Pelayan! Tutup Mulutnya!
Pelayan! Tutup Mulutnya!
Posisinya itu telah digantikan oleh Feng Wushuang yang terlahir dengan tubuh orang suci, setiap kali kekuatan Feng Wushuang meningkat, semua orang akan terkejut dan menghitung dengan jari mereka untuk mengetahui berapa lama lagi sampai Feng Wushuang akan menjadi orang suci.
Semua orang sudah tidak mengingat Feng Qingcheng yang dulu. Karena itu saat Tuan Putri ke-10 dan Lei Jin mengatakan kebohongan itu, mereka semua mempercayainya.
Tuan Putri ke-8 yang selalu mengingat Feng Qingcheng merasa marah, napasnya menjadi semakin berat dan dalam benaknya ia berkata, 'Mereka berdua benar-benar tidak tahu malu!'
"Ternyata masalah cinta tidak terbalas…" Ratu mengerutkan alisnya, "Tapi wanita dari Negara Feng tidak akan menikah dengan orang luar, Pangeran Lei juga tidak mungkin masuk kemari jadi ini…"
"Itu benar." Tuan Putri ke-10 menganggukkan kepalanya dan menunjukkan raut wajah dilema, "Kakak ke-9 memiliki cincin phoenix ungu kuno yang merupakan warisan keluarga Feng!"
Lei Jin ikut mengerutkan alisnya, ia berpikir sejenak lalu berkata, "Jika saya tidak salah ingat, Tuan Putri ke-9 belum mengaktifkan cincin phoenix ungu kuno. Bagaimana kalau begini, setelah menikah jika kami memiliki anak perempuan yang akan menjadi pewaris cincin phoenix ungu kuno, maka saya akan mengirimkan anak itu ke Negara Feng, bagaimana?"
Dalam hati Lei Jin berkata, 'Negara Lei tidak akan pernah mengambil keuntungan dari Negara Feng!'
Saat mendengar itu, sorot mata Ratu menjadi hangat.
"Cincin phoenix ungu kuno adalah warisan keluarga Feng selama puluhan ribu tahun, Pangeran Lei memiliki niat untuk menikahi Kakak ke-9, Anda tidak takut jika melakukan sumpah darah kan?" Suara Tuan Putri ke-10 terdengar keras, "Jika Anda berani melakukan sumpah darah bahwa kelak Anda akan memberikan bayi perempuan kalian yang mewarisi cincin phoenix ungu kuno ke Negara Feng?"
Para menteri menganggukkan kepalanya dan mengagumi sikap Tuan Putri ke-10 yang 'bijaksana'.
Warisan keluarga adalah harta karun keluarga yang tidak boleh dibiarkan berada di luar. Jika Lei Yan benar-benar mau menikahi Feng Qingcheng, maka ia harus melakukan sumpah darah!
"Tentu saja saya tidak keberatan!" Lei Yan tanpa ragu mengatakan hal itu, ia menggigit jarinya dan langsung melakukan sumpah darah.
Sumpah darah adalah sebutan sumpah di antara keluarga keturunan dewa-dewi kuno.
Setelah sumpah darah dilakukan, hal itu akan berlangsung seumur hidup dan jika melanggar akan mendapatkan balasannya. Setelah sumpah darah selesai dilakukan, para menteri merasa tenang.
Setelah melihat Lei Jin yang begitu bertekad, Ratu mulai merasa tenang, dia menganggukkan kepalanya, "Jika begitu, aku hanya bisa membiarkan Lao Jiu menikah denganmu. Bagaimanapun kalian berdua saling suka satu sama lain, maka aku tidak akan menghentikan kalian."
"Terima kasih banyak Ratu!" Lei Jin tersenyum seolah ia sangat senang, tapi di dalam hati ia mengendus dingin.
Lei Jin dalam benaknya berkata, 'Berkat Feng Qingcheng aku sudah tidak bisa memiliki anak, bagaimana mungkin aku bisa mempunyai anak dengan Feng Qingcheng dan bagaimana mungkin memberikan anak perempuanku ke Negara Feng? Sumpah darah ini tidak lebih dari sebuah lelucon bagiku!'
Setelah Ratu mengatakan itu, Lei Jin dan Tuan Putri ke-10 saling bertukar pandang dan merasa senang.
Sandiwara Tuan Putri ke-10 benar-benar sangat nyata, ia tersenyum bahagia dan berkata, "Itu bagus sekali, Kakak ke-9 bisa menikah dengan Pangeran Lei sesuai keinginannya, akhirnya 2 orang yang saling mencintai bisa menikah!"
Ucapan selamat itu dari luar terlihat seperti seorang adik yang bahagia untuk kakaknya. Hal itu membuat suasana di aula menjadi ramai. Semua orang merasa Negara Feng beruntung bisa menjalin hubungan dengan Negara Lei dan orang-orang Negara Lei merasa senang bisa menjalin hubungan dengan Negara Feng.
Di tengah kerumuman orang itu, Yin Wushuang berkata, "Apa keinginanmu menjadi kenyataan?"
4 kata itu terdengar sangat aneh di dalam suasana seperti itu, sehingga semua orang menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Yin Wushuang dengan sorot mata tidak mengerti.
Saat itu juga, Raut wajah Ratu berubah dan ia tiba-tiba merasa gelisah.
Ratu tahu bahwa Yin Wushuang adalah orang yang pintar, ia tahu dengan jelas kapan harus menyerang dan kapan harus menyimpan pedangnya untuk mundur. Jadi Ratu yakin, Yin Wushuang memilih untuk bicara di saat ini pasti ada alasannya.
Tanpa menunggu Ratu bicara, sorot mata Tuan Putri ke-10 menjadi muram dan berteriak, "Di acara perjamuan seorang pelayan boleh bicara? Pelayan! Tutup mulutnya!"