Kaisar Dewa

Ruang Pergerakan



Ruang Pergerakan

1Mereka yang berpartisipasi dalam ronde ketiga ujian masuk sedang menaiki Kapal Silver Moon dan terbang dari Kota Saint Wilayah Timur guna menuju ke sebuah wilayah padang pasir.     

Kapal tersebut berhenti di sana.     

Ada 10 kapal, dan tiap kapalnya membawa 3.000 murid. Bendera Sekolah Pasar Bela Diri pun digantung di puncak tertinggi setiap kapal.     

Sementara itu, terdapat formasi taktis raksasa di bawah kapal. Formasi taktis berwarna perak itu mengalir dari tengah-tengah array dan berotasi pelan sehingga membentuk kolom cahaya berbentuk telur, dimana formasi tersebut berguna untuk melindungi kapal.     

Ketika dilihat dari bawah, maka 10 Kapal Silver Moon tersebut berbentuk bulat dan sedang melayang di bawah langit.     

Di Kapal Silver Moon milik Departemen Teknik Pedang, seorang murid berkulit pucat dan berperawakan kurus melirik ke arah bawah dan mengamati padang pasir yang tak bertepi. Lalu, sambil merasa kebingungan, maka ia bertanya, "Bukankah kita akan pergi menuju Gunung Chaotic Millionverse? Mengapa kita berhenti di sini?"     

Terdengar suara kencang di sebelahnya.     

Salah satu murid jenius dari Keluarga Biksu Shen menatapnya seolah lelaki itu adalah seorang idiot, sehingga ia tertawa dan mulai mengejeknya. "Bocah pedalaman, kau kira dimana letak Gunung Chaotic Millionverse? Tempat itu adalah kamp utama Medan Pertempuran Dunia Primitif! Tempat itu bahkan tidak berada di Daratan Kunlun. Sebaliknya, tempat itu berada di sebuah ruang ilusi misterius. Jika kita tidak masuk ke dalam sebuah lubang cacing dan Lompatan Ruang, maka mustahil kita bisa berada di sana."     

Murid yang berkulit pucat dan berperawakan kurus tersebut tidak mempedulikan kata-kata sarkastiknya, jadi ia terus bertanya sopan, "Apa itu lubang cacing? Lompatan Ruang? Bagaimana caranya agar kita bisa sampai di Gunung Chaotic Millionverse?"     

"Idiot."     

Seorang keturunan dari Keluarga Biksu Shen menggenggam pedangnya dengan kedua tangan, lalu mulai mengalihkan pandangannya. Lelaki itu tampak sangat sombong dan tidak lagi ingin menjelaskan.     

Sambil berdiri di sebelah murid berkulit pucat tersebut, maka Zhang Ruochen mulai bergumam, "Apa yang disebut sebagai lubang cacing merupakan lubang ruang yang terbentuk secara alami. Lubang itu menghubungkan Daratan Kunlun dan Gunung Chaotic Millionverse."     

"Terdapat begitu banyak lubang cacing yang berada di Wilayah Timur. Beberapa dari mereka terhubung dengan Wilayah Pusat, sementara yang lain terhubung dengan Wilayah Barat, Selatan, dan Utara. Beberapa lubang tersebut pada akhirnya juga terhubung dengan Dunia-dunia Primitif. Singkatnya, ada puluhan lubang cacing yang telah ditemukan dan lubang-lubang tersebut tersebar dimana-mana."     

"Sebagaimana misal, jarak antara Wilayah Timur dan Wilayah Pusat tak terhitung jumlahnya. Lalu, jika tanpa lubang cacing, maka seseorang yang telah mencapai Alam Surga harus berlari selama sepuluh tahun tanpa henti. Sialnya, mereka juga tidak akan pernah sampai di Wilayah Pusat. Namun, dengan adanya lubang cacing dan Lompatan Ruang, maka kita hanya membutuhkan waktu yang singkat.     

"Sementara itu, lubang cacing yang akan membawa kita menuju ke Gunung Chaotic Millionverse berada di tempat kita sekarang ini.     

"Lubang cacing ini telah lama dikendalikan oleh Menteri Peperangan dari kekaisaran pusat. Lebih jauh, terdapat beberapa Biksu dari Menteri Peperangan yang juga telah memasang formasi taktis bertahan di sekitar perbatasan lubang cacing tersebut, dimana setiap perbatasannya juga dijaga oleh para tentara. Seorang ksatria normal harus mempunyai Kristal Suci dalam jumlah yang cukup agar dapat masuk ke dalam lubang cacing dan pergi ke Gunung Chaotic Millionverse."     

Seorang murid jenius dari Keluarga Biksu Shen tersebut menjadi marah, dan merasa bahwa lelaki itu terlalu banyak bicara.     

Tapi saat ia menoleh dan menyaksikan bahwa yang mengatakan hal tersebut adalah Zhang Ruochen, maka kemarahannya seketika itu juga menghilang.     

Sebab, ia telah menyaksikan bagaimana Zhang Ruochen bertarung di atas Stairway to Heaven, jadi secara natural, ia juga mengerti seberapa tangguhnya lelaki tersebut. Meskipun keluarganya mempunyai reputasi yang tinggi, namun mereka tidak mau mengusik Zhang Ruochen, dimana lelaki tersebut adalah salah satu dari Enam Raja Hebat generasi yang baru.     

Oleh karena itulah, ia meyakini bahwa sebaiknya ia menjaga jarak dengan Zhang Ruochen.     

Setelah itu, jenius tersebut akhirnya mulai mundur di kejauhan.     

Seorang murid berkulit pucat mengangkat tangannya dan menangkupkannya ke arah depan, "Aku adalah Wu Zhiyao dari Linkong Commandery. Terima kasih banyak atas informasinya. Dengan apa aku harus memanggil namamu?"     

"Aku Zhang Ruochen dari Yunwu Commandery." Zhang Ruochen tersenyum.     

"Saudara Zhang... Tunggu, kau adalah Zhang Ruochen, sang Komandan Pangeran?"     

Wu Zhiyao berteriak kencang dan menatapnya dengan mata membelalak.     

Lelaki itu benar-benar terkejut sehingga ia lupa mengecilkan suaranya.     

Akibatnya, hampir semua murid yang berada di atas kapal mendengar teriakannya.     

Lalu, tidak terhitung jumlah mata yang mulai mengamati Zhang Ruochen.     

Rasa terkejut lebih tampak nyata bagi para murid yang berdiri di dekat Zhang Ruochen, sama halnya seperti Wu Zhiyao. Itu terjadi karena mereka semua tidak menduga bahwa seorang Zhang Ruochen yang terkenal berada satu kapal dengan mereka.     

Zhang Ruochen telah menjadi terkenal hanya dalam kurun waktu satu malam sesaat setelah dirinya dipublikasikan di dalam Berita Wilayah Timur. Lelaki itu menjadi idola bagi para ksatria muda, sekaligus juga bagi gadis-gadis muda.     

Seperti halnya Wu Zhiyao, setelah membaca majalah tersebut, maka ia telah menjadikan Zhang Ruochen sebagai idolanya.     

Tanpa disangka, ternyata ia sedang berdiri di dekat dengan sang idolanya. Bahkan, sang idola memberinya bimbingan!     

Sungguh menyenangkan!     

Beruntungnya, saat ini, Kapal Silver Moon mulai kembali bergerak dan terbang menuju ke dalam lubang cacing.     

Pada saat mereka hampir masuk ke dalam sebuah Lompatan Ruang, maka semua murid jenius merasa gembira di dalam hatinya. Kemudian, mereka menutup mata dan mulai mengalirkan Tenaga Chi di dalam tubuhnya, sebelum akhirnya mengeluarkan Celestial Bodyshield.     

Ketika sedang melintasi lubang cacing, maka mereka harus menahan tekanan besar yang berasal dari kekuatan ruang, bahkan meski jika kapal tersebut telah memiliki formasi bertahan.     

Jadi, menggunakan Celestial Bodyshield adalah pilihan terbaik guna menghindari luka-luka.     

Zhang Ruochen adalah satu-satunya orang yang tidak menggunakan Celestial Bodyshield. Sebaliknya, ia melepaskan Kekuatan Batin dan bersiap untuk merasakan kekuatan ruang yang berada di sekitarnya.     

"Ketika masuk ke dalam sebuah lubang cacing, maka fluktuasi ruang akan menjadi semakin intens. Aku bisa menggunakan kesempatan ini untuk berlatih kekuatan ruang." Pikirnya.     

BOOM!     

Kapal itu bergetar hebat saat mulai masuk ke dalam lubang cacing.     

Setelah itu, tekanan-tekanan yang besar mulai datang dari segala penjuru dan membuat para murid menjadi sesak nafas.     

Namun, beberapa murid merupakan para master dari Alam Surga. Jadi, ditunjang dengan perlindungan yang berasal dari Celestial Bodyshield, maka tekanan tersebut tidak berpengaruh apa-apa bagi mereka.     

Zhang Ruochen hanya menggunakan kualitas fisiknya untuk bertahan melawan tekanan dari Kekuatan Ruang.     

Dalam sekejap, seluruh pori-porinya mulai menyusut dengan cepat.     

Kekuatan Batin-nya seperti memancarkan garis-garis cahaya. Kemudian, ia melepaskan cahaya tersebut dan mengikuti arah kapal yang berada di dalam lapisan ruang.     

Melalui Kekuatan Batin-nya, maka ia dapat dengan jelas merasakan bahwa kapal tersebut sedang melintasi jarak puluhan ribu mil hanya dalam waktu sekejap.     

Setelah itu, akhirnya ia mulai memahami esensi yang sesungguhnya dari Ruang Pergerakan.     

SWOOSH!     

Dalam sekejap, tubuhnya menghilang dan kembali muncul pada jarak 33 meter jauhnya. Lalu, ia berdiri di samping seorang murid wanita berambut emas dan berkulit pucat.     

Murid itu masih menutup matanya, dan sedang bertahan melawan tekanan yang berasal dari Kekuatan Ruang. Sehingga, wanita itu sama sekali tidak menyadari keberadaannya.     

"Ini seperti kekuatan magis, bahkan tanpa terdapat fluktuasi Tenaga Chi."     

Jika terdapat fluktuasi Tenaga Chi, maka murid wanita itu pasti akan menyadari keberadaannya.     

Zhang Ruochen pun mulai mengepalkan tangannya, dan jantungnya berdegup dengan kencang. Sebab, ia sedang merasa sangat gembira. Itu terjadi karena ia baru saja berhasil melepaskan Ruang Pergerakan. Dan sekarang ini, ia mempunyai satu lagi teknik unik yang dapat membantunya bertahan hidup.     

Ruang Pergerakan adalah bukan tentang kecepatan.     

Sebab tidak peduli seberapa cepatnya seseorang ingin menempuh jarak 33 meter, namun mereka masih membutuhkan waktu.     

Namun, ia berhasil menempuh jarak 33 meter jauhnya hampir tanpa menghabiskan waktu. Bahkan seorang Setengah-Biksu tidak akan mampu mengungguli kecepatannya.     

SWISH!     

SWISH!     

...     

Zhang Ruochen mengujinya sebanyak 13 kali berturut-turut dengan arah yang berbeda-beda, sehingga ia meninggalkan sejumlah bayangan manusia. Yang jelas, itu tampak seperti ada 13 orang dirinya yang sedang berdiri di atas dek kapal.     

Tidak lama setelahnya, 12 bayangan tersebut perlahan-lahan mulai menghilang, dan hanya meninggalkan Zhang Ruochen yang asli.     

Kemudian, ia kembali ke posisi semula dan berdiri di sana.     

"Dengan tingkat pengolahanku sekarang ini, maka maksimal aku bisa menempuh jarak 56 meter jauhnya. Bahkan jika ada seorang ksatria di Perubahan Kesembilan Alam Fish-dragon ingin membunuhku, namun sepertinya itu bukan pekerjaan yang mudah baginya," batin Zhang Ruochen.     

Meskipun ia telah berhasil menguasai Ruang Pergerakan, namun bukan berarti bahwa ia tidak terkalahkan.     

Sebab, setiap kali bergerak, maka ia hanya bisa menempuh jarak 33 meter jauhnya. Kemudian, ia harus berhenti dan menghabiskan beberapa waktu untuk melepaskan Ruang Pergerakan yang kedua kalinya.     

Seorang Setengah-Biksu mungkin sanggup membunuhnya pada momen dimana ia sedang berhenti. Sehingga, ia bahkan sama sekali tidak punya kesempatan untuk menggunakan Ruang Pergerakan yang kedua.     

Tentu saja, itu adalah seorang Setengah-Biksu.     

Namun, masih cukup mudah baginya untuk melarikan diri dari seorang ksatria Alam Fish-dragon dengan menggunakan Ruang Pergerakan. Jadi, hanya seorang superior dari Alam Fish-dragon yang sanggup menahan dirinya.     

"Dengan Ruang Pergerakan, seharusnya cukup bagiku untuk bertahan hidup di dalam Dunia Primitif Inferior jikalau aku tetap berhati-hati. Seharusnya, di sana tidak ada kekuatan yang mampu mengancamku."     

Suasana hatinya sedang sangat baik.     

BOOM!     

Tidak lama setelah itu, kapal tersebut sekali lagi bergetar hebat.     

Mereka hampir saja berhasil melewati lubang cacing.     

BAM!     

Terdapat lapisan cahaya putih yang memancar dan tampak menyilaukan, sehingga itu membuat mata Zhang Ruochen menjadi sakit. Kemudian, ia tidak bisa melihat untuk beberapa saat.     

Di detik berikutnya, kapal itu telah masuk ke dalam lubang hitam dan ruang ilusi es yang dingin.     

Zhang Ruochen menyapukan pandangannya di kejauhan dan hanya bisa menatap sebuah pegunungan yang melayang di tengah-tengah kegelapan. Pegunungan itu sepanjang 500 kilometer.     

Pegunungan itu penuh dengan batu-batu, dan meliuk-liuk seperti gigi taring. Di puncaknya, terdapat garis-garis wilayah hutan, dan menjadikannya tampak luar biasa dan indah.     

Gunung itu berbentuk seperti gunung meteorit, dan selamanya melayang di udara.     

Ini adalah kali pertama bagi para murid yang berada di atas kapal untuk mengunjungi Gunung Chaotic Millionverse. Sehingga, mereka semua menjadi tercengang saat sedang mengamati pemandangan yang tersaji di depan mata mereka.     

Sebagaimana kapal itu mulai bergerak semakin dekat, maka mereka samar-samar dapat melihat sebuah kamp tentara yang dibangun di atas gunung.     

Beberapa kapal perang tampak keluar masuk dari gunung tersebut dan pergi menuju ke Dunia Primitif. Kapal itu penuh dengan ksatria manusia yang ingin pergi ke Medan Pertempuran Dunia Primitif.     

Di waktu yang sama, terdapat kapal-kapal perang yang membawa para tentara yang terluka menuju kamp, agar mereka yang terluka dapat memulihkan diri.     

Ini adalah sebuah pemandangan yang menakjubkan. Setiap harinya, ada begitu banyak ksatria muda yang datang dari seantero Daratan Kunlun untuk mengunjungi Gunung Chaotic Millionverse. Ketika itu terjadi, maka mereka akan masuk ke dalam kamp tentara, sebelum akhirnya mengarah ke medan pertempuran. Mereka bertempur demi membangun wilayah bagi umat manusia, membuka dunia baru, serta menciptakan budaya manusia yang baru.     

Para murid dari Sekolah Pasar Bela Diri merasa bahwa darah mereka mulai mendidih saat mereka menyaksikan pemandangan ini. Sebab, mereka juga ingin masuk ke dalam medan pertempuran dan menjadi para ksatria pejuang dari umat manusia.     

Terdapat nyala api yang memancar dari kedua mata Wu Zhiyao, "Kita yang berlatih seni bela diri seharusnya menggunakan kekuatan kita di dalam Medan Pertempuran Dunia Primitif. Kita harus melakukan yang terbaik agar mampu membunuh musuh dan membuka lahan yang lebih luas bagi kehidupan umat manusia."     

"Permaisuri Chi Yao tidak hanya berani mempersatukan umat manusia, tetapi juga berhasil menaklukkan kawanan binatang buas. Terlebih lagi, beliau juga berani memperluas wilayah di Dunia Primitif. Di bawah kepemimpinan beliau, maka umat manusia pasti akan menjadi para pendominasi di seluruh dunia."     

Ada begitu banyak ksatria yang mulai berlutut di tanah, sebelum akhirnya mereka semua bersujud di depan patung Permaisuri Chi Yao yang terdapat di Gunung Chaotic Millionverse. Mereka semua benar-benar taat dan menghormatinya.     

Itu terjadi ketika Permaisuri Chi Yao berhasil mempersatukan Daratan Kunlun, sehingga umat manusia dapat terbebas dari cengkraman klan binatang buas. Setelah itu, mereka berbondong-bondong memberi tekanan pada kawanan binatang buas di segala penjuru dan membuka lahan di Dunia Primitif. Pada akhirnya, baik derajat maupun kekuatan dari umat manusia sepertinya telah mencapai puncak.     

Sebelumnya, umat manusia yang berada di Daratan Kunlun adalah para ksatria tangguh, namun mereka semua sering bertarung dan membunuh satu sama lain. Jadi, sulit bagi mereka untuk bisa menyatukan hati dan bekerja sama dalam mengalahkan klan binatang buas, apalagi sampai membuka lahan batu di Dunia Primitif.     

Di mata para murid tersebut, maka Permaisuri Chi Yao merupakan sosok yang jauh lebih suci daripada para kaisar agung. Pada akhirnya, mereka pun menganggap wanita tersebut sebagai Kaisar Agung sejati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.