Divine_Gate

Chapter 36



Chapter 36

0"Lepaskan aku dasar demon sialan ! " teriak Rose yang kedua tangannya terikat oleh rantai besi.     

"Diamlah manusia ! " ucap salah satu demon bertanduk yang tengah menjaga penjara itu.     

Di reruntuhan itu terlihat banyak prajurit [The Saviour] yang ditangkap dan dikurung dalam penjara. Terlihat Rose mencoba untuk melepaskan dirinya dari belenggu rantai yang mengikat tangannya keatas.     

"Tidak perlu bersusah payah untuk melepaskan rantai itu, nona manis. Rantai itu adalah item sihir yang dapat menekan kekuatan sihir seseorang, semakin kuat dirimu maka akan semakin kuat pula rantai itu mengikatmu" ucap salah satu demon.     

"Sial. Jika aku bisa lepas dari rantai ini maka aku akan membinasakan kalian semua. Dan juga aku tidak habis pikir Phillips akan mengkhianatiku sampai seperti ini, aku akan menendang dia keluar dari markas provinsi barat" gumam Rose.     

Tiba-tiba masuklah seorang demon perempuan kedalam ruangan penjara yang ditempati oleh Rose dengan membawa cambuk besi.     

"Lihatlah keadaanmu sekarang, bukankah kau adalah salah satu dari [Guardian] ? Bahkan dirimu tertangkap dalam keadaan menyedihkan seperti ini" ucap demon perempuan itu.     

"Dan apa yang dilakukan oleh demon jalang sepertimu dengan membawa cambuk itu kesini" ucap Rose dengan ketus.     

Demon perempuan itu lalu mendekati Rose dan menampar Rose dengan keras hingga meninggalkan bekas merah di pipinya.     

"Dengarkan aku manusia, kau dan prajuritmu sudah banyak membunuh bawahanku. Apa kau pikir aku akan bertingkah baik padamu ?" ucap demon perempuan itu.     

Lalu demon perempuan itu mencambuk Rose hingga seluruh tubuh Rose terluka dan berdarah, bahkan seragam yang dipakai oleh Rose sampai tercabik-cabik hingga memperlihatkan bagian dada Rose yang hanya memakai bra.     

"Hahaha… apa kau suka dengan cambukan dariku ? " ucap demon perempuan itu sembari tertawa dengan keras.     

Rose pun menatap demon perempuan itu dengan tajam dan tersenyum.     

"Apa hanya itu yang bisa kau lakukan ? Bahkan rasanya tidak sakit sama sekali" ucap Rose dengan darah yang mengalir dari kepalanya.     

Demon perempuan itu terlihat kesal dan kembali mencambuk Rose berkali-kali. Terdengar suara cambukan yang sangat keras memenuhi ruangan penjara itu. Seluruh prajurit manusia lain yang mendengar hal itu hanya bisa berdoa agar tidak terjadi apa-apa kepada Rose.     

"Bagaimana ? Aku bisa berhenti mencambukmu jika kau memohon padaku" ucap demon perempuan itu.     

"Ryouichi…" gumam Rose lirih.     

"Apa yang barusan kau bilang ? " ucap demon perempuan itu sembari mendekatkan wajahnya ke Rose.     

"Ryouichi pasti akan datang dan menghajarmu, demon jalang ! " teriak Rose.     

"Ryouichi ? Siapa dia ? Pacarmu ? Aku ingin lihat ekspresinya ketika melihatmu dalam keadaan seperti ini, apakah dia akan marah ketika aku membunuhmu tepat dihadapannya ?" ucap demon perempuan itu sembari tersenyum jahat.     

"Demon jalang ! " teriak Rose.     

Demon perempuan itu lalu mendekati Rose dan meremas dada Rose, terlihat wajah Rose pun memerah.     

"Bagaimana kalau kita menghabiskan waktu bersama terlebih dahulu sebelum aku membunuhmu ? Asal kau tahu, aku menyukai perempuan kasar sepertimu" ucap demon perempuan itu sembari menjilat darah yang ada dipipi Rose.     

"Hentikan ! jangan sentuh aku" teriak Rose.     

"Hahaha… berteriaklah sesuka hatimu. Tidak akan ada yang menyelamatkanmu sekarang" ucap demon perempuan itu.     

"Ryouichi… tolong aku" ucap Rose sembari memasang wajah pasrah dan menangis.     

"Perlihatkan padaku seluruh ekspresimu itu dan buat aku lebih bergairah" ucap demon perempuan itu.     

Tiba-tiba terdengar langkah berlari menuju ruangan penjara itu.     

"Nyonya Evelyn! ada seorang prajurit manusia yang datang dan membunuh demon lainnya di depan reruntuhan." teriak salah satu demon yang tampak terengah-engah.     

"Kalian bahkan tidak bisa membunuh satu manusia, dasar tidak berguna ! " teriak demon Evelyn.     

"Prajurit manusia itu sangat kuat, bahkan dia sudah membunuh hampir separuh dari pasukan demon di reruntuhan ini." ucap demon itu.     

"Hampir separuh ?! bukankah itu artinya dia sudah membunuh hampir lebih dari 100 demon ? " seru demon Evelyn.     

"Be-benar nyonya…" ucap demon itu.     

"Hehehe…" terlihat Rose tertawa mendengar hal itu.     

"Kenapa kau tertawa ? " ucap demon Evelyn.     

"Itu pasti adalah Ryouichi, kalian sudah pasti akan dibantai olehnya" ucap Rose.     

"Kita lihat siapa yang membantai siapa. Kau tunggulah disini, aku akan bersenang-senang denganmu setelah aku membunuh prajurit manusia itu" ucap demon Evelyn sembari keluar ruangan penjara itu dan meninggalkan Rose sendirian.     

"Ryouichi, kumohon kalahkan demon jalang itu" gumam Rose lirih.     

Tiba-tiba masuklah demon berarmor hitam kedalam ruangan penjara itu dan melangkah kearah Rose.     

"Siapa kau ? bukankah teman-temanmu sedang kesusahan sekarang ? " ucap Rose.     

Demon berarmor hitam itu tetap berjalan menuju Rose dan melakukan sesuatu kepada Rose. Rose pun memejamkan matanya dan hanya bisa pasrah.     

"Pergilah, kau sudah bebas" ucap demon berarmor hitam itu.     

Rose pun menyadari bahwa rantai yang mengikat kedua tangannya telah lepas.     

"Kenapa kau menyelamatkanku ? " tanya Rose penasaran.     

"Aku adalah teman dari prajurit manusia yang sedang mengamuk sekarang" ucap demon berarmor hitam itu.     

"Kau adalah teman Ryouichi ? Bagaimana bisa Ryouichi berteman dengan demon sepertimu ? " tanya Rose.     

"Itu tidaklah penting, kau sebaiknya menemui dia sekarang sebelum dia menjadi lebih mengamuk" ucap demon berarmor hitam itu.     

"Baiklah, dan juga terima kasih sudah melepaskan rantai itu" ucap Rose sembari berlari keluar dari ruangan penjara itu untuk bertemu dengan Ryouichi.     

"Semoga prajurit itu tidak mengamuk lebih dari ini, karena dia akan semakin tenggelam dalam kegelapan nantinya" gumam demon berarmor hitam itu.     

Rose pun berlari tanpa memperdulikan kondisinya yang tengah terluka. Ketika dia sampai di tempat Ryouichi mengamuk, dirinya terkejut melihat pemandangan mengerikan didepan matanya.     

Terlihat banyak potongan tubuh dan organ-organ demon berceceran dimana-mana. Darah tergenang dan terciprat ke segala arah.     

Rose melihat sesosok manusia yang terselimuti oleh aura kegelapan yang besar dan bermata merah menyala.     

"Ryouichi ? Apakah itu kau ?" ucap Rose terkejut.     

Rose melihat Ryouichi yang sedang membantai para demon. Para demon yang berjumlah ratusan itu tampak tidak berdaya dihadapan Ryouichi yang sedang mengamuk.     

"Ryouichi berhentilah ! ini aku Rose " teriak Rose mencoba untuk menyadarkan Ryouichi kembali.     

Ryouichi yang tengah mengamuk itu lalu berbalik dan melihat kearah Rose. Pandangan Ryouichi yang semula penuh dengan kebencian pun perlahan kembali menjadi normal.     

"Rose ? " ucap Ryouichi.     

"Ya, aku adalah Rose. Sudah cukup Ryouichi, kau tidak perlu lagi mengamuk seperti ini"ucap Rose dengan lembut.     

Ryouichi pun menunjukkan ekspresi lega bercampur senang. Namun tiba-tiba sebuah tombak menghujam dada Rose tepat disebelah kiri.     

"Rose ! " teriak Ryouichi.     

"Hahaha… aku telah membunuh kekasihmu. Sekarang tunjukkan ekspresi menderitamu kepadaku ! " teriak demon Evelyn yang berdiri dibelakang Rose.     

Rose pun jatuh dan mulutnya dipenuhi oleh darah. Dengan secepat kilat Ryouichi menahan tubuh Rose agar tidak jatuh.     

"Tidak…tidak ! Kau akan baik-baik saja Rose. Aku akan membawamu kembali ke markas dan menyuruh Natsumi untuk menyembuhkanmu" ucap Ryouichi panik.     

Rose pun menyentuh pipi Ryouichi dengan lembut, terlihat tangan dari Rose dipenuhi oleh darah.     

"Tidak perlu Ryouichi, kau tidak perlu melakukan itu" ucap Rose dengan mulut dipenuhi oleh darah.     

"Kenapa Tuhan ! Kenapa semua orang yang kucintai mati dihadapanku seperti ini ? " ucap Ryouichi lirih sembari meneteskan air matanya.     

"Mati seperti ini tidaklah buruk, Ryouichi. Aku senang dan bersyukur bisa mati di pelukan orang yang kucintai" ucap Rose sembari tersenyum.     

"Kau tidak akan mati seperti ini Rose, aku bahkan belum sempat mengatakan perasaanku yang sesungguhnya kepadamu" ucap Ryouichi.     

"Kau tidak perlu mengatakannya, aku sudah tahu. Kau mencintaiku sepenuh hati bukan ? " ucap Rose sembari tertawa kecil.     

"Kau bahkan masih bisa bercanda di saat seperti ini Rose. Tapi justru itulah yang kusukai darimu" ucap Ryouichi lirih dan memasang ekspresi kesedihan yang mendalam.     

"Hehe… kau tidak perlu bersedih seperti itu. Aku tidak ingin melihat orang yang kucintai menangis seperti itu" ucap Rose.     

"Rose… Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku ingin menikah denganmu dan hidup bahagia denganmu. Aku ingin bertambah tua sembari menggenggam tanganmu. Aku…" ucap Ryouichi lirih dan menampakkan ekspresi kepedihan.     

Air mata Ryouichi tidak dapat terbendung lagi, dirinya pun menangis.     

"Aku juga sangat mencintaimu, Ryouichi. Jika aku bisa bereinkarnasi, aku ingin bertemu dan jatuh cinta lagi padamu" ucap Rose sembari menitikkan air matanya.     

Itu adalah ucapan terakhir dari Rose, tangan Rose yang sebelumnya menyentuh pipi Ryouichi pun jatuh.     

"Rose ? bangunlah…" ucap Ryouichi dengan ekspresi tidak percaya dan mengguncang tubuh Rose dengan lembut.     

Ryouichi pun memeluk tubuh Rose dengan erat sembari menangis dengan keras. Tangisan itu pun sampai memecah keheningan.     

"Pertama adikku, dan sekarang orang yang sangat kucintai. Apa maumu Tuhan ! Aku bersumpah atas diriku, aku akan mencarimu dan membuat perhitungan denganmu di surga nanti" teriak Ryouichi.     

"Hahaha… aku suka dengan ekspresimu itu. Sungguh ekspresi yang membuatku bergairah" ucap demon Evelyn sembari tertawa keras.     

Ryouichi pun membaringkan Rose dengan lembut ketanah, lalu dia pun berdiri dan menatap demon Evelyn dengan tatapan kosong. Dirinya pun memanggil Khronos, Khronos pun muncul di tangan Ryouichi dan berbicara dengan keras dan lantang.     

"Kau demon perempuan, telah membuat keputusan yang salah. Kau berani membuat Ryouichi menderita sampai seperti ini. Aku hanya berharap Ryouichi tidak menghancurkanmu sampai kejiwamu" ucap Ro-chan kepada demon Evelyn dengan suara khas lolinya.     

Tiba-tiba aura kegelapan yang sangat kuat dan besar menyelimuti Ryouichi. Armor hitam di selubungi oleh aura kegelapan yang hitam pekat pun terpasang di tubuh Ryouichi, terlihat kristal hitam didada Ryouichi membesar dan terlihat jelas. Gelombang kejut dan angin besar tercipta karena aura yang dikeluarkan oleh Ryouichi, reruntuhan itu pun menjadi hancur karena hal itu. Seluruh area yang dipijak oleh Ryouichi menjadi retak dan hampir hancur karena tidak kuat menahan kekuatan dari Ryouichi.     

"Apa-apaan dengan kekuatan ini ?! bahkan demon yang mempunyai peringkat tinggi sepertiku dibuat ketakutan olehnya ? " ucap demon Evelyn.     

Seluruh tubuh dari demon Evelyn pun bergetar karena ketakutan. Terlihat mata Ryouichi menjadi merah menyala dan menatap demon Evelyn dengan tajam.     

"Akan kubuktikan bahwa aku adalah demon yang pantas memiliki peringkat tinggi ! " teriak demon Evelyn.     

Belum sempat demon Evelyn menyerang Ryouichi, tiba-tiba Ryouichi sudah berada tepat di hadapannya. Ryouichi lalu meninju demon Evelyn dengan sangat keras tepat diperutnya, hingga demon Evelyn terpental sangat jauh. Kekuatan dari tinjuan Ryouichi setidaknya adalah 1 ton.     

"Kekuatan fisik macam apa itu, bahkan para petinggi demon lainnya tidak sekuat itu" ucap demon Evelyn sembari batuk darah.     

Ryouichi terlihat kehilangan kendali dan terus menyerang demon Evelyn tanpa ampun dan belas kasihan. Sementara disisi lain, Enzo dan yang lain mencoba untuk menyusul Ryouichi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.