Adegan Bersejarah
Adegan Bersejarah
Sorot mata Yin Wushuang sangat tenang seolah dia sudah menginjak ekor Murong Nan, kemudian dia tersenyum samar dan berkata, "Sekarang Negara Murong tidak mampu menerima serangan, aku juga tidak memiliki hobi untuk 'memukul batu menggunakan telur'."
Yin Wushuang ingin Negara Murong bisa mencapai titik di mana ia bisa berdiri dengan mandiri barulah Yin Wushuang mau menggunakan Negara Murong.
"Jika peperangan benar-benar terjadi, maka yang akan membantumu tidak hanya Negara Xiao." Yin Wushuang melihat ke bawah dan sorot matanya terlihat begitu tajam seperti pisau.
Karena yang mengincar Negara Feng tidak hanya Yin Wushuang seorang.
Semua orang menginginkan kue berukuran besar itu, namun mereka hanya kekurangan lilin yang berukuran besar.
Jika perang sampai benar-benar terjadi, maka entah ada berapa banyak orang yang akan diam-diam memukul kaki mereka dan berkata 'Akhirnya kesempatan tiba!'.
Murong Nan terdiam. Ia tahu bahwa dirinya tidaklah bodoh, ia juga lebih pintar daripada orang-orang pada umumnya, tapi ia selalu merasa dirinya tidak lebih pintar daripada Yin Wushuang.
Yin Wushuang selalu bisa melihat lebih banyak hal daripada dirinya.
Setelah Yin Wushuang bisa melihat sesuatu, maka ia baru bisa melihatnya.
Hal itu yang membuat Murong Nan selalu merasa frustasi setiap bersama dengan Yin Wushuang, tapi semua rasa khawatir yang ia rasakan kini sudah banyak berkurang.
"Yin Wushuang, jika bisa, tolong kamu katakan kepadaku sebenarnya ada dendam apa antara kamu dan Negara Feng?" Tanya Murong Nan.
Murong Nan merasa sangat penasaran, tapi pertanyaannya itu sudah melewati batas.
"Saat waktunya kamu tahu maka kamu akan tahu." Yin Wushuang tidak mau menjawabnya.
Kemudian Murong Nan menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu kapan aku harus pergi ke Penginapan Bulan untuk memulai semuanya? Sebelum itu, apa ada yang perlu aku lakukan?"
Murong Nan sudah sedikit tidak sabar untuk memulai rencana mereka.
Yin Wushuang melihat ke arah luar jendela, kemudian mata phoenixnya berbinar, "Simpan Xian Yu ini, kemudian keluar dan maki aku, setelah itu putus hubungan denganku dan bawa Xiao Wu pergi dari Istana Tuan Putri ke-7."
"Memakimu?" Murong Nan mengira ia salah mendengar, "Kamu mau aku memakimu seperti apa dan memakimu karena apa?"
"Aku mau orang luar tahu bahwa kamu, Murong Nan menyukaiku, kemudian setelah melihatku menerima 36 siksaan petir, kamu semakin ingin menikahiku." Raut wajah Yin Wushuang tidak merah dan jantungnya juga tidak berdebar dengan cepat, "Tapi aku menolakmu karena aku merendahkanmu atas kekuatan dan identitasmu, karena aku merasa kamu tidak sebanding dengan perwakilan dari Negara Xiao. Jadi kamu marah dan mengatakan bahwa aku sudah menindasmu, kemudian kamu membawa Xiao Wu pergi dari sini."
Setelah selesai mendengar seluruh skenario Yin Wushuang, ujung bibir Murong Nan tampak sedikit bergetar dan dahinya berkeringat dingin.
Murong Nan merasa drama itu begitu menggelikan… meskipun memang itu cocok dengan keadaan saat ini!
"Mulai besok aku pergi ke Penginapan Bulan lalu memulai sandiwaraku dengan memanfaatkan Penginapan Bulan?" Murong Nan melanjutkan perkataan Yin Wushuang.
Kemudian Yin Wushuang menganggukkan kepalanya.
"Aku mengerti." Murong Nan menganggukkan kepalanya, setelah ia menyimpan semua Xian Yu, ia menarik napas dalam-dalam dan berjalan keluar.
Matahari sudah mau tenggelam tapi masih ada cahaya matahari di halaman.
Murong Nan berdiri di depan pintu, tapi belum keluar dari sana, karena ia tahu badai apa yang akan ia hadapi setelah keluar dari sana.
Setelah mempersiapkan diri Murong Nan menarik napas dalam-dalam, kemudian ia mengangkat kakinya untuk keluar dari sana.
Langkahnya tidak besar, tapi itu adalah langkah yang bersejarah karena itu adalah langkah pertama sebelum Ratu Yin Wushuang kelak akan mendominasi dunia peri.
Tentu saja itu masih akan terjadi nanti.
Setelah Murong Nan keluar, ia dengan suara keras berkata, "Yin Wushuang! Aku adalah laki-laki bermartabat, kamu tidak bisa menghinaku!"
Murong Nan sengaja menambahkan kekuatan spiritualnya saat mengatakan itu agar sebagian besar orang-orang di sana bisa mendengarnya.
Xiao Wu dan Feng Xiyao langsung terburu-buru keluar dan mereka melihat Murong Nan berdiri di halaman sedang melihat ke arah Yin Wushuang.