Semua Keputusan Ada Di Tangan Nenek
Semua Keputusan Ada Di Tangan Nenek
Tubuh Feng Hanli gemetar karena ketakutan, sebelum ia mati, ia baru tahu apa itu rasa takut. Kemudian ia pun bersujud dan berkata, "Nenek! Nenek! Tolong maafkan Hanli! Hanli hanya bingung untuk sesaat karena…"
Setelah bicara sampai sini, Feng Hanli merasa marah kemudian ia yang panik itu menemukan alasan yang 'sempurna', "Hanli selalu mengira bahwa Kak Xiyao mau melukai Kak Wushuang, dia selalu memiliki dendam kepada Kak Wushuang!"
Tanpa menunggu Ratu mengatakan apapun, mata Feng Wushuang langsung bergetar, "Omong kosong! Sejak Kak Xiyao naik ke atas batu sumpah darah, dia sama sekali tidak pernah melukaiku! Jangan mencari alasan!"
Semua hal ini membuat Tuan Putri ke-10 merasa sangat kesal!
Sedangkan Tuan Putri ke-11 pingsan di aula.
"Tapi…" Feng Hanli dengan cepat berusaha mencari alasan lain, "Tapi dia sudah mengambil kekuatan dari bola cahaya Kak Wushuang, aku marah jadi…"
Pelayan Ratu dengan cepat membawa pergi Tuan Putri ke-11 yang pingsan.
Tuan Putri ke-10 menarik napas dalam-dalam dan berkata kepada Ratu, "Ibu, Hanli pasti disihir oleh seseorang karena itu dia melukai Xiyao. Dia pasti tidak sadarkan diri saat itu! Ibu masih ingat di pesta ulang tahun Ibu kan, Hanli yang sudah menyulam 100 burung phoenix seorang diri? Dia menyulamnya satu demi satu dan menghabiskan waktu berhari-hari! Seluruh jarinya bahkan sampai terluka!"
Saat pesta ulang tahun Ratu ke 3.000, saat itu semua tuan putri berusaha memberikan hadiah yang bisa disukai oleh Ratu.
Feng Hanli saat itu memberikan gambar yang terdapat sulaman 100 burung phoenix.
Gambaran itu memiliki arti bahwa orang luar akan menundukkan kepalanya kepada Negara Feng.
Ratu sangat menyukai hadiah dari Feng Hanli itu dan memuji kemampuan Feng Hanli dalam menyulam.
Saat mendengar tentang hadiah itu, sorot mata Ratu menjadi sedikit lebih tenang.
Setelah itu Tuan Putri ke-10 dengan sengaja berkata lagi, "Ibu, Hanli memiliki sifat seperti apa Ibu tahu dengan jelas, bagaimana mungkin dia bisa menyerang orang yang tidak bersalah? Selama ini dia paling dekat dengan Wushuang, dia mungkin terlalu menyayangi Wushuang karena itu menyerang Xiyao… ini pasti hanya salah paham!"
"Itu benar Nek!" Feng Hanli memanfaatkan kesempatan dan meneruskan perkataan Tuan Putri ke-10, "Aku benar-benar kacau saat itu! Aku tidak seharusnya melakukan hal itu, karena menyayangi Kak Wushuang aku membalas dendam kepada Kak Xiyao! Ini salahku! Tolong lihat hadiah yang sudah Hanli berikan kepada Nenek dan ampuni Hanli!"
Feng Wushuang mengerutkan alisnya dan dalam benaknya ia berkata, 'Feng Hanli menyerang Kak Xiyao karena menyayangiku?!'
"Bu." Tuan Putri ke-10 bangkit berdiri dan berdebat, "Hanli hanya kehilangan kendali sesaat. Untung saja Xiyao tidak terluka, jadi lebih baik tidak membesarkan masalah. Hanli masih muda, siapapun yang masih muda pasti pernah membuat kesalahan kan? Sekarang berikanlah dia 1 kesempatan, dia pasti akan memperbaiki dirinya! Dia juga adalah cucu Ibu!"
Kata 'Cucu' sudah benar-benar mengenai hati Ratu.
Mereka adalah keluarga tapi malah menjadi seperti ini, kenyataan itu membuat perasaan Ratu menjadi dingin.
Setelah marah, akhirnya Ratu pun menenangkan dirinya. Dia melihat ke arah Feng Xiyao yang tidak terluka, kemudian ia memiliki berbagai pemikiran.
Meskipun Feng Hanli tidak begitu berbakat seperti Feng Wushuang, tapi di antara saudara-saudaranya, ia adalah yang terbaik kedua setelah Feng Wushuang.
Di mata Ratu, Feng Hanli kelak bisa menjadi kekuatan utama untuk keluarga Feng dan memberikan kontribusi untuk Negara Feng. Karena memikirkan Negara Feng, Ratu ingin memberikan Feng Hanli 1 kesempatan.
"Xiyao, Wushuang, bagaimana menurut kalian?" Ratu bersandar di kursinya dan menekan pelipisnya.
Feng Xiyao dan Feng Wushuang saling bertukar pandang, lalu secara bersamaan mereka berkata, "Semua keputusan ada di tangan Nenek."