Permaisuri Kembali ke Sekolah

Surat dari Penggemar yang Melompat dari Atas Gedung



Surat dari Penggemar yang Melompat dari Atas Gedung

1Yin Wushuang berbalik badan, kemudian ia melihat seorang wanita paruh baya dengan raut wajah yang terlihat buruk. Ia membawa beberapa lembar kertas di tangannya dan matanya terlihat merah.     

Petugas keamanan menghalangi wanita paruh baya itu di luar pintu. Raut wajah para petugas keamanan itu tampak sangat datar, mereka sudah terbiasa menghalangi para penggemar 'gila' atau keluarga dari penggemar setiap harinya.     

Jangankan tentang melompat dari gedung, mereka bahkan sudah pernah mendengar seperti menyayat pergelangan tangan. Ada juga yang membakar dirinya sendiri hingga mengonsumsi obat secara berlebihan, tapi tidak ada yang tahu apakah itu semua benar atau tidak. Yang jelas menghalangi orang-orang seperti itu adalah pekerjaan mereka.     

Saat wanita paruh baya itu melihat Yin Wushuang menolehkan kepalanya, sorot matanya yang semula penuh harapan itu seketika berubah menjadi semakin dalam. Kantung matanya terlihat gelap, rambutnya berantakan dan ia masih menggunakan seragam pelayan restoran.     

"Nona Yin! Bibi mohon temui anak Bibi! Kami tidak meminta uang, kami juga tidak meminta apapun, Bibi hanya mohon untuk menemuinya! Dia melompat dari gedung untuk dirimu!"     

Yin Wushuang seketika merasa pelipisnya langsung berdenyut.     

[Melompat dari gedung untuk Tuan… kenapa?]     

Para pengikut Yin Wushuang yang ada di dalam cincin phoenix ungu kuno merasa tidak bisa memahami hal itu.     

Xuanyuan Qianqian berjalan keluar dari dalam lift, ia membawa kertas yang berisikan jadwal, "Perempuan cantik, lihatlah, ini adalah jadwalmu untuk hari ini dan besok… Eh, ada apa dengan wanita paruh baya itu?"     

Yin Wushuang mengambil kertas itu, lalu ia melihat ke arah wanita paruh baya itu, dan akhirnya ia mengembalikan kertas itu kepada Xuanyuan Qianqian.     

Pagi ini Yin Wushuang tidak memiliki jadwal apapun, sehingga dia berjalan ke arah pintu lalu melihat ke arah para pengawal untuk memberikan isyarat kepada mereka untuk melepaskan wanita paruh baya itu. Kemudian wanita paruh baya itu langsung berjalan ke arah Yin Wushuang.     

Wanita paruh baya itu membungkukkan tubuhnya, kemudian ia memberikan sebuah surat kepada Yin Wushuang, "Terima kasih Nona Yin! Terima kasih banyak! Ini adalah surat yang ditulis oleh anak perempuan Bibi. Bibi hanya memiliki satu anak, tapi Bibi sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."     

Saat wanita paruh baya itu bicara, ia tidak bisa menahan air matanya. Kemudian Yin Wushuang menerima surat itu dan ia melihat tulisan tangan yang indah. Ini adalah isi dari surat tersebut.     

[Ratu:      

Aku tidak tahu apakah kamu bisa membaca suratku ini, tapi aku tetap ingin meminta maaf.     

Aku mengoleksi semua album dan fotomu, dinding kamarku penuh dengan poster dirimu. Tapi kemudian aku menyadari bahwa aku sudah menghancurkan semua hal yang berhubungan dengan dirimu.     

Aku tidak tahu kenapa aku melakukan itu, tapi aku merasa penuh dengan penyesalan.     

Saat aku membuka aplikasi media sosialku, aku menyadari bahwa akunku bergabung ke dalam 'Perkumpulan Anti Yin Wushuang'!     

Aku melihat riwayat postinganku sendiri dan melihat bahwa aku dan sekumpulan orang gila itu semuanya memberi sebuah makian, tuduhan dan mempermalukan dirimu… Itu sama sekali bukanlah apa yang ingin aku lakukan!     

Aku adalah anggota Kesatria, aku jelas-jelas sangat mencintaimu tapi secara diam-diam aku malah melakukan hal yang melukai dirimu. Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi kepadaku, mungkin aku sudah gila.     

Kemudian aku kembali membeli semua postermu, aku juga mengeluarkan akunku dari perkumpulan itu. Tapi keesokan harinya, semua hal itu kembali terjadi.     

Aku menghancurkan semua poster, aku membuka komputerku dan di dalamnya terdapat begitu banyak riwayat perbuatan jahatku di dalam 'Perkumpulan Anti Yin Wushuang'.     

Aku sendiri juga tidak tahu kenapa aku kembali bergabung ke dalam perkumpulan itu lagi, aku hanya bisa melihat bahwa aku menyerangmu, memakimu dan menghancurkanmu...     

Maaf, maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku merasa seperti memiliki kepribadian kedua, aku merasa seperti aku bukan diriku sendiri dan aku merasa sangat sedih atas apa yang sudah aku lakukan.     

Selama satu minggu ini aku tidak bisa mengerti siapa diriku yang sebenarnya. Aku ingin tidur untuk waktu yang lama, aku selalu merasa mengantuk dan kepalaku terasa sangat sakit.     

Aku menjadi depresi, ibuku membelikanku begitu banyak obat dan meminjam banyak uang. Itu membuat bebannya menjadi semakin berat.     

Kemudian aku berpikir bahwa selama ini aku hanya menyusahkan orang lain, entah itu untuk dirimu ataupun untuk ibuku. Mungkin aku seharusnya mati, setelah mati maka aku tidak akan menjadi orang yang menyusahkan lagi.     

Aku berdoa jika aku bisa terlahir kembali, aku berharap bisa menjadi seperti dirimu. Aku berharap kamu selalu baik-baik saja. Salam, Lin Qing.]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.