Permaisuri Kembali ke Sekolah

Kak Yin, Kamu Akan Menikah!



Kak Yin, Kamu Akan Menikah!

0Di saat Feng Xiyao sedang tertawa keras, para pelayan di Istana Tuan Putri ke-7 yang dulunya bersikap buruk kepada Yin Wushuang, sekarang semuanya gemetar ketakutan.     

Tapi di luar malah terdengar banyak suara langkah kaki yang terburu-buru.     

Tuan Putri ke-7, "Jalanan di luar yang bisa menuju ke istana Ratu itu biasanya sepi tapi kenapa hari ini begitu ramai?"     

Tuan Putri ke-7 membuka pintu dan melihat keadaan para pelayan di luar sana, tidak lama kemudian ada pelayan yang memberikan jawaban atas pertanyaannya, "Menjawab Tuan Putri, di ujung jalan ada banyak wanita yang membawa gulungan lukisan, mereka berasal dari keluarga para menteri dan juga para menteri dari negara-negara kecil di sekitar sini."     

Tuan Putri ke-7 bertanya lagi, "Apa gulungan itu diikat dengan tali berwarna merah?"     

Pelayan itu berpikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya, "Benar, gulungan itu diikat menggunakan 1 helai tali merah."     

"Aku sudah mengerti, kalian bisa pergi." Tuan Putri ke-7 kemudian menutup pintu dan ia melihat ke arah Yin Wushuang, "Xiao Shuang, kamu tahu apa tujuan orang-orang itu datang ke istana?"     

"Xiao Shuang tidak tahu." Yin Wushuang mengerutkan alisnya dan ia tidak bisa menebak tujuan kedatangan orang-orang itu.     

Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Mereka memberikan gulungan gambar karena Ratu menyukai lukisan?'     

Tuan Putri ke-7 tertawa, "Mereka datang karena dirimu! Tali merah itu menandakan kebahagiaan, jika Bibi tidak salah menebak, lukisan yang diikat dengan tali merah itu berisi lukisan para pangeran dan tuan muda!"     

"Maksudnya?" Yin Wushuang tiba-tiba memiliki firasat yang buruk.     

"Jangan-jangan…" Feng Xiyao menutup mulutnya dan tangannya yang lain menarik pakaian Yin Wushuang, "Kak Yin, kamu akan menikah! Mereka memberikan lukisan itu kepada Nenek untuk menyuruh Nenek memilih siapa yang akan masuk ke keluarga Feng dan menjadi suamimu!"     

Raut wajah Yin Wushuang seketika berubah.     

"Suara langkah kaki di luar sampai saat ini masih terus terdengar, ada begitu banyak orang di luar sana!" Tuan Putri ke-7 duduk di kursi, "Terakhir kali hal seperti ini terjadi adalah saat Feng Wushuang yang tiba-tiba kekuatannya mencapai Jin Xian sebelum dia berusia 100 tahun."     

Kekuatan Feng Wushuang tiba-tiba mencapai Jin Xian dan seluruh orang hebat di dunia peri datang memberikan selamat.     

Selain itu juga ada yang datang untuk mengajukan lamaran.     

Ratu melihat lautan manusia itu dan bertanya kepada Feng Wushuang, tapi Feng Wushuang mengatakan bahwa ia masih muda dan hanya ingin fokus berlatih. Jadi Feng Wushuang menolak semua orang.     

Setelah bertahun-tahun berlalu, Yin Wushuang sekarang menjadi sangat terkenal, ia juga memiliki popularitas yang sama dengan Feng Wushuang… tidak, bahkan lebih hebat daripada Feng Wushuang saat itu!     

Hal itu karena cerita Yin Wushuang yang melalui berbagai rintangan untuk bisa menyelamatkan keluarganya, jadi banyak orang yang merasa tergerak.     

"Bibi ke-7, aku sudah memiliki seseorang di dalam hatiku." Ujung bibir Yin Wushuang bergetar, ia merasakan semua orang-orang yang ada di luar itu hanya akan membuat masalah untuknya.     

"Perwakilan dari Negara Xiao kan? Orang itu pantas denganmu." Tuan Putri ke-7 tersenyum, "Ibu sudah pergi ke kuil untuk berdoa sebelum matahari terbit, jadi setelah Ibu pulang kamu bisa bicara kepada Ibu tentang hal ini."     

Karena tidak tahu tentang kesalahan Tuan Putri ke-10, dan juga karena tidak mampu mengurus keluarga, Ratu harus menaiki anak tangga tanpa adanya kekuatan spiritual apapun dan berdoa di kuil untuk meredakan amarah semua orang.     

"Entah dengan keadaan ibu yang sudah tua itu bisa bertahan menaiki gunung sampai puncak atau tidak." Tuan Putri ke-7 terlihat marah, "Ini semua karena Feng Qingdai!"     

Saat mendengar nama itu, Feng Xiyao mengingat Feng Wushuang, lalu dia dengan suara kecil berkata, "Katanya, Feng Wushuang kemarin malam sudah bangun, dia mengurung dirinya sendiri di dalam kamar, tidak makan atau minum, dia juga tidak mau menemui siapapun…"     

"Semua orang yang berpikir Ibunya begitu baik dan terhormat ternyata memiliki hati yang begitu jahat dan kejam pasti tidak akan bisa menerimanya." Yin Wushuang menekan kedua bibirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.