Permaisuri Kembali ke Sekolah

Memohon Kepadaku Untuk Mengampuni Nyawa Sialan Kalian



Memohon Kepadaku Untuk Mengampuni Nyawa Sialan Kalian

1Saat mengucapkan kata-kata itu, pandangan Yin Wushuang jatuh kepada Putri Arya dan beberapa orang lainnya. Dan akhirnya tatapan Yin Wushuang itu mengarah ke Sophia dan pendeta gemuk itu.      

"Pengkhianat, ya?" Yin Wushuang tersenyum mengejek lalu berbalik dan pergi, "Percayalah kepadaku, saat bertemu kembali, aku akan menjadikan kata 'pengkhianat', 'meracuni', dan benar-benar 'kejam'. Pada saat itu, aku berharap kalian tidak tergesa-gesa berlutut dan memohon kepadaku untuk mengampuni nyawa sialan kalian."     

Yin Wushuang tidak akan melepaskan Tongkat Kebangkitan. Dan orang-orang itu semua juga datang untuk mendapatkan Tongkat Kebangkitan, cepat atau lambat ia dan orang-orang itu akan bertemu lagi. Pada saat itu tiba, Yin Wushuang juga tidak perlu lagi merasa ragu, karena mereka yang memaksanya. Dan memang ada orang yang pantas mati.     

-     

Yin Wushuang berjalan menjauh sambil menggendong Arthur, perlahan-lahan ia pun menghilang dari pandangan orang-orang. Ketika Yin Wushuang sudah sepenuhnya menghilang, Yin Huo dan Roh Kayu juga menghilang.     

Namun rasa dingin yang dibawa oleh kata-kata Yin Wushuang itu sepertinya masih belum bisa lenyap begitu saja. Dari orang sebanyak itu, satu-satunya yang bisa bersaing dengan Yin Wushuang hanya si pendeta gemuk.     

Dan pendeta gemuk itu, hingga mati pun ia juga hanya bisa bertarung seimbang dengan Yin Wushuang. Selain pendeta gemuk, semua orang lainnya tidak ada apa-apanya bagi Yin Wushuang     

Kemudian Sophia menyadari bahwa kekuatan Yin Wushuang yang sesungguhnya jauh melebihi kekuatan yang dimilikinya saat ini. Ia pun merasa ketakutan, 'peran kejam apa yang telah dia provokasi?!' Batin Sophia.     

Saat ini Yin Wushuang tidak langsung turun tangan, karena ia tahu luka Arthur tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi. Antara balas dendam dan penyelamatan, ia memilih untuk menyelamatkan Arthur terlebih dahulu.     

Sekarang Yin Wushuang telah pergi, tapi bukan berarti ia akan kembali. Hampir semua orang merasa sama seperti apa yang dirasakan Sophia saat ini.     

Sejak saat itu, mereka menambah seorang musuh yang kuat dan menakutkan, yaitu Yin Wushuang!     

Meskipun mereka menggabungkan kekuatan mereka sekalipun, mereka juga tidak dapat melakukan apa-apa kepada Yin Wushuang. Kekuatan Yin Wushuang sebanding dengan malaikat bersayap biru!     

'Sialan, malaikat bersayap biru berumur enam belas tahun, apa sih yang dimakan orang China untuk pertumbuhannya?'     

'Bakat seperti ini terlalu menakutkan!' Batin semua orang.     

Semua orang memandang pendeta gemuk dengan wajah seperti meminta pertolongan. Wajah si pendeta gemuk itu juga terlihat menjadi gelap.     

"Aku adalah penganut aliran Tian Shen. Dewa Pencipta dan Tuhan akan membantuku dengan kekuatan dewa. Apa yang perlu ditakuti dari seorang mata-mata China?! Hanya Arthur yang patut disayangkan!" Penyesalan tampak di wajah pendeta gemuk itu, "Ayah baptis memberitahuku bahwa Arthur akan fokus pada pelatihan dan kelak akan melayani Tuhan. Akan mendapatkan masa depan yang baik, tapi dia tidak mau dan justru dia berkumpul dengan wanita China! Kalian harus menjadikan ini sebagai peringatan!"     

"Baik!" Para umat menganggukkan kepala.     

Setelah menceramahi para umat untuk menstabilkan pasukan, pendeta gemuk itu berjalan ke samping Putri Arya, namun sorot matanya menatap Sophia, "Putri Arya, kita sudah melihat kekuatan Yin Wushuang. Orang ini sangat berbahaya. Aku mengusulkan agar kita bergabung menjadi satu tim, toh Tongkat Kebangkitan akan mengenali Tuannya sendiri. Meskipun semua memperebutkannya, namun jika Tongkat Kebangkitan tidak bersedia, maka tidak ada yang bisa merebutnya."     

Arya berpikir sejenak lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.     

Sophia melepaskan John, lalu merangkul lengan Putri Arya dengan akrab, "Kak Arya, jangan sampai terpancing oleh Yin Wushuang, aku…"     

Arya menarik tangannya dengan cepat dan berkata nada datar, "Aku akan mengemasi barang-barang dan bersiap untuk pergi."     

Kemudian Putri Arya dan Louis berbalik dan pergi. John menunduk dan menatap lengannya sendiri, tempat di mana tadi Sophia merangkulnya.     

-     

Yin Wushuang meninggalkan tim gereja Tian Shen dan kini ia tiba di sebuah gua sambil menggendong Arthur di punggungnya.      

Setelah memastikan tidak ada bahaya di dalam gua, Yin Wushuang pun menurunkan Arthur, lalu menyalakan api, kemudian meminumkan ramuan dan pil obat sambil mengawasi nadi Arthur.     

Energi tempur Arthur berwarna biru kehijauan. Melihat warna biru kehijauan itu, Yin Wushuang merasakan bahwa kecepatan Yuan Ying ungu di tubuhnya meningkat. Sebelumnya ini tidak ada.     

Saat ini nadi Arthur sudah rusak parah. Yin Wushuang melihat bahwa energi tempur tidak menolak kekuatan spiritual, maka ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk memperbaiki nadi Arthur yang sudah rusak sedikit demi sedikit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.