Kaisar Dewa

Berada di Bawah Kendali



Berada di Bawah Kendali

1Kekuatan dari sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh telah diaktifkan, sehingga daya ledak yang bisa dikeluarkan telah mencapai batas maksimal.     

Sehingga, Blackwater Chillpool telah benar-benar diselimuti oleh cahaya petir yang memancar dari Pedang Ungu Petir. Jadi, setiap tetes air sepertinya mengandung daya ledak yang besar.     

Tubuh monster kera itu memiliki kualitas fisik dengan sifat alami air, jadi kera itu merasa tertekan oleh kekuatan petir yang berada di sekitarnya.     

Ketika menyaksikan kekuatan Zhang Ruochen dapat berkembang begitu besar, maka monster kera itu menjadi semakin waspada.     

Ketika Zhang Ruochen membawa pedang untuk membunuhnya, maka monster kera itu tidak menyerang secara brutal. Sebaliknya, ia mulai mengumpulkan kekuatannya di dalam perut dan membuka mulutnya, lalu ia pun mulai memuntahkan puluhan duri-duri es yang berukuran besar. Bahkan, duri-duri tersebut sama tajamnya dengan tombak hitam.     

BANG! BANG!     

Zhang Ruochen terus menerus mengayunkan pedangnya dan menghancurkan duri-duri es.     

Dengan suara "swish", maka ia melompat ke atas kepala monster kera dan mulai menebas kepalanya.     

Terdapat cahaya pedang petir berwarna ungu dan berukuran 10 meter mulai terlepas dengan suara mendesing.     

Monster kera itu sekali lagi mengayunkan tangannya dan tiba-tiba mengarahkannya ke arah pedang Chi.     

Akhirnya, serangan pukulan dan pedang pertempuran itu bertemu di satu titik.     

CRACK!     

Pedang pertempuran tersebut berhasil menghancurkan pertahanan sang kera. Sehingga, sejumlah besar darah mulai menyemprot dari sana.     

Tangan monster kera itu baru saja terkena tebasan pedang Chi, dan meninggalkan cetak tanda pedang yang memanjang.     

Darah itu menyemprot seperti aliran air dan membuat warna hitam air kolam berubah menjadi warna ungu yang aneh.     

Setelah mendapatkan luka dari serangan tersebut, maka monster kera yang kesakitan mulai menjaga jaraknya dari Zhang Ruochen.     

Apa yang digunakan oleh Zhang Ruochen adalah sebuah serangan fisik, jadi ia bertarung melawan monster kera itu dari jarak dekat. Ia ingin menghadapi kekuatan dengan kekuatan, dimana itu benar-benar berbeda dengan gaya pertarungan milik para master lain yang berasal dari Benua Lima Elemen. Jadi, ia telah berhasil sedikit menakuti monster kera tersebut.     

Zhang Ruochen telah berhasil melukai monster kera itu dengan satu serangan; namun, ia masih belum puas dengan hasilnya.     

Sebab, serangan itu hanya berhasil melukai permukaan tangan milik monster kera, dan masih terhalang oleh tulangnya yang besar. Jadi, ia belum berhasil memotong tangannya.     

Jika seseorang mengamati lukanya lekat-lekat, maka ia akan menemukan bahwa tulang-tulang monster kera tersebut berwarna gelap, seperti halnya warna yang berada di permukaan Black Glazed Spinel.     

Sementara itu, garis-garis unik juga mulai memancar dari dalam tulangnya.     

Kera itu telah berhasil menguasai Harta Karun Fisik Water Spirit. Jadi, tulang-tulangnya telah mengalami transformasi dan menjadi lebih keras daripada baja.     

"AWOO!"     

Terdapat lapisan cahaya berwarna hitam yang memancar dari tubuh monster kera tersebut.     

Cahaya itu memancar dari dalam luka yang berada di tangannya, kemudian daging baru berangsur-angsur mulai bertumbuh, sebelum akhirnya luka-lukanya menjadi pulih.     

SWOOSH!     

Zhang Ruochen pasti tidak pernah membiarkan kera itu menyembuhkan dirinya, jadi sekali lagi ia kembali menyerang.     

Monster kera itu menatap ke arah Zhang Ruochen, dan kedua mata raksasanya memancarkan sinar cahaya yang licik. Kera itu tidak langsung menghadapi Zhang Ruochen. Sebaliknya, ia menghentakkan kakinya dan melesat ke arah permukaan air dengan kecepatan maksimalnya.     

BOOM!     

Dalam sekejap, monster kera itu telah keluar dari dalam air, dan tubuh raksasanya terbang setinggi lebih dari 10 meter.     

Zhang Ruochen mengejar monster kera tersebut dari jarak yang cukup dekat. Sehingga, ia juga hampir berhasil keluar dari dalam air.     

Di atas permukaan air, maka monster kera itu menukik turun dan menyerang Zhang Ruochen yang masih berada di dalam air.     

Kali ini, moster kera itu tidak lagi ingin meremehkan lawannya. Jadi, ia mulai mengalirkan kekuatan alami airnya, lalu membentuk sebuah bola cahaya hitam yang melindungi tinjunya, guna bersiap untuk menghadapi daya ledak yang mungkin akan ditimbulkan oleh pedang Chi.     

"Kera ini sungguh pintar."     

Zhang Ruochen baru saja keluar dari dalam air. Namun sebelum sempat ia berdiri tegak, maka ia harus lebih dulu menghadapi serangan tinju kera tersebut. Sekali lagi, ia harus berada di posisi yang sulit dan harus menghadapi konsekuensinya.     

Setelah sebelumnya meremehkan kecerdasan kera tersebut, maka Zhang Ruochen segera membuang jauh-jauh sikap arogannya dan memperlakukan monster kera ini sebagai lawan yang memiliki kecerdasan yang sama.     

Kekuatan fisik dari monster kera itu tak tertandingi. Bahkan dengan menggunakan Jiwa Bela Diri, namun Zhang Ruochen tidak berani bertarung dengannya secara brutal.     

BAM!     

Zhang Ruochen kembali menggunakan Ruang Pergerakan. Dengan suara "swoosh", maka ia segera menghilang saat berada di bawah serangan tinju milik monster kera tersebut.     

Melalui kekuatan ruang, maka Zhang Ruochen baru saja berteleportasi sejauh 12 meter dan kembali muncul di depan wajah raksasa monster kera tersebut. Tubuh monster kera itu sangat besar, bahkan wajahnya beberapa kali lipat lebih besar daripada tubuh Zhang Ruochen.     

BOOM!     

Tinju milik monster kera itu menghantam permukaan air dan menciptakan kecipak air setinggi lebih dari 10 meter.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen juga menebaskan pedangnya ke arah leher monster kera itu dan berhasil menghancurkan kulitnya yang setebal baja, dimana itu meninggalkan cetak tanda pedang sebesar kepalan tangan.     

POW!     

Terdengar suara gesekan logam yang memancar dari leher monster kera.     

Serangan pedang itu masih gagal memotong leher monster kera, seolah lagi-lagi membentur tulang-tulang yang berada di bawah dagingnya. Sehingga, serangan itu hanya sedikit melukai monster kera.     

"Setelah menguasai Harta Karun Fisik Water Spirit, maka kekuatan bertahan dari tulang-tulangnya menjadi begitu luar biasa, bahkan setelah aku menggunakan segenap kekuatanku untuk menyerang. Sepertinya, aku harus melepaskan puluhan serangan di titik yang sama agar mampu menghancurkan tulangnya."     

Pedang Ungu Petir itu sendiri merupakan sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh. Baik ketajaman maupun kekuatan inskripsinya benar-benar tangguh.     

Menurut perkiraan Zhang Ruochen, hanya dengan menggunakan Senjata Suci Bela Diri kelas duabelas, maka ia dapat dengan mudah menghancurkan tulang-tulang milik monster kera tersebut.     

Namun, Senjata Suci Bela Diri kelas duabelas terlampau mahal, dan Zhang Ruochen sama sekali tidak mampu menjangkau harganya.     

Harta Karun Fisik Water sendiri juga begitu tangguh. Jika Perangai Biksu dari Wilayah Timur telah mencapai Alam Fish-dragon, maka itu berarti mereka baru saja mencapai tingkatan Kesuksesan Kecil dari Perangai Biksu. Lalu, akan sekuat apa pertahanan yang mereka miliki nantinya?     

Ketika seseorang mencapai Alam Fish-dragon, maka ia dapat mencapai tingkatan Kesuksesan Kecil dari Perangai Biksu.     

Saat mereka menembus ke Alam Biksu, maka seseorang akan mencapai tingkatan Sukses dari Perangai Biksu.     

Monster kera itu kembali mengaum dan sekali lagi menyerang Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen hanya sedikit terlambat dalam bereaksi, namun ia telah terkena pukulan monster kera tersebut. Jadi, ia kembali terlempar dan membentur dinding batu yang terdapat di area lembah.     

Kera itu sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan terluka sebanyak dua kali saat melawan seorang manusia biasa. Sehingga, monster kera itu menjadi marah, hingga aumannya terdengar di seantero lembah.     

Kera itu membuka mulut berdarahnya, dan menampakkan dua baris giginya yang tajam. Kemudian, kera itu menekuk badannya dan ingin menggigit tubuh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengalirkan Tenaga Chi ke dalam Jalur Aliran Chi yang berada di lengannya. Kemudian, ia menggunakan cakar naga untuk mencengkram erat gigi bawah milik monster kera tersebut. Jadi, ia memaksa mulut monster kera itu agar terus terbuka.     

Kekuatan Naga Suci terus bersirkulasi di tubuh Zhang Ruochen. Sehingga, kekuatan itu menyuplai dirinya dengan aliran kekuatan.     

Untungnya, dengan bantuan dari Kekuatan Naga Suci, maka Zhang Ruochen sementara waktu berhasil menahan kekuatan monster kera tersebut. Jika tidak, bagaimana mungkin ia sanggup bertarung dengan tingkat pengolahannya yang masih mencapai Alam Surga?     

"Hati yang Terhubung dengan Pedang, Pertahanan Pedang."     

Tekanan yang dialami oleh Zhang Ruochen telah menguburnya semakin dalam. Jadi, ia harus menggunakan kekuatan Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Lalu, Hati Pedang yang berada di dalam dahinya mulai bersinar dan segera mengendalikan Pedang Ungu Petir, yang mana itu mulai berubah menjadi sebuah pedang terbang. Kemudian, pedang itu masuk ke dalam tenggorokan monster kera dan mulai menebas organ intinya.     

Apakah kekuatan yang besar atau tulang yang keras masih dapat membantunya?     

Sebab selama organ inti miliknya dihancurkan, maka kera itu pasti akan mati.     

Ketika Pedang Ungu Petir terbang menuju ke dalam tubuh monster kera, maka monster kera itu merespon cepat, dengan mengeluarkan jiwa binatang buasnya dari dalam tubuh. Kera itu ingin menggunakan jiwa binatang buasnya untuk bertarung melawan Pedang Ungu Petir.     

Monster kera ini benar-benar mempunyai kecerdasan yang tinggi, bahkan sampai mengungguli para binatang buas lain.     

Zhang Ruochen mendengus dingin dan menarik kembali tangannya. Setelah itu, ia mulai mengumpulkan Tenaga Chi di dalam tubuhnya, dan kembali melepaskan pukulan.     

"Mencuri Naga Suci."     

Kekuatan tinjunya yang besar berhasil menghantam dua gigi depan monster kera tersebut. Di waktu yang sama, daya ledak dari serangan itu berhasil membuat monster kera terlempar ke belakang.     

Zhang Ruochen menghentakkan kakinya dan terbang ke belakang sejauh 33 meter. Kemudian, ia berdiri di atas sebuah batu raksasa yang terdapat di atas tebing. Lalu, ia mulai menekan jari telunjuk dan jari tengahnya. Kemudian, ia mulai menggunakan Pedang Ungu Petir untuk memperagakan keterampilan pedang.     

CRACK!     

Pedang Ungu Petir segera terbang menuju ke dalam tubuh monster kera, dimana pedang itu berhasil memotong lebih dari sepuluh Jalur Aliran Chi Darah, dan menyerang telinga, sebelum akhirnya menghunus ke arah jantung monster kera tersebut.     

Monster kera itu sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk bertahan hidup jikalau jantungnya sampai tertusuk.     

Di momen-momen kritis, maka jiwa binatang buas milik monster kera terbang ke dalam tubuhnya dan membentuk sebuah Kera Hitam.     

Jiwa binatang buas itu melayang di atas jantungnya dan melepaskan serangan tinju. Sehingga, tinju tersebut membuat Pedang Ungu Petir melayang jauh.     

Kemudian, jiwa binatang buas milik monster kera itu mulai mengendalikan Energi Chi dari langit dan bumi guna membentuk sebuah pusaran air yang menyelimuti Pedang Ungu Petir. Jadi, Pedang Ungu Petir itu akhirnya dipaksa untuk keluar dari dalam tubuhnya.     

Dengan suara "swoosh", maka Pedang Ungu Petir memancarkan sinar petirnya dan keluar dari tulang selangka milik monster kera.     

POW!     

Pedang Ungu Petir itu terlepas dari kendali Zhang Ruochen dan membentur sebuah batu raksasa di kejauhan.     

"Sungguh jiwa binatang buas yang tangguh. Jika demikian, mari kita lihat mana yang lebih tangguh, jiwa binatang buasmu atau Jiwa Bela Diri-ku."     

Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen pun mulai melayang di atas kepalanya. Kemudian, ia menggerakkan tangannya, dan Hati Pedang yang sebelumnya melayang di atas Lautan Chi menjadi terlepas dan mulai mendarat di tangan Jiwa Bela Diri-nya.     

Kemudian, Hati Pedang itu berubah menjadi sebuah pedang berwarna putih.     

Jiwa Bela Diri menggenggam Hati Pedang dan langsung melesat ke arah tubuh monster kera dengan meninggalkan bayangannya di belakang.     

Jiwa Bela Diri dan jiwa binatang buas itu saling bertarung satu sama lain, dengan menggunakan tubuh monster kera sebagai sebuah medan pertempuran.     

Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen jelas lebih tangguh, dan ia terus menggunakan Hati Pedang-nya. Lalu, ia hanya menggunakan puluhan teknik pedang sebelum akhirnya berhasil melukai jiwa binatang buas milik monster kera.     

Monster kera itu berteriak kesakitan dan ingin segera mengembalikan jiwa binatang buasnya.     

Tentu saja, Zhang Ruochen tidak akan membiarkan itu terjadi, maka ia menggunakan Jiwa Bela Diri untuk mengejarnya. Hati Pedang itu akhirnya menusuk punggung jiwa binatang buas dan membuat jiwa binatang buas milik monster kera akhirnya berhenti bergerak.     

Monster kera itu merasakan sakit disekujur tubuhnya, dan sepertinya jiwanya telah hancur berkeping-keping.     

Zhang Ruochen menudingkan telunjuk kanannya ke angkasa guna mengumpulkan Kekuatan Batin. Lalu, Energi Chi dari langit dan bumi mulai berguncang hebat, dan terdapat garis-garis udara yang mulai berkumpul di ujung jarinya.     

Di atas langit, terdapat sebuah petir yang tebal dan menghantam tubuh monster kera tersebut.     

BOOM!     

Terdapat lubang besar dengan diameter mencapai puluhan meter yang muncul di permukaan tanah, sesaat setelah petir itu menyambar.     

Tubuh monster kera tumbang ke dalam lubang besar itu, dan benar-benar menjadi hitam karena serangan petir, namun ia masih hidup.     

Terdapat garis-garis api yang memancar dari tubuh kera, dan permukaan tanah di sekitar lubang itu menyala oleh api, serta mengeluarkan asap hitam.     

Zhang Ruochen terbang dan mendarat di ujung lubang besar tersebut. Lalu, ia mengendalikan Pedang Ungu Petir yang melayang di atas tubuh monster kera, dengan ujung pedangnya yang mengarah turun dan bersiap untuk menyerang kapanpun juga.     

Kemudian, ia berkata serius, "Menyerah? Atau mati?"     

Jiwa binatang buas milik monster kera masih mendapatkan tekanan dari Hati Pedang, dan jiwanya sama sekali tidak berani bergerak.     

Faktanya, monster kera itu merasa depresi. Sebab, kekuatannya adalah jauh lebih tangguh daripada seorang manusia. Jika ia tidak bertarung menggunakan jiwa binatang buas, maka ia pasti mampu mengalahkan manusia tersebut.     

Namun, bahkan meski jika kera itu cukup pintar, namun ia masih percaya terhadap kekuatan fisiknya.     

Jadi, teknik bela diri, teknik pedang, dan Kekuatan Batin sama sekali tidak berguna ketika harus berhadapan dengan kekuatan fisiknya.     

Tentu saja, monster kera itu tidak menduga jika Jiwa Bela Diri milik seorang manusia tersebut benar-benar sangat mengerikan. Sehingga, Jiwa Bela Diri tersebut sanggup mengalahkan jiwa binatang buasnya hanya dalam beberapa detik.     

Apakah manusia ini sungguh tangguh?     

"Aku... menyerah..."     

Jiwa binatang buas milik monster kera telah menentukan pilihannya.     

Secara natural, monster kera itu tidak ingin menyerah, namun nyawanya sedang berada di tangan Zhang Ruochen. Jadi, ia tidak punya pilihan lain.     

Zhang Ruochen berkata, "Jika demikian, maka tinggalkan jiwa binatang buasmu padaku agar kau tidak memberontak."     

Entah monster kera itu senang atau tidak, namun Zhang Ruochen telah mengerakkan tangannya dan meletakkan jiwa binatang buas milik monster kera ke dalam Grafik Kayu Yin Yang yang terdapat di dalam Lautan Chi-nya.     

Menurut aturan dari Peringkat Surga, maka seseorang bisa mendapatkan 1.000 poin merit militer dengan cara membunuh seekor makhluk pribumi yang berada di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon.     

Jika Zhang Ruochen membunuh monster kera tersebut, maka ia akan mendapatkan 1.000 poin merit militer.     

Namun, Zhang Ruochen tidak melakukannya, jadi ia membiarkan monster kera hidup sementara waktu untuk tujuan tertentu. Sebab, kekuatan monster kera itu mungkin dapat membantu Zhang Ruochen dalam mengarungi Dunia Primitif Lima Elemen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.