Kaisar Dewa

Membantai Biksu dan Membunuh Musuh



Membantai Biksu dan Membunuh Musuh

1"Tuanku, kita kembali bertemu!"     

Suara merdu Putri Moran terdengar dari luar planet, hingga menggema di langit dan daratan di sekitarnya.     

Lelaki itu berdiri di daratan dan mendongak ke atas.     

Langit mendadak telah ditutupi oleh awan iblis, dengan puluhan bintang yang tergantung di atas awan, yang memancarkan energi mengerikan.     

Zhang Ruochen tersenyum. Kemudian, ia mengeluarkan Clear Sky Bow dan Shining Sun Arrow. Kemudian, ia menarik busurnya, hingga batu dan pasir-pasir di sekitarnya mulai terangkat naik.     

Xiu!     

Anak panah putih berubah menjadi pilar cahaya dan melesat ke arah bintang.     

Hong! Bintang itu hancur, sementara seorang Biksu Bela Diri Eight-dragon yang ada di dalamnya baru saja terkena tembakan, dengan lubang berdarah di dadanya.     

Tidak ada atmosfir di planet tersebut, sehingga tubuhnya langsung terjatuh dari langit.     

Tidak ada yang perlu dinegosiasikan. Satu-satunya hal yang perlu dilakukan hanyalah bertempur.     

Zhang Ruochen cukup mampu membunuh para Biksu di level rendah.     

"Bunga Suci Karnivora!" teriak Zhang Ruochen.     

Batang-batang perak Bunga Suci Karnivora mulai merambat dari punggungnya, hingga menembus tubuh Biksu Bela Diri Eight-dragon, dan mulai menyerap Chi Darah dan esensi tubuhnya.     

Anak panah yang dilesakkan oleh Zhang Ruochen mampu mengintimidasi lawannya, hingga memaksa semua Biksu Bela Diri dari Dinasti Blue Dragon bergerak mundur, dan menjaga jarak dari Zhang Ruochen.     

Putri Moran masih tersenyum. Wanita itu tidak merasa kesal, meski salah satu Biksu Bela Diri-nya mati terbunuh. Sebaliknya, ia berkata, "Tuanku memang seorang jenius berbakat. Kau masih berada di level kesembilan, tapi kau sudah mampu membunuh Biksu. Masa depanmu pasti cerah."     

Zhang Ruochen berteriak, "Yang Mulia, masih ada beberapa pribumi yang berhasil selamat dari Dinasti Blue Dragon. Mereka belum benar-benar musnah. Jadi, saya sarankan Anda tidak memusuhi saya. Kalau tidak, maka semua pribumi yang selamat akan saya hancurkan."     

"Kalau kau menghabiskan waktu selama 10 tahun mendatang untuk berkultivasi, maka aku tidak akan berani bertarung melawanmu. Tapi sekarang, kurasa kau masih belum memenuhi syarat untuk bernegosiasi denganku." Putri Moran tersenyum.     

Putri Moran sedang memimpin satu kelompok Biksu Bela Diri Eight-dragon dan lima Biksu Bela Diri nine-dragon. Kalau sang putri dihitung, maka totalnya enam orang.     

Kelompok semacam itu mampu membunuh seorang Biksu di level menengah, apalagi sosok pertapa di level kesembilan.     

Zhang Ruochen berkata, "Kau tahu bahwa aku adalah seorang pemimpin Sekte, tapi apa kau tahu darimana sekte ini berasal?"     

Putri Moran tidak tahu kenapa Zhang Ruochen mengatakannya, tapi ia menjawab, "Tidak, aku tidak tahu."     

Zhang Ruochen berkata, "Sekte Suci."     

Putri Moran merenung sejenak. Kemudian, ia mengernyitkan dahinya dan menggelengkan kepalanya. Lalu, wanita itu berkata, "Aku pernah pergi ke Daratan Kunlun untuk mempelajari teknik-teknik bela diri sebelumnya, dan aku pernah berlatih di Sekte Dewa Darah selama 30 tahun. Aku tahu beberapa hal mengenai Daratan Kunlun, tapi aku tidak pernah mendengar Sekte Suci."     

Ada puluhan ribu Dunia Primitif di luar angkasa di sekitar Daratan Kunlun. Beberapa pribumi dari Dunia Primitif itu kadang-kadang pergi ke Daratan Kunlun demi mempelajari teknik-teknik bela diri dan membuat diri mereka semakin kuat.     

Maka dari itu, tidak heran bila Putri Moran pernah pergi ke Daratan Kunlun.     

Ketika itu, Zhang Ruochen merasa terkejut, karena wanita itu pernah menjadi murid Sekte Dewa Darah. Siapa masternya? Kenapa Zhang Ruochen tidak pernah mendengar bahwa ada seorang Biksu di Sekte Dewa Darah? Apa wanita itu menggunakan nama samaran?     

Zhang Ruochen berkata, "Tidak peduli apa kau pernah mendengar Sekte Suci atau tidak, tapi kau tidak bisa meremehkannya. Ada seorang Biksu di Sekte Suci. Kalau dia bertempur melawanmu, maka orang-orang yang kau bawa tidak akan mampu menandinginya."     

Ketika Putri Moran memimpin para Biksu dari Dunia Primitif Blue Dragon ke tempat ini, Blackie sempat mengirimkan pesan kepada Zhang Ruochen dan mengatakan bahwa Pohon Suci Utama telah berhasil menekan World Spirit, sehingga Dunia Lukisan kembali terbuka.     

Sementara itu, Zhang Ruochen juga sempat bicara dengan Ghost King Bloodmoon, dan telah mengkonfirmasi bahwa wanita itu siap bertarung.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen masih terlihat tenang dan tidak melarikan diri. Lelaki itu ingin memancing mereka semua turun ke sana. Setelah itu, ia akan memberi pelajaran kepada mereka.     

Putri Moran tersenyum, karena ia sama sekali tidak percaya kalau Sekte Suci punya Biksu yang kuat.     

Di Daratan Kunlun, sekte manapun yang punya seorang Biksu pasti akan menjadi kelompok tangguh. Jadi, tidak mungkin Putri Moran tidak pernah mendengarnya.     

"Sebaiknya Anda memikirkannya kembali, Yang Mulia. Jangan membahayakan diri Anda sendiri." Zhang Ruochen memperingatkannya.     

"Kenapa Anda masih bicara dengannya, Yang Mulia? Saya akan membunuhnya sekarang juga dan merebut kembali World Spirit."     

Chi Suci memancar dari kedua kaki Wang Shizu. Pria itu menendang sebuah asteroid dan membuatnya melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Asteroid itu berputar cepat dan terbakar, hingga akhirnya berubah menjadi bola api cemerlang.     

Zhang Ruochen menarik Clear Sky Bow dan melepaskan Shining Sun Arrow agar berbenturan tersebut asteroid tersebut.     

Asteroid itu terbuat dari besi hitam. Jadi, Shining Sun Arrow gagal menghancurkannya.     

Zhang Ruochen menarik Huang Yanchen dan melepaskan Ruang Pergerakan Besar, lalu melarikan diri dari tempat tersebut.     

Hong Long.     

Asteroid menghantam tanah, mengguncang seluruh planet, hingga mengangkat debu dan tanah di sekitarnya dan membuatnya tersebar ke segala penjuru.     

Meski Zhang Ruochen dan Huang Yanchen telah berada di jarak 40 mil jauhnya, namun mereka sempat terhempas sejauh puluhan mil, sebelum akhirnya mampu menyeimbangkan diri.     

"Kuat sekali Biksu Bela Diri Nine-dragon! Tidak heran kalau orang-orang bilang bahwa Biksu level rendah tidak mungkin mengalahkan biksu level tinggi."     

Zhang Ruochen terengah-engah dan mulai melepaskan Kekuatan Batin-nya. Lelaki itu berusaha mengamati area di sekitarnya.     

Biksu Bela Diri Nine-dragon dari Dunia Primitif Blue Dragon sudah berada di kelas menengah, dan beberapa figur tangguh lain masuk ke dalam jajaran kelas tinggi.     

Wang Shizu – yang baru saja menendang asteroid – baru saja menjadi Biksu Bela Diri Nine-dragon. Artinya, ia adalah sosok Biksu terlemah di level menengah, bahkan jauh lebih lemah daripada Putri Moran, yang juga berada di level yang sama.     

Meski begitu, Zhang Ruochen gagal bertahan dari serangannya.     

"Tidak heran kenapa dia mampu melarikan diri dari kejaran Putri Moran. Ternyata dia mampu menggunakan kekuatan ruang."     

Wang Shizu melepaskan sembilan bayangan naga, lalu terbang di balik pasir hitam, sambil menyerang Zhang Ruochen dan Huang Yanchen dengan tinju besinya.     

"Gunakan Heir Stamp. Bantu aku."     

Huang Yanchen segera memobilisasi Chi Suci di dalam tubuhnya dan menyuntikkannya ke dalam Heir Stamp, yang membuat senjata itu menjadi sebesar kota dan memancarkan cahaya.     

Zhang Ruochen melepaskan Chi Suci-nya ke depan dan menyuntikkannya ke dalam Tianxin Aperture di punggung Huang Yanchen.     

Karena struktur ruang di Dunia Primitif Blue Dragon, maka mereka tidak bisa menggunakan Heir Stamp.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen dan Huang Yanchen sama-sama menggunakan Heir Stamp, dengan Chi kaisar yang keluar dari sana, dan berbenturan dengan pukulan Wang Shizu.     

Hong Long.     

Dia berhasil menangkisnya? Kekuatan Heir Stamp itu bukan hanya mampu menangkal serangan Wang Shizu, bahkan juga meredamnya.     

Itulah kekuatan yang sesungguhnya dari Heir Stamp.     

Wang Shizu mulai mengamati tangannya – yang sedang terasa sakit – lalu kembali mengamati Heir Stamp yang melayang di udara. Ketika itu, ia melihat Chi Kaisar, yang membentuk bayangan seorang Permaisuri.     

Satu tatapan mata dari bayangan Permaisuri langsung berhasil menggetarkan hati Wang Shizu, sehingga membuatnya ingin bertekuk lutut, dan hampir tersungkur ke tanah.     

Itu adalah tekanan mental, bahkan para Biksu tidak akan sanggup bertahan darinya.     

Putri Moran terlihat gembira. Wanita itu berkata, "Ini adalah Heir Stamp. Wanita itu adalah salah satu di antara Sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun."     

Mendengar itu, maka para Biksu lainnya mulai bersemangat. Salah satu di antara mereka berkata, "Heir Stamp adalah senjata pemberian Ratu Suci Kebajikan dan Moralitas. Itu benar-benar harta karun yang langka. Kalau kita bisa mendapatkan Heir Stamp-nya, maka kita bisa membangun kembali dinasti."     

Putri Moran dan empat Biksu Bela Diri Nine-dragon sama-sama melesat turun, dengan riak-riak Chi saintly yang kuat.     

Wang Shizu kembali memobilisasi sembilan bayangan naga dan melesat ke depan. Pria itu ingin menekan Zhang Ruochen dan Huang Yanchen sebelum yang lainnya tiba di sana, supaya ia bisa mendapatkan pencapaian.     

"Hong Long Long!"     

Kekuatan yang memancar dari Heir Stamp itu seakan tak habis-habis, hingga berhasil menghancurkan sembilan naganya sekaligus. Wang Shizu pun kembali dipaksa mundur.     

Tingkat kultivasinya masih gagal menangkal Heir Stamp.     

Putri Moran dan empat Biksu lainnya mulai mendarat di tanah, dan mereka sedang berdiri di lima penjuru. Mereka mulai mengepung Zhang Ruochen dan Huang Yanchen.     

Biksu Bela Diri Kuyan mencibir, "Wang Shizu, tak kusangka bahwa rupanya kau masih gagal mengalahkan dua Setengah-Biksu. Kau benar-benar sudah mempermalukan Dinasti Blue Dragon."     

Wang Shizu pun merasa kesal, "Mereka menggunakan Heir Stamp, sehingga mereka bisa menggunakan kekuatan Permaisuri. Siapa yang mampu bertahan darinya? Kalau bukan karena senjata itu, maka aku pasti telah menghancurkan mereka sampai berkeping-keping."     

"Kau memang lemah. Jadi berhenti mencari-cari alasan." Kata Biksu Bela Diri Kuyan.     

Setelah itu, Biksu Bela Diri Kuyan melesat maju, dan menciptakan dua awan pukulan. Petir-petir ungu tampak bermunculan di dalam awan tersebut, dengan suara membelah angin.     

Biksu Bela Diri Kuyan jauh lebih kuat daripada Wang Shizu.     

Dua awan pukulan itu berhasil menghempaskan Zhang Ruochen dan Huang Yanchen.     

Wang Shizu langsung terdiam setelah mengamati peristiwa tersebut. Kemudian, ia harus mengaku bahwa Biksu Bela Diri Kuyan memang mengagumkan.     

Biksu Bela Diri Kuyan melambaikan lengan bajunya dan berjalan maju. Ketika itu, ia mencibir, "Dua Setengah-Biksu yang belum matang. Apa kalian pikir diri kalian mampu berhadapan melawan seorang Biksu Nine-dragon? Kalian terlampau percaya diri."     

Zhang Ruochen mendesah. "Levelku berada jauh di bawahmu. Aku tidak bisa menambal perbedaannya."     

"Sudah terlambat!"     

Biksu Bela Diri Kuyan tidak ingin memberi kesempatan pada Zhang Ruochen. Jadi, ia langsung melesat ke arah lelaki tersebut.     

Dari tempat Zhang Ruochen berdiri, di sana terdapat gelombang Chi Suci yang sedang bergerak ke arahnya. Para Setengah-Biksu normal pasti akan ketakutan setengah mati.     

Putri Moran tersenyum keji, sebelum akhirnya berkata, "Sayang sekali! Kau adalah sosok jenius berbakat. Seharusnya kau sangat berguna untukku."     

Putri Moran benar-benar paham bahwa dirinya tidak akan bisa mengendalikan Zhang Ruochen. Sebab, setiap lelaki yang memandangnya pasti akan tertarik, hingga mereka akan tergila-gila karenanya.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen adalah pengecualian.     

Kekuatan Batin pria itu terlampau tangguh. Sehingga, lelaki itu tidak akan bisa diperdaya dengan mudah. Maka dari itu, ia harus membunuhnya.     

Namun, apa yang diharapkan oleh Putri Moran tidak terjadi.     

"Jiwa Suciku..."     

Biksu Bela Diri Kuyan mendadak berteriak memilukan dan berlutut di hadapan Zhang Ruochen. Sekujur tubuhnya gemetar hebat, dan terlihat sangat menyedihkan. Pada akhirnya, pria itu meregang nyawa.     

Sementara itu, terdapat segumpal Chi ghost di sekitar tubuh Zhang Ruochen, yang akhirnya terkondensasi menjadi bayangan ghost setinggi puluhan meter.     

Chi ghost itulah yang baru saja membunuh Biksu Bela Diri Kuyan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.