God’s Destiny
God’s Destiny
Boom.
Peperangan yang terjadi pada masa 800 tahun silam memang telah merusak altar tersebut, namun Werewolf King benar-benar berhasil menghancurkannya. Akibatnya, bongkahan-bongkahan batu mulai berjatuhan, dan mengubur sang King di bawahnya.
Zhang Ruochen masih berdiri di bawah altar. Saat itu, rambut hitam panjangnya tergerai diterpa angin, namun kedua matanya masih terlihat tenang. Kemudian, ia mengangkat tangannya dan mengamati Api Dewa Jingmie di tangannya. "Api Dewa ini benar-benar meningkatkan kekuatanku sampai berkali-kali lipat," lelaki itu bergumam kepada dirinya sendiri.
Api Dewa Jingmie adalah api yang hanya dapat dikendalikan oleh dewa. Yang jelas, api semacam itu tidak pernah ada di dunia mortal. Sebab, api semacam itu berasal dari dunia para dewa. Tentu saja, kekuatan yang terkandung di dalam Api Dewa Jingmie sangat besar dan luas. Sebab, energi yang terkandung di dalamnya tidak hanya melambangkan kehancuran, tetapi juga elemen-elemen destruktif lainnya.
Pada saat ini, Api Dewa Jingmie sedang membakar tubuh Zhang Ruochen. Api itu masuk ke dalam organ-organ, tulang-tulang dan meridian di dalam tubuhnya, sambil melepaskan kekuatan yang dahsyat. Kekuatan inilah yang membuat Zhang Ruochen akhirnya berkali-kali lipat lebih kuat daripada kekuatannya yang sebenarnya. Lelaki itu baru saja berhasil mengalahkan Werewolf King, sosok Setengah-Biksu di level kelima, dengan hanya menjadi pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
"Selama proses ini, aku juga hampir memahami prinsip-prinsip Saintly Way," pikir Zhang Ruochen. Jadi, ini adalah kesempatan yang bagus untuk memahami prinsip-prinsip waktu.
Zhang Ruochen telah menghitung kalau ia hampir menguasai 100 prinsip Saintly Way. Kalau malam ini ia dapat memahami prinsip-prinsip waktu, maka ia bisa langsung menembus Alam Setengah-Biksu.
Sambil menutup matanya, Zhang Ruochen mulai mengamati Saintly Way itu lekat-lekat, seraya berusaha memahami prinsip-prinsip waktu.
Boom!
Werewolf King melesat keluar dari balik reruntuhan altar. Saat itu, wajahnya dipenuhi dengan debu, dengan darah yang terlihat dari ujung bibirnya. Kemudian, ia mengamatinya dadanya sendiri. Terdapat 10 dari 12 lapisan armornya yang telah rusak. Bahkan, terdapat jejak pukulan pada bagian dada armor tersebut.
"Ternyata itu benar-benar merupakan Api Dewa Jingmie."
Api Dewa Jingmie memang sangat kuat, namun Zhang Ruochen sebenarnya masih belum mampu mengendalikannya. Oleh karena itulah, kobaran api itu hanya samar-samar, dengan energi yang masih terbatas.
Karena itulah, Werewolf King tidak benar-benar takut dengan Api Dewa Jingmie tersebut. Sebaliknya, apa yang pria itu takutkan adalah kecepatan Zhang Ruochen. Sebab, bagaimana mungkin seorang pertapa dari Alam Fish-dragon dapat bergerak lebih cepat daripada dirinya? Ini benar-benar melampaui batas wajar.
"Wilayah Jiwa Suci." Werewolf King segera melepaskan Wilayah Jiwa Suci-nya. Kemudian, jiwa itu mulai membesar dan membentuk sebuah bola berwarna emas, dengan diameter mencapai ratusan meter. Wilayah itu segera menelan Zhang Ruochen.
Saat seorang Setengah-Biksu mencapai level kelima, maka Jiwa Suci-nya dapat memanipulasi Energi Chi dalam radius 900 mil. Sehingga, Energi Chi terus mengalir ke dalam bola emas tersebut, dan semakin meningkatkan daya tekan gravitasinya.
Pada saat ini, separuh pikiran Zhang Ruochen sedang terfokus untuk memahami prinsip-prinsi waktu, sementara separuh yang lain masih bisa digunakan untuk merespon dan berpikir.
Wilayah Jiwa Suci milik Werewolf King memang mampu mempengaruhi Zhang Ruochen. Jadi, kecepatannya mulai menurun, meskipun ia telah melepaskan Pola Ruang.
"Tidak heran kenapa kau akhirnya dijuluki sebagai sang Keturunan Ruang dan Waktu," kata Werewolf King. "Sebab, kau masih mampu bersikap tenang meski sedang berada di dalam Wilayah Jiwa Suci milik Setengah-Biksu di level kelima."
"Werewolf King, kau tidak akan bisa membunuhku dengan tingkat kultivasimu," kata Zhang Ruochen. "Sebab, sebentar lagi aku akan menembus alam. Kalau aku yang jadi dirimu, maka aku pasti akan segera pergi dari sini."
"Aku sudah mengalami banyak hal, hingga akhirnya mendapatkan tingkat kultivasi dan status semacam ini. Maka dari itu, aku tidak akan pernah takut dengan kata-katamu. Meski kau berhasil mencapai Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon, tapi kau masih sangat jauh dari Setengah-Biksu di level kelima. Selain itu, kau juga belum berhasil menembus alam."
"Aku telah mendapatkan tambahan kekuatan dari Api Dewa Jingmie. Jadi, kalau aku berhasil menembus Perubahan Kesepuluh, maka aku dapat dengan mudah membunuhmu."
Werewolf King tidak menunjukkan ketakutan apa-apa di wajahnya. Sebaliknya, saat itu ia mencibir. "Kalau kau benar-benar menembus Perubahan Kesepuluh, maka Api Dewa Jingmie itu juga akan menghilang. Tanpa bantuan kekuatan api dewa, maka aku juga tidak akan kesulitan untuk menanganimu."
Baginya, kalau ia dapat membunuh sang Keturunan Ruang dan Waktu – yang hendak menembus Perubahan Kesepuluh – maka itu merupakan pencapaian tinggi. Sehingga, namanya pasti akan dicatat di dalam sejarah. Maka dari itu, ia harus membunuh Zhang Ruochen, meski harus mempertaruhkan nyawa.
Werewolf King berdiri di tengah bola berwarna emas tersebut. Kemudian, ia membuka tangannya dan mulai menghisap Chi Suci di sekitarnya. Lalu, bola emas itu mulai berputar kencang. Batu-batu dan reruntuhan bangunan di sekitarnya pun mulai beterbangan dan masuk ke dalam badai pusaran tersebut. Sehingga, semua itu berputar-putar dan mengelilingi bola emas.
Kelinci Rakus telah membawa Li Min pergi dari sana dan bersembunyi di kejauhan. Jika tidak, maka satu ledakan Chi Suci yang terpancar dari tubuh Werewolf King akan mampu membunuh gadis tersebut.
Li Min mengamati bola emas yang berada di tengah kota tersebut. "Zhang Ruochen masih belum menembus Alam Setengah-Biksu, tapi dia berani bertarung melawan Werewolf King. Kurasa dia akan mati."
"Omong kosong. Lord Chen masih punya banyak trik-trik lain. Jadi, meskipun ia dikalahkan oleh Werewolf King, namun ia masih dapat melarikan diri."
Meski begitu, Kelinci Rakus sebenarnya juga sedang merasa gugup. Kelinci itu sedang memaku mata merahnya pada medan pertempuran di kejauhan. Kelinci itu memang percaya diri terhadap kemampuan Zhang Ruochen, tapi Werewolf King masih merupakan lawan yang teramat tangguh. Bahkan, aura yang dipancarkan juga benar-benar mengerikan.
Di tengah bola emas tersebut, Werewolf King mengangkat Half-moon Saint Sword-nya. Kemudian, ia menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya dan mengubahnya berbentuk sabit. Setelah itu, ia segera menebaskan pedang tersebut.
Sambil berdiri di tempatnya, saat itu pedang hitam tiba-tiba muncul di tangan Zhang Ruochen. Kemudian, ia menariknya dan menciptakan tanda Taichi berwarna hitam dan putih.
"Dua Pedang."
Pedang itu langsung melesat ke depan.
Kaboom.
Kedua pedang itu akhirnya bertemu di satu titik dan memercikkan gelombang-gelombang energi yang mengerikan. Akibatnya, bongkahan-bongkahan batu besar langsung hancur berkeping-keping.
"Nine Star Around the Moon."
Setelah itu, Zhang Ruochen kembali menyerang. Kemudian, ia menggunakan Nine-star Moon Sword, teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Hantu untuk menyerang Werewolf King.
"Alam Kesempurnaan." Werewolf King merasa tersentak ketika ia kembali berhadapan dengan serangan Zhang Ruochen.
"Sekarang adalah waktu yang tepat", pikir Zhang Ruochen. "Sword Qi Split."
Pedang Kuno Abyss segera terpisah menjadi dua bagian. Salah satu bayangan pedang segera menerjang Half-moon Saint Sword, sementara bayangan yang lain mengenai dada Werewolf King, dan berhasil menghancurkan dua lapis armor sisanya.
Poof!
Darah menyembur keluar dari armor yang hancur tersebut. Werewolf King cepat-cepat melangkah mundur sambil memegangi dadanya. Di waktu yang bersamaan, ia mulai menatap Zhang Rucohen dan sama sekali tidak berani meremehkannya.
Zhang Ruochen benar-benar merupakan seorang jenius. Sebab, lelaki itu bukan hanya memiliki Tanda Suci Ruang dan Waktu, tapi juga mampu menguasai keterampilan pedang sampai level yang demikian.
Kobaran Api Dewa Jingmie mulai menari-nari di sekitar sana. Kobaran api itu membuat tubuh Zhang Ruochen bersinar terang bagaikan berlian merah.
"Dia hendak... menembus Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon."
"Kau tidak akan pernah berhasil mencapai alam legendaris tersebut. Matilah kau!"
Werewolf King langsung melesat ke depan. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka ia mulai mengaktifkan inskripsi-inskripsi di dalam Half-moon Saint Sword dan menyerang lelaki tersebut.
Di tempat lain, King Thousand-elephant baru saja menghempaskan Blackie dengan satu kali serangan tinju. Setelah itu, ia kembali mengambil tombaknya dan bekerja sama dengan Werewolf King, sembari menyerang Zhang Ruochen dari belakang.
Tepat pada saat itu, terdengar ledakan yang kencang dari tubuh Zhang Ruochen. Tampaknya lelaki itu baru saja mencapai titik balik.
Setelah itu, semua energi Chi di sekitar sana langsung terbakar. Bunga-bunga api mulai melayang-layang di dalam Lautan Chi Zhang Ruochen. Bunga-bunga itu mirip seperti seseorang yang sedang duduk bersila dan bermeditasi di atas awan merah.
Pada akhirnya, Zhang Ruochen berhasil mencapai Perubahan Kesepuluh dan membentuk God's Destiny.
Whoosh. Lelaki itu membuka matanya, dengan sinar cahaya menyeramkan yang keluar dari sana.
Setelah itu, cahaya pedang melintas dari sampingnya. Pedang Kuno Abyss sedang melesat ke arah depan, dan langsung menghadapi Half-moon Saint Sword. Kemudian, Zhang Ruochen memutar pergelangan tangannya. Lalu, Api Dewa Jingmie tampak melesat keluar dari tangannya dan terbang menuju ke dalam bilah pedangnya.
Pow!
Terdapat retakan-retakan pada bilah Half-moon Saint Sword. Setelah itu, pedang tersebut meledak dan hancur berkeping-keping. Di waktu yang bersamaan, Pedang Kuno Abyss segera memurnikan dan menyerap kepingan-kepingan logam tersebut.
Meski begitu, pedang itu masih melesat maju bagaikan cahaya, seakan tidak dapat dihentikan. Pada akhirnya, cahaya pedang itu menembus tubuh Werewolf King dengan suara "poof".
Werewolf King langsung membelalakkan matanya. Perlahan-lahan, vitalitasnya pun mulai menurun. "Bagaimana... mungkin..." gumamnya.
Zhang Ruochen cepat-cepat menarik kembali pedangnya. Sebab, ia dapat merasakan aura berbahaya dari balik punggungnya. Jadi, seketika itu pula ia langsung menghilang dan bergerak ke sisi kanan.
Di waktu yang bersamaan, tombak perunggu King Thousand-elephant berhasil menusuk bayangan pergerakan Zhang Ruochen yang masih tertinggal di belakang. Pada akhirnya, tombak itu menembus dahi Werewolf King dan langsung menghancurkan kepalanya.
Seketika itu juga, King Thousand-elephant langsung menghentikan gerakannya. Kemudian, sambil mengamati mayat Werewolf King, saat itu benar-benar merasa tersentak. Setelah itu, ia mendengus dingin. "Dasar bocah licik!"
Pada saat ia sedang merasa tersentak, saat itu Zhang Ruochen bergerak dengan kecepatan tinggi dan kembali muncul di atas kepala King Thousand-elephant. Lalu, ia mulai menebaskan Pedang Kuno Abyss ke bawah.
"Thousand-elephant Infinition."
King Thousand-elephant dapat merasakan pergerakan lawannya. Jadi, ia segera menggerakkan tangannya dan mengarahkan tombaknya ke atas. Setelah itu, Chi Suci berwarna hitam langsung meledak dari tubuh kekarnya, dan berubah menjadi bayangan-bayangan gajah. Semua bayangan itu berputar-putar di sekitar tombaknya – layaknya planet-planet yang mengelilingi matahari.
Boom!
Pedang Kuno Abyss kembali berbenturan dengan tombak perunggu. Setelah itu, bayangan gajah raksasa mulai terwujud dari tombak tersebut. Di waktu yang bersamaan, semua bayangan gajah itu mulai menyatu dan melepaskan kekuatan yang besar, hingga berhasil memaksa Zhang Ruochen terhempas mundur. Kemudian, Zhang Ruochen mengenggam pedangnya sambil melayang-layang di atas altar – yang telah hancur – layaknya sehelai daun. Yang jelas, lelaki itu sama sekali tidak terluka.
King Thousand-elephant mengangkat tombaknya dan menudingkannya ke arah Zhang Ruochen. Kemudian, sambil mendengus dingin, ia berkata, "Zhang Ruochen, aku bukanlah Werewolf King. Jadi, kau sama sekali bukan tandinganku."
"Benarkah?"
Zhang Ruochen sedang mengamati tombak perunggu tersebut. King Thousand-elephant juga sedang mengamatinya. Yang mengejutkan, pada bagian tengah tombak tersebut, di sana terdapat sebuah retakan. Memang, retakan itu belum menghancurkan seluruh tombaknya, namun telah menghancurkan inskripsi-inskripsi yang saling terhubung di dalamnya.
Perlu diketahui bahwa inskripsi-inskripsi di dalam senjata saint adalah sesuatu yang saling terhubung satu sama lain dengan cara yang sangat kompleks. Maka dari itu, kalau salah satu keterhubungan itu sampai hancur, maka energi yang terkandung di dalam senjata tersebut pasti akan menurun drastis.
"Kuat sekali pedangnya. Apa itu adalah Pedang Taotian milik Biksu Pedang Xuanji?" sang King bertanya-tanya, sambil memandangnya tajam.
Lagipula, Thunder God Axe and Spear-nya adalah sejenis senjata saint yang sangat kuat. Seharusnya, tidak ada senjata lain yang dapat menghancurkannya, kecuali Senjata Suci Seribu Inskripsi.
Oleh karena itulah, ia berpikir kalau hal tersebut pasti merupakan ulah Pedang Taotian. Di sisi lain, Pedang Kuno Abyss merupakan senjata kuat lainnya – dengan bahan pembuatan yang unik – namun pedang itu tidak terlalu populer seperti Pedang Taotian.