Kaisar Dewa

Blowing the Cover



Blowing the Cover

1Setelah tawon darah, Ghost King, dan Corpse King bergabung ke dalam pertempuran, maka Peri Tianchu, Pangeran Mahkota Dizu, dan kultivator lain sama-sama berada di situasi yang berbahaya.     

"Pergi sekarang juga, Yang Mulia Peri. Kami akan menahan Blood Wasp Ashuran King."     

Si Jagal berteriak dan menutupi matanya dengan pedang di tangannya. Otot-ototnya membesar dan memancarkan aura binatang buas, sedangkan rambut-rambut emas mulai bertumbuh di kulitnya     

Si Jagal menyabetkan pedangnya dan berbenturan dengan pedang Blood Wasp Ashuran King.     

Berkas-berkas cahaya beterbangan dari pedang mereka berdua.     

Benturan serangan itu menimbulkan riak-riak energi yang menyebar ke segala penjuru.     

Dalam waktu singkat, kekuatan si Jagal berkembang pesat, bagaikan kultivator di puncak tertinggi, setelah berubah menjadi semi-beast. Namun, dia masih belum sanggup menahan Blood Wasp Ashuran King. Riak-riak energi menerjangnya dan membuatnya terpental ke belakang. Darah menyembur dari mulutnya.     

"Kekuatanmu masih jauh di bawahku. Tunduk sekarang juga, dan aku akan membiarkanmu hidup."     

Blood Wasp Ashuran King menghunuskan pedangnya ke bahu kanan si Jagal, sambil melepaskan pedang Chi sepanjang beberapa kaki. Ketika itu, pedang si Jagal masih sempat menghentikannya, namun dia sedang dilanda tekanan besar.     

Pada saat itu, hanya ada dua pilihan untuknya; menyerah atau mati.     

"Tunduk kentutmu!"     

Si Jagal mengumpat. Lantas, dia mengerahkan segenap kekuatannya, sambil berteriak dan menggertakkan gigi.     

Akan tetapi, dia masih tidak sanggup menggeser pedang Blood Wasp Ashuran King.     

"Karena kau memilih mati, maka aku akan mengabulkannya."     

Blood Wasp Ashuran King pun mulai menebas kepala si Jagal; yang terlihat dingin dan tak kenal ampun.     

"Jagal..."     

Peri Tianchu mengaktifkan Rain Sword. Pedangnya menerjang leher Blood Wasp Ashuran King, namun dia gagal meninggalkan luka apapun. Karena lapisan merah darah muncul di lehernya, dan terlihat mirip seperti sisik.     

Ketika itu, pedang Blood Wasp Ashuran King tiba-tiba berhenti, tepat satu inci di depan tenggorokan si Jagal.     

Waktu seakan berhenti.     

Zhang Ruochen bergerak secepat kilat. Dia muncul di depan Blood Wasp Ashuran King, lalu menyerang pedang lawannya dengan satu tangan dan menghantam dadanya dengan tangan yang lain.     

Blood Wasp Ashuran King terkena serangan tersebut. Walau tidak terluka, namun akibat serangan tersebut, dia sempat mundur 3 langkah dan berada di jarak 200 kaki jauhnya.     

"Sebaiknya kalian pergi lebih dulu. Aku akan menahannya sejenak."     

Zhang Ruochen mengeluarkan rune dan mengenggamnya di tangan kiri, sambil memaku matanya ke arah Blood Wasp Ashuran King.     

Padahal, si Jagal telah beranggapan kalau dia akan mati. Namun ternyata, Zhang Ruochen masih sempat menyelamatkannya di detik-detik terakhir. Seketika itu juga, dia merasa bersyukur.     

Dia mengambil pedang dan menggenggamnya di tangan, lantas berdiri di samping Zhang Ruochen. "Bila kami harus pergi, maka kita akan pergi bersama-sama. Jika kami harus mati, maka kami akan mati bersama-sama."     

Peri Tianchu mengambil Rain Sword-nya dan berdiri di sisi Zhang Ruochen. "Betul."     

Si Bodoh dan Great Elder lainnya muncul dan berdiri di belakang Zhang Ruochen.     

Blood Wasp Ashuran King sedang memaku tatapan matanya kepada Zhang Ruochen. "Pantas saja aku punya firasat yang aneh terhadapmu. Ternyata kau adalah kultivator waktu. Tapi sayangnya, kultivasimu tidak terlalu tinggi. Padahal, kau bisa menjadi musuh yang layak untukku."     

Sebelum selesai mengucapkan hal tersebut, pedangnya sudah lebih dulu berada di depan Zhang Ruochen.     

Meski begitu, Zhang Ruochen tidak ingin tinggal diam. Sebab, dia punya banyak pengalaman bertempur, bahkan kecepatannya tidak lebih lambat dibandingkan lawannya.     

Pada saat Blood Wasp Ashuran King menyerangnya, pria itu melemparkan belasan rune sekaligus.     

Rune-runenya meledak dan melepaskan energi besar, yang bukan hanya menghentikan pedangnya, melainkan juga melingkupi Blood Wasp Ashuran King.     

Setelah efek runenya habis, Blood Wasp Ashuran King menemukan Zhang Ruochen dan teman-temannya sudah menghilang dari sana.     

"Siapa dia? Dari mana dia bisa mendapatkan banyak rune hebat semacam itu? Tapi, sehebat apapun runemu, rune-rune itu masih punya kelemahan. Pada akhirnya, kalian akan mati di bawah pedangku."     

Blood Wasp Ashuran King menerima pesan dari salah satu Wasp King; sekelompok tawon darah sedang mengejar Zhang Ruochen, Peri Tianchu dan yang lainnya. Mereka tidak membiarkannya melarikan diri.     

Setelah itu, Blood Wasp Ashuran King terbang menuju kabut darah.     

Ternyata, tawon darah bisa terbang dengan lebih cepat. Akibatnya, sekencang apapun mereka berlari, tawon-tawon itu selalu tepat berada di belakang mereka.     

Peri Tianchu menggunakan Crimson River Portrait untuk melepaskan matahari merah dan sungai dewa, sambil berusaha menangkal tawon-tawon darah yang semakin mendekat.     

"Setelah keluar dari kabut darah, maka kita bisa kabur dengan menggunakan Rune Space Transfer," kata Zhang Ruochen.     

Struktur ruang di dalam kabut darah cukup solid. Bahkan Rune Space Transfer tidak bisa digunakan di lingkungan tersebut, apalagi Pergerakan Ruang.     

Oleh karena itu, mereka harus pergi dari sana terlebih dahulu.     

Kabut merah darahnya semakin menipis, dan pandangan mata mereka semakin jelas.     

Si Jagal, si Bodoh, Zhang Ruochen dan Peri Tianchu sama-sama mendesah lega.     

Namun, ternyata rasa lega mereka tidak bertahan lama. Beberapa saat kemudian, ekspresi mereka kembali murung.     

Dua bayangan tangguh sedang menghalangi mereka berdua di sudut kabut darah.     

"Ternyata itu mereka. Aku tahu! Tuan Godcliff pasti sudah berada di Warsoul Star," Zhang Ruochen merasa murung.     

Ketika Drifter dan Wayfarer melihat kecantikan Peri Tianchu, mereka saling menukar pandangan dan terkekeh.     

"Sudah kubilang, Peri Tianchu pasti punya kartu andalannya sendiri. Blood Wasp Ashuran King tidak akan mudah membunuhnya," kata Wayfarer.     

Drifter mengangguk setuju. "Ikuti kami, Peri Tianchu. Kami bisa menyelamatkanmu. Kalau tidak, maka kau dan para lelakimu akan tertangkap oleh Blood Wasp Ashuran King.     

"Brengsek! Kenapa mereka bisa berada di sini?"     

Si Bodoh dan salah satu Elder dari Tianchu Civilization sama-sama mengaktifkan mantra suci level menengah dan menyerang Drifter maupun Wayfarer.     

Boom!     

Boom!     

Setelah lawannya melancarkan serangan balik, maka darah menyembur dari mulut si Bodoh dan Elder tersebut.     

Si Bodoh memegangi dadanya dan menatapnya dengan tak percaya. "Kalian sudah berada di tingkatan tertinggi!"     

Setelah mencium aroma darah, maka tawon darah segera mengerubungi mereka berdua.     

Si Jagal menggertakkan gigi dan menahan geram. "Bukannya bekerja sama untuk melawan Dunia Neraka, orang-orang bangsat ini malah mencari masalah! Aku akan menghancurkan mereka hingga berkeping-keping."     

Zhang Ruochen masih tampil tenang. "Sebaiknya kau menyelamatkan kedua elder. Biarkan aku dan si Jagal yang menghadapi mereka berdua."     

"Hati-hati. Mereka sudah berada di tingkatan tertinggi," kata Peri Tianchu.     

Kalau wanita itu tidak menggunakan Crimson River Portrait untuk menahan para tawon darah, maka dia akan menggunakannya untuk melawan Drifter dan Wayfarer.     

Sebab, dia mengkhawatirkan keselamatan Zhang Ruochen, meskipun pria itu punya banyak kartu andalan untuk menandingi para kultivator di tingkatan tertinggi. Akan tetapi, basis kultivasinya masih cukup rendah. Oleh karena itu, cukup riskan jika Zhang Ruochen harus menghadapi mereka.     

"Jangan khawatir, Peri. Saudara Ruohan cuma perlu menahan Wayfarer. Setelah saya membunuh Drifter, maka saya akan membantunya."     

Si Jagal mulai memburu Drifter. Mereka berdua sama-sama berada di tingkatan tertinggi. Setelah berbenturan satu sama lain, mereka menerbangkan debu-debu di udara.     

Wayfarer tidak mengenali Zhang Ruochen. Setelah mendengar perkataan si Jagal, dia mengira bahwa Zhang Ruochen merupakan kultivator muda dari Tianchu Civilization. Oleh karena itu, dia meremehkannya.     

Zhang Ruochen menginginkan pertempuran cepat. Sehingga, dia langsung mengeluarkan Azuresky Pagoda.     

Wayfarer sedang mengenakan jubah pertapa, dan tersenyum sambil mengamati jimat di tangannya. "Kenapa kau masih memilih mati? Kenapa kau tidak menyerahkan Peri Tianchu dan tunduk kepada Daratan Ruiya... energi supreme..."     

Azuresky Pagoda membesar hingga ratusan kaki dan memancarkan cahaya hijau. Pagodanya berputar kencang dan berbenturan dengan gunung dewa di depan Wayfarer.     

Wayfarer nyaris membelalakkan matanya setelah melihat hantu-hantu tersebut. Dia buru-buru melemparkan jimat di tangannya.     

Jimat di tangannya semburat dan berubah menjadi 36 jimat Buddha, yang memancarkan sinar brilian.     

Pada masing-masing jimatnya tersimpan patung Buddha berjubah putih.     

36 patung Buddha sedang duduk bersila dan melepaskan segel yang berbeda-beda, demi menangkis Azuresky Pagoda.     

Azuresky Pagoda adalah senjata supreme yang sudah lengkap, dan berkali lipat lebih kuat dibandingkan Purple-gold Bagua Mirror milik Amazing Little Taoist. Oleh karena itu, setelah serangan mereka bertemu di satu titik, maka jimat-jimat Buddha-nya meledak dan berubah menjadi fragmen-fragmen kecil.     

Azuresky Pagoda membentur tanah dan menimbulkan ledakan kencang, serta lubang raksasa di tanah.     

Gelombang energinya menyeruak ke arah si Jagal, Drifter, Peri Tianchu dan yang lainnya, bahkan sampai menghempaskan mereka.     

Setelah menembus Alam Saint King level delapan, maka Zhang Ruochen dapat mengaktifkan Azuresky Pagoda dengan lebih maksimal. Tentu saja, kekuatannya pun berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.     

Akan tetapi, Wayfarer masih hidup dan hanya menderita luka-luka ringan, selain terhempas ke belakang sejauh ribuan kaki.     

Wayfarer merasa kesal setelah kehilangan 36 jimat Buddha-nya. "Dari mana kau mendapatkan Azuresky Pagoda? Siapa kau sebenarnya?"     

Zhang Ruochen menarik kembali Azuresky Pagoda dan menggenggamnya di tangan. Dia menatap Wayfarer dan sengaja ingin memprovokasinya. "Kau masih belum pantas bicara denganku. Tanyakan saja kepada Tuan Godcliff."     

"Kau..."     

Sekarang ini, Wayfarer semakin yakin bahwa lawannya adalah Zhang Ruochen.     

Pada saat ini, terdengar suara tawa di kejauhan. "Kenapa malah pergi ke Luoshui dan mencari mati, Zhang Ruochen? Padahal kau masih bisa bersembunyi di Kota Suci Wilayah Timur. Tapi kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan membunuhmu. Karena aku harus memastikan bahwa nasibmu jauh lebih buruk dari kematian."     

Itu adalah suara Tuan Godcliff, yang berasal dari jarak ribuan mil jauhnya. Lama kelamaan, suaranya terdengar semakin dekat.     

"Kita harus pergi dari kabut ini sesegera mungkin. Semuanya, bantu aku. Mari kita aktifkan Azuresky Pagoda bersama-sama." Zhang Ruochen paham kalau dia harus pergi dari sana sebelum Tuan Godcliff tiba di tempat tersebut. Kalau tidak, maka mereka tidak akan bisa lari dari tempat itu.     

Si Jagal, si Bodoh, dan para Elder dari Tianchu Civilization sama-sama mengaktifkan Chi Suci dan menyuntikkannya ke dalam Azuresky Pagoda.     

Inskripsi-inskripsi mulai bermunculan pada pagoda tersebut. Energi supremenya menjadi dua kali lipat lebih besar dibandingkan sebelumnya.     

Drifter dan Wayfarer sama-sama merasakan energi supremenya. Wajah mereka pun berubah murung dan mereka buru-buru mundur.     

Pada saat ini, Blood Wasp Ashuran King terbang dari arah kabut darah dan melihat Azuresky Pagoda, yang lama kelamaan menjadi semakin terang. Bukannya merasa ketakutan, dia malah menjadi bersemangat. "Ternyata masih ada senjata supreme lainnya. Kelihatannya Daratan Kunlun memang menyimpan banyak harta karun. Jika aku bisa mendapatkannya, maka kemampuan bertempurku akan meningkat beberapa kali lipat."     

Blood Wasp Ashuran King mulai mengepakkan sayapnya lebar-lebar dan berubah menjadi segaris cahaya hitam, lantas terbang menghampiri Zhang Ruochen.     

Setelah merasakan kehadiran Blood Wasp Ashuran King, Peri Tianchu segera melemparkan rune transparan sambil menjentikkan jarinya. Kemudian, runenya berubah menjadi tugu giok yang melayang di udara.     

Lebih dari 300 inskripsi bermunculan dan berubah menjadi tameng cahaya semi lingkaran.     

Boom!     

Blood Wasp Ashuran King berbenturan dengan tameng cahaya tersebut. Ledakan energinya membuatnya terpental ke belakang.     

Blood Wasp Ashuran King sangat percaya diri dengan kemampuannya. Dia tidak pernah memusingkan rune-rune atau formasi taktis lawannya.     

Tapi hari ini, Zhang Ruochen dan Peri Tianchu – yang punya banyak rune – benar-benar membuatnya kesulitan.     

Azuresky Pagoda terbang dan melepaskan beberapa lapis energi supreme, yang menyibak kabut darah di dekatnya. Zhang Ruochen tidak mengejar Drifter dan Wayfarer. Sebaliknya, dia mengarahkan Azuresky Pagoda menuju Blood Wasp Ashuran King.     

Namun, Blood Wasp Ashuran King masih terlihat sangat tenang. Dia menggenggam pedangnya dengan kedua tangan dan menerjang senjata supreme tersebut.     

Boom!     

Azuresky Pagoda berhasil menghempaskan Blood Wasp Ashuran King dan membuat tanah di sekitarnya ambles, hingga meninggalkan gunung setinggi ribuan kaki.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.