Peringkat Surga
Peringkat Surga
Meskipun itu hanya sebuah patung dari Permaisuri Chi Yao, namun orang-orang masih merasa bahwa patung tersebut mengandung jiwa dari pemiliknya. Sehingga, para ksatria yang melewati patung itu tidak lagi mampu menahan rasa takutnya.
Jadi, bukan hal yang mengejutkan bagi para murid Sekolah Pasar Bela Diri saat tiba di gunung tersebut, dimana mereka pasti akan langsung bersujud pada patung batu, seakan mereka sedang menyembah dewa.
Zhang Ruochen mengamati patung itu lekat-lekat. Ketika tatapan matanya bertemu dengan mata patung batu tersebut, maka ia merasa terkejut, seperti ada orang yang baru saja meliriknya.
Sehingga, ia merasa bahwa dirinya tidak lagi sanggup menyembunyikan rahasianya.
"Sungguh menakjubkan. Hanya dengan melihat patungnya, maka itu mampu menciptakan ketakutan. Aku bertanya-tanya alam mana yang telah dicapai oleh Chi Yao setelah 800 tahun?"
Seseorang biasanya akan membangun sebuah Candi Suci saat mereka telah berhasil menjadi Setengah-Biksu dan menyembah patung batu, patung lumpur, serta patung emas.
Para Setengah-Biksu biasanya akan meninggalkan jejak Jiwa Suci mereka di dalam candi, guna menyerap Energi Chi dari langit dan bumi yang ada di sekitarnya.
Semenjak Chi Yao telah meletakkan patungnya di sini, maka ia pasti telah meninggalkan jejak Jiwa Suci-nya guna menyerap Energi Chi dari langit dan bumi yang terdapat di Gunung Chaotic Millionverse.
Jadi, di waktu yang sama, diam-diam ia juga menggunakan Jiwa Suci untuk mengamati segala sesuatu yang terjadi di Dunia Primitif.
Sehingga, ia dapat segera menemukan peristiwa besar yang terjadi di setiap Dunia Primitif.
Patung batunya tampak mengenakan sebuah mahkota, dengan Cakram Roda di tengahnya.
Sementara itu, di tengah Cakram Roda, terdapat cahaya berwarna merah. Sehingga, itu tampak seperti sebuah bola yang terbakar dari dalam.
Zhang Ruochen merasakan fluktuasi ruang yang besar dan berasal dari Cakram Roda tersebut.
Seakan dunia sedang berotasi dan mengikuti Cakram Roda tersebut.
"Itu... itu adalah Harta Karun Ruang legendaris, Segel Roda Suci."
Hanya terdapat beberapa harta karun ruang yang sanggup bertahan di Daratan Kunlun. Dan setiap harta karun ruang tersebut merupakan sebuah Senjata Suci yang hebat.
Segel Roda Suci adalah salah satunya.
Gunung itu ternyata ditopang oleh kekuatan ruang yang berasal dari Segel Roda Suci.
Lebih jauh, segel tersebut adalah juga menjadi alasan mengapa jalan-jalan yang terdapat di Gunung Chaotic Millionverse ternyata mengarah ke setiap Dunia Primitif yang besar.
Segel itu merupakan sebuah Harta Karun Ruang sejati. Sebab, kekuatannya dapat digunakan untuk membentuk atau menghancurkan sebuah Dunia Kecil.
Sementara itu, Cincin Ruang yang diciptakan oleh Zhang Ruochen hanya bisa dikategorikan sebagai Harta Karun Ruang dengan level yang paling rendah. Sehingga, benda miliknya sama sekali tidak bisa disejajarkan dengan Segel Roda Suci.
Segel itu dimurnikan oleh Biksu Suci Xumi. Menurut catatan dari buku Misteri Ruang dan Waktu, maka segel tersebut juga mempunyai ruangan intinya sendiri. Hanya seorang ksatria yang telah menguasai kekuatan ruang dan waktu yang bisa membuka ruangan inti tersebut.
Sementara itu, perbandingan dari ruangan inti yang terdapat di dalam segel dengan dunia yang berada di luar adalah 30 berbanding 1.
Jadi, bila seseorang berlatih di dalam ruangan inti dari segel tersebut selama satu bulan, maka hanya satu hari yang terlewati di dunia luar.
Tentu saja, Zhang Ruochen tertarik untuk bisa mendapatkannya. Hanya dengan cara itulah maka ia dapat menggunakan kekuatan yang sesungguhnya dari segel tersebut.
Namun, ia juga memahami bahwa dengan kekuatannya yang sekarang, maka ia sama sekali tidak bisa mendekati segel tersebut. Oleh karena itulah, ia hanya bisa membuat rencana atasnya setelah berlatih keras dalam meningkatkan pengolahan.
Kapal itu berhenti setelah masuk ke dalam Gunung Chaotic Millionverse.
Ada lebih dari 35.000 murid mulai turun dari kapal-kapal dan berdiri di bawah sebuah monumen raksasa.
Monumen raksasa itu, tingginya mencapai 676 meter, dengan warna seputih susu. Itu tampak seperti sebuah formasi taktis yang diukir di dalam potongan batu permata raksasa.
Itu adalah Senjata Suci menakjubkan lainnya.
Para Setengah-Biksu dari Sekolah Pasar Bela Diri tidak perlu sampai harus memperkenalkannya. Sebab, semua orang telah melihat papan batu yang berada di puncaknya dan bertuliskan dua kata "Peringkat Surga".
Potongan Tablet Pertama itu merupakan Peringkat Bumi.
Tablet Permata itu mencatat daftar nama setiap ksatria Alam Surga, dengan angka-angka di belakang namanya.
Huang Shenyi berada di urutan pertama Peringkat Surga.
Di belakang namanya, terdapat serentetan angka, yakni 6.786.000 poin merit militer.
Hua Li berada di urutan kedua.
Di belakang namanya juga terdapat serentetan angka, 2.463.401 poin merit militer.
Melihat itu, maka beberapa murid mulai kebingungan, "Mengapa poin merit milter muncul di Peringkat Surga?"
SWOOSH!
Setelah itu, terdapat cahaya putih yang turun dari langit.
Kemudian, cahaya putih itu menghilang, dan hanya meninggalkan seorang Beard Elder berambut putih – yang mengenakan jubah ungu – sedang berdiri di tempatnya. Elder itu berdiri di atas sekumpulan awan dan melayang di udara. Energi Chi pun tampak memancar dari tubuhnya.
Suara elder berambut putih itu sangat kencang dan terdengar jelas di telinga para murid yang hadir di tempat ini. "Aku adalah Vessel Spirit Peringkat Surga. Sekarang, Tablet Permata yang berada di depan kalian adalah Peringkat Surga yang asli. Selama satu bulan ke depan, maka kalian akan lolos dari ronde ketiga ujian masuk selama kalian mampu mengumpulkan 100 poin merit militer."
Vessel Spirit itu baru saja selesai bicara ketika para murid mulai mendiskusikan sesuatu sambil berbisik-bisik.
"Ronde ketiga ujian masuk sangat mudah. Apa kita diberi waktu selama satu bulan untuk mengumpulkan 100 poin merit militer?"
"Hanya 100 poin merit militer! Bukankah ini terlalu mudah?"
...
Vessel Spirit itu mengibaskan tangannya, dan menciptakan kabut-kabut cahaya putih di depannya. Kemudian, kabut putih itu bergabung dan membentuk barisan-barisan kalimat.
Itu adalah pengenalan terhadap poin merit militer.
Kalimat pertama bertuliskan, "Bunuh 10 makhluk pribumi di Dunia Primitif yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi atau yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga untuk mendapatkan 1 poin merit militer."
Ketika mereka melihat kalimat pertama, maka murid-murid yang sebelumnya menganggap bahwa ronde ketiga ujian masuk cukup mudah, pada akhirnya senyuman di wajah mereka pun menghilang. Beberapa dari mereka bahkan menahan nafasnya, seakan mereka sedang menghitung sesuatu.
Jika mereka ingin mendapatkan 100 poin merit militer, bukankah itu artinya bahwa mereka harus membunuh 1.000 makhluk pribumi dari Dunia Primitif yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi, atau 100 jenis yang telah berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga.
Ini terlampau sulit!
Kalimat kedua bertuliskan, "Bunuh seekor makhluk pribumi dari Dunia Primitif yang telah mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Surga untuk mendapatkan dua poin merit militer."
Baris ketiga bertuliskan, "Bunuh seekor makhluk pribumi dari Dunia Primitif yang telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Surga untuk mendapatkan lima poin merit militer."
Baris keempat bertuliskan, "Bunuh seekor makhluk pribumi dari Dunia Primitif yang telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Surga untuk mendapatkan 10 poin merit militer."
Baris kelima bertuliskan, "Bunuh seekor makhluk pribumi yang telah mencapai Tingkatan Medium dari Alam Surga untuk mendapatkan 20 poin merit militer."
Baris keenam bertuliskan, "Bunuh seekor makhluk pribumi yang telah mencapai Tingkatan Akhir dari Alam Surga untuk mendapatkan 50 poin merit militer."
Baris ketujuh bertuliskan, "Bunuh seekor makhluk pribumi yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga untuk mendapatkan 100 poin merit militer."
Murid-murid akhirnya menghela nafas lega setelah membaca tujuh baris pertama.
Seseorang bisa mendapatkan 100 poin merit militer dalam satu waktu dengan cara membunuh seekor makhluk pribumi dari Dunia Primitif yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga.
Jika tidak, maka satu bulan tidak akan cukup bagi mereka untuk membunuh makhluk pribumi yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi atau yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga.
Tentu saja, tugas itu tidak terlampau sulit bagi para murid yang berada di tingkatan alam yang lebih tinggi. Sebab, mereka dapat dengan mudah menyelesaikan ronde ketiga ujian masuk selama mereka sanggup bertahan hidup di Dunia Primitif selama satu bulan.
Namun, bagi para murid yang berada di tingkatan alam lebih rendah, maka mereka mulai tampak muram. Mereka semua sedang merasakan tekanan yang berat. Mereka hanya mampu mengumpulkan poin merit militer dalam jumlah yang cukup jikalau mereka secara konstan membunuh para makhluk pribumi tersebut.
Vessel Spirit tersenyum. "Kalian boleh bertanya padaku jika kalian punya pertanyaan."
Seorang murid montok membungkuk pada Vessel Spirit dan berkata lantang, "Yang Terhormat, berapa banyak poin merit yang kita butuhkan untuk bisa meninggalkan nama kita di Peringkat Surga?"
"10.000 poin merit."
Murid-murid itu tercengang sesaat setelah mendengar angkanya.
Benar, bukan tugas yang mudah untuk bisa menjadi seorang ksatria Peringkat Surga. Dengan kekuatan mereka sekarang, maka mereka masih kesulitan untuk bisa mengumpulkan 10.000 poin merit militer, bahkan jika mereka telah menghabiskan waktu yang lama dalam membunuh musuh-musuh yang ada di Medan Pertempuran Dunia Primitif.
Sebab, mereka punya kesempatan yang besar untuk mati di dalam sana.
Zhang Ruochen bertanya lantang, "Ada yang mengatakan bahwa jika kita mampu mengumpulkan poin dalam jumlah tertentu, maka kita bisa menarik perhatian Utusan Para Dewa dan mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga. Berapa banyak poin merit yang dibutuhkan untuk itu?"
Vessel Spirit mengangguk. "Bentuk asli dari Peringkat Surga sesungguhnya adalah sebuah altar raksasa, dimana makhluk-makhluk yang telah dibunuh akan menjadi persembahan bagi para dewa. Selama makhluk-makhluk itu berjumlah cukup, maka seseorang memang sanggup berkomunikasi dengan dewa dan mengundang Utusan Para Dewa agar dia mendapatkan berkah, serta mencapai Tingkatan Tertinggi yang legendaris."
"Semenjak itu adalah Tingkatan Tertinggi, maka tidak semua orang sanggup melakukannya. Sementara itu, tingkat kesulitannya juga berada di luar imajinasimu. Sebab, kau akan membutuhkan 30 juta poin merit militer agar mampu mencapai Tingkatan Tertinggi."
"Dalam 500 tahun terakhir, hanya terdapat lima orang di antara para ksatria Alam Surga yang sanggup mengumpulkan sampai 10 juta poin merit militer. Dengan pencapaian semacam itu, maka mereka sudah bisa dianggap sebagai para ksatria dengan talenta langka, yang lahir setiap satu abad sekali."
"Sekarang ini, hanya ada 18 orang yang mampu mendapatkan satu juta poin merit militer di Peringkat Surga."
"Tidak peduli bagaimana kau memperjuangkannya, namun itu hampir mustahil untuk bisa mengumpulkan poin merit militer sebanyak 30 juta."
Zhang Ruochen mengangguk pelan. Hal itu memang lebih sulit untuk mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga dibandingkan dengan yang terjadi 800 tahun lalu.
800 tahun yang lalu, hanya 20 juta poin merit yang dibutuhkan.
Namun, lingkungan yang berada Medan Pertempuran Primitif telah jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Jadi, itu cukup beralasan jika Peringkat Surga akan meningkatkan level kesulitannya bagi para ksatria yang ingin mencapai alam tersebut.
Vessel Spirit juga menjawab pertanyaan dari murid lain. Saat ia selesai menjawabnya, maka ia menambahkan, "Kalian hanya perlu meletakkan setetes darah di atas bentuk asli Peringkat Surga sebelum akhirnya masuk ke dalam Dunia Primitif Lima Elemen. Melalui kekuatan darah tersebut, maka aku bisa melihat setiap pertempuran yang kalian lakukan di dalam Dunia Primitif dan merekam semua poin merit militer kalian di dalan Peringkat Surga."
Para murid mulai menuju tablet itu dengan tertib. Lalu, mereka semua mulai menggores jari masing-masing dan meneteskan darahnya di atas tablet. Kemudian, mereka semua dikirim ke lokasi ujian masuk ketiga oleh Vessel Spirit.
Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya saat gilirannya tiba, dan ia merasa sedikit ragu-ragu. Pada akhirnya, ia membuka telapak tangannya dan menciptakan sebuah pedang Tenaga Chi kecil.
Lalu, ia mengayunkan lengan dan membiarkan pedang tersebut menggores ibu jarinya. Kemudian, ia pun mulai meneteskan darahnya ke atas permukaan Tablet Permata.
SWOOSH!
Sebuah kilatan cahaya melintas.
Darah itu meresap ke dalam Tablet Permata dan langsung menghilang.