu; dia mengambil sumpit dan mulai makan. Sambil mengunyah, dia bertanya, "Apa rencana hari ini? Kapan kita pergi ke Universitas Sanmu?"     

Xie Yujia mengeluarkan tisu untuk membersihkan tangannya dan hendak menjawab pertanyaan itu saat Ma Lina tiba-tiba menjatuhkan sumpitnya dan meraih pergelangan tangan Xie Yujia. "Wah! Gelangnya sangat cantik! Dari mana kau memperolehnya?"     

"Oh … aku … membelinya di pasar malam kemarin malam," kata Xie Yujia setelah mempertimbangkan sesaat.     

"Benarkah? Aku akan beli juga!" Ma Lina berteriak penuh semangat.     

"Aku membelinya di pasar malam, dan kita harus pulang hari ini," Xie Yujia memberitahunya dengan jengkel.     

"Aku tidak peduli! Hari ini kau dan aku tinggal untuk membeli gelang. Gelang itu sangat cantik!" teriak Ma Lina keras kepala.     

Gadis-gadis memiliki gairah maniak untuk sesuatu yang indah; Ma Lina terutama sangat bersemangat ketika dia melihat gelang yang luar biasa.     

Pasrah, Xie Yujia menggerakkan tangannya dari genggamannya. "Mereka kemungkinan tidak memiliki yang lain."     

"Tidak! Jual-lah milikmu padaku! Berapa harganya? Aku akan membayarnya dobel!" Ma Lina memaksa Xie Yujia dengan permintaannya.     

"Hei! Kita tidak di asrama! Hentikan." Xie Yujia mengingatkannya dengan menyenggol lengannya.     

Saat diingatkan, Ma Lina menyadari Hao Ren memperhatikannya. Mengetahui dia kehilangan penguasaan dirinya, Ma Lina langsung pura-pura batuk dan merendahkan suaranya. "Gelang ini sangat indah. Maukah kau menjualnya padaku. Aku akan membayar tiga kali dari harga aslinya. Bagaimana kalau empat kali? Lima kali?"     

Memperhatikan ekspresi Ma Lina yang penuh hasrat, Hao Ren berpikir, "Gelang itu tidak bisa dibeli dengan uang."     

Melihat Xie Yujia tidak tergerak oleh desakannya, Ma Lina akhirnya menyerah. "Lupakan. Aku mencoba keberuntunganku di Taobao[1]. Aku akan pergi dan mencari tahu apa teman-teman sudah bangun atau belum, jadi aku tidak menjadi pengganggu di sini."     

Dia berdiri dan berjalan keluar dari kafe, meninggalkan Xie Yujia yang terdiam tidak tahu bagaimana menjelaskan situasi ini.     

"Yujia, kenapa kau tidak kembali ke kamarmu dan beristirahat?" Hao Ren menyarankan.     

"Oke." Xie Yujia mengangguk sebelum dia tiba-tiba berkata, "Sekarang masih terlalu pagi. Bagaimana kalau aku mengunjungi kamarmu?"     

"Hah?' Hao Ren terkejut.     

"Apa? Aku tidak bisa ke kamarmu?" Xie Yujia menatap Hao Ren.     

"Bukan … " Hao Ren berpikir tantang Lu Linlin dan Lu Lili di kamarnya. Meski mereka tidak melakukan apa-apa dan hanya menginap di kamarnya, akan sulit menerangkannya pada Xie Yujia saat dia melihat mereka.     

"Kalau begitu kau yang ke kamarku," Xie Yujia menawarkan. "Aku akan memanggil Ma Lina ke kamarku, dan kita bertiga bisa main kartu."     

"Main kartu … jika kita mengajak Lu Linlin dan Lu Lili, kita bisa main Mahjong[2] …" pikir Hao Ren pada dirinya sendiri. Dia berkata setelah memikirkannya. "Aku akan pergi ke kamarmu."     

"Bagus!" Xie Yujia memberinya senyum samar sebelum membawa Hao Ren ke kamarnya.     

Kamar Xie Yujia menghadap utara. Kamar itu sangat rapi dan tempat tidurnya sudah rapi, bukti lain kebiasaan hidupnya bagus.     

Bantalnya masih lembap, dan Hao Ren menebak dia pasti sedang menangis saat dia bangun pagi ini.     

Xie Yujia juga menyadari noda air mata di bantal. Dia berjalan ke sana dan membaliknya. Saat menyalakan TV, dia baru saja hendak pergi dan mencari Ma Lina saat sebuah ketukan terdengar di pintu.     

Xie Yujia membuka pintu dan melihat Ma Lina di pintu masuk. Ma Lina berjalan ke dalam kamar dan melihat Hao Ren. Dia langsung mundur dan melihat Xie Yujia dengan licik. "Oh, waktu yang buruk untuk mengunjungimu!"     

"Ma Lina, ayo main kartu dengan kami! Kami baru saja hendak mencarimu!" Hao Ren memanggilnya.     

"Tidak! Aku tidak mau jadi orang ketiga di sini!" Ma Lina mundur dari kamar dan menutup pintu di belakangnya.     

Xie Yujia tersipu dan melirik Hao Ren dengan malu.     

"Oke, kita bisa menonton TV." Hao Ren mengambil pengatur TV.     

"Oke." Xie Yujia melepaskan jaket penahan anginnya dan menggantungnya di lemari. Di bawahnya dia mengenakan kaus biru muda yang menonjolkan bentuk tubuhnya yang elegan.     

Dia menendang sepatunya dan bersandar ke sandaran kepala, memindahkan pandangannya ke TV.     

Hao Ren sudah duduk di ujung tempat tidur. Dia bergerak sedikit ke satu sisi sehingga dia tidak menghalangi TV.     

Meski mereka hanya menonton TV, fakta bahwa mereka sendirian dalam ruangan tidak hilang dari mereka. Hao Ren berpikir mengenai Lu Linlin dan Lu Lili yang ada di kamarnya, tetapi dia tidak ada waktu untuk mereka.     

"Hao Ren, apa menurutmu aku sulit disukai?" Xie Yujia bersandar di sandaran kepala dengan tangannya dilipat di depannya. Dia bertanya dengan suara pelan.     

"Tidak. Mungkin karena kau Ketua Kelas, semuanya menghormatimu," kata Hao Ren.     

"Aku ingin membuat semua hal di kelas kita sempurna," kata Xie Yujia sambil menggigit bibirnya.     

"Karena dirimu, semua di kelas kita sangat teratur. Lihat kekacauan di kelas lain, dan kau bisa melihat kelas kita adalah unit yang sangat teratur dan bersatu," Hao Ren melihat ke arahnya dan berkata.     

Mengenakan kaos yang pas, rok panjang, dan kaus kaki panjang, dia terlihat seperti gadis cantik dari buku komik. Kakinya bertumpu pada kain putih begitu ramping dan panjang sehingga membuat sebagian besar gadis di sekolah cemburu.     

Tampaknya telah merasakan tatapan Hao Ren di kakinya, Xie Yujia diam-diam bergeser dan melipat betisnya di bawah pahanya.     

Namun, postur ini menekankan kemontokan dan keseksian pahanya.     

"Jika aku tetap berada di Universitas Lautan Timur, aku akan berhenti menjadi Ketua Kelas," kata Xie Yujia dengan tiba-tiba.     

"Hah?" Hao Ren melihatnya dengan terkejut.     

"Orang-orang berpikir aku gila kekuasaan dan beberapa gadis membenciku. Ini masalah sepele, tetapi membuatku merasa tidak nyaman," katanya, merapatkan bibirnya.     

Jelas, dia menganggap Hao Ren sebagai teman karibnya. Kalau tidak, dia tidak akan membicarakan masalah sepele seperti ini.     

Topik berlanjut, dan dia mulai menceritakan banyak insiden kecil di asrama gadis itu. Hao Ren mendengarkan gosip ini dan tiba-tiba merasa seolah-olah dia adalah pacarnya yang mendengarkan keluhannya ketika dia kembali dari sekolah.     

Xie Yujia adalah Ketua Kelas, tetapi dia juga seorang gadis kampus biasa yang tidak suka gadis-gadis lain untuk menjelek-jelekkan dirinya di belakang punggungnya dan peduli pendapat para lelaki tentang dirinya.     

Empat episode drama sejarah berakhir di TV saat jam menunjukkan jam 12 tepat.     

"Ayo kita menemui mereka di aula!" Xie Yujia melihat jam dan berkata.     

Hao Ren menemukan dia telah tinggal hampir empat jam di kamar Xie Yujia mendengarkannya berbicara mengenai hal-hal yang sepele dalam hidupnya. Jika yang lain mengetahui hai ini, mereka akan membunuhnya dengan tatapan kesal mereka.     

Dengan cepat, Xie Yujia mengenakan sepatu bot pendek dan jaket penahan anginnya. Xie Yujia yang rapi dan cantik berdiri di depannya dalam beberapa detik.     

"Ayo pergi! Aku akan menemanimu ke kamarmu untuk mengambil barang-barangmu!" Mengambil tasnya, dia menarik Hao Ren dari kamarnya.     

Yu Rong sedang berjalan keluar dari kamar di seberang koridor. Dia menggosok matanya, mengira matanya sedang mempermainkannya. Berita besar! Hao Ren baru saja keluar dari kamar Xie Yujia!     

Dengan Xie Yujia berjalan tepat di belakangnya, Hao Ren memaksa dirinya untuk membuka pintu ke kamarnya. Dia lega melihat bahwa Lu Linlin dan Lu Lili telah pergi dan mereka bahkan merapikan tempat tidur.     

"Kamarmu wangi," Xie Yujia mengambil kesempatan itu untuk melihat-lihat kamarnya dan berkomentar.     

"Ah … aku menumpahkan sampo kemarin malam." Hao Ren berpikir cepat.     

Matanya yang tajam melihat beberapa rambut panjang di tempat tidur dekat Xie Yujia. Jika dia melihatnya ….     

Guk! Guk! Pada saat yang kritis ini, Putih Kecil merangkak keluar dari bawah tempat tidur.     

"Putih Kecil?!" Xie Yujia memandangi Putih Kecil dengan terkejut dan senang sebelum melirik kepada Hao Ren. "Tidak heran kamu tidak mengundang aku ke kamarmu! Kamu membawa Putih Kecil bersamamu!"     

Putih Kecil menggaruk stoking panjang Xie Yujia dengan cakarnya sebelum melompat ke lengannya. Ia menjulurkan lidahnya dan menjilat leher Xie Yujia!     

Makhluk ini mencari muka pada Xie Yujia!     

"Sudah jelas! Sudah pasti!" Di luar kamar Hao Ren, Yu Rong dan yang lainnya bertumpuk di pintu sambil berbisik gembira.     

Seekor anjing peliharaan dan pasangan yang sempurna. Jelas, mereka akhirnya menjadi pasangan setelah satu hari dan satu malam.     

"Sepertinya Xie Yujia telah setuju untuk menjadi pacar Hao Ren setelah mempertimbangkannya selama satu hari!" Yu Rong yang berada di bagian bawah tumpukan menghela napas lega. Dia berbalik untuk melihat kepada kelima kepala di atasnya dan mengulurkan tangannya. "Bayar! Sudah kubilang Ren bisa memenangkan hati Ketua Kelas!"     

"Ya … Hao Ren memang telah memenangkan hati Presiden Kelas kita yang cantik!" Orang-orang lain berseru seolah-olah mereka menyesal karena tidak menyatakan cinta sendiri sebelum Hao Ren melakukannya     

Namun, taruhan adalah taruhan. Mereka harus membayar Yu Rong uang kekalahan mereka dalam taruhan.     

Xie Yujia jelas menyukai Hao Ren, dan semua orang bisa melihatnya dari cara dia memegang anjing peliharaan itu dan cara dia memandangnya.     

[1] toko belanja online seperti blibli, tokopedia, dsb. yang terletak di Hangzhou, Cina milik Alibaba     

[2] sebuah permainan untuk empat orang yang berasal dari Cina. Ini adalah permainan yang menuntut kecakapan, strategi, kecerdasan, kalkulasi, dan peruntungan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.