Kaisar Dewa

Kedatangan Biksu Pedang



Kedatangan Biksu Pedang

2Li Min mengangguk pelan sambil mengerucutkan bibirnya. "Sejujurnya, aku juga tidak sepenuhnya yakin. Tapi, tiga orang leluhur Keluarga Li sempat keluar dari proses pengasingan masing-masing untuk menyambut beberapa tamu VIP dari kementrian. Bahkan, hal ini sempat menciptakan kegaduhan di dalam keluarga."     

"Kakek bilang kalau sepuluh orang elit itu telah sampai di Qingli County tadi malam."     

Seorang cendekiawan muda bertubuh kurus bertanya, "Siapa 10 orang elit itu? Apa mereka adalah para figur yang legendaris?"     

Li Min menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa bertemu orang-orang semacam itu. Bagaimana mungkin aku tahu mereka orang-orang legendaris atau bukan?"     

Para cendekiawan muda itu merasa kecewa, meskipun mereka sudah bisa menebak jawabannya.     

Apalagi, para elit yang dipilih oleh Wan Zhaoyi pasti setidaknya berada di Alam Setengah-Biksu atau bahkan di atasnya.     

Sementara itu, kakeknya gadis tersebut adalah seorang Setengah-Biksu, namun kakeknya sendiri masih cukup kesulitan untuk bertemu dengan Leluhur di dalam Keluarga, apalagi 10 orang figur elit dari militer istana.     

Li Min memutar bola matanya yang berair sambil memikirkannya sejenak. Setelah itu, ia berkata, "Salah satu pamanku pernah berkata mengenai latar belakang mereka, tapi aku tidak yakin terhadap identitas mereka yang sesungguhnya."     

"Cepat katakan!"     

"Ya, katakan pada kami! Itu masih lebih baik daripada tidak mendapatkan informasi apa-apa."     

…     

Wanita itu kembali mengerucutkan bibirnya, lalu berkata, "Dari apa yang pernah kudengar, maka 10 orang elit itu dipilih dari kamp militer di Yuan Mansion. Jian Kongzi dan Feng Qin adalah dua di antara mereka."     

Semua cendekiawan muda itu langsung ternganga saat mendengar nama-nama itu disebut.     

"Jian Kongzi adalah idolaku. Ada yang bilang kalau dia telah berhasil menguasai Tiga Pedang. Tiga tahun silam, dia berhasil mengalahkan sang Lord dari Istana Blood Dragon. Seluruh Yuan Mansion terdiri dari 36 county, dan kurang dari 10 pertapa di bawah Alam Setengah-Biksu yang sanggup mengalahkan Lord tersebut," kata salah satu cendekiawan muda dengan pedang jade yang menggantung di pinggulnya.     

Li Min hanya terdiam sambil memperlihatkan senyuman tipis. Di kepalanya, tiba-tiba muncul gambaran sosok pria tangguh dengan wajah yang tampan. Hanya dengan memikirkan pria semacam itu, maka gadis itu langsung tersipu.     

Meskipun Jian Kongzi adalah sosok yang menakjubkan, namun pria itu masih kalah jauh dibandingkan dengan sosok pria yang berada di dalam benaknya.     

"Zhang Ruochen adalah sosok legendaris lainnya. Bahkan, orang-orang seperti Jian Kongzi dan Feng Qin harus menggalang kekuatan hanya untuk mengalahkannya."     

"Agar bisa mendapatkan julukan sebagai sang "Keturunan Ruang dan Waktu", maka hal itu telah menunjukkan betapa legendarisnya pria tersebut. Bahkan, banyak rumor yang beredar kalau dia hanya berusia 20 tahun dan berada di rentang usia yang sama seperti kita. Aku bertanya-tanya bagaimana cara dia melatih diri Bagaimana mungkin sosok semuda dia sudah dianggap setara dengan Setengah-Biksu?"     

…     

Zhang Ruochen mendapatkan beberapa informasi berharga setelah menguping pembicaraan mereka.     

Wan Zhaoyi telah tiba di Qingli County. Jadi, ia harus lebih berhati-hati.     

Wan Zhaoyi benar-benar meninggalkan kesan yang dalam kepadanya – sungguh pria yang mumpuni. Sebab, akan teramat sulit bagi Zhang Ruochen untuk menghindar darinya, meski ia memiliki dekrit biksu.     

Pada saat Zhang Ruochen hendak memperlihatkan identitasnya, maka ia selalu bertemu dengan sesuatu yang seperti ini; jadi, setiap langkahnya sama seperti sedang berjalan di atas lapisan es yang tipis, hingga satu kesalahan kecil akan membawanya menuju pada bencana.     

Beberapa saat kemudian, para pemuda pergi meninggalkan tempat tersebut silih berganti.     

Kedua tatapan mata Zhang Ruochen terpaku pada sosok gadis bernama Li Min, hingga ia pun segera mengikutinya.     

Dari pembicaraan mereka barusan, Zhang Ruochen mendapatkan beberapa informasi kalau Keluarga Li adalah keluarga Setengah-Biksu di Qingli County, sekaligus salah satu kelompok yang cukup berpengaruh.     

Oleh karena itulah, lima di antara sepuluh elit tersebut tinggal di kediaman mereka. Hal ini juga memperlihatkan seperti apa pengaruh mereka di wilayah ini.     

Li Min adalah seorang gadis yang berbakat dalam hal Kekuatan Batin di dalam Keluarga Li. Meskipun gadis itu masih berusia 16 tahun, namun Kekuatan Batin-nya sudah mencapai level tiga puluh.     

Tidak lama kemudian, Li Min merasa bahwa ia sedang diikuti oleh seseorang.     

Tentu saja, hal ini terjadi karena Zhang Ruochen tidak sedang menyembunyikan auranya.     

Li Min masih berusaha bersikap tenang dan hanya mempercepat langkahnya.     

Zhang Ruochen mengamati figur berbentuk jam pasir di hadapannya sambil mulai membatin, "Ternyata gadis ini cukup waspada, lumayan."     

Lelaki itu memutuskan untuk tidak mengikutinya lagi. Jadi, hanya dalam satu detik, maka ia kembali muncul di sisi kanannya, dan langsung menghentikan gadis tersebut.     

Melihat itu, maka Li Min langsung tersentak. Wanita itu tahu bahwa ia tidak akan pernah mampu melarikan diri dari penguntitnya. Jadi, seketika itu juga, ia langsung berteriak meminta bantuan, seperti saat Zhang Ruochen hendak melecehkannya.     

Itu memang tindakan bodoh, namun selalu efektif.     

Bagaimanapun juga, mereka sedang berada di ibu kota. Jadi, teriakan dari seorang gadis muda pasti akan menarik perhatian orang-orang. Lalu, pada saat orang lain menyadari bahwa ia adalah salah satu putri Keluarga Li, maka seketika itu pula mereka pasti akan segera memberikan pertolongan.     

Sialnya, teriakan gadis itu sama sekali tidak dapat didengar oleh orang-orang di sekitar sana. Yang jelas, gadis itu merasa seperti sedang berada di zona ruang yang berbeda, hingga tidak ada seorangpun yang bisa melihatnya.     

Tidak.     

Dia dapat--?     

"Jangan takut, aku cuma ingin bertanya," kata Zhang Ruochen.     

Li Min memeluk bukunya semakin erat, sementara wajahnya berubah menjadi pucat. Kemudian, gadis itu bertanya dengan suara bergetar. "Apa... apa yang... apa yang kau inginkan?"     

Meskipun gadis itu cerdas, namun fenomena ini benar-benar membuatnya takut. Sebab, ia sama sekali tidak bisa melarikan diri dari lelaki tersebut, meskipun ia telah berteriak meminta bantuan. Lalu, bagaimana mungkin gadis itu dapat bersikap tenang? Dia hanya seorang gadis remaja.     

Di dalam benak gadis tersebut, maka para pria yang biasanya mengikuti gadis-gadis muda, kalau bukan orang jahat, berarti dia adalah pria cabul, yang sama sekali tidak punya intensitas baik.     

Yang jelas, sekarang ini Zhang Ruochen mendapatkan predikat sebagai sosok pria cabul.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih berusaha untuk bersikap ramah. Jadi, ia berkata, "Aku sudah bilang, aku hanya ingin bertanya kepadamu."     

"Apa yang kau bilang?" Pikiran Li Min langsung menjadi blank, hingga ia tidak bisa memikirkan apa-apa. Yang pasti, gadis itu ingin segera melarikan diri dari hadapan pria cabul ini.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya, dan mulai bertanya-tanya terhadap perilakunya sendiri. Lelaki itu hanya menyentuh gadis tersebut, namun sebagai seorang gadis yang berbakat dalam hal Kekuatan Batin, saat itu ia sudah salah paham.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen segera bertanya kepadanya tanpa perlu basa-basi lagi, "Aku dengar kau bilang kalau Wan Zhaoyi telah berada di Yuan Mansion, dan kedatangannya ke tempat ini ada hubungannya dengan Pemakaman Pedang Pluto dan Immortal Vampir. Apa kau bisa mengatakan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi?"     

"Aku tidak pernah berkata seperti itu."     

Li Min menggelengkan kepala dan tidak mau mengakuinya.     

Zhang Ruochen kembali mengernyitkan dahi, "Saat kau bersama para pemuda itu, kau bilang seperti itu. Aku mendengarnya dengan jelas."     

Pria itu bukan hanya mengikutinya, tapi juga menguping pembicaraan mereka.     

Melihat ini, maka gadis itu semakin yakin kalau pria yang berdiri di hadapannya ini adalah seorang pria cabul.     

Pada akhirnya, Li Min pun mulai memasang ekspresi memelas, "Paman, aku bersumpah, aku sama sekali tidak pernah mengatakan hal yang seperti itu, kau harus percaya kepadaku, hal ini tidak ada sangkut pautnya denganku, kau pasti salah dengar!"     

"Paman?" Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Pada mulanya, ia hanya ingin bertanya mengenai Pemakaman Pedang Pluto. Namun, lelaki itu malah dianggap sebagai paman-paman cabul.     

Kalau dilihat-lihat, maka ia tidak akan bisa mendapatkan informasi apa-apa dari gadis ini. Selain itu, ia juga tidak bisa mengancamnya.     

Jadi, Zhang Ruochen segera menghancurkan Pola Ruang dan berkata kepadanya, "Kau boleh pergi!"     

Sesaat setelah Li Min mendapatkan kebebasannya kembali, maka ia langsung berlari sambil memegangi bajunya, layaknya kelinci yang baru saja diinjak ekornya.     

"Keluarga Li pasti memiliki rahasia yang berhubungan dengan Pemakaman Pedang Pluto atau Immortal Vampire," pikir Zhang Ruochen, sambil mengamati kepergian Li Min dengan mata disipitkan.     

Di malam hari, ibu kota tersebut juga masih ramai.     

Terdapat sebuah sungai di dalam kota, sementara di samping kanan kirinya adalah bangunan paviliun-paviliun megah. Pada saat ini, terdengar melodi musik instrumental, disertai dengan suara-suara tawa, yang berasal dari paviliun-paviliun tersebut. Suara-suara itu diterbangkan oleh angin dan menggema di sekitar sungai.     

Tempat-tempat itu adalah tempat berkumpulnya para talenta muda. Mereka semua sedang berdiskusi mengenai puisi dan hal-hal yang mereka temukan selama berlatih.     

Sementara itu, terdapat lentera-lentera yang mengapung di atas permukaan sungai – yang memancarkan cahaya remang-remang – layaknya bintang yang berkedip di langit malam.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen sedang berdiri di bawah pohon di tepi sungai, sambil membawa lentera berwarna ungu di tangannya.     

"Aku ingin bertemu dengan petugas Pemakaman Pedang Pluto."     

Zhang Ruochen menyuntikkan Kehendak Pedang-nya ke dalam lentera tersebut.     

Hampir di waktu yang bersamaan, lentera itu terbang ke udara.     

Dari semua lentera-lentera yang ada, hanya miliknya saja yang berwarna ungu.     

Lentera berwarna ungu itu lama kelamaan terbang semakin tinggi, hingga akhirnya meninggalkan lentera lain dan menghilang di balik awan.     

…     

Di sebuah paviliun lima lantai yang berada di sisi barat sungai tersebut, di sana ada seorang kakek berjubah putih polos sedang duduk di lantai.     

Li Min berlutut di hadapannya dan menceritakan pengalaman buruknya. "Kakek, Anda tidak akan pernah bisa membayangkan seberapa cabulnya pria itu. Dia terus menerus mengikuti aku, bahkan dia juga menguping pembicaraanku dan teman-teman. Dia sama sekali tidak ada bedanya dengan pria-pria cabul yang pernah kutemukan dalam buku."     

Sang kakek tersenyum dan berkata, "Kalau menilai dari apa yang kau ceritakan, pria cabul itu pasti merupakan ahli pedang tangguh yang mampu menciptakan wilayahnya sendiri. Fakta bahwa kau berhasil melarikan diri darinya, maka hal itu benar-benar merupakan suatu keberuntungan."     

Tepat pada saat itu, senyuman di wajahnya langsung sirna. Sebab, sang kakek baru saja merasakan sesuatu. Sehingga, ia langsung melompat bangkit dan mulai mengamati langit gelap. Saat ini, terdapat pilar cahaya putih yang sedang melayang-layang di antara gugusan awan.     

"Ada seorang Biksu Pedang di dalam kota. Li Min, cepat susul sang veteran dan beri penghormatan kepadanya. Keenam Biksu Pedang selalu menjadi tamu VIP bagi kita, jangan pernah membuatnya kecewa," perintah sang kakek.     

Berdasarkan pada jabatan dan gelar, maka ia tidak pantas untuk menyambut sang Biksu Pedang tersebut. Maka dari itu, ia mengutus Li Min untuk menyambut sang Biksu Pedang.     

Pada saat itu, Li Min merasa bersemangat, hingga jantungnya terus berdegup kencang. Di matanya, setiap Biksu Pedang adalah sosok yang sangat legendaris. Maka dari itu, gadis itu sedang merasa penasaran, di antara enam orang Biksu Pedang, mana di antara mereka yang baru saja tiba di Qingli County?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.