Kota Thirty-first
Kota Thirty-first
Biksu Jade berjalan di bawah Altar Suci. Kemudian, ia sedikit mendorong tangannya di udara, guna menciptakan sebuah aliran angin. Setelah itu, aliran angin tersebut menyelimuti Black Glazed Spinel dan membuatnya terbang dari tanah menuju ke puncak altar.
Wanita dengan rambut putih tampak sedang berdiri anggun di tengah altar tersebut. Saat itu, ia merentangkan jari putih saljunya untuk menangkap Black Glazed Spinel yang melayang di udara. Kemudian, ia menggabungkan Black Glazed Spinel pada Pedang Kehidupan yang sedang melayang di udara.
"Swoosh!"
Pedang Kehidupan itu menyerap Black Glazed Spinel, dan perlahan-lahan mulai memperbaiki dirinya sendiri, seolah pedang itu baru saja mendapatkan suatu sumber kehidupan yang baru.
Biksu Jade berkata, "Leluhur Suci, Zhang Ruochen sekarang sedang berada di Kediaman Pedang. Jadi, apa Anda ingin bertemu dengannya? Mungkin, Anda bisa menanyakan identitasnya sekarang juga."
Wanita berambut putih itu membuka mata cantiknya dan mulai sejenak bermeditasi Setelah itu, ia berkata, "Belum waktunya. Nanti, setelah Pedang Kehidupan selesai diperbaiki, maka aku sendiri yang akan menemuinya."
Entah mengapa, hati wanita tersebut terasa bergejolak. Sebab, wanita itu telah lama tidak pernah mendapatkan perasaan yang seperti demikian.
Biksu Jade menganggukkan kepalanya dan tidak lagi bertanya terlalu jauh.
Setelah meninggalkan Aula Menteri Luar Negeri, maka Zhang Ruochen mulai mengunjungi Master Kediaman Pedang yang sekarang menjabat, yakni Lu Chongyu. Namun, ia diberitahu jika Pedang Kehidupan-nya belum selesai diperbaiki, dan nantinya akan dikembalikan sendiri padanya jikalau pedang itu selesai diperbaiki.
Mendengar itu, maka Zhang Ruochen tidak terlalu memikirkannya. Jadi, siang itu ia keluar dari Kediaman Pedang dan memutuskan untuk pergi menuju Kota Thirty-first.
"Seperti apa tempat berkumpulnya para tentara bayaran itu? Lu Youcai berkata bahwa dia telah mengutus seseorang yang dapat dipercaya untuk menungguku di Kota Thirty-first. Semoga saja aku bisa segera menyewa seorang superior yang mampu membunuh Ratu Blood Spirit," pikir Zhang Ruochen.
Hanya dengan berhasil membunuh Ratu Blood Spirit, maka Zhang Ruochen dapat berfokus pada hal yang lainnya.
Sebab, Ratu Blood Spirit seperti sebuah pisau yang selalu melayang di atas kepalanya. Jadi, ia sama sekali tidak tahu kapan pisau itu akan tiba-tiba terjatuh dan memenggal kepalanya.
Tidak lama setelah ia meninggalkan Kediaman Pedang, maka Zhang Ruochen merasakan sesuatu yang janggal. Kemudian, ia merasa bahwa ada sepasang mata yang sedang mengamatinya dari belakang.
"Apa seseorang yang berasal dari Kediaman Pedang ingin mengambil tiga ratus enam puluh juta Kristal Suci ini dariku?" pikir Zhang Ruochen.
Meski demikian, sekarang ini Zhang Ruochen merupakan seorang Saint di Akademi Saint. Jadi, apa Kediaman Pedang berani membunuh seorang Saint di Wilayah Timur Kota Saint?
Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin dan mulai menggunakannya untuk mengeksplorasi sosok superior yang berada di belakangnya.
Tepat pada saat ia melakukan itu, maka ia langsung merasakan aura berbahaya yang berasal dari arah punggung dan semakin lama terasa semakin mendekat. Setelah itu, ia dapat mencium sebuah aroma darah yang berasal dari belakangnya.
"Ini buruk. Dia adalah Ratu Blood Spirit."
Zhang Ruochen bisa merasakan aura Ratu Blood Spirit, maka seketika itu pula ekspresi wajahnya langsung berubah drastis. Kemudian, ia pun mulai melepaskan kekuatan Jiwa Bela Diri. Setelah itu, terdapat sebuah kolom cahaya yang memancar dari atas kepalanya. Tidak lama setelahnya, terdapat pusaran raksasa yang berkumpul di tengah kolom cahaya tersebut, sebelum akhirnya mulai menyerap Energi Chi yang berasal dari langit dan bumi, dan menyalurkannya ke dalam tubuhnya sendiri.
Tiba-tiba, aura Zhang Ruochen telah meningkat dan menjadi setara dengan seorang superior dari Alam Fish-dragon.
"Awoo!"
Tubuh Zhang Ruochen segera diselimuti oleh lapisan cahaya berwarna emas. Kemudian, terdengar suara auman naga, dan tubuhnya melesat ke arah depan seperti sebuah komet.
Saat ini, ia pun mendengar suara yang sangat keras dari arah belakang.
Terdapat cetak tanda pukulan yang menghantam posisi Zhang Ruochen sebelumnya, dan berhasil membentuk sebuah kawan raksasa dengan diameter mencapai lebih dari sepuluh meter. Sehingga, permukaan tanah di sekitarnya pun mulai terlihat retak.
Oleh karena itulah, jika Zhang Ruochen sampai telat merespon serangan tersebut, maka cetak tanda pukulan itu pasti akan menghantam tubuhnya.
Sekitar 30 meter jauhnya dari Zhang Ruochen, terdapat sebuah gelombang air yang seperti riak-riak energi, dimana hal tersebut muncul di tengah-tengah udara. Setelah itu, garis-garis Ratu Blood Spirit mulai terbentuk dari tengah riak-riak energi, sebelum akhirnya bergabung menjadi sosok Ratu Blood Spirit seutuhnya.
Setelah berhasil terbentuk, maka Ratu Blood Spirit menunjukkan tatapan dingin dan membunuh di kedua matanya. Lalu, ia pun mulai mengejar Zhang Ruochen.
Selama ini, Zhang Ruochen selalu menganggapnya sebagai seorang musuh yang layak untuk dibunuh. Jadi, wanita itu juga sangat ingin membunuh Zhang Ruochen.
"Zhang Ruochen, apa hari ini kau masih ingin melarikan diri? Berikan padaku Cahaya Setengah-Biksu dan Holy Meteorite Sutra, maka aku akan mengampuni nyawamu," kata Ratu Blood Spirit, yang tubuhnya bergetar hebat karena menahan amarah. Saat ini, setiap rambutnya yang berdarah mulai terangkat naik.
Meskipun Ratu Blood Spirit telah kehilangan Cahaya Setengah-Biksu, namun tingkat pengolahannya telah mencapai Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Maka dari itu, kecepatan bergeraknya benar-benar mengerikan.
Dalam sekejap, wanita itu telah berada di belakang Zhang Ruochen, dan tangannya berputar-putar membentuk sebuah lingkaran. Saat itu, ia menggunakan Ruh Darah untuk menciptakan sebuah Pedang Darah yang tajam. Lalu, dengan suara mendesing, maka ia mulai menghunuskan pedang tersebut ke arah punggung Zhang Ruochen.
Di sisi lain, Zhang Ruochen pun menggunakan Kekuatan Batin-nya sampai batas maksimal. Jadi, pada saat Ratu Blood Spirit menghunuskan pedangnya, maka seketika itu pula ia cepat-cepat berpindah posisi dan bergerak lebih dari dua puluh meter ke arah kiri.
"SWOOSH!"
Ketika Ratu Blood Spirit gagal pada serangan pertamanya, maka ia cepat-cepat melancarkan serangan kedua, lalu serangan ketiga...
Jadi, Semburan Pedang yang mengarah ke Zhang Ruochen tampak seperti ombak di lautan yang tak habis-habis.
"Out!"
Sementara itu, terdapat sebuah titik cahaya yang berasal dari dahi Zhang Ruochen. Kemudian, ia pun mulai menggunakan Pedang Ungu Petir dan memperagakan Teknik Pedang Bertahan.
Lalu, Pedang Ungu Petir itu keluar dari Cincin Ruang milik Zhang Ruochen dan berhasil menciptakan suara badai dan petir. Kemudian, seperti garis-garis cahaya, maka serangan itu mengarah ke Ratu Blood Spirit yang berada pada jarak 30 meter jauhnya.
Tidak lama setelahnya, pedang darah merah dan serangan petir ungu mulai berbenturan di udara, dan melepaskan suara yang menggelegar.
"Kekuatan Zhang Ruochen benar-benar meningkat pesat hanya dalam beberapa hari," Ratu Blood Spirit menjadi sangat terkejut, dan ia mulai menilai kembali potensi yang dimiliki oleh Zhang Ruochen.
Sebab, meskipun Zhang Ruochen masih terlampau jauh bila dibandingkan dengan lawannya, namun jika Zhang Ruochen terus menciptakan progres latihan, maka tidak lama lagi lelaki tersebut pasti akan berhasil mengungguli dirinya.
Saat itu, Zhang Ruochen akhirnya melihat jajaran dinding berwarna biru dongker yang terletak tepat di depannya, sebagaimana itu tampak seperti seekor naga yang berbaring di ujung horizon.
Di atas gerbang kota tersebut, terdapat tiga huruf kuno, Kota Thirty-first.
Zhang Ruochen menjadi sangat gembira karena ia akhirnya sampai di Kota Thirty-first. Jadi, kalau ia sanggup melarikan diri sampai Pusat Kota, maka nyawanya pasti akan selamat.
Sebab, tidak peduli seberapa tangguh tingkat pengolahan Ratu Blood Spirit, maka wanita itu tidak akan berani membunuh siapa-siapa jika;au lawannya masuk ke dalam Pusat Kota.
Ratu Blood Spirit telah memutuskan untuk membunuh Zhang Ruochen, maka secara natural, ia tidak akan pernah membiarkan Zhang Ruochen sampai ke Pusat Kota.
Kemudian, tubuhnya berubah menjadi sebuah kabut darah dan terbagi menjadi enam serangan Ruh Darah. Setelah itu, keenam Ruh Darah tersebut mulai melesat di depan Zhang Ruochen dan menghentikan pergerakannya.
"Matilah!"
Ratu Blood Spirit pun mulai merentangkan jarinya. Setelah itu, ujung kukunya mulai berubah menjadi setajam pedang dan langsung dihunuskan ke arah dahi Zhang Ruochen.
Saat menyaksikan hal itu, maka Zhang Ruochen kembali memanggil Pedang Ungu Petir dan menghalau serangan wanita tersebut.
"Peng!"
Jari Ratu Blood Spirit menghantam bilah Pedang Ungu Petir. Kemudian, Semburan Pedang yang terkandung di dalamnya mulai membentuk suatu titik, dimana itu menciptakan kekuatan yang mengerikan.
Terdapat tiga cahaya yang tiba-tiba muncul dari tubuh Zhang Ruochen, yang mana itu berwarna biru, emas dan putih.
Cahaya biru merupakan Celestial Bodyshield.
Cahaya emas merupakan kekuatan perlindungan dari Mutiara Naga.
Sementara cahaya putih merupakan aura pertahanan dari Cahaya Setengah-Biksu.
Bahkan jika Zhang Ruochen memiliki tiga lapisan cahaya di tubuhnya, namun ia masih terluka oleh serangan tersebut. Jadi, ia pun terhempas ke belakang seperti layang-layang yang putus senarnya.
Jika terdapat perbedaan yang sangat besar dalam tingkat pengolahan saat mereka sedang bertarung, maka tidak peduli sebaik apapun kualitas harta karun yang dimiliki oleh seseorang, namun itu semua masih tidak ada gunanya.
Ratu Blood Spirit ingin menyerangnya kembali dan menghancurkan pertahanan Zhang Ruochen agar dapat membunuhnya sebelum sampai di Kota Thirty-first.
Namun, di sisi lain, terdengar suara melengking yang berasal dari Kota Thirty-first.
"Beraninya Blood Spirit ingin membunuh di Wilayah Timur Kota Saint?"
Seorang pria dengan armor putih mulai melesat dari arah Kota Thirty-first. Lalu, dalam sekejap, ia telah berada di depan Ratu Blood Spirit dan melayangkan satu serangan pukulan.
Saat itu, tinjunya terlihat sama berkilaunya seperti permata. Kemudian, jari-jarinya tampak panjang dan kurus, sementara tangannya bahkan lebih cantik daripada milik seorang wanita.
Meski demikian, kekuatan yang terkandung di dalam serangan pukulan itu sangat mengerikan. Jadi, ia berhasil memaksa Ratu Blood Spirit untuk mundur hanya dengan satu kali gerakan.
Ratu Blood Spirit mulai memandang seorang pria berarmor putih itu dengan geram. Kemudian, ia mengerang dingin, "Jangan ikut campur. Apa kau ingin mati?"
Ratu Blood Spirit mengepalkan kelima jarinya dan mulai melepaskan serangan tinju. Saat itu, Ratu Blood Spirit melesat maju dan berhasil menciptakan sebuah bayangan tinju raksasa.
"Boom!"
Pria berarmor putih menghantam serangan tinju itu sampai hancur berkeping-keping. Di waktu yang sama, ia menggunakan tangannya untuk mencakar, dan mengarahkannya ke leher Ratu Blood Spirit.
Ratu Blood Spirit juga mengayunkan lengannya dan menyerang pria tersebut.
"Pow!"
Mereka berdua sama-sama terhempas mundur pada waktu yang bersamaan.
"Zhang Ruochen, aku akan membiarkanmu lepas hari ini. Tapi lain kali, kau tidak akan seberuntung ini."
Ratu Blood Spirit melirik kesal ke arah Zhang Ruochen, sebelum akhirnya kembali berubah menjadi garis-garis Ruh Darah. Lalu, ia masuk ke dalam tanah, dan menghilang dari pandangan mereka.
Pria berarmor putih mencoba mengejarnya, namun ia hanya tertinggal satu langkah, jadi Ratu Blood Spirit telah berhasil melarikan diri.
"Sungguh Blood Spirit yang tangguh. Dia punya potensi untuk bisa menjadi seorang Blood Spirit Setengah-Biksu."
Pria berarmor putih itu menunjukkan wajah berwibawanya dan menghentakkan kakinya di atas tanah. Kemudian, permukaan tanah yang berada di sekitarnya menjadi sedikit terguncang.
Zhang Ruochen berjalan mendekati pria itu dan menangkupkan kedua tangannya ke arah depan. "Terima kasih atas bantuannya."
Pria berarmor putih itu membalikkan badan dan menatap ke arah Zhang Ruochen. Setelah itu, ia berkata, "Aku adalah Wakil Komandan Kelompok Silver Sky Mercenary, Nie Honglou. Apa kau adalah Zhang Ruochen?"
Nie Honglou sangat bangga saat ia mengatakan namanya karena nama tersebut mengandung kehormatan yang besar, dimana itu bahkan lebih penting daripada nyawanya sendiri.
Zhang Ruochen menjadi sedikit terkejut. Lalu, ia berkata, "Bagaimana Anda bisa tahu nama saya?"
Nie Honglou tersenyum dan berkata, "Di antara para jenius dari generasi muda, mungkin hanya kau yang dapat menggunakan Teknik Pedang Bertahan. Selain itu, seseorang dari Kediaman Pedang juga telah mengatakan padaku jika kau akan datang ke Kota Thirty-first. Lalu, saat aku bicara dengannya, aku melihat seorang pria di luar gerbang kota yang sedang diburu. Jadi, setiap pria yang punya otak pasti dapat menebak jika seseorang itu pasti adalah dirimu."
Zhang Ruochen berkata, "Saya mengerti. Apa Anda merupakan seorang superior yang dihubungi oleh seseorang dari Kediaman pedang?"
Setelah pertarungan itu, maka Zhang Ruochen merasa cukup puas dengan kekuatan Nie Honglou.
Apalagi, Ratu Blood Spirit telah mencapai Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon dengan cara menyerap Cahaya Setengah-Biksu. Jadi, kekuatan wanita itu jauh lebih tangguh daripada para superior biasa di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon.
Nie Honglou juga sama-sama berada di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon, namun ia sanggup memaksa mundur Ratu Blood Spirit.
Oleh karena itulah, talenta miliknya cukup tinggi dan ia bukan merupakan jenis tentara bayaran biasa.
Nie Honglou berkata sambil tersenyum, "Mari kita pergi ke kota terlebih dahulu, setelah itu kita bisa bicara tentang bisnis. Orang yang ditugaskan oleh Kediaman Pedang masih menunggu kita di dalam kota."
Setelah Zhang Ruochen dan Nie Honglou masuk ke dalam Kota Thirty-first, maka terdapat Ruh Darah yang muncul dari dalam tanah dan diam-diam mulai menyelinap masuk ke dalam Kota Thirty-first.